Phimosis
PEMBIMBING
Dr. Benny, Sp.U
Disusun oleh
AFIF ZIKRI
61109017
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An.A
Jenis kelamin: laki-laki
Umur
: 12 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Agama
: islam
Alamat
: kilometer 17
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan utama :
kulit penis tidak bisa di tarik ke pangkal penis
Riwayat penyakit
Riwayat pengobatan :
Belum pernah melakukan pengobatan sebelumnya
Riwayat alergi :
Pasien tidak pernah merasakan sesak,gatal-gatal, dan
bengkak di seluruh tubuh ketika mengkonsumsi makanan
dan obat obatan tertentu.
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Mata : konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak
ikterik
Bibir : sianosis (-)
Leher : tidak ada pembesaran KGB
Thorax
pulmo : vesikuler (+) Rhonki (-)
Whizzing (-)
Cordis : bunyi jantung 1 2 (+) normal
Gallop (-) Mur mur (-)
pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan laboratorium
tanggal 3 november 2015
Hemoglobin : 12,2 gr/dl
Lekosit
: 6500 /ul
Hematokrit
: 26 %
Eritrosit : 4,5 juta/ul
Trombosit : 489 ribu/ul
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
DIAGNOSA KERJA
phimosis
RENCANA TERAPI
Rawat inap
Pro sirkumsisi tanggal 4 mei 2015
TERAPI RAWAT INAP
IVFD ringer laktat 12 TPM
Inj ceftriaxon 2 x 1 gr IV
Inj ranitidin 2 x 1 ampul IV
PHIMOSIS
Anatomi Penis
www.seksualitas..net/fungsi-dan-anatomi-penis.htm
Phimosis
Definisi
Fimosis (phimosis) merupakan kondisi dimana
kulit yang melingkupi kepala penis (glans penis)
tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka
seluruh bagian kepala penis (kulup, prepuce,
preputium, foreskin,) . Preputium terdiri dari dua
lapis, bagian dalam dan luar, sehingga dapat
ditarik ke depan dan belakang pada batang penis.
Pada fimosis, lapis bagian dalam preputium
melekat pada glans penis.
etiologi
Tumpukan Smegma
Kelainan Anatomis
Balanitis xerotica obliterans (BXO)
Inflamasi:Balanitis
Posthitis
Balanoposthitis
Smegma
SMEGMA
Kandungan Smegma
exfoliated (kulit mati)
epithelial cells
transudated skin oils
Jika tertumpuk smegma
sangat lengket
Phostitis
Balanitis
Inflamasi pada
preputium
Inflamasi pada
gland penis
Balanophostitis
Inflamasi pada
gland dan
preputium penis
Jenis Phimosis
Phimosis patologi
gejala klinis
a.Preputium tidak bisa ditarik ke arah pangkal
ketika akan dibersihkan.
b.Anak mengejan saat buang air kecil karena
muara saluran kencing diujung tertutup.
Kadang penisnya tampak menggembung.
c.Air seni yang tidak lancar, kadang-kadang
menetes dan memancar dengan arah yang
tidak dapat di duga.
d.Kalau sampai timbul infeksi, maka si anak
merasa nyeri saat buang air kecil dan dapat
pula disertai demam.
patofisiologi
patofisiologi
Diagnosa
komplikasi
1.Akumulasi sekret dan smegma di bawah preputium
yang kemudian terkena infeksi sekunder dan akhirnya
terbentuk jaringan parut.
2.Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi
urin.
3.Penarikan preputium secara paksa dapat berakibat
kontriksi dengan rasa nyeri dan pembengkakan glans
penis yang disebut parafimosis
4.Pembengkakan/radang pada ujung kemaluan yang
disebut ballonitis.
5.Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan
kanan, kemudian menimbulkan kerusakan pada ginjal.
Penatalaksanaan
1.Full Phimosis Sirkumsisi
2.Relative Phimosis Sirkumsisi bisa
ditunda hingga usia yangdiharapkan
Penatalaksanaan
Phimosis et causa Balanitis/Posthitis
Indikasi utama untuk langsung dilakukan
sirkumsisi
Sebelum di sirkumsisi berikan antibiotik
sebagaiprofilaksis mengurangi peradangan
Phimosis et causa balanitis xerotica obliterans
dapat diberikan salep dexamethasone 0,1%
yangdioleskan 3 atau 4 kali sehari
diharapkan setelah 6 minggu preputium
dapatdiretraksi spontan.