KAJIAN TEORI
efektif dan efisien.20 Dikatakan suatu proses, karena semua manajer dari
19
Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus Margono, Sistem Informasi Manajemen dalam
Organisasi-organisasi Publik (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2001), 8
20
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), 1
24
25
skillful treatment. Ketiga, gabungan dari dua pengertian tersebut, yaitu yang
21
Husain Umar, Business An Introduction (Jakarta: Business Research Center, 2001), 17
22
Depdikbud, Kamus Besar, 556
23
Yayat M. Herujito, Dasar-dasar, 1
24
Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), 5
26
manajemen bersifat seni. Oleh karena itu, manajemen adalah sesuatu yang
bekerja.28
25
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan di
Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), 87
26
JA. Marolly, Surat Menyurat Koperasi dan Kepemimpinan (Surabaya: Usaha Nasional,
1981), 172
27
George R. Terry, Principles of Management (Homewood Illionis: Ricard D. Irwin Inc., 1977),
25
28
Moch. Idochi Anwar, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan, Teori,
Konsep dan Isu (Bandung: Alfabeta, 2004), 77
29
Badri Munir Sukoco, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern (Bogor: PT. Grasindo
Persada, 2000), 5
27
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan ada tiga unsur pokok dalam
manajemen, yaitu :
pengawasan (controlling).
sumber daya manusia, material, dan metode (3M : Men, Material, Method)
30
Herbert G. Hicks & G. Gay Gullett, Management, Fourth Edition, International Edition for
Student (Auckland, MacGraw Hill Kongakusha Ltd., 1981), 572
31
Yayat M. Herujito, Dasar-dasar, 6
28
Ada tiga tingkat (level) manajemen yaitu : (1) manajemen lini atas (top
sesuai dengan keperluan tertentu.33 Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam
datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Bila semua data uang
tabungan yang ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah
Pada unit kerja yang baru informasi tadi dapat langsung digunakan, atau dapat
juga dianggap sebagai data (baru) untuk diolah lagi menjadi informasi sesuai
32
Ibid., 11
33
Suwarni Tri, YC., Sistem Informasi Manajemen (Yogyakarta : Universitas Atmajaya, 1996), 9
29
unit lain. Di unit kerja atau unit-unit kerja yang menerimanya dapat
sebagai data yang perlu diproses lebih lanjut menjadi informasi lain.
disebut sebagai hubungan antarsubsistem dalam suatu kaitan kerja sama suatu
kelompok, belum terkoordinasi satu sama lain, dan belum dioleh sesuai
keperluan tertetentu. Informasi adalah data yang sudah dioleh dengan cara
bersangkutan.
himpunan sesuatu "benda" nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari
dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan
efektif.35
35
Andi Kristanto, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya (Yogyakarta: Gava Media,
2003), 19
31
sama lain, mulai dari bagian yang besar ke bagian yang lebih kecil, yaitu dari
organisasi agar keseluruhan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan
efektif.
Sistem Informasi terdiri dari dua kata yaitu “sistem dan informasi”.
Kata sistem menurut Shrode dan Voich berasal dari bahasa Yunani yakni
elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan
36
W.A. Shrode dan D. Voich, Organization and Management Basic System Concept (Kuala
Lumpur Malaysia: Irwin Book, 1983), 115
32
terpadu.38 Sedangkan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti dan bermanfaat bagi pengguna untuk membuat
keputusan.39
pembentuk organisasi adalah penting dan harus mendapat perhatian yang utuh
(output).40
ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai
nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun
37
Andi Kristanto, Perancangan Sistem, 20
38
Henry C. Jr. Lucas, Analisis, Desain dan Implementasi Sistem Informasi (Jakarta: Erlangga,
1987), 5
39
Richardus Eko Indrajit, Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi (Jakarta: Alex Media Komputindo, 2000), 11
40
Robert G. Murdrick, Joel E. Ross, James R. Claggett, Sistem Informasi untuk Manajemen
Modern (Jakarta: Erlangga, 1984), 8
33
saat mendatang.41 Informasi adalah data yang telah diklasisfikasi atau diolah
data yang sudah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang
ini, maka data dapat diolah menjadi informasi sesuai keperluan tingkat
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan
41
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Struktur dan
Pengembangannya (Jilid I & II) (Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1991), 5
42
Tata Subari, Sistem Informasi, 23
43
H.M. Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis ( Yogyakarta: BPFE, 1997), 10
44
Henry C. Jr. Lucas, Analisis, Desain dan Implementasi, 2
34
informasi.
ingin maju lebih cepat dan lebih banyak dari yang lain. Untuk mencapai
keperluan manajer sebagai pimpinan manajemen lini bawah, tengah, dan atas.
Agar informasi sesuai dengan keperluan manajemen dan manajer, maka harus
manajerial.
sesuatu hal atau kerja suatu bagian tubuh. Sedangkan fungsi manajemen
45
Soetedjo Moeljodihardjo, Management Information System (Yogyakarta: Andi Offset, 1996),
91
46
Vethzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Jakarta:Raja Grafindo Persada,
2004), 53
36
orang untuk bekerja mencapai tujuan yang mungkin tidak akan tercapai bila
manajemen dalam menentukan kemana dan akan menjadi apa organisasi yang
dan tumbuh menjadi lebih besar. Begitu juga dengan kepala madrasah sebagai
1. Perencanaan (planning)
47
Burhanudin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan (Jakarta:Bumi
Aksara, 1994), 5
48
Isjoni, Manajemen Kepemimpinan dalam Pendidikan (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2007), 77
37
Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien
2. Pengorganisasian (organizing)
dalam tingkah laku manajemen itu sendiri. Dalam konteks inilah, peran
informasi yang dikelola dengan baik dan benar sehingga dapat mencapai
3. Pengarahan (Directing)
sistem informasi
sistem informasi.51
50
Ibid., 48-49
51
Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi (Jakarta: Gunung Agung, 1995), 129
39
waktunya.
4. Pengawasan (Controlling)
52
J.M Burn, leadership (New York: Happer, 1987), 111
53
Saiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer (Bandung: Alfabelat, 2005), 59
40
dan teliti berdasarkan data objektif dan akurat. Fungsi utama dari
dihadapinya dengan tegas yang merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu
baik pada dasarnya dapat digunakan untuk membuat rencana dengan baik
pula.
54
Ralph C. Davis, The Fundamental of Top Management (New York: Harper & Bross, 1951),
292
41
dalam suatu organisasi menurut Herbet A. Simon yang dikutip oleh Ukhyana
1. Tahap Pemahaman
penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah
55
George R. Terry, Principles of Management (Homewood Illionis: Ricard D. Irwin Inc., 1977),
43
56
Sondang P. Siagian, Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan (Jakarta: PT. Gunung
Agung, 1994), 91
57
Ukhyana Effendi Onong, Sistem Informasi Manajemen, Cetakan keempat (Bandung: CV.
Mandar Maju, 1996), 161
42
cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus meneliti semua data dan
masalah tersebut dapat ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan
base dengan data masyarakat, saingan dan intern ditambah metode untuk
3. Tahap Pemilihan
keputusan.
pemilihan.
mengambil keputusan, ini merupakan suatu pemyataan yang salah kaprah dan
dan tidak terprogram sangat penting untuk perancangan SIM. Ada suatu
yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan
dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik, model keputusan yang lebih
baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih banyak
data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau menjadi input untuk
proses lanjutan.
45
dan secara tajam langsung menyalahkan sistem komputer. Tiga alasan yang
dapat menimbulkan hal ini adalah: (1) Besarnya harapan yang tidak terpenuhi,
(2) Tidak tepatnya analisis sistem, (3). Sindroma komputer yaitu anggapan
yang menuntut kemampuan ekstra.58 Pihak sekolah dalam menggapai visi dan
dikelola secara baik dan benar sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.
Hal ini berarti, pengelolaan sistem informasi adalah suatu kebutuhan nyata
58
E Mulyasa,Menjadi Kepala Sekolah Profesional, dalam Konteks Menyukseskan MBS dan
KBK (Bandung:Remaja Rosdakarya,2005), 98
46
agar mereka dapat tetap eksis sesuai dengan misi dan tujuan mereka, tidak
Namun secara umum diartikan lebih berdaya dari sebelumnya baik dalam hal
dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem
yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
lama, yaitu: munculnya problem pada sistem yang lama, untuk meraih
(core business) bagi lembaga. Oleh karena itu bidang akademik merupakan
62
James L. Gibson, John M. Ivncevich, James H. Donnelly Jr., Organisasi dan Manajemen
(Jakarta: Erlangga, 1982), 548
63
Badudu dan Zein, Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
2001), 13
48
bidang akademik akan menjadi lebih efektif dan efisien setelah dibantu
Manajemen.
64
B. Suryobroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2004), 42-45
49
prinsip manajemen. Informasi itu sendiri adalah data yang sudah diolah denga
teknologi alat pengolah data sampai kepada komputer dewasa ini, maka data
sistem informasi ini, sehingga hal ini akan meningkatkan kinerja dari seluruh
yang dimaksud bidang akademik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pengelolaan
proses pembelajaran.
50
mereka dapat tetap eksis sesuai dengan misi dan visi mereka, tidak terkecuali
organisasi-organisasi pendidikan.65
rangka meningkatkan efisiensi. Dalam hal ini, ada empat unsur yang
a. Manusia/perilaku;
65
Wahyudi Kumorotomo, Sistem Informasi, 100
66
Ibid., 111
51
b. Teknologi;
terhadap objek dengan atau tanpa alat bantuan perkakas atau alat mekanis,
pekerjaan.
c. Tugas (task);
d. Struktur;
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
model sistem informasi yang akurat. Menurut Raymond, ada empat model
mengambil keputusan.
67
Raymond McLeod, Sistem Informasi Manajemen (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 1995), 322
53
madrasah;
68
Ibnu Syamsi, Pengambilan Keputusan, 147
54
terkait yang harus saling bekerja sama, maka kemampuan on-line di sini
sangat penting.
sebagai berikut :
brainstorming;
55
masalah bersama;
bertahap;
10) Apabila sudah tepat maka dijadikan pola pelaksanaan untuk tindak
maka dibutuhkan model pengolahan data yang sesuai. Ada tiga macam
utama yang harus dilaksanakan. Perilaku dan cara pimpinan dalam pola
kelangsungan organisasi madrasah. Oleh karena itu, hal ini akan memiliki
madrasah, guru, staf tata usaha, maupun siswa. Oleh sebab itu, kepala
berbagai unit kerja pendukung kegiatan akademis, seperti ruang kelas, mata
lembaga pendidikan memiliki aset informasi yang harus dikelola secara baik
informasi tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga
kebijakan internal pada setiap unit kerja. Apalagi jika pengelolaan informasi
yang dikendalikan oleh unit-unit, secara beragam. Hal ini semakin menambah
setiap unit dan bidang kerja, sehingga mempermudah dalam proses pertukaran
data dan menghasilkan informasi yang lebih integritasnya terjamin dan akurat.
setiap pengguna dengan role yang berbeda akan memiliki fungsi/fitur yang
madrasah, seperti admistrasi siswa, raport, daftar nilai, hingga entry nilai oleh
guru. Seorang pengguna dengan role siswa dapat menggunakan sistem dengan
69
Raymond, Sistem Informasi, 24
59
fitur : pengisian data siswa, mencetak transkrip nilai, atau jadwal. Sementara
berbagai aplikasi dan teknologi, seperti aplikasi berbasis web, serta aplikasi
70
Ibid.
71
Ibid., 25
60
notebook. Model portal ini sangat tepat jika diterapkan pada sistem
akademik madrasah, dan dapat diakses melalui internet dan perangkat mobile.
aplikasi dapat mengakses informasi setiap saat dan dimana saja, dan searah
dengan arah pengembangan smart campus atau digital campus, yang telah
UGM.
dari kehidupan manusia masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
Tiap kegiatan baik individu ataupun organisasi niscaya memerlukan data dan
informasi dan juga akan menghasilkan data dan informasi. Sistem Informasi
organisasi, karena itu diperlukan oleh semua unit organisasi dan berada pada
semua unit kerja yang ada dalam organisasi. Karena itu Sistem Informasi
Pada organisasi yang kecil ataupun besar, kegiatan tersebut sama saja.
tentulah berbeda kebutuhan akan data dan informasinya atau data dan
yang menjadi bagian penting dari kehidupan manusia masa lalu, masa kini,
dan masa yang akan datang. Tiap kegiatan baik individu ataupun organisasi
yang kecil ataupun yang besar, kebutuhan tersebut sama saja. Bedanya
hanyalah pada besar kecilnya kebutuhan akan data dan informasi yang
akademik
62
72
Wahyudi Kumorotomo, Sistem Informasi, 401
63
informasi itu akan dapat menemukan kebijakan dasar dan utama yang
menjadi prioritasnya.
Sebagai contoh pusat informasi yang menyediakan data informasi
tentang pendidikan melihat bahwa pengguna utamanya adalah mahasiswa
dari disiplin ilmu sosial dan humaniora. Maka kebijakan strategis yang
akan diambil tentunya semua informasi yang berkaitan dengan ilmu sosial
dan humaniora, ia akan memprioritaskan usaha, dana, operasinya pada
kedua bidang itu. Pada tahap yang lebih lanjut bahkan pusat informasi itu
akan berani membuat kebijakan pada bidang diluar ilmu sosial dan
humaniora. Andaikan hal itu dilaksanakan dengan konsisten, maka lambat
laun pusat informasi itu akan berkembang ssuai dengan pangsa pasar.
Orientasi pada pemakai informasi hampir sama dengan otientasi pada
hasil. Kalai kita berorientasi pada hasil, maka penyedia dan pusat
informasi itu sudah berjalan pada rel yang tepat. Pusat informasi yang
trend yang diikuti oleh mayoritas pemakainya. Pusat informasi itu akan
informasi itu membutuhkan biaya dan dana. Kalau para pemakai informasi
nilai ekonomis.
b. Operasional Manajemen
c. Ketersediaan Dana