Anda di halaman 1dari 6

BAB VI

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab V, pada bab ini

dikemukakan kesimpulan dan saran-saran.

A. Kesimpulan

1. Konsep Sistem Informasi Manajemen dalam pengembangan Akademik

di MTsN Kanigoro

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kanigoro memaknai istilah

Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam arti relatif. Bagi MTsN makna

istilah SIM dalam arti relatif inilah yang digunakan dalam pengembangan

akademik. Dalam rangka penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM)),

MTsN Kanigoro harus menentukan pengembangan akademik yang

dikehendaki seperti apa, sesuai dengan kebijakan penerapan Sistem Informasi

Manajemen (SIM), model Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan manual

Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang telah disahkan oleh pimpinan

lembaga dan selanjutnya ketiga dokumen ini digunakan sebagai acuan dan

pedoman dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam

pengembanan akademik.

174
175

2. Kendala yang ditemui dari proses penerapan Sistem Informasi

Manajemen (SIM) di MTsN Kanigoro.

Kendala yang ditemui dari proses penerapan Sistem Informasi

Manajemen (SIM) di MTsN Kanigoro, yaitu:

a. Masih minimnya kesadaran dan komitmen para staf MTsN Kanigoro

dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam pengembangan

Akademik.

b. Minimnya pengetahuan Sumber Daya Manusia MTsN Kanigoro terkait

konsep Sistem Informasi Manajemen.

c. Terbatasnya dana yang tersedia terkait penerapan Sistem Informasi

Manajemen (SIM) di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kanigoro.

3. Efektifitas pemecahan masalah dari kendala yang ditemui pada

penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Efektifitas pemecahan masalah dari kendala yang ditemui pada

penerapan sistem informasi manajemen dalam pengembangan akademik di

MTsN Kanigoro antara lain :

a. Mengoperasionalkan manajemen

b. Menumbuhkembangkan SDM,

c. Membangun budaya IT dalam penerapan SIM

175
176

Selain itu ada empat unsur yang mendorong atau mempengaruhi

dalam penerapan sistem informasi manajemenyaitu :

a. Manusia/perilaku;

b. Teknologi;

c. Tugas (task);

d. Struktur;

Disamping itu, agar MTsN Kanigo bisa membangun sebuah penerapan

Sistem Informasi Manajemen seperti yang dmaksud di atas, maka ada sejumlah

nilai budaya yang harus dimiliki oleh setiap personil MTsN Kanigoro yaitu

sebagai berikut:

1. “Were All in Together”, yaitu kebersamaan antara lembaga, stake holders

dan customer.

2. “No Subordinates or Superior Allowwed”, yaitu suatu suasana kerja yang

tidak bersifat atasan bawahan, akan tetapi pimpinan dan anggota saling

bekerjasama, bantu membantu, saling mebutuhkan untuk tujuan bersama.

3. “Open, Honest Communication is Vital”, yaitu keterbukaan dan kejujuran

dalam berkomunikasi merupakan hal vital antara Pimpinan Lembaga,

Stakeholders dan Customers.

4. “Every One Can Acces All Kind of Information are Needed”. Setiap orang

harus bisa mengakses semua bentuk informasi yang mereka butuhkan.

5. “Focus on Procceses”. Proses adalah gambaran bagaimana sesuatu kegiatan

itu dikerjakan dari awal sampai selesai. Penitik beratan pada proses, bukan

176
177

pada materi atau pada produk adalah untuk membangun pemahaman,

pengertian, pengetahuan kepada semua pihak tentang seluk beluk suatu

kegiatan sehingga setiap orang yang terlibat akan dapat mengikuti dan

melakukan kegiatan tersebut dengan benar dan sekaligus dapat mengontrol

bila ada kesalahan dalam pelaksanaannnya.

B. Saran

Dari hasil penelitian tentang Sistem Informasi Manajemen di Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kanigoro, maka peneliti memberikan saran-saran

sebagai berikut :

1. Kepada Kepala Madrasah

a. Kepala Madrasah perlu mengupayakan komitmen budaya dan gerakan

penerapan Sistem Informasi Manajemen di seluruh sendi kehidupan

lembaga. Hal ini dilakukan untuk mempercepat terciptanya

pengembangan Akademik secara keseluruhan.

b. Kepala Madrasah perlu mewujudkan penerapan Sistem Informasi

Manajemen (SIM) secara praktis. Hal ini dilakukan agar proses penerapan

Sistem Informasi Manajemen (SIM) tidak sekedar formalitas lembaga

saja.

c. Dalam pelaksanaan program pelatihan, workshop, seminar, diklat atau

kegiatan pendidikan lainnya. Kepala madrasah disarankan hendaknya

diikuti dengan aktifitas-aktifitas lainnya, misalnya senantiasa

177
178

memperhatikan bagaimana sistem informasi akademik diterapkan dengan

cara-cara baru yang diperoleh dalam kegiatan pendidikan seperti

workshop, seminar, lokakarya, dan diklat.

d. Kepala madrasah diharapkan bisa melaksanakan Wira Usaha madrasah

melalui koperasi madrasah seperti mendirikan warnet, membuat blog

untuk konsumsi warga madrasah atau membuat buku online untuk

pembelajaran siswa yang nantinya bisa dipasarkan produk toko buku

online tersebut. Sehingga nantinya madrasah mempunyai pemasukan

tambahan.

2. Kepada para pendidik dan tenaga kependidikan

a. Guru dan Karyawan perlu mengambil peluang secara mandiri dengan

adanya penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM). Peluang ini dapat

diwujudkan dalam rangka penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

dalam pengembangan akademik, guru serta para staf madrasah di sarankan

untuk mengikuti pembinaan-pembinaan pelatihan, workshop dan seminar

baik diadakan di madrasah maupun di luar madrasah, selalu

mengembangkan kompetensi yang dimiliki sesuai dengan perkembangan

zaman, dan berusaha untuk selalu membangkitkan motivasi, terutama

motivasi yang berasal dari tenaga kependidikan sendiri, yang nantinya

berpengaruh terhadap keinginan untuk selalu mengembangkan diri

178
179

b. Guru dan Karyawan supaya lebih meningkatkan komitmen dalam upaya

penerapan dan pengevaluasian penerapan Sistem Informasi Manajemen

(SIM). Dengan demikian Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat

dilaksanakan secara berkelanjutan.

3. Kepada penelitia yang akan datang

Kepada peneliti yang akan datang diharapkan penelitian mengenai

Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada umumnya dan pengembangan

Sistem Informasi Akademik (SIA) pada khususnya, untuk dikaji lebih

mendalam dengan berbagai metode penelitian yang lain agar diperoleh

penemuan-penemuan baru sehingga dapat dimanfaatkan oleh pihak lembaga

pendidikan dalam mencapai tujuan.

Sistem informasi manajemen pendidikan saat ini baru sebatas wacana,

diharapkan Departemen Agama pada waktu yang tidak terlalu lama Sistem

informasi manajemen pendidikan ini tidak sebatas wacana tetapi sudah

mengarah ke aplikasi yang betul-betul menunjang kegiatan dunia pendidikan

pada umumnya.

179

Anda mungkin juga menyukai