Anda di halaman 1dari 26

Abortus Provokatus

F2

Theatania Trisna Y 102010034


Vicktor 102010037
Silvia Vamella 102010057
Yulius Adipratama Ciputra 102010089
Welin Wahyudi 102010143
Fiqi Yusrina 102010246
Stefany G 102010346
Lidya Lestari 102010351

Skenario 4
Anda kebetulan sedang berdinas jaga di laboratorium di sebuah rumah sakit tipe

B. Seorang anggota polisi membawa sebuah botol ukuran 2 liter yang disebutnya
sebagai botol dari sebuah alat suction curret milik seorang dokter di kota anda.
Masalahnya adalah bahwa dokter tersebut disangka telah melakukan
pengguguran kandungan yang illegal dan di dalam botol tersebut terdapat
campuran darah dan jaringan hasil suction. Polisi menerangkan dalam surat
permintaannya, bahwa darah dan jaringan dalam botol berasal dari tiga
perempuan yang saat ini sedang diperiksakan ke bagian kebidanan di rumah sakit
anda. Penyidik membutuhkan pemeriksaan laboratorium yang dapat menjelaskan
apakah benar telah terjadi pengguguran kandungan dan apakah benar bahwa
ketiga perempuan yang sedang diperiksa di kebidanan adalah perempuan yang
kandungannya digugurkan oleh dokter tersebut. Hasil pemeriksaan tersebut
penting agar dapat dilanjutkan ke proses hokum terhadap dokter tersebut.
Anda tahu bahwa harus ada komunikasi antara anda dengan dokter kebidanan
yang memeriksa perempuan-perempuan diatas, agar pemeriksaan medis dapat
member manfaat yang sebesar-besarnya bagi penyidikan dan penegakan hukum.

Aspek Hukum
Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang

Kesehatan
Pasal 15 UU Kesehatan :
(1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk
menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya,
dapat ditakukan tindakan medis tertentu.

(2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan:
a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan
diambilnya tindakan tersebut;
b. Oleh tenaga keschatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai
dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan
pertimbangan tim ahli;

c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan


atau suami atau keluarganya;
d. Pada sarana kesehatan tertentu.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis
tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Undang- undang No 36 tahun 2009 tentang

Kesehatan
Pasal 75
(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikecualikan berdasarkan:
a. Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia
dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau
janin, yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat
bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau

b. Kehamilan akibat perkosaan yang dapat

menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan.


(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
hanya dapat dilakukan setelah melalui konseling
dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan
konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor
yang kompeten dan berwenang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi
kedaruratan medis dan perkosaan, sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.

Pasal 76
Pasal 77

Kitab Undang-undang Hukum Pidana

Dalam KUHP diatur dalam bagian kejahatan terhadap


nyawa, yaitu
- Pasal 283
- Pasal 299
- Pasal 346
- Pasal 347
- Pasal 348
- Pasal 349
- Pasal 535

Aspek Etik
Di Indonesia, baratesik menurut pandangan agama,

UU Negara, maupun Etik Kedokteran, seorang dokter


tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan
pengguguran kandungan (abortus provokatus).
Diatur dalam :
- KODEKI
- pegangan etika kedokteran yang ada :
= Hipokrates
= Pernyataan Geneva (1984)
= Pernyataan Oslo (1970)

Prosedur Medikolegal
pengadaan visum et repertum
tentang pemeriksaan kedokteran terhadap tersangka.
pemberian keterangan ahli pada masa sebelum

persidangan dan pemberian keterangan ahli di dalam


persidangan
kaitan visum et repertum dengan rahasia kedokteran
tentang penerbitan Surat Keterangan Kematian dan
Surat Keterangan Medik
tentang kompetensi pasien untuk menghadapi
pemeriksaan penyidik

Kewajiban dokter membantu peradilan

Pasal 133 KUHAP


Sangsi bagi pelanggar kewajiban dokter
Pasal 216 KUHAP
Permintaan sebagai saksi ahli (masa persidangan)
- Pasal 179 (1) KUHAP
- Pasal 224 KUHAP

Alat bukti sah

- Pasal 183 KUHAP


- Pasal 184 KUHAP
Keterangan ahli diberikan secara lisan
Pasal 186 KUHAP
Keterangan ahli diberikan secara tertulis
- Pasal 187 KUHAP
Autopsi Forensik
-Pasal 134 KUHAP
-Pasal 222 KUHP

Abortus
Abortus :

- Abortus spontan
- Abortus provokatus yang terbagi ke dalam:
= Abortus provokatus Terapeutikus
= Abortus provokatus Kriminalis

Abortus spontan, terdiri dari :

- Abortus Imminens (threatened abortion)


- Abortus Incipiens (inevitable abortion)
- Abortus Incompletus
- Abortus Completus
- Missed Abortion
Abortus provokatus = abortus yang sengaja
dibuat/dilakukan dengan cara menghentikan
kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh
ibu

Komplikasi abortus
Perforasi perdarahan dan peritonitis
Luka pada serviks uteri
Pelekatan pada kavum uteri
Perdarahan
Infeksi

Pemeriksaan Medis
Tanda kehamilan (perubahan payudara, pigmentasi,

hormonal)
Tanda kekerasan :
- luar : pijit, urut, dsb.
- dalam :
= Manipulasi vagina dan serviks uteri,
= Pemasangan laminaria stift atau kateter ke dalam serviks
= Manipulasi serviks dengan jari tangan
= Manipulasi uterus dengan melakukan pemecahan selaput
amnion.
=Manipulasi uterus dengan penyuntikan kedalam uterus

Pemeriksaan ginekologi :

- Inspeksi vulva
- Inspekula
- Colok vagina
- pemeriksaan bimanual uterus
- Riwayat Ginekologi
Pemeriksaan Toksikologi
Penentuan usia kehamilan/umur janin

Pemeriksaan Laboratorium
Hormonal (HCG)
Darah

- Hb rendah
- LED dan leukosit >> tanpa infeksi
Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan kimiawi
Pemeriksaan serologi
Pemeriksaan jaringan
Tes kehamilan
DNA

Interpretasi Temuan
Pemeriksaan mikroskopik

= untuk mencari tahu bahwa campuran darah


tersebut adalah darah manusia atau hewan darah
manusia
Umur janin
= pertumbuhan belum sempurna
Pemeriksaan hubungan darah

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


RUMAH SAKIT UMUM UKRIDA
Jl. Terusan Arjuna No.4, Jakarta 10400
Nomor : 02/VeR/114/2013/LL/Res.Bek Jakarta, 15Desember 2013
Lamp. : Satu sampul tersegel---------------------------------------------------------------------Perihal : Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium----------------------------------------------------Atas Ny. Bella--------------------------------------------------------------------------------------PROJUSTITIA
VisumEt Repertum
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dokter xxx, dokter pada bagian forensik rumah sakit umum Ukrida di
Jakarta, atas permintaan dari kepolisian resort Jakarta Barat dalam suratnya nomor 02/VeR/0114/2012/LL/Res.Bek
tertanggal lima belas desember dua ribu tiga belas, maka dengan ini menerangkan bahwa, pada tanggal lima
belasdesember dua ribu tiga belas pukul dua siang Waktu Indonesia Barat, bertempat di RSU Ukrida, telah
melakukan pemeriksaan atas korban dengan nomor registrasi 01113 yang menurut surat tersebut adalah:
Nama: Ani-------------------------------------------------------------------------------------------------Jenis Kelamin : Perempuan----------------------------------------------------------------------------------------Umur: 18 tahun-------------------------------------------------------------------------------------------Kebangsaan : Indonesia-----------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan : Pelajar --------------------------------------------------------------------------------------------Agama : Islam-----------------------------------------------------------------------------------------------Alamat : Jalan Sirsak no.2, Jakarta Barat---------------------------------------------------------------Hasil Pemeriksaan---------------------------------------------------------------------------------------------------1 .Dari hasil anamnesa pasien mengatakan terakhir kali menstruasi adalah sekitar 3 bulan yang lalu. Korban
mengatakan pernah beberapa kali melakukan hubungan badan dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan
pengaman.-------------------------------------------------------------------

Pada saat datang korban tampak sakit ringan, tampak lemas dan lemah serta pucat.---------------Pada pemeriksaan frekuensi nadi delapan puluh delapan kali per menit, frekuansi napas delapan belas kali per menit, tekanan
darah seratus sepukuh per tujuh puluh milimeter tekanan air raksa dan suhu tiga puluh tujuh koma
dua.------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan payudara ditemukan pembuluh darah dapat terlihat lebih nyata, puting serta daerah sekitar puting berwarna
lebih gelap, dan kelenjar payudara tampak menonjol dan membesar serta keluarnya ASI dari
payudara.--------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan ditemukan perut terlihat membuncit, terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah, tidak terdengar bunyi
jantung janin.--------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan alat kelamin ditemukan:------------------------------------------------------------------Terdapat memar pada kedua sisi bibir kelamin kanan dan kiri.-----------------------------------------Pada leher rahim dan dinding dalam alat kelamin terdapat perlukaan pada sisi kiri dan kanan dari dinding
kelamin.---------------------------------------------------------------------------------------------Tinggi rahim satu jari dibawah pusar dan bentuk rahim bulat.--------------------------------------Pada pemeriksaan darah didapatkan peningkatan laju endap darah, penuruanan hematokrit dan penurunan kadar hemoglobin
darah serta pemeriksaan golongan darah menyatakan golongan darah A
Pada pemeriksaan toksikologi terdapat kandungan magnesium sulfat dalam jumlah yang tinggi.----Pemeriksaan cairan kelamin dan cairan darah dari mulut rahim korban menunjukan positif mengandung sel sisa janin (sel
tropoblas).------------------------------------------------------------------Hasil pemeriksaan DNA sisa janin dari pihak kepolisian dengan pasien ini cocok.-----------------Hasil pemeriksaan golongan darah A pada sisa janin dari kepolisian dengan pasien ini cocok.-----Pada korban diberikan penanganan berupa obat pereda rasa sakit.------------------------------------Kesimpulan--------------------------------------------------------------------------------------------------------------Pada korban perempuan ini yang berusia 18 tahun, berdasarkan hasil temuan yang telah di dapatkan tanda-tanda kehamilan
(payudara yang membesar, perut membesar dan hasil pemeriksaan laboratorium positif). Seterusnya di simpulkan adanya
keguguran atau kematian kandungan pada perempuan ini.-----Demikian sudah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya, mengingat sejumlah
KUHP. -------------------------------------------------------------------------Dokter yang memeriksa,
dr. xxx

Kesimpulan
botol yang berisi campuran darah dan jaringan yang

diduga adalah hasil dari suction dibawa ke


laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan sebagai
barang bukti.
Pengguguran kandungan di Indonesia merupakan
suatu tindakan kejahatan apabila tidak memiliki
indikasi khusus seperti dapat membahayakan jiwa
sang ibu, oleh karena itu korban aborsi dalam hal ini
adalah perempuan yang melakukan aborsi serta
tenaga ahli (dokter) akan dikenakan hukuman sesuai
undang-undang yang berlaku.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai