Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

PROSEDUR TINDAKAN
RSU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
RSU–UMM 2019
Jl. Raya Tlogomas 45 Malang
INJEKSI INTRA ARTIKULAR NON SPINAL
Injeksi intraartikuler adalah injeksi untuk menangani gejala nyeri
1. Pengertian (Definisi) sendi karena proses peradangan berbagai sebab dengan
menggunakan larutan steroid ke dalam daerah sendi
1. Artritis
2. Capsulitis
3. Entrapment neuropathy
4. Impingement syndromes
5. Tendinitis
6. Fasciitis
2. Indikasi
7. Bursitis
8. Synovitis
9. Ganglia
10. Ligamentous injury
11. Tenosynovitis
12. Epicondylitis
1. Reaksi alergi terhadap injeksi steroid atau anestesi
2. Infeksi sistemik atau lokal aktif
3. Kontra Indikasi
3. Infeksi sendi
4. Adanya prosthesis di sendi
4. Diagnosis Kerja
 Persiapan Alat
o Alat habis pakai
 larutan anestesi (lidocaine/xylocaine 1 % tanpa
epinefrin 2-3 ml atau bupivacaine/marcain 0,25
% 2-3 ml)
 larutan steroid : triamcinolone acetonide, 10-20
mg atau methylprednisolone acetate 10-20 mg
 needle no 20 atau 21 G
 syringe 5 ml
 antiseptic solution (povidon iodine)
5. Persiapan  handscon
 kapas
 kassa steril
 plester
o Alat tidak habis pakai :
 Set alat USG (bila diperlukan untuk memandu)
 Gel steril
 Persiapan Penderita
o Pasien setuju dan menandatangani informed consent
o Tempatkan pasien dalam posisi nyaman
(duduk/berbaring)
1. Spesialis Penyakit Dalam
6. Tenaga
2.
7. Prosedur Prosedur Tindakan :
o Tentukan lokasi suntikan di sendi yang ditentukan.

 Bahu :

Palpasi ujung posterior akromion


 Lutut :

Palpasi aspek medial inferior patella


 Pergelangan tangan :

Permukaan palmar tangan menghadap ke atas, lokasi


enyuntikkan pada proksimal ke lipatan fleksor dan
antara tendon palmaris longus dan tendon fleksor karpi
radialis
 Siku :

Palpasi bagian epikondilus lateral, dan identifikasi titik


sekitar 1 cm lebih tinggi dan 1 cm distal ke epikondilus
lateral
 Panggul :

Pasien harus berbaring ke arah sisi yang tidak sakit,


identifikasi titik yang paling lunak di atas tepi
posteroinferior trokanter mayor.
o Tentukan titik injeksi dengan memberi tanda di area tersebut

o Desinfeksi kulit area injeksi dengan povidon iodine, pastikan


povidone iodine kering terlebih dahulu sebelum dilakukan
tindakan penyuntikan

o Lumasi area sendi dengan gel steril, lalu gunakan probe USG
untuk menemukan area sendi dan organ sekitarnya (tendon,
vaskular, saraf)

o Masukkan 1-1,5 ml larutan anestesi dan steroid 1 – 5 ml dalam


satu spuit

o Injeksikan spuit di area yang telah ditandai dengan panduan


dari USG atau dipandu jari tangan kiri. Kedalaman disesuaikan
kondisi setiap pasien.
 Bahu: masukkan jarum ke ruang antara akromion dan
kepala humerus, Arahkan jarum anterior menuju proses
coracoid.

 Lutut : masukkan jarum ke ruang antara patela dan


tulang paha, sejajar dengan batas inferior patela.
Arahkan jarum ke pusat patela.

 Pergelangan tangan: Masukkan jarum melalui kulit pada


sudut 45 ° dan mengarah ke ujung jari tengah. masukkan
sampai resistensi terasa.

 Siku : Dengan lengan menghadap ke bawah telapak


tangan dan siku tertekuk ke sekitar 45 °, suntikkan obat
melalui titik yang paling lunak, tarik beberapa kali dan
arahkan jarum untuk menyusup ke area tersebut.

 Panggul : Maukkan jarum sampai menyentuh tulang


dengan lembut. Tarik jarum sekitar 0,25-0,5 cm, dan
berikan suntikan parsial. Obat yang tersisa lalu
diinfiltrasi ke daerah sekitarnya dengan pola berbentuk
kipas.

o Lakukan aspirasi terlebih dahulu untuk menghindari terkena


vaskular sebelum injeksi larutan steroid + anestesi

o Injeksikan secara pelan dan hati-hati, setelah selesai tutup


dengan kassa steril dan diplester

Pasca Prosedur Tindakan :


o Kompres dingin area sendi pasca penyuntikan untuk
mengurangi efek imflamasi pasca penyuntikan
o KIE pasien untuk memonitor efek samping/komplikasi

Ad vitam : dubia ad bonam


8. Prognosis Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam

9. Tingkat Evidens I
10. Tingkat Rekomendasi A
11. Indikator Medis Nyeri hilang setelah injeksi
12. Penelaah Kritis KSM PENYAKIT DALAM RSU UMM
1. Sidharta P, Sakit Neuromuskuloskeletal dalam praktek umum,
Pustaka Universitas, PT Dian Rakyat, Jakarta,1984
2. Corticosteroid Injections for Painful Shoulders : Injection
Techniques. Available at
http://www.medscape.org/viewarticle/529345_4
3. Deuk Byun S, et al. Subacromial Bursa Injection of
Hyaluronate with Steroid in Patients with periarticular
Shoulder Disorders. Ann Rehabil Med.2011. available at
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3309270
4. Salinas JD. Corticosteroid Injections of Joints and Soft Tissues
13. Kepustakaan
Overview, Mechanism of Inflammation, Actions of
Corticosteroids. Medscape [Internet]. 2017; Tersedia pada:
https://emedicine.medscape.com/article/325370-overview
5. Poiraudeau S. ScienceDirect Evidence and recommendations
for use of intra-articular injections for knee osteoarthritis.
Elsevier. 2016;59(3):184–9.
6. Maloney WJ, Jevsevar DS, Shea KG. Long-term Intra-articular
Steroid Injections and Knee Cartilage. JAMA.
2017;318(12):1184–1185. doi:10.1001/jama.2017.11335

Anda mungkin juga menyukai