Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan payudara

1. EMBRIO
a. Minggu ke-6 = payudara disebut dengan milk streak
b. Kemuadian terjadi penebalan ectoderm (yang disebut tunas susu) di
bagian pectoralis embrio.
c. Minggu ke-9 = garis susu menjadi atrofi, kecuali yang di pectoralis dan
tunas susu.
d. Minggu ke-12 = tunas puting susu diinvasi oleh yang terdistribusi simetris
di bawah kulit tunas puting susu.
e. Duktulus mammae berkembang ke ventral membentuk duktus susu
primer membentuk tunas lobules kemudian dirangsang oleh
f.

estrogen ovarium proliferasi ke asinus.


Bulan ke-7 & 8 = duktus membentuk lumen yang berhubungan dengan

duktus laktiferus yang imatur.


g. Saat lahir = tunas puting susu punya cekungan sentral.
h. Setelah lahir = diinvasi sel basaloid sehingga penetrasi tunas puting susu
lengkap yang kemudian membentuk pigmentasi gelap untuk areola
mammae.

2. PRAPUBERTAS
Analog pada laki-laki : kadar GnRH belum adekuat (LH dan FSH tidak cukup
untuk merangsang perkembangan seks dan menstruasi). Pada laki-laki,
hipotalamus sangat peka terhadap feedback (-) testosterone sehingga sedikit
testostern saja sudah menghambat sekresi GnRH. Tetapi pada saat pubertas ,
kepekaan ini menurun sehingga sekresi GnRH adekuat pengaruhi
perkembangan seks sekunder.
3. PUBERTAS
Kadar hormone GnRH sudah adekuat sehingga terjadi perkembangan seks
sekunder (dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron). Di luar masa
kehamilan, system duktus untuk perkembangan alveoli belum aktif.
Disini estrogen akan bertanggung jawab terhadap pertumbuhan:
-epidermis
- duktus laktiferus
- mioepitel
- alveoli

Sedangkan

progesterone

akan

mempengaruhi

perkembangan

asinus

(sekresi) payudara.

4.

MASA KEHAMILAN
Kelenjar mammae mulai menampakkan perkembangan struktural sebagai
persiapan laktasi. Duktus intralobular (ada di dalam lobulus) mengalami
proliferasi

cepat

dan

membentuk

kuncup-kuncup

terminal

yang

berdiferensiasi menjadi alveoli. Kebanyakan alveoli masih kosong,tetapi


mungkin sudah ada yang terisi produksi sekresi. Jaringan ikat longgar
intralobularis

tampakberkurang

sebagai

akibat

dari

pembesaran

dan

pertumbuhan dari alveoli.


Paruh pertama kehamilan kelenjar mamaria sudah mampu menghasilkan air
susu secara penuh. Namun sekresi susu tidak terjadi sampai masa kehamilan
selesai. Hal ini dikarenakan kadar estrogen & progesterone yang tinggi
selama masa kehamilan.
5. MASA LAKTASI
Estrogen
Progesterone
Prolaktin
Laktogen

pengaruhi proliferasi alveoli

Jaringan ikat diantara alveoli banyak mengandung limfosit dan plasma.


Pplasma ini mengandung Ig A untuk imun pasif bayi yang didapat saat
menyusui.
Mekanisme laktasi :

Menghisap
puting
Mekanoreseptor
di puting
payudara

Hipotalamus

Hipofisis
posterior

PIH
PRH

Oksitosin
Hipofisis
anterior
Kontraksi sel
mioepitel yang
mengelilingi
alveoli

Prolakti
n

Milk
ejection

Sekresi
susu

6. PASCA LAKTASI
Terjadi degenerasi apoptosis sel-sel utuh mengelupas yang kemudian sel
mati tersebut akan difagosit oleh makrofag.

7. MENOPAUSE
Terjadi atrofi pada bagian sekresi, duktus , maupun jaringan ikatnya.

8. NON-LAKTASI
Jaringan ikat >> dibandingkan dengan kelenjar mamarianya (berbanding
terbalik dengan masa LAKTASI).

FIBROADENOMA
Definisi
Adalah tumor jinak yang umumnya menyerang wanita muda usia < 25 tahun.
Tumor yang berisi jaringan ikat dan kelenjarnya.

Epidemiologi
1. Wanita dalam usia reproduktif.
2. Wanita kulit hitam dan usia muda lebih sering terkena dibandingkan dengan
kulit putih.
3. Status ekonomi menengah keatas.

Patofisiologi
Berdasarkan penelitian, bisa disebabkan 2 faktor :
1. EBV (Epstein Barr Virus)
Diadakan penelitian apakah EBV memainkan peran dalam perkembangan
pesat fibroadenoma tumbuh pada pasien immunocompromised. Dipelajari 19
fibroadenoma dan satu karsinoma duktal invasif yang dikembangkan setelah
transplantasi
(menggunakan

organ
obat

atau

pengobatan

immunocompromised).

untuk

lupus

Sebagai

eritematosus

kelompok

kontrol,

termasuk 11 fibroadenoma dari non-immunocompromised pasien. DNA


diamplifikasi menggunakan polymerase chain reaction (PCR) dari EBV
dikodekan urutan RNA kecil (EBER-2) DNA. EBV laten membran protein 1
(LMP-1) Transkrip diperkuat dengan menggunakan reverse transkripsi (RT)
PCR. Kemudian dilakukan Imunohistokimia (IHC) untuk pewarnaan LMP-1
protein . Sebanyak 9 dari 20 tumor (45%) adalah positif dengan PCR dan IHC.
Semua fibroadenoma non-immunocompromised negatif untuk LMP-1 (tepat
tes Fisher P =. 0006).
2. ESTROGEN RECEPTOR-BETA
Dalam studi ini, ekspresi reseptor estrogen (ER)-alpha dan beta-diselidiki oleh
imunohistokimia pada 33 fibroadenoma dan 30 borderline jinak, tiga dan
tujuh ganas phyllodes tumor, semua dengan pertumbuhan sel spindle dan
dalam satu metastasis jauh. Selain itu, kehadiran ER-beta mRNA dan
variannya dievaluasi dengan RT-PCR di dalam stroma microdissected. Korelasi
yang mungkin antara ekspresi reseptor hormon dan proses diferensiasi selsel stroma diselidiki oleh aktin otot polos dan immunostaining calponin. ER-

beta reseptor hormon hanya ditunjukkan pada stroma fibroadenoma dan


tumor

phyllodes,

baik

di

tingkat

protein

dan

mRNA.

Persentase tertinggi ER-beta telah diamati pada fibroadenoma dengan stroma


seluler dan pada tumor phyllodes. Dalam kedua lesi, ER-beta-positif sel
stroma menunjukkan ekspresi aktin otot polos dan / atau calponin, seperti
yang ditunjukkan oleh immunostaining ganda. Selain itu, usia rata-rata saat
diagnosis secara signifikan lebih rendah pada pasien dengan ER-beta positif
vs ER-beta-negatif fibroadenoma. Sebaliknya, pada tumor phyllodes, ER-beta
ekspresinya lebih tinggi pada pasien yang lebih tua. Sebagai kesimpulan, (i)
hanya ER-beta terdeteksi dalam stroma fibroadenoma dan tumor
phyllodes; (ii) ekspresi berkorelasi dengan ekspresi penanda otot polos dan
menunjukkan

peran

ER-beta

dalam

diferensiasi

sel-sel

stroma

myofibroblastic.
Kedua hasil, pada pasien dengan usia muda yang mengidap fibroadenoma
dengan stroma sel yang sangat ER-beta-positif, lebih lanjut mungkin
menunjukkan mekanisme hormon-reseptor yang terlibat dalam mengatur
pertumbuhan fibroadenoma.

Ciri & gejala


Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada
penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

mudah digerakkan
kapsul (+)
teraba massa bulat padat kenyal
ukuran 1-5 cm (kalau giant fibroadenoma > 10cm)
tidak nyeri (tapi tergantung besarnya)
1 benjolan (tetapi 10-15% ada yang > 1 benjolan dan mengenai 2 payudara)
Ukuran membesar ketika hamil & mengecil ketika menopause (jika tidak

meminum hormone replacement therapy)


8. Pertumbuhannya lambat.

Klasifikasi
1.Fibroadenoma Pericanaliculare
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa
lapis.

2.Fibroadenoma intracanaliculare
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk
panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang.

Pemeriksaan
1. Pemeriksaan fisik
Breast Self Examination harus mulai dilakukan pada usia 20 th dan 25 th.
Pemeriksaan dilakukan dalam posisi duduk dan terlentang dengan lengan
hiperekstensi (posisi seperti orang bersantai). Idealnya pemeriksaan harus
dilakukan 5-10 hari pasca menstruasi, sewaktu payudara paling kurang
edematosa dan nyeri tekan. Semua kuadran payudara harus diperiksa,
arahnya mulai dari tepi menuju ke puting (dalam cara melingkar ,menyerupai
jari-jari roda). Daerah kelenjar getah bening sekitar payudara juga diperiksa,
bilamana ada pembesaran kelenjar getah bening.
2. USG
Dilakukan pada pasien usia <30 th, wanita hamil, wanita laktasi.
3. MAMMOGRAFI
Untuk usia >30 th (diluar indikasi USG).
4. BIOPSI TERBUKA
Biopsi eksisi (untuk ukuran <5cm) : selain untuk diagnostik, juga untuk
terapi.
biopsi insisi (untuk ukuran >5cm).

Gambaran USG

1. Bundar / oval
2. batas tegas-teratur
3. hipoekoik (warnanya agak abu-abu)
4. eko-internal homogen (warnanya merata)

Gambaran Mammografi
1. Bundar/ oval
2. Densitas tinggi/ sama dengan jaringan parenkim payudara (warnanya hampir
3.
4.
5.
6.

putih)
Batas tegas-teratur
Berlobulasi
Dapat memperlihatkan halo sign
Pasca menopause : fibroadenoma

mengalami

hialinisasi

sehingga

menunjukkan gambaran popcorn-like calcification (putih banget kayak


bentuk popcorn)

Therapy Fibroadenoma
EKSISI BENJOLAN
a.) Persiapan : anestesi umum/ lokal.
b.) Prosedur : fiksasi benjolan diantara telunjuk dan ibu jari.

Insisi dibuat melingkar jika dekat dengan puting susu atau secara

radial jika letaknya jauh dari puting susu.


Cengkeram benjolan dengan sepasang forsep jaringan & tarik
benjolan melalui luka saat jaringan sekitar yang melekat

dipisahkan dengan pisau.


Gunakan retractor Langenbeck untuk memaparkan bagian dalam

rongga
Lakukan diatermi pada titik-titik perdarahan.
Rongga ditutup dengan jahitan serap dan terputus.
Pada luka yang besar harus di drainase dengan suction drain.
Kulit sebaiknya ditutup dengan jahitan serap kutis.

Komplikasi
Wanita dengan fibroadenoma memiliki kemungkinan cancer sangat tipis sekali.
Lebih baik bila didiagnosa dengan fibroadenoma, kita segera lakukan eksisi
benjolan, apalagi jika wanita tersebut memiliki riwayat kanker di keluarganya.

Diagnosis Banding
1. Tumor filoides (cystosarcoma phylloides)
Adalah tumor dengan pola fibroadenoma payudara, tetapi stromanya lebih
seluler. Tumor ini biasanya besar, tapi ukuran ini jangan dijadikan sebagai
diagnostik. Tumor ini mengalami proliferasi hanya pada stroma.
Pertumbuhannya lebih cepat dibanding fibroadenoma.
Gambaran USG : Hipo-ekoik
- Batas tegas
- Eko internal dapat homogen/ sedikit inhomogen
- Penyangatan akustik posterior lemah (mungkin
disebabkan struktur kistik pada tumor tsb.)

Gambaran mammografi : - mirip dengan fibroadenoma (hanya kalau pada


tumor ini ukurannya lebih besar)

Kadang ada penebalan kulit lokal (karena proses


peradangan lokal)

2. Fibrokistik
Terjadi di glandula mammae. Mengenai wanita usia 30- 50 tahun.
Ciri : -

1/>1 benjolan

- nyeri

bisa mengenai 2 payudara

siklus mens)
free moving
terasa penuh
berat

- benjolan hilang timbul (dipengaruhi

- cobblestone texture
- batas jelas

Penyebab : estrogen& progesterone proliferasi glandula &menampung


cairan

(tidak diabsorpsi karena dikatakan pada salah satu web bahwa

payudara tisak ada system untuk membuang????) swelling & tenderness.


Gejala akan semakin meningkat ketika sebelum menstruasi dan sesudah
menstruasi (terasa sakit). Hal ini karena sebelum dan sesudah menstruasi,
kadar

hormone

estrogen

&

progesterone

kembali

meningkat.

Ketika

menstruasi, kedua hormon ini menurun.


Gambaran USG :

bentuk oval
batas tegas & teratur
an-ekoik (warnanya gelap semua)
ada penyangatan akustik posterior

Gambaran mammografi

- densitas mirip fibroadenoma

- batas tegas & teratur


- halo sign (semacam pita lusen sekitar kista tsb)

Prognosis

Jika dilakukan operasi, tidak berarti fibroadenoma tidak akan muncul kembali. Bisa
muncul kembali pada lesi yang berbeda.
Tetapi prognosis secara keseluruhan adalah BONAM.

GAMBARAN HISTOLOGI

(Tumor filoides)
Stroma hiperseluler

(fibroadenoma)
Stroma berproliferasi

epitel juga ikut proliferasi

Beda Fibroadenoma pericanaliculare & intracanaliculare


1. intracanaliculare

Kelenjarnya gepeng akibat hiperselular dari stromanya.

2. pericanaliculare

Kelenjarnya masih berbentuk bulat

Anda mungkin juga menyukai