LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana perbedaan frekuensi diare pada bayi umur 012 bulan yang mendapat ASI eksklusif dan bayi yang
ASI non eksklusif
Tujuan
Kerangka
Teori
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel
Definisi
Variabel
dependen:
diare
Diare adalah
penyakit yang
ditandai dengan
bertambahnya
frekuensi defekasi
lebih dari biasanya
(> 3 kali sehari)
disertai perubahan
konsistensi tinja
(menjadi cair),
dengan/tanpa
darah dan/atau
lendir
Wawancara
Kuesioner
Variabel
independen:
Pola
pemberian
ASI
cara responden
memberikan asupan
kepada bayinya
Wawancara
Kuesioner
ASI ekslusif
ASI non
eksklusif
Kategorik
ordinal
Variabel
umur bayi
Wawancara
Kuesioner
0-6 bulan
6-12 bulan
Kategorik
ordinal
Definisi
Cara ukur
Alat ukur
Variabel
independen:
Status
Pendidikan Ibu
pendidikan
formal yang
pernah dilalui
atau sedang
dijalanioleh
responden
Wawancara
Kuesioner
Rendah: tidak
sekolah dan
SD/sederajat
Menengah:
SMP/sederajat
Tinggi:
SMA/sederajat
dan perguruan
tinggi
Kategorik
ordinal
Variabel
independen:
Status ekonomi
keluarga/pengha
silan keluarga
penghasilan
Wawancara
keluarga jumlah
yang didapatkan
oleh anggota
keluarga setiap
bulannya dalam
bentuk uang
sebagai hasil
dari
pekerjaannya.
Kuesioner
Rendah < Rp
2.000.000
Menengah
2.000.0005.000.000
Berkecukupan
> Rp. 5.000.000
Kategorik
ordinal
Definisi
Pekerjaan
ibu
Kuesioner
Bekerja
Tidak
bekerja
Kategorik
ordinal
Jenis
kelamin
bayi
Jenis
wawancar
kelamin dari a
bayi
Kuesioner
Laki-laki
Perempuan
Kategorik
ordinal
HIPOTESIS PENELITIAN
HIPOTESIS NULL
HIPOTESIS ALTERNATIF
DESAIN PENELITIAN
a. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian
analitik observasional dengan pendekatan cross sectional
b. Tempat
penelitian
Penelitian akan dilakukan di Puskesmas Maradekaya Jl. S.
saddang Baru Lr 27/ No 5 Kota Makassar.
c. Waktu penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan NovemberDesember 2013
Populasi
Keterangan:
Z = Deviat Baku Alfa (Z=1,960 untuk = 0,05)
Z = Deviat Baku Beta (Z=0,842 untuk =0,20)
P2 = Proporsi dalam kelompok yang sudah diketahui nilainya
(0,50)
Q2 = 1-P2 =1-0,50=0,5
P1 = Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan
judgement peneliti 0,70
Q1 = 1-P1 =1-0,70= 0,3
P1 P2 = Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
(0,70-0,5=0,2)
P = Proporsi total = (P1+P2)/2 = (0,70+0,50)/2 = 0,6
Q = 1-P = 1-0,6=0,4
82
a. Tehnik sampling
Bilamana Ha lebih besar >0,05 maka hipotesis alternative ditolak dan H0 diterima
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 2004. ASI Eksklusif Turunkan Kematian Bayi. http://www.pikas.bkkbn.go.id/print.php?tid=+2&rid=136-6k-sp. [Accessed 3 oktober 2013 ]
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2012. ASI Ekslusif. Available from: http://dinkessulsel.go.id/new/index.php?option=com_content&task=view&id=620&Itemid=102. [Accessed 4 oktober 2013].
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2013. Kunci kesuksesan menyusui .Available from:http://dinkessulsel.go.id/new/index.php?option=com_content&task=view&id=620&Itemid=102. [Accessed 4 oktober
2013].
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2012. Angka Kematian Bayi.Available from: http://dinkessulsel.go.id/new/index.php?option=com_content&task=view&id=620&Itemid=102. [Accessed 10 oktober 2013].
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2008. Profil Kesehatan Sulsel .Available from: http://dinkessulsel.go.id/new/index.php?option=com_content&task=view&id=620&Itemid=102. [Accessed 10 oktober 2013].
Hegar Badriul dan Sahetapy Magdalena,2013, Air Susu Ibu dan Kesehatan Saluran Cerna. In: IDAI. Bedah ASI. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang Jakarta, 2008. Bedah ASI KMatondang C.S., Munatsir Z., Sumadiono. 2008 Aspek Imunologi Air Susu Ibu. In: Akib A.A.P., Munasir Z., Kurniati N (eds). Buku Ajar
Alergi-Imunologi Anak, edisi II.Jakarta: Badan Penerbit IDAI, pp: 189-202.
Permatasari, Devina Putri. 2012, Perbedaan Durasi Penyembuhan Diare Dehidrasi Ringan-Sedang Balita yang Diberi ASI dan Seng di RSUP Dr.Kariadi, Skripsi S-1 Kedokteran: Universitas Diponegoro.
Pratiwi , Dessy. 2011. Perbedaan Kejadian Obesitas antara bayi yang mendapatkan dan tidak mendapatkan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Banyuanyar kota Surakarta, Skripsi S-1 Kedokteran:
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Roesli , Utami. 2008, Manajemen Laktasi. In: IDAI. Bedah ASI: Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, pp: 17-30.
Sartika, Dewi. 2008. Hubungan lamanya pemberian susu formula dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak 2-6 tahun, Skripsi S-1 Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.
Sekartini, Rini. 2008, Air Susu Ibu dan Tumbuh Kembang Anak. In: IDAI. . Bedah ASI: Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, pp: 125-134.
Sinuhaji AB. (2006). Intoleransi laktosa. Majalah kedokteran nusantara .sumber
Sudoyo,Aru w. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.
Tumbelaka A.R. dan Karyanti M.R. 2008. Air Susu Ibu dan Pengendalian Infeksi. In: IDAI. Bedah ASI: Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, pp: 83-97.
UNICEF.2011. Infant and Young Child Feeding. Available from: http://www.unicef.org/nutrition/index_breastfeeding.html
Wijianti, Winda. 2010. Hubungan Pemberian ASI eksklusif dengan Angka Kejadian Diare Pada Bayi Umur 0-6 bulan di Puskesmas Gilingan Kecamatan Surakarta, Skripsi S-1 Kedokteran: Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Wulanda, Ayu Febri 2012. Biologi Reproduksi, Jakarta: Balai Penerbit Salemba Medika.
UNICEF.2011. Infant and Young Child Feeding. Available from: http://www.unicef.org/nutrition/index_breastfeeding.html
Wijianti, Winda. 2010. Hubungan Pemberian ASI eksklusif dengan Angka Kejadian Diare Pada Bayi Umur 0-6 bulan di Puskesmas Gilingan Kecamatan Surakarta, Skripsi S-1 Kedokteran: Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Wulanda, Ayu Febri 2012. Biologi Reproduksi, Jakarta: Balai Penerbit Salemba Medika.
HASIL PENELITIAN
OLEH
ANDI ASMITA ABRAR
10542 0195 10
ANALISIS UNIVARIAT
ANALISIS BIVARIAT
a.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat simpulkan bahwa :
. Persentase angka kejadian diare pada bayi umur 0-12 bulan yang diberi ASI
non eksklusif cukup tinggi yaitu sekitar 50,0% atau sekitar 41 bayi dari 46
bayi yang diberi ASI non eksklusif dibandingkan pada bayi yang diberi ASI
eksklusif yaitu 8,5% atau sekitar 7 bayi dari 36 bayi yang diberi ASI eksklusif
yang mengalami diare.
. Terdapat perbedaan frekuensi diare pada bayi yang ASI eksklusif dan bayi
yang ASI non eksklusif, ini dapat dilihat bahwa pada bayi yang diberi ASI non
eksklusif terdapat 40,2% atau sekitar 33 bayi yang mengalami frekuensi diare
yang sering dari 46 bayi yang diberi ASI non eksklusif,selebihnya terdapat
15,9% atau sekitar 13 bayi yang mengalami frekuensi diare yang jarang .
Sedangkan frekuensi diare pada bayi yang diberi ASI eksklusif yaitu tidak
terdapat bayi yang mengalami frekuensi diare yang sering, dan terdapat
sekitar 43,9% atau 36 bayi yang mengalami frekuensi diare yang jarang dan
tidak ada bayi yang mengalami diare dengan frekuensi yang sering.
. Terdapat hubungan pola pemberian ASI terhadap angka kejadian diare pada
bayi umur 0-12 bulan
. Tidak terdapat hubungan karakteristik ibu, diantaranya pendidikan
ibu,pekerjaan,dan penghasilan terhadap kejadian diare.
. Tidak terdapat hubungan karakteristik bayi, diantaranya umur bayi dan jenis
kelamin terhadap kejadian diare.
b. Saran
Bagi ibu
Tingkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 6
bulan dan hindari pemberian susu formula dalam rentan
usia tersebut.
Bagi peneliti
Diharapkan bagi peneliti dimasa yang akan datang agar
dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai
perbedaan frekuensi diare pada bayi yang mendapat ASI
eksklusif dengan bayi yang mendapat ASI non eksklusif
dengan jumlah sampel yang lebih memadai.
Bagi institusi pelayanan kesehatan (PUSKESMAS)
Dapat melakukan berbagai upaya penyuluhan atau
konseling semasa menjelang kelahiran bayi untuk
mempersiapkan kualitas dan kuantitas ASI serta kesiapan
ibu menjadi seorang ibu.
TERIMA KASIH