Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan
adalah :
1. Efektivitas pengeringan siang hari dipengaruhi oleh besarnya intensitas radiasi
matahari yang diterima kolektor sehingga mempengaruhi kenaikan temperatur
udara yang masuk ke box pengering. Kondisi optimum dicapai pada proses
pengeringan kakao dengan perbandingan massa bahan dan absorben 1:1 yakni
mencapai 66C 70C pukul 10:15 s/d 10:45 WIB. Kondisi ini memberikan efek
termal yang menyebabkan pada pengeringan siang hari pertama menguapkan air
dari biji kakao lebih banyak, yaitu 341 gram.
2. Semakin besar massa absorben yang digunakan maka efektivitas pengeringan
pada malam hari meningkat. Kondisi optimum dicapai pada proses pengeringan
surya + absorben dengan perbandingan massa 1:3 dimana RH minimum
diperoleh 43 % dengan temperatur minimum 26 oC, kadar air akhir 4,63 %,
jumlah air yang diuapkan pada malam hari sebesar 241 gram, dan waktu
pengeringan 26,8 jam.
3. Nilai Deff yang diperoleh adalah 1,18097.10-10 m/s2 untuk pengeringan surya +
absorben (1:1), 1,16585.10-10 m/s2 untuk pengeringan surya + absorben (1: 2),
dan 1,048.10-10 m2/s untuk pengeringan surya + absorben (1:3).
4. Model kinetika yang paling sesuai untuk pengeringan kakao dengan variasi
massa desikan ini adalah Model Page yaitu, untuk surya + absorben dengan
perbandingan massa 1:1 diperoleh MR = exp(-0,047.t1,128) , untuk surya +
absorben dengan perbandingan massa 1:2 diperoleh MR = exp(-0,059.t 1,21), untuk
surya + absorben dengan perbandingan massa 1:3 diperoleh MR = exp(0,064.t1,146).
5. Tinggi rendahnya konsumsi energi spesifik sangat dipengaruhi oleh intensitas
radiasi matahari atau proses pengeringan pada siang hari. Dimana peranan proses
pengeringan siang hari berkisar sekitar 65 % sedangkan pengeringan malam hari
berkisar sekitar 35 %. Konsumsi energi spesifik (MJ/kg air yang diuapkan)
paling tinggi dimiliki oleh proses pengeringan surya + absorben 1:1 yaitu 18,69
MJ/kg air yang diuapkan dan yang paling rendah dimiliki oleh proses
pengeringan surya + absorben 1:3 yaitu 10,40 MJ/kg air yang diuapkan.
45

46

6. Laju pengeringan terhadap waktu dan terhadap kadar air mengalami fluktuasi
yang disebabkan oleh suhu dan humidifitas relatif yang bersifat fluktuatif.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari penelitian yang telah dilakukan adalah :
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya membandingkan antara biji kakao
fermentasi dan tanpa fermentasi untuk mengetahui kualitas dan kuantitas
kandungan kakao hasil pengeringan.
2. Mengingat harga LiCl yang relatif mahal maka disarankan untuk melakukan

regenerasi desikan agar meminimalkan pembelian jumlah LiCl.

Anda mungkin juga menyukai