Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan titrasi

ketika larutan natrium tiosulfat dititrasi dengan larutan iod berwarna coklat gelap yang
karakteristik dengan iod akan hilang. ketika semua Na2S4O6 telah teroksidasi, maka
kelebihan larutan iod akan menjadikan cairan tersebut berwarna kuning pucat. karena
itu dalam iodometri memungkinkan titrasi tanpa menggunakan indikator. namun
kelebihan iod pada akhir titrai memberikan warna yang samar, sehingga penetapan titik
akhir titrasi (ekivalen) menjadi sukar. karena itu lebih disukai menggunakan reagen yang
senditif terhadap iod sebagai indikator; yaitu larutan kanji yang membentuk senyawa
adsorpsi berwarna biru dengan iod. dengan adanya larutan kanji, titik ekivlen ditentukan
dari kenampakan warna biru yang tetap pada kelebihan penambahan satu tetes iod.
sebaliknya, dimungkinkan juga untuk menitrasi larutan iod dengan tiosulfat sampai
kelebihan satu tetes tiosulfat menghilangkan warna biru larutan. Dalam kasus ini larutan
kanji harus ditambahkan pada saat akhir titrasi mendekati titik ekivalen, ketika iod
tunggal sedikt dan larutan yang dititrasi berwarna kuning. jika larutan kanji yang
ditambahkan pada awal titrasi, ketika masih banyak terdapat iod dalam larutan, maka
sejumlah besar senyawa iod-kanji yang terbentuk akan bereaksi lambat dengan tiosulfat.
dengan mengetahui normalitas larutan iod, volume iod dan tiosulfat yang digunakan
dalam titrasi, kita dapat memperoleh normalitas titran (larutan tiosulfat. sebaliknya
normalitas titran larutan iod dapat dihitung dari normalitas tiosulfat yang diketahui.
berbagai zat pereduksi yang mampu mereduksi I2 menjadi ion I- ditentukan dengan cara
sama, antaranya H2SO3, H3AsO3, HSbO3, H2S bebas, SnCl2.
Natrium tiosulfat merupakan garam berhidrat dengan rumus kimia Na2S2O3, 5H2O,
padatan kristal tak berwarna,larut dalam air, dan dapat berfungsi sebagai zat pereduksi

Pengujian Kualitatif
Setelah penambahan dengan BaCl2 terbentuk barium tiosulfat dan asam terbentuk
kembali asam klorida. Larutan yang terbentuk berwarna putih susu karena barium
tiosulfat kurang kelarutannya, karena barium merupakan unsur golongan IIA dan
oksidanya bersifat basa dan mempunyai kelarutan yang rendah dalam air dan asam
encer. Selain itu, logam golongan IIA seperti Barium merupakan logam yang lebih keras,

lebih rapat dan melebur pada temperatur yang lebih tinggi. Maka dari itu pada saat
dicampurkan dengan BaCl2 larutan yang terbentuk sangat keruh, berwarna putih susu
bahkan dapat terbentuk endapan

Anda mungkin juga menyukai