Anda di halaman 1dari 41

TUGAS MANAJEMEN

PABRIK KIMIA
Created by:

Fitri Hariani Nurza


1104050
Intan Afrilia
110405018
Fitri Siregar
1104050
Silvia
110405038
Nora Panjaitan
1104050
Klaudia Kathryn
1104050

LATAR BELAKANG

Subsektor perkebunan merupakan subsektor dari pertanian


yang memiliki peranan penting dalam memajukan atau
meningkatkan ekonomi negara

Kabupaten Labuhanbatu selatan memiliki komoditas


tanaman perkebunan yang terdiri dari kopi robusta, kakao,
karet, kelapa sawit, kelapa, dan pinang

Kelapa sawit berperan sebagai salah satu komoditas yang


menopang kehidupan masyarakat sekitarnya

Proses produksi pada PT. Perkebunan Nusantara III


Torgamba tidak terlepas dari organisasi dan manajemen

Oleh karena itu, penting untuk mengkaji tentang organisasi,


manajemen dan proses produksi pada PT. Perkebunan
Nusantara III Torgamba

Perumusan Masalah

Bagaimana organisasi dan manajemen dalam PT. Perkebunan Nusantara III Torgamba.

Bagaimana proses produksi di PT. Perkebunan Nusantara III Torgamba.

Bagaimana cara pengolahan limbah di PT. Perkebunan Nusantara III Torgamba.

Tujuan Pabrik

Melaksanakan kebijakan program pemerintah dengan memberikan kontribusi kepada


sektor ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya subsektor perkebunan.

Memupuk keuntungan (profit) dengan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat


berlandaskan peningkatan nilai tambah bagi pemerintah selaku pemegang saham.

Manfaat Pabrik

Dapat membantu dalam pengolahan kelapa sawit dalam skala besar agar
perekonomian dan pembangunan nasional dapat tercapai.

Dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan memberikan keuntungan


bagi perusahaan pemegang saham.

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis) berasal dari


Guinea di pesisir Afrika Barat, kemudian diperkenalkan
ke bagian Afrika lainnya,Asia Tenggara dan Amerika
Latin sepanjang garis equator

Kelapa sawit tumbuh baik pada daerah iklim tropis


dengan suhu antara 24-32 oC dengan kelembaban yang
tinggi dan curah hujan 200 mm/tahun

Daging buah kelapa sawit terdiri dari tiga lapis yaitu


lapisan luarkulit buah (pericarp), lapisan sebelah dalam
(mesocarp) dan lapisan paling dalam (endocarp)

Inti buah kelapa sawit terdiri dari lapisan kulit biji


(testa), endosperm dan embrio. Mesocarp mengandung
kadar minyak rata-rata 56 %, inti mengandung minyak
sebesar 44 % dan endocarp tidak mengandung minyak

Minyak kelapa sawit merupakan minyak terbesar yang


diproduksi maupun diperdagangkan, diikuti oleh minyak kedelai,
minyak rapeseed dan minyak biji bunga matahari
Minyak kelapa sawit tersusun atas lemak dan minyak alam yang
terdiri atas trigliserida, digliserida dan monogliseria; asam lemak
bebas; moisture; pengotor dan komponen-komponen minor
bukan minyak/lemak yang secara umum disebut dengan senyawa
yang tidak
Asam lemak yang paling dominan pada minyak kelapa sawit
adalah asam palmitat (C16:0, asam lemak jenuh) dan asam oleat
(C18:1, asam lemak tak jenuh). tersabunkan

Faktor-Faktor yang menentukan Standar Mutu Sawit


Kandungan air dan kotoran dalam minyak
Kandungan asam lemak bebas (ALB)
Warna dan bilangan peroksida
Titik cair kandungan gliserida
Refining loss
Plastisitas dan supreadability
Kejernihan kandungan logam berat
Bilangan penyabunan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Minyak Kelapa


Sawit
Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid)
Kadar zat menguap dan kotoran
Kadar logam
Angka Oksidasi
Pemucatan

Standar Mutu SPB dan Ordinary (Pasaribu, 2004)


Kandungan

SPB

Ordinary

Asam lemak bebas

12

3-5

Kadar air

<0,1

< 0,1

Pengotor (%)

<0,02

< 0,01

Besi (ppm)

<10

<10

Tembaga

0,5

0,2

Bilangan iodine

53 1,5

45 56

Karoten (ppm)

500

500 700

Tokoperol (ppm)

800

400 600

<2,0
20

<3.5
35

Pemucatan: Merah (R)


Kuning (S)

Komposisi Asam Lemak Minyak


Kelapa Sawit (Pasaribu, 2004)

Asam Lemak

Jumlah (%)

Asam Kaprilat

Asam Kaproat

Asam Miristat

1,1 2,5

Asam Palmitat

40 46

Asam Stearat

3,6 4,7

Asam Oleat

30 45

Asam Laurat

Asam Linoleat

7 - 11

Sejarah Pendirian PT. Perkebunan Nusantara III Torgamba

Kebun Torgamba pada mulanya adalah hutan primer dan menjadi tempat pengambilan
kayu oleh perusahaan Hak Pengusaha Hutan (HPH)

Tahun 1977 PTP IV sesuai SK Direksi mengadakan pengembangan Perkebunan yakni


areal hutan dijadikan Perkebunan Kelapa Sawit dari daerah Cikampak sampai dengan
Tanjung Medan Riau dan diberi nama Torgamba Group yang terdiri dari beberapa
kebun diantaranya Kebun Torgamba

Pembukaan areal Kebun Torgamba dilaksanakan tahun 1978 dan penanaman kelapa
sawit pada tahun 1979

Untuk mengolah produksi yang di hasilkan oleh Kebun Torgamba, maka dibangunlah
Pabrik Kelapa Sawit (PKS Torgamba) yang dibangun pada tahun 1982 dan selesai
dibangun pada tahun 1983 yang diresmikan oleh Presiden RI Soeharto tepatnya pada
tanggal 28 Juli 1983

Pabrik Kelapa Sawit Torgamba dibangun dengan kapasitas 30 ton/jam

Pengembangan PKS ini dimulai dengan ditambahnya kapasitas menjadi 60 ton/jam


pada tahun 1984 dan mulai beroperasi tahun 1985

PKS Torgamba terletak di desa Torgamba, kecamatan Torgamba, kabupaten Labuhan


Batu Selatan. PKS Torgamba berdiri di atas lahan seluas 15 Ha. Sementara letak
astronomisnya adalah sebagai berikut:
01o.42.46 : Lintang Utara
100o.16.45

: Bujur Timur

90 meter diatas permukaan laut

O RGANISASI DAN M ANAJEMEN


P ERUSAHAAN SERTA P ROSES
Struktur Organisasi di PT Perkebunan Nusantara III
Torgamba
MANAJER

YOPI TONI SAMPUL, ST

M AS K E P

Ir. Ir.
HERMANSYAH
HERMANSYAH
MSi

ASST.
LABORATORIU
M
FIRMAN HAJRI,
ST.

ASST. TEKNIK
EDDY SISWONO,
ST.

ASST.
PENGOLAHAN
KANDAR KABAN.

ASST. PENGOLAHAN
RAJA ERWIN
NASUTION, ST.

ASST.
PENGOLAHAN
MUHAMMAD
HARIZKI EKO, ST.

ASST.
TATA
USAHA/PERSONALIA
PAMRI PARMONANGAN
SITUMORANG, SE.

Uraian Jabatan
Manajer PKS : membantu Distrik Manager dalam mengelola fungsi-fungsi
manajemen serta membuat terobosan-terobosan dengan memberdayakan sumber
daya perusahaan yang ada di Pabrik Kelapa Sawit untuk mencapai kinerja optimal
Masinis Kepala PKS : membantu Manager dalam mengelola fungsi-fungsi
manajemen Pabrik Kelapa Sawit di bidang produksi serta memberdayakan sumber
daya perusahaan yang ada di unitnya untuk mencapai kinerja optimal dengan tata
kelola yang baik
Asisten Tata Usaha/ Personalia PKS : membantu Manager dalam mengelola
fungsi-fungsi manajemen bidang administrasi keuangan, pergudangan dan
kepersonaliaan dengan memberdayakan sumber daya perusahaan yang ada di
unitnya untuk mencapai kinerja optimal dengan tata kelola yang baik
Asisten Laboratorium PKS : membantu Manager dalam mengelola fungsi-fungsi
manajemen bidang laboratorium dengan memberdayakan sumber daya perusahaan
yang ada di unitnya untuk mencapai kinerja optimal dengan tata kelola yang baik
Asisten Pengolahan PKS : membantu Masinis Kepala dalam mengelola fungsifungsi manajemen bidang pengolahan PKS dengan memberdayakan sumber daya
perusahaan yang ada di unitnya untuk mencapai kinerja optimal dengan tata kelola
yang baik
Asisten Teknik Umum : membantu Masinis Kepala dalam mengelola fungsi-fungsi
bidang teknik dengan memberdayakan sumber daya perusahaan yang ada di unitnya
untuk mencapai kinerja optimal dengan tata kelola yang baik

Sistem Tenaga Kerja


Secara umum karyawan perusahaan ini berdasarkan atas golongan kerja yang ada, maka karyawan
perusahaan ini digolongkan atas:
Karyawan Pimpinan yaitu karyawan yang mengkodinir karyawan-karyawan yang bekerja di
pabrik sesuai tujuan dan tangggung jawab jabatannya.
Karyawan Pelaksana yaitu karyawan yang kekerja secara langsung dalam melaksanakan
pekerjaan dalam pabrik

Tenaga Kerja
Umumnya tenaga kerja yang dibutuhkan oleh PKS Torgamba adalah tenaga kerja tamatan SMA
atau sederajat, khusus untuk operator boiler harus terlebih dahulu mengikuti training dan
mendapat surat ijin mengoperasikan alat bertekanan tinggi

Waktu Kerja
Pelaksanaan produksi berlangsung 24 jam. Bagian Produksi : Senin Minggu (Shift I, pukul
07.00-19.00 WIB, Istirahat, pukul 12.00-14.00 WIB ; Shift II, pukul 19.00-07.00 WIB) Bagian
Personalia : Senin Jumat (pukul 07.00-16.00 WIB), Sabtu (pukul 07.00-12.00 WIB)

Sistem Penggajian
Sistem penggajian untuk pegawai pabrik dan staff ditentukan sesuai dengan golongan kerja
masing-masing. Selain gaji pokok perusahaan juga memberikan tunjangan lain seperti: Asuransi
Tenaga Kerja, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Tunjangan kesehatan, Hak cuti tahunan,
Pakaian seragam kerja dan Rumah karyawan

Proses Produksi di PT Perkebunan Nusantara III


Torgamba
Stasiun
penerimaan
buah
Stasiun
kernel

Stasiun
perebusan

Stasiun
klarifikasi

Stasiun
penebahan
Stasiun
Pengempaan

STASIUN PENERIMAAN BUAH


Timbangan

STASIUN PEREBUSAN

Peak

STASIUN PENEBAHAN (THRESHING STATION)

Alat

STASIUN PENGEMPAAN (PESSING)

Pengadukan

STASIUN KLARIFIKASI

Minyak dari presser ditampung di oil gutter lalu menuju ke


stasiun klarifikasi untuk pemurnian lanjut sebelum masuk ke
storage tank
Stasiun klarifikasi terdiri dari proses pemurnian minyak dan
proses pengambilan minyak dari sludge.

PROSES PEMURNIAN MINYAK

PROSES PEMURNIAN SLUDGE

STASIUN KERNEL

Campuran ampas (fiber) dan biji (nut) akan diproses kembali


untuk menghasilkan:
1) Cangkang (shell) dan fiber yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar boiler
2) Palm Kernel Oil (minyak inti sawit) sebagai hasil produksi

1.

5.

9.

P ENGOLAHAN L IMBAH
PT. Perkebunan Nusantara III Torgamba memiliki 2 jenis pengolahan
limbah, yaitu:
1) Sistem Pengolahan Limbah Padat. Limbah padat yang dihasilkan
dari PKS Torgamba berupa janjangan atau tandan kosong yang
selanjutnya akan dikirim ke areal tanaman untuk dimanfaatkan sebagai
pupuk (mulsa). Selain itu adapula fiber dan cangkang yang digunakan
sebagai bahan baku untuk pembakaran boiler. Sedangkan abu yang
dihasilkan dari pembakaran boiler akan dibuang ke lapangan
2) Sistem Pengolahan Limbah Cair. Limbah cair yang dihasilkan dari
PKS Torgamba berasal dari stasiun rebusan, klarifikasi, dan air cucian
lantai akan dialirkan ke fat-pit / sludge recovery tank untuk
selanjutnya dilakukan pengutipan minyak yang masih terkandung
dalam limbah cair buangan tersebut. Limbah cair yang telah
memenuhi baku mutu setelah mengalami proses pengolahan di kolam
pendingin, kolam anaerobik dan kolam maturity dapat disalurkan
untuk aplikasi lahan sebagai pupuk pada areal tanaman kelapa sawit.

Karakteristik limbah yang masuk Karakteristik baku mutu


ke kolam pengendalian limbah limbah cair pabrik kelapa
No

Parameter

Satuan

Kisaran

BOD

mg/l

COD

mg/l

40.000-60.000

Suspended Solid

mg/l

15.000-40.000

Total Solid

mg/l

5
6

Minyak dan Lemak


N-NH3

sawit20.000-30.000
untuk aplikasi lahan
No

Parameter

Satuan

Kisaran

BOD

mg/l

3.500-5.000

30.000-40.000

Minyak dan Lemak

mg/l

<600

mg/l

5.000-12.000

pH

>6

mg/l

30-40

Total N

mg/l

500-800

pH

mg/l

4-5

Suhu

70-80

Sistem Pengolahan Air Limbah

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

PT. Perkebunan Nusantara III Torgamba adalah salah satu Pabrik Kelapa Sawit yang mengolah kelapa
sawit menjadi minyak sawit (Crude Palm Oil) dan Inti sawit (Palm Kernel Oil)

Struktur Organisasi di PT Perkebunan Nusantara III Torgamba terdiri dari Manajer, Masinis Kepala,
Asisten Tata Usaha/Personalia, Asisten Laboratorium, Asisten Pengolahan dan Asisten Teknik.

Manajemen pada PT. Perkebunan Nusantara III Torgamba disusun sesuai dengan tujuan dari pabrik dan
sesuai dengan tugas dan tanggungjawab dari masing-masing pegawai.

Proses produksi minyak sawit (Crude Palm Oil) dan Inti sawit (Palm Kernel Oil) di PT. Perkebunan
Nusantara III Torgamba terdiri dari stasiun penerimaan buah, stasiun perebusan, stasiun penebahan
(threshing station), stasiun pengempaan (pressing), stasiun klarifikasi, proses pemurnian minyak,
pemurnian sludge, stasiun kernel

Limbah padat dari PT. Perkebunan Nusantara III Torgamba dimanfaatkan sebagai pupuk dan bahan bakar
boiler.

Limbah cair dari PT. Perkebunan Nusantara III Torgamba diolah dengan kolam pengendalian limbah
(ponding system) dan pengolahan limbah untuk aplikasi lahan.

Saran

Perlakuan terhadap Tandan Buah Segar (TBS) sebaiknya lebih diperhatikan agar mencegah peningkatan
asam lemak bebas (ALB) pada minyak yang dihasilkan.

Sebaiknya setiap proses yang membutuhkan steam dan air dilengkapi dengan flow meter agar dapat dijaga
efisiensi penggunaan sumber daya dan energi.

Sebaiknya limbah cair yang masuk kolam pengendalian limbah diolah lebih lanjut menggunakan proses
anaerobik untuk menghasilkan biogas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar di pabrik.

TUGAS KHUSUS
Pada PT. Perkebunan Nusantara III Torgamba ada
beberapa hal yang memerlukan perhatian khusus, yaitu:
1) Perlakuan terhadap tandan buah segar (TBS)
2) Penggunaan flow meter
3) Pemanfaatan Limbah Cair PT. Perkebunan Nusantara III
Torgamba untuk Pembuatan Biogas

1. Perlakuan Terhadap Tandan Buah Segar (TBS)


Mutu CPO yang dihasilkan sangat ditentukan oleh mutu TBS,
sedangkan mutu TBS dipengaruhi oleh sistem panen
Tabel Kematangan Tandan Buah Segar
No.

Fase Buah

Fraksi Buah

1.

Mentah

00
0

2.

3.

Matang

Lewat

Jumlah Berondolan yang Telah Jatuh


Tidak ada buah yang berwarna hijau atau
hitam
1% -12,5% buah luar atau 0 1
berondolan tiap kg tandan memberondol

Tingkat
Kematangan
Sangat mentah
Mentah

12,5% - 24% buah luar atau berondolan


tiap kg tandan 25% dari buah luar
memberondol
25% - 50% buah luar memberondol

Kurang matang

50% - 75% buah luar memberondol

Matang

75% - 100% buah luar memberondol

100% buah luar memberondol dan


sebagian berbau busuk

Lewat matang
(ranum)
Lewat matang
(busuk)

Matang

2. Penggunaan Flow Meter


Setiap proses yang membutuhkan steam dan air disarankan
untuk dilengkapi dengan flow meter agar dapat menjaga efisiensi
penggunaan sumber daya dan energi
3. Pemanfaatan Limbah Cair PT. Perkebunan Nusantara III
Torgamba
Limbah cair hasil pengolahan di PT. Perkebunan Nusantara III
Torgamba dapat dimanfaatkan sebagai substrat dalam pembuatan
biogas. Produk utama berupa gas CH4 dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bakar pabrik, dan hasil samping berupa lumpur dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk cair yang bisa
digunakan untuk perkebunan pabrik

Komposisi dan Kandungan Mineral dari Limbah Cair Mentah


Komponen utama
Karbohidrat
Protein
Lemak

Komposisi (%)

Mineral

Komposisi (g/g berat kering)

29,552,44
12,751,30
10,211,24

K
Na
Ca
Mg

8.951,55256,45
94,576,45
1.650,09160,45
911,9595,50

14.377,381206,88

13,321,45

Karakteristik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit


Parameter
pH
Minyak dan lemak kasar (grease)
Biochemical Oxygen Demand (BOD)
Chemical Oxygen Demand (COD)
Padatan Total
Padatan Tersuspensi
Padatan Volatil Total
Nitrogen Total
Fosfor
Kalium
Magnesium
Kalsium
Boron
Besi
Mangan
Tembaga
Seng

Konsentrasi
4,7
4.000
25.000
50.000
40.500
18.000
34.000
750

Standar Baku Mutu


maks. 6-9
maks. 5
maks. 50
maks. 100
maks. 150
-

Unsur
180
2.270
615
439
7,6
46,5
2,0
0,89
2,3

maks. 2
maks. 10

Tahapan Pembuatan Biogas

DAFTAR PUSTAKA
Azmi, Muhammad Fadli. 2009. Transesterifikasi Heterogen antara MInyak Sawit Mentah dengan Metanol
Menggunakan Katalis K2O-CaO. Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sumatera Utara.
Batstone, DJ dan Jensen PD. 2011. Anaerobic Processes. The University of Queensland, Brisbane, QLD, Australia.
Borja R. 2011. Downstream Processing and Product Recovery. Instituto de la Grasa (CSIC), Seville, Spain.
Chairul, Muhammad, Studi Perbandingan Bilangan Iodin Minyak Kelapa Sawit
Mentah (CPO) dan Minyak Inti
Kelapa Sawit Mentah (CPKO) pada Tanki Timbun di Pelabuhan dengan Tanki Kapal di Kapal, Departemen
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, 2010.
ETD. 2014. Bab I Pendahuluan Latar Belakang. Universitas Gajah Mada.
IKA, Instruksi Kerja, Instruksi Kerja PTPN III Pabrik Kelapa Sawit Torgamba.
Kurniawan, Ambar, Analisis Keterkaitan Harga Minyak Nabati dan Minyak Bumi dalam Perdagangan Dunia Minyak
Nabati, Institut Pertanian Bogor, 2011.
Ma, A.N. 2000b. Management of Palm Oil Industrial Effluents. Advances in Oil Palm Research. 2 :1439-1461
Pasaribu, Nurhida. 2004. Minyak Buah Kelapa Sawit. Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
Siregar, SH. 2014. Latar Belakang Perusahaan. Repository Universitas Sumatera Utara.
SOP, Standar Operasional Prosedur, Pedoman Kerja PTPN III Pabrik Kelapa Sawit Torgamba.
TAMSI-DMSI. 2010. Fakta Kelapa Sawit Indonesia. Tim Advokasi Minyak Sawit Indonesia - Dewan Minyak Sawit
Indonesia.
Yusoff, S dan Hansen, S.B. 2007. Feasibility Study of Performing an Life Cycle Assessment on Crude Palm Oil
Production in Malaysia. Int J. Life Cycle Assessment, 12(1) : 50-58.
Zhang, XJ. 2014. 3.7 Anaerobic Process. University of Massachusetts Lowell, MA, USA.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai