Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

Phimosis
PEMBIMBING
Dr. Benny, Sp.U

Disusun oleh
AFIF ZIKRI
61109017

ILMU KEDOKTERAN BEDAH


RUMAH SAKIT TNI-AL
DR.MIDIYATO SURATANI
TANJUNG PINANG

IDENTITAS PASIEN

Nama
: An.A
Jenis kelamin: laki-laki
Umur
: 12 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Agama
: islam
Alamat
: kilometer 17

RIWAYAT KESEHATAN

Keluhan utama :
kulit penis tidak bisa di tarik ke pangkal penis

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien anak laki laki umur 12 tahun datang di antar
kedua orang tuanya ke poliklinik urologi dengan
keluhan kulit penis tidak bisa di tarik ke pangkal
penis, kulit penis seperti lengket di kepala
penisnya,sebelum nya os sudah di sunat sejak 6
bulan yang lalu oleh dokter umum di rumah sakit
profinsi tanjung pinang. Kelainan pada penis di
ketahui oleh orang tua pasien baru satu minggu
sebelum datang ke poliklinik.os tidak mengeluh ada
rasa sakit di penis,tidak ada rasa sakit saat kencing
dan tidak ada demam.

Riwayat penyakit

Riwayat penyakit terdahulu :


Riwayat sirkumsisi 6 bulan yang lalu dan tidak ada keluhan
saat kencing hingga sekarang
Riwayat asma di sangkal oleh keluarga

Riwayat penyakit keluarga :


Di dalam keluarga tidak ada yang mengalami keluhan
serupa.

Riwayat pengobatan :
Belum pernah melakukan pengobatan sebelumnya

Riwayat alergi :
Pasien tidak pernah merasakan sesak,gatal-gatal, dan
bengkak di seluruh tubuh ketika mengkonsumsi makanan
dan obat obatan tertentu.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum: sakit sedang


Kesadaran : compos mentis
Suhu
: 36,6 c
Nadi
: 100 x/menit
Nafas
: 20 X/MENIT
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Beraat badan : 33 kg

Kepala
Mata : konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak
ikterik
Bibir : sianosis (-)
Leher : tidak ada pembesaran KGB

Thorax
pulmo : vesikuler (+) Rhonki (-)
Whizzing (-)
Cordis : bunyi jantung 1 2 (+) normal
Gallop (-) Mur mur (-)

Abdomen : bunyi usus (+) normal, Distensi


(-), nyeri tekan (-)

Ekstermitas : akral hangat (+), odem (-)

status lokalis genitalia


Inspeksi :
tampak kulit penis menutupi kepala penis,
tidak
tampak
odem,tidak
tampak
kemerahan
Palpasi :
teraba gland penis, tidak terasa nyeri
tekan, kulit penis tidak dapat di retraksi ke
pangkal penis, terdapat perlengketan
propusium dengan glan penis

pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan laboratorium
tanggal 3 november 2015
Hemoglobin : 12,2 gr/dl
Lekosit
: 6500 /ul
Hematokrit
: 26 %
Eritrosit : 4,5 juta/ul
Trombosit : 489 ribu/ul

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

DIAGNOSA BANDING KASUS


Paraphimosis
balanitis

DIAGNOSA KERJA
phimosis

RENCANA TERAPI
Rawat inap
Pro sirkumsisi tanggal 4 mei 2015
TERAPI RAWAT INAP
IVFD ringer laktat 12 TPM
Inj ceftriaxon 2 x 1 gr IV
Inj ranitidin 2 x 1 ampul IV

PHIMOSIS

Anatomi Penis

www.seksualitas..net/fungsi-dan-anatomi-penis.htm

Phimosis

Definisi
Fimosis (phimosis) merupakan kondisi dimana
kulit yang melingkupi kepala penis (glans penis)
tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka
seluruh bagian kepala penis (kulup, prepuce,
preputium, foreskin,) . Preputium terdiri dari dua
lapis, bagian dalam dan luar, sehingga dapat
ditarik ke depan dan belakang pada batang penis.
Pada fimosis, lapis bagian dalam preputium
melekat pada glans penis.

etiologi
Tumpukan Smegma
Kelainan Anatomis
Balanitis xerotica obliterans (BXO)
Inflamasi:Balanitis
Posthitis

Balanoposthitis

Smegma
SMEGMA

Kandungan Smegma
exfoliated (kulit mati)
epithelial cells
transudated skin oils
Jika tertumpuk smegma
sangat lengket

Phostitis

Balanitis

Inflamasi pada
preputium

Inflamasi pada
gland penis
Balanophostitis
Inflamasi pada
gland dan
preputium penis

Jenis Phimosis
Phimosis patologi

A= Full Phimosis (gland tidak bisa ditarik ke belakang)


B= Relative Phimosis (hanya OUE yang nampak)
C= Relative Phimosis (gland nampak setengah)
D= Relative Phimosis (gland nampak seperempat)

gejala klinis
a.Preputium tidak bisa ditarik ke arah pangkal
ketika akan dibersihkan.
b.Anak mengejan saat buang air kecil karena
muara saluran kencing diujung tertutup.
Kadang penisnya tampak menggembung.
c.Air seni yang tidak lancar, kadang-kadang
menetes dan memancar dengan arah yang
tidak dapat di duga.
d.Kalau sampai timbul infeksi, maka si anak
merasa nyeri saat buang air kecil dan dapat
pula disertai demam.

patofisiologi

Penis terdiri dari corpu,gland penis,sulcus


coronal gland penis, dan preputium
Physiologic phimosi hasil dari adhesi
lapisan-lapisan epitel antara preputium
dalam penis dengan gland penis
Adhesi ini secara spontan akan hilang pada
saat ereksi ada retraksi preputium secara
intermiten,jadi seiring dengan bertambah
nya usia phimosis fisiologis akan hilang
diikuti dengan penambahan usia.
Higienitas yang buruk pada daerah sekitar
penis dan episode blanitis atau
balonhostitis berulangTerbentuk nya scar
pada orificium preputiumfimosis patologis.

patofisiologi

Balloning prepusium mengembang saat


berkemih karena desakan pancaran urine
yang tidak diimbangi besarnya lubang di
ujung prepusium. Bila fimosis menghambat
kelancaran berkemih maka sisa-sisa urin
mudah terjebak di dalam prepusium. Adanya
kandungan glukosa pada urine menjadi
pusat bagi pertumbuhan bakteri. Karena itu,
komplikasi yang paling sering dialami akibat
fimosis adalah infeksi saluran kemih (ISK).

Diagnosa

Jika preputium tidak dapat atau


hanya sebagian yang dapat di
retraksi,atau menjadi cincin konstriksi
saat di tarik ke belakang melewati
gland penis,harus di duga adanya
disproporsi antara lebar kulit
preputium dan diameter gland penis.

komplikasi
1.Akumulasi sekret dan smegma di bawah preputium
yang kemudian terkena infeksi sekunder dan akhirnya
terbentuk jaringan parut.
2.Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi
urin.
3.Penarikan preputium secara paksa dapat berakibat
kontriksi dengan rasa nyeri dan pembengkakan glans
penis yang disebut parafimosis
4.Pembengkakan/radang pada ujung kemaluan yang
disebut ballonitis.
5.Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan
kanan, kemudian menimbulkan kerusakan pada ginjal.

Penatalaksanaan
1.Full Phimosis Sirkumsisi
2.Relative Phimosis Sirkumsisi bisa
ditunda hingga usia yangdiharapkan

Penatalaksanaan
Phimosis et causa Balanitis/Posthitis
Indikasi utama untuk langsung dilakukan
sirkumsisi
Sebelum di sirkumsisi berikan antibiotik
sebagaiprofilaksis mengurangi peradangan
Phimosis et causa balanitis xerotica obliterans
dapat diberikan salep dexamethasone 0,1%
yangdioleskan 3 atau 4 kali sehari
diharapkan setelah 6 minggu preputium
dapatdiretraksi spontan.

Anda mungkin juga menyukai