Anda di halaman 1dari 51

Asmaul Husna

ALLAH memiliki nama-nama yang baik yang disebut dengan Asmaul Husna.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa al-Asma al-Husna ini jumlahnya ada 99, karena ALLAH
menyukai bilangan yang ganjil.
Sesungguhnya ALLAH mempunyai sembilan puluh sembilan nama, yaitu seratus kurang satu.
Barangsiapa menghitungnya, niscaya ia masuk surga. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Sembilan puluh sembilan nama tsb menggambarkan betapa baiknya ALLAH. Nama-nama dalam
Asmaul Husna ini, ALLAH sendirilah yang menciptakannya.
Dia-lah ALLAH yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang Membentuk Rupa, yang Mempunyai
Nama-Nama yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan
Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hasyr: 24)
Sebutlah nama-nama ALLAH, dalam setiap zikir dan doa kita. Jika kita memohon diberi
petunjuk, sebutlah nama Al-Hdi (Maha Pemberi Petunjuk). Jika kita mohon diberi sifat kasih
sayang, sebutlah nama Ar-Rahmn (Maha Pengasih). Semoga doa kita akan semakin makbul.
Anjuran untuk menggunakan Asmaul Husna dalam berzikir dan berdoa, diterangkan oleh ALLAH
SWT dalam Al-Quran.
Hanya milik ALLAH asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul
husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut)
nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan. (QS. Al-A'rf: 180)
Asmaul Husna hanya milik ALLAH SWT. Manusia sebagai makhluk-Nya hanya dapat memahami,
mempelajari, dan meniru kandungan makna dari nama yang baik tsb dalam kehidupan seharihari.

No

Nama

Arti

Antara lain
terdapat dalam

1 ar-Rahmaan

Yang Maha Pemurah

Al-Faatihah: 3

2 ar-Rahiim

Yang Maha Pengasih

Al-Faatihah: 3

3 al-Malik

Maha Raja

Al-Mu'minuun: 11

4 al-Qudduus

Maha Suci

Al-Jumu'ah: 1

5 as-Salaam

Maha Sejahtera

Al-Hasyr: 23

6 al-Mu'min

Yang Maha Terpercaya

Al-Hasyr: 23

7 al-Muhaimin

Yang Maha Memelihara

Al-Hasyr: 23

8 al-'Aziiz

Yang Maha Perkasa

Aali 'Imran: 62

9 al-Jabbaar

Yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari

Al-Hasyr: 23

10 al-Mutakabbir

Yang Memiliki Kebesaran

Al-Hasyr: 23

11 al-Khaaliq

Yang Maha Pencipta

Ar-Ra'd: 16

12 al-Baari'

Yang Mengadakan dari Tiada

Al-Hasyr: 24

13 al-Mushawwir

Yang Membuat Bentuk

Al-Hasyr: 24

14 al-Ghaffaar

Yang Maha Pengampun

Al-Baqarah: 235

15 al-Qahhaar

Yang Maha Perkasa

Ar-Ra'd: 16

16 al-Wahhaab

Yang Maha Pemberi

Aali 'Imran: 8

17 ar-Razzaq

Yang Maha Pemberi Rezki

Adz-Dzaariyaat: 58

18 al-Fattaah

Yang Maha Membuka (Hati)

Sabaa': 26

19 al-'Aliim

Yang Maha Mengetahui

Al-Baqarah: 29

20 al-Qaabidh

Yang Maha Pengendali

Al-Baqarah: 245

21 al-Baasith

Yang Maha Melapangkan

Ar-Ra'd: 26

22 al-Khaafidh

Yang Merendahkan

Hadits at-Tirmizi

23 ar-Raafi'

Yang Meninggikan

Al-An'aam: 83

24 al-Mu'izz

Yang Maha Terhormat

Aali 'Imran: 26

25 al-Mudzdzill

Yang Maha Menghinakan

Aali 'Imran: 26

26 as-Samii'

Yang Maha Mendengar

Al-Israa': 1

27 al-Bashiir

Yang Maha Melihat

Al-Hadiid: 4

28 al-Hakam

Yang Memutuskan Hukum

Al-Mu'min: 48

29 al-'Adl

Yang Maha Adil

Al-An'aam: 115

30 al-Lathiif

Yang Maha Lembut

Al-Mulk: 14

31 al-Khabiir

Yang Maha Mengetahui

Al-An'aam: 18

32 al-Haliim

Yang Maha Penyantun

Al-Baqarah: 235

33 al-'Azhiim

Yang Maha Agung

Asy-Syuura: 4

34 al-Ghafuur

Yang Maha Pengampun

Aali 'Imran: 89

35 asy-Syakuur

Yang Menerima Syukur

Faathir: 30

36 al-'Aliyy

Yang Maha Tinggi

An-Nisaa': 34

37 al-Kabiir

Yang Maha Besar

Ar-Ra'd: 9

38 al-Hafiizh

Yang Maha Penjaga

Huud: 57

39 al-Muqiit

Yang Maha Pemelihara

An-Nisaa': 85

40 al-Hasiib

Yang Maha Pembuat Perhitungan

An-Nisaa': 6

41 al-Jaliil

Yang Maha Luhur

Ar-Rahmaan: 27

42 al-Kariim

Yang Maha Mulia

An-Naml: 40

43 ar-Raqiib

Yang Maha Mengawasi

Al-Ahzaab: 52

44 al-Mujiib

Yang Maha Mengabulkan

Huud: 61

45 al-Waasi'

Yang Maha Luas

Al-Baqarah: 268

46 al-Hakiim

Yang Maha Bijaksana

Al-An'aam: 18

47 al-Waduud

Yang Maha Mengasihi

Al-Buruuj: 14

48 al-Majiid

Yang Maha Mulia

Al-Buruuj: 15

49 al-Baa'its

Yang Membangkitkan

Yaasiin: 52

50 asy-Syahiid

Yang Maha Menyaksikan

Al-Maaidah: 117

51 al-Haqq

Yang Maha Benar

Thaahaa: 114

52 al-Wakiil

Yang Maha Pemelihara

Al-An'aam: 102

53 al-Qawiyy

Yang Maha Kuat

Al-Anfaal: 52

54 al-Matiin

Yang Maha Kokoh

Adz-Dzaariyaat: 58

55 al-Waliyy

Yang Maha Melindungi

An-Nisaa': 45

56 al-Hamiid

Yang Maha Terpuji

An-Nisaa': 131

57 al-Muhshi

Yang Maha Menghitung

Maryam: 94

58 al-Mubdi'

Yang Maha Memulai

Al-Buruuj: 13

59 al-Mu'id

Yang Maha Mengembalikan

Ar-Ruum: 27

60 al-Muhyi

Yang Maha Menghidupkan

Ar-Ruum: 50

61 al-Mumiit

Yang Maha Mematikan

Al-Mu'min: 68

62 al-Hayy

Yang Maha Hidup

Thaahaa: 111

63 al-Qayyuum

Yang Maha Mandiri

Thaahaa: 11

64 al-Waajid

Yang Maha Menemukan

Adh-Dhuhaa: 6-8

65 al-Maajid

Yang Maha Mulia

Huud: 73

66 al-Waahid

Yang Maha Tunggal

Al-Baqarah: 133

67 al-Ahad

Yang Maha Esa

Al-Ikhlaas: 1

68 ash-Shamad

Yang Maha Dibutuhkan

Al-Ikhlaas: 2

69 al-Qaadir

Yang Maha Kuat

Al-Baqarah: 20

70 al-Muqtadir

Yang Maha Berkuasa

Al-Qamar: 42

71 al-Muqqadim

Yang Maha Mendahulukan

Qaaf: 28

72 al-Mu'akhkhir

Yang Maha Mengakhirkan

Ibraahiim: 42

73 al-Awwal

Yang Maha Permulaan

Al-Hadiid: 3

74 al-Aakhir

Yang Maha Akhir

Al-Hadiid: 3

75 azh-Zhaahir

Yang Maha Nyata

Al-Hadiid: 3

76 al-Baathin

Yang Maha Gaib

Al-Hadiid: 3

77 al-Waalii

Yang Maha Memerintah

Ar-Ra'd: 11

78 al-Muta'aalii

Yang Maha Tinggi

Ar-Ra'd: 9

79 al-Barr

Yang Maha Dermawan

Ath-Thuur: 28

80 at-Tawwaab

Yang Maha Penerima Taubat

An-Nisaa': 16

81 al-Muntaqim

Yang Maha Penyiksa

As-Sajdah: 22

82 al-'Afuww

Yang Maha Pemaaf

An-Nisaa': 99

83 ar-Ra'uuf

Yang Maha Pengasih

Al-Baqarah: 207

84 Maalik al-Mulk

Yang Mempunyai Kerajaan

Aali 'Imran: 26

85 Zuljalaal wa al-'Ikraam

Yang Maha Memiliki Kebesaran serta


Kemuliaan

Ar-Rahmaan: 27

86 al-Muqsith

Yang Maha Adil

An-Nuur: 47

87 al-Jaami'

Yang Maha Pengumpul

Sabaa': 26

88 al-Ghaniyy

Yang Maha Kaya

Al-Baqarah: 267

89 al-Mughnii

Yang Maha Mencukupi

An-Najm: 48

90 al-Maani'

Yang Maha Mencegah

Hadits at-Tirmizi

91 adh-Dhaarr

Yang Maha Pemberi Derita

Al-An'aam: 17

92 an-Naafi'

Yang Maha Pemberi Manfaat

Al-Fath: 11

93 an-Nuur

Yang Maha Bercahaya

An-Nuur: 35

94 al-Haadii

Yang Maha Pemberi Petunjuk

Al-Hajj: 54

95 al-Badii'

Yang Maha Pencipta

Al-Baqarah: 117

96 al-Baaqii

Yang Maha Kekal

Thaahaa: 73

97 al-Waarits

Yang Maha Mewarisi

Al-Hijr: 23

98 ar-Rasyiid

Yang Maha Pandai

Al-Jin: 10

99 ash-Shabuur

Yang Maha Sabar

Hadits at-Tirmizi

Vini's Page 2002 - 2009

PRODUK TABUNGAN
Wadi'ah

Aqad di mana dana/harta menyimpan uang atau barang untuk


dijaga oleh Bank.
Bank meminta izin kepada nasabah menggunakan dana tersebut.
Segala keuntungan dan risiko penggunaan dana ditanggung pihak
bank.
Bank dapat memberikan bonus kepada pemilik dana tanpa
perjanjian di muka.
Pemilik dana bebas mengambil dana tanpa waktu yang ditentukan.

PRODUK PEMBIAYAAN
Mudharabah

Pemilik dana sebagai shahibul mal

Pemilik dana akan menyerahkan kepada Bank sejumlah dana untuk


dikelola setelah tercapai kesepakatan mengenai nisbah keuntungan
serta resiko yang dapat timbul dari penyetoran dana

Murabahah

Bentuk jual beli yang bersifat amanah


Akad jual beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah
yang memesan untuk membeli barang
Bank mendapatkan marjin jual beli
Nasabah membayar saat jatuh tempo
Rukun : (1) penjual (bank), (2) pembeli (nasabah), (3) Barang yang
dijualbelikan, (4) harga dan (5) ijab qabul atau akad perjanjian.

Salam

Pembelian barang untuk penghantaran (delivery) yang ditangguhkan


dengan pembayaran di muka
Diaplikasikan pada pembiayaan berjangka pendek untuk produksi
agribisnis atau industri sejenis lainnya
Rukun salam adalah (1) pembeli, (2) penjual, (3) hasil produksi, (4)
harga dan (5) shighat ijab qabul

Syirkah

Transaksi dua orang atau lebih yang keduanya sepakat untuk


melakukan kerja yang bersifat finansial untuk mendapatkan keuntungan
Rukun syirkah ada tiga yaitu (1) shighat / aqad (ijab dan qabul), (2)
pihak yang berakad (shahibul mam) dan pengelola, (3) usaha.
Jenis syirkah uqud yaitu (1) syirkah inan, (2) syirkah abdan, (3)
syirkah mudlarabah, (4) syirkah wujuh dan (5) syirkah mufawadlah

JASA PERBANKAN
Qard
...adalah akad pemberian pinjaman dari Bank kepada nasabah yang
dipergunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti dana talangan/cerukan
(over draft) dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang
bersifat konsumtif. Pengembalian pinjaman ditentukan dalam jangka waktu
tertentu (sesuai kesepakatan bersama) dan pembayarannya bisa
dilakukan secara angsuran atau sekaligus.

Hawalah
...dapat diartikan sebagai pemindahan utang dari tanggungan ashil
(penerima utang) kepada tanggungan muhal 'alaih (yang bertanggung
jawab) dengan jalan adanya penguat. Rasulullah bersabda :
"Memperlambat pembayaran utang yang dilakukan orang kaya merupakan
perbuatan lalim. Jika salah seorang kamu dialihkan kepada orang yang
mudah membayar utang, maka hendaklah ia beralih (diterima pengalihan
itu)" (HR Jama'ah)

Rahn
merupakan akad penyerahan barang/harta nasabah (rahin) kepada bank
(murtahin) sebagai barang jaminan yang ditahan sebagai alasan meminta
pinjaman.

Wakalah
terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili
dirinya melakukan pekerjaan atau jasa tertentu, seperti pembukaan L/C,
inkaso dan transfer uang.

Kafalah
juga garansi bank yang diberikan dengan tujuan untuk menjamin
pembayaran suatu kewajiban pembayaran.

Ijarah
Dalam bahasa Indonesia berarti sewa merupakan imbalan bagi bank
karena sewa atas barang yang disewakannya.

Wadi'ah Amanah
Dalam bahasa Indonesia berarti Titipan, antara lain pelayanan kotak
simpanan (safe deposit box) dan pelayanan administrasi dokumen
(custodian). Bank mendapat imbalan dari jasa penyimpanan tersebut.
Namun demikian bank tidak boleh memanfaatkan barang yang dititipkan.

Keuangan Mikro
Baitul Maal Wattamwil

Didirikan untuk pemberdayaan ekonomi ummat


Menciptakan iklim agar potensi masyarakat berkembang secara
berkesinambungan dalam suasana akibat:

Keterbelakangan pendidikan dan ekonomi

Rendahnya semangat ekonomi dan kewirausahaan

Feodalisme akibat penjajahan

Pemahaman ibadah yang sempit

Sistem dan birokrasi yang tidak memihak secara seimbang


dan proporsional.

Ciri Pokok
1. Didirikan dan dimiliki masyarakat setempat (swadaya)
2. Profesional dan berorientasi laba bersama
3. Pengelolaan berprinsip syari'ah
4. Pengelola berjiwa Islam
5. Mundukung usaha kecil - bawah
6. Sesuai budaya masyarakat setempat

Segita Aspek Aktivitas BMT


1. Lembaga Keuangan Syariah, tetapi bukan seperti bank
2. Lembaga Sosial untuk menyantuni kaum dhuafa
3. Lembaga bisnis riil, sebagai usaha demi keuntungan bersama

3 Aspek Garapan BMT

ASPEK SOSIAL

Dengan memanfaatkan dana ZIS


Prioritas penunjang pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat
(sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan)
Bukan hanya kebutuhan material. Juga pembinaan syakhsiyah
anggota digarap (fungsi dakwah)

ASPEK KEUANGAN

Sebagai lembaga simpan pinjam


Tapi bukan BPRS
Kompetotor BMT adalah para rentenir
Dilakukan secara proaktif (jemput bola)
Prinsip kehati-hatian diutamakan
Bantuan manajemen akan sangat membantu (KLINIK USAHA
KECIL)

ASPEK BISNIS

Sebagai kegiatan dengan orientasi pencarian laba


Bisa dilakukan secara langsung (usaha riil) atau tidak langsung
(syirkah, murabahah dsb)
Bentuk bisnis yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi yang ada

Koperasi Jasa Keuangan Syariah


Takaful Mikro
Sejarah
Konsep ekonomi syariah mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada tahun 1991 ketika Bank
Muamalat Indonesia berdiri, yang kemudian diikuti oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya. Pada
waktu itu setiap lembaga keuangan syariah mengadakan sosialisasi dengan usaha sendiri, sehingga
akan menjadi beban yang berat manakala mengetahui bahwa sosialisasi sistem ekonomi syariah
hanya dapat berhasil apabila dilakukan dengan cara yang terstruktur dan berkelanjutan.
Menyadari hal tersebut, lembaga-lembaga keuangan syariah berkumpul dengan mengajak seluruh
kalangan yang berkepentingan untuk membentuk suatu organisasi, yang dengan usaha bersama
akan melaksanakan program sosialisasi yang terstruktur dan berkesinambungan kepada
masyarakat. Organisasi ini kemudian dinamakan ?Masyarakat Ekonomi Syariah?, dengan anggota
dari lembaga keuangan syariah, lembaga pendidikan, lembaga nirlaba, perusahaan dan bahkan
perorangan.
Masyarakat Ekonomi Syariah yang disingkat dengan MES, atau dengan sebutan dalam bahasa
Inggris adalah The Society for Islamic Sharia Economy atau dalam bahasa arabnya Al Ijtima? lilIqtishadi Al-Islamiy, didirikan pada hari Senin, Tanggal 1 Muharram 1422 H, bertepatan pada
tanggal 26 Maret 2001 M. Pendiri MES adalah Perorangan, lembaga keuangan, lembaga pendidikan,

lembaga kajian dan badan usaha yang tertarik untuk mengembangkan ekonomi syariah. MES
berasaskan Syariah Islam, serta tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia, sehingga terbuka bagi setiap warga negara dan badan hokum Indonesia tanpa
memandang keyakinan agamanya.
Pada awalnya MES didirikan hanya untuk di Jakarta saja tanpa mempunyai rencana untuk
mengembangkan ke daerah-daerah. Ternyata kegiatan yang dilaksanakan oleh MES memberikan
ketertarikan bagi rekan-rekan di daerah untuk melaksanakan kegiatan serupa. Pada saat itu
disepakati mempersilahkan rekan-rekan di daerah untuk menggunakan nama MES dengan
menambahkan nama daerah dibelakangnya. Disepakati pula bahwa diantara kepengurusan tidak
ada jalur koordinasi apalagi komando.
Bisa ditebak, perkembangan ekonomi syariah di daerah semakin meluas, banyak MES-MES daerah
yang berdiri. Sebut saja MES JABAR, MES SULSEL, MES SULTRA, MES JATIM, MES MALANG RAYA,
MES SEMARANG, MES SURAKARTA, dll. Kegiatan sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang
ekonomi syariah semakin memberikan dampak positif bagi masyarakat dan industri keuangan
syariah tentunya.
Nama MES dan peran aktif yang semakin terasa menyebabkan permintaan izin untuk mendirikan
MES di daerah lain semakin banyak masuk ke Jakarta. Sehingga rekan-rekan MES Daerah
mendesak agar MES-MES ini disatukan dalam satu organisasi bersama. Karena desakan semakin
kuat, maka pada Mei 2006, tepatnya saat penyelenggaraa Indonesia Sharia Expo I, MES
menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa Masyarakat Ekonomi Syariah. Disepakati bahwa
seluruh MES daerah bersedia berhimpun dalam satu organisasi bersama yang bersifat Nasional.
Menyepakati MES yang di Jakarta sebagai Pengurus Pusat dan menugaskan untuk menyusun
AD/ART pertama MES.
Tahun 2008 adalah tahun pertama bagi Masyarakat Ekonomi Syariah melaksanakan Musyawarah
Nasional. Disana akan dimatangkan lebih lanjut gerak dan langkah organisasi ini dalam
menggerakkan ekonomi masyarakat ke arah ekonomi syariah serta menjadikan solusi atas masalah
ekonomi negara ini.
Harapan ke depan, peran MES dalam mensosialisasikan ekonomi syariah dapat lebih ditingkatkan
lagi. Penggerak MES adalah mereka yang kreatif dan punya program-program unggulan. MES
menjadi mitra pemerintah (legislatif dan eksekutif) dan juga Bank Indonesia dalam
mengembangkan ekonomi syariah. Bersama-sama dengan Majelis Ulama Indonesia untuk
mendorong pemerintah dalam mencanangkan gerakan ekonomi syariah secara nasional. Untuk
itulah, culture value MES kiranya perlu lebih digali lagi.
MES juga harus tetap independen, tidak terafiliasi dengan salah satu partai politik, namun harus
tetap menjalin kerjasama agar dapat diterima semua pihak. Alhamdulillah, dengan segala
aktifitasnya, MES telah mendapat pengakuan di semua kalangan masyarakat, baik dari kalangan
ulama, praktisi, akademisi, pemerintah dan legislatif.
VISI MES
Sebagai organisasi kemasyarakatan, MES mempunyai visi menjadi wadah yang diakui sebagai
acuan dan diikuti sebagai teladan bagi usaha percepatan pengembangan dan penerapan system
ekonomi dan etika usaha yang sesuai dengan syariah Islam di Indonesia
MISI MES
1.
2.
3.

Membangun sinergi dan kemitraan di antara perorangan dan lembaga-lembaga yang


terlibat dalam kegiatan ekonomi syariah
Mewujudkan silaturrahim di antara pelaku-pelaku ekonomi, perorangan dan lembaga yang
berkaitan dengan ekonomi syariah
Mendorong pengembangan aktivitas ekonomi syariah di Indonesia sehingga menjadi pilihan
utama bagi masyarakat dalam kegiatan usaha termasuk dalam hal investasi maupun
pembiayaan

4.

Meningkatkan hubungan antara anggota dan otoritas yang terkait dengan kegiatan ekonomi
dan keuangan syariahMeningkatkan kegiatan untuk membentuk sumber daya insani yang
mempunyai akhlak, ilmu dan kemampuan untuk menjalankan dan mengembangkan kegiatan
ekonomi syariah

DEKLARASI MES
Bahwa sesungguhnya Islam adalah konsep yang rahmatan lilalamin, maka segala kegiatan yang
berasaskan syariah Islam diyakini dapat berlaku bagi segenap bangsa indomesia, terlepas dari
keyakinan agama yang dianutnya.
Dan kegiatan penelitian, pengembanngan serta penerapan sistem ekonomi dan etika usaha yang
sesuai dengan syariah islam telah membutuhkan wadah yang diharapkan diakui sebagai acuan dan
diikuti sebagai teladan bagi usaha percepatan pengembangan dan penerapan sistem ekonomi dan
etika usaha yang sesuai dengan syariah islam si Indonesia.
Maka dengan menyebut Nama Alllah, Rabb Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Serta dengan
memanjatkan Segala Puji bagi Allah, Rabb Semesta Alam : Kami, Asosiasi, Lembaga Keuangan,
Lembaga Pendidikan, Badan Usaha dan Perorangan yang peduli atas berkembanganya sistem
Ekonomi dan Etika Usaha yang berlandaskan Syariah Islam Di Indonesia, Dengan ini menyatakan
berdirinya wadah silaturahmi dengan nama masyarakat Ekonomi Syariah.
Kemudian untuk mencapai tujuan wadah silaturahmi yaitu tercapainya suatu masyarakat yang
melaksanakan kegiatan ekonomi dengan mengikuti syariah Islam secara Kaffah atau paripurna,
maka dengan ini kami menyatakan bahwa melalui wadah silaturahmi ini kami akan
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk :

1.
2.
3.
4.
5.

Membangun sinergi dan kemitraan di antara perorangan dan lembaga-lembaga yang


terlibat dalam kegiatan ekonomi syariah
Mewujudkan silaturrahim di antara pelaku-pelaku ekonomi, perorangan dan lembaga yang
berkaitan dengan ekonomi syariah
Mendorong pengembangan aktivitas ekonomi syariah di Indonesia sehingga menjadi pilihan
utama bagi masyarakat dalam kegiatan usaha termasuk dalam hal investasi maupun
pembiayaan
Meningkatkan hubungan antara anggota dan otoritas yang terkait dengan kegiatan ekonomi
dan keuangan syariah
Meningkatkan kegiatan untuk membentuk sumber daya insani yang mempunyai akhlak,
ilmu dan kemampuan untuk menjalankan dan mengembangkan kegiatan ekonomi syariah

Semoga Allah, Rabb Yang Maha Kuasa, Selalu melimpahkan Taufik dan Hidayah kepada kami dalam
menjalankan niat kami ini sehingga dapat memberikan sumbangan yang nyata kepada bangasa dan
negara kesatuan Republik Indonesia.
Jakarta, 2 Muharram 1422 H, Atas nama Para Pendiri dan anggota Masyarakat Ekonomi Syariah,
Tertanda : Achmad Subianto, Aries Muftie, Arwin Rasyid, Iskandar Zulkarnain, Iwan P. Pontjowinoto,
Nurdin Hasibuan, Saefuddien Hasan, Zainul Arifin, Adiwarman A. Karim, Zaim Uchrowi, Riyanto
Sofyan, A. Riawan Amin, Sofyan Basir, Rudjito, Zainulbahar Noor

Abu Bakar As Sidiq


Diarsipkan di bawah: Teladan masjidalkhoir @ 3:29 am
jika aku berbuat salah maka kalian wajib meluruskan dan mengingatkan.
Beliau lahir dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah Saw di kota Mekkah.
Atau pada tahun 51 sebelum Hijriah (751 M). Nama lengkapanya Abdullah bin Utsman
bin Amir bin Kaab at-Taimy al-Qursy. Dulunya bernama Abdul Kabah, kemudian
Rasulullah mengantinya dengan nama Abdullah. Gelarnya As-Sidiq; orang percaya. Ketika
terjadi peristiwa Isro dan Miroj, beliaulah termasuk orang pertama yang percaya dengan
peristiwa itu. Maka beliau digelari as-Siddiq. Nama panggilanya Abu Bakar. Ibunya
bernama ummul Khoir Salma binti Shahr bin Amir .
Di kalangan kaumnya dikenal dengan al-Atiq. Konon ceritanya Rasulullah pernah
berkata; Kamu adalah hamba Allah yang dijauhkan (Atiq) dari api neraka. Maka sejak
itulah terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan al-Atiq. Pendapat lain mengatakan
karena wajahnya yang ganteng. Pendapat lain karena banyak memerdekakan budak
muslim seperti Bilal. Pendapat lain karena tidak ada cacat dalam nasabnya.

Mengenai pribadinya, Ibn Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin az-Zubair, Ketika para
sahabat sedang kumpul dalam suatu majlis, seseorang bertanya kepada Abu Bakar.
Apakah kamu pernah minum khomer pada masa Jahiliyah? kata orang itu. Beliau
menjawab, Aku berlingung kepada Allah. Kenapa orang itu bertanya. Saya dapat
menjaga kehormatan diriku dan muruah. Sebab orang yang minum khomer hilang
kehormatannya dan muruahnya jawab Abu Bakar. Orang pun melaporkan kepada
Rasulullah. Rasulullah berkata, Abu Bakar benar. Abu Bakar benar. Dari Aisyah Aisyah
r.a. berkata, Demi Allah, Abu Bakar r.a. belum pernah membaca syair pada masa
Jahiliyah dan Islam. Beliau dan Utsman bin Affan tidak pernah meminum khomer/arak.
Pada waktu Rasulullah wafat, kaum muslimin mulai guncang dan kebinggungan akan
keberlangsungan Islam. Melihat kondisi yang sangat membahayakan ini, beliau dengan
lantang berkata; Siapa diantara kalian yang menyembah Muhammad (Rasulullah),
maka Muhammad sudah wafat. Tapi barangsiapa menyembah Allah SWT maka Allah
SWT itu hidup dan tidak akan mati. Mendengar ucapan itu, maka tenanglah hati umat
Islam. Hingga akhirnya Allah SWT menguatkan keimanan mereka.
Selepas Rasululllah wafat, beliau diangkat menjadi kholifah oleh kaum muslimin pada
tahun 11 H. inilah sejarah pergantian kempimpinan umat Islam untuk pertama kali yang
didasarkan pada syuro (musyawarah). Pada waktu dipilih menjadi kholifah beliau
berkata; Aku diangkat menjadi pemimpin kalian tapi bukan berarti aku yang paling baik
dari kalian. Sekiranya aku melakukan kebaikan maka kalian harus menolongnya dan
sekiranya aku berbuat salah maka kalian wajib meluruskan dan mengingatkan. Kejujuran
adalah amanah dan berdusta adalah khianat dan pengingkaran terhadap yang benar.
Orang-orang yang lemah diantara kalian, bagiku adalah orang kuat hingga aku
memberikan haknya. Dan orang-orang yang kuat diantara kalian, bagiku adalah lemah
hingga aku ambil hak-hak itu darinya.
Istri-istri beliau; Ummu Rumman binti Amir, Qutailah binti Abdul Izza, Asma binti Umais
dan Habibah binti Khorijah. Lahir dari perkawinnya tiga anak laki-laki dan tiga
perempuan. Tiga anak laki-laki itu; Abdullah, Abdurrahman dan Muhammad. 3 anak
perempuannya; Asma, Aisyah (istri Rasulullah) dan Ummu Kultsum.
Beliau menjabat sebagai kholifah selama dua tahun dan tiga bulan. Wafat pada tahun 12
H berumur 63 tahun, seperti umur Rasulullah ketika wafat. Dikuburkan di dekat kuburan
Rasulullah di kamar Aisyah RA. Sebelum wafatnya, beliau pernah berwasiat kepada Umar
bin Khottob untuk menjadi kholifah.
Beliau

sangat

pandai

dalam

ilmu

nasab

(silsisah

keturunan)

suku

dan

juga

penceritaannya. Beliau termasuk dari ketua-ketua Quraisy di masa Jahiliyah yang


disegani dan senangi karena sikapnya yang bijak. Selama hidupnya belum pernah minum
khomer dan menyembah patung. Ketika di Yaman, seorang syeik dari al-Azd pernah
memberitahu tentang hadirnya kenabian Muhammad Saw. Beliau orang pertama yang
meyakini

dan

mempercayai

kenabian

Muhammad.

Seperti

halnya

berita

yang

disampaikan Waroqoh bin Naufal kepada beliau mengenai kenabian Muhammad Saw.

Pada waktu hijrah, beliau menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan hijrah itu, begitu
juga ketika Rasulullah berada di gua Hira. Hal ini bisa dibaca dalam firman Allah;
sedang ia salah seorang dari dua sahabat pada waktu di gua Hiro..(QS.at-taubah:40).
Ketika melakukan ibadah haji beliau orang pertama menjadi amir (ketua) rombongan
kaum muslimin dalam haji tersebut dan orang pertama yang menjadi imam sholat
setelah wafatnya Rasulullah.
Diantara orang-orang yang memeluk Islam atas jasanya adalah; az-Zubair bin al-Awwa,
Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abu Waqos, Tholhah bin Ubaidillah,
Abu Ubaidah bin Jarrah. Mereka termasuk 10 orang-orang yang diberitakan masuk
surga. Termasuk beliau juga.
Beliau telah memerdekakan 7 orang; Bilal, Amir bin Fahiroh, Zanirah, Nahdiyah dan anak
perempuannya, Jariyah bani Muammal dan Ummu Abis. Mengumpulkan mushaf yang
tersebar di pelbagai pelosok. Beliau juga orang yang sangat tegas memerangi orangorang murtad (keluar dari Islam) dan engan membayar zakat. Pada masa beliau
memangku kholifah, syiar Islam tersebar melalui penaklukan ke pelbagai negara. Inilah
sejarah awal penaklukan dalam Islam. Ada 142 hadits yang diriwayatkankan. Diantara
riwayat hadits dari beliau; Suatu ketika Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah. Wahai
Rasulullah, ajarkan kepadaku doa dalam sholat. Rasulullah menjawab: berdoalah
dengan ini; Allahumma inni dholamtu nafsi dhulman katsiro(Wahai Allah, aku banyak
berbuat kedhaliman, tidak ada orang yang boleh berikan ampunan dosa-dosa dholimku
kecuali Engkau. Maka berilah ampunana atas semua dosa-dosaku dan berilah kasih
sayang dan rahmat. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemberi Ampunan
dan Kasih sayang (HR.Bukhori)
Apa kata Rasulullah mengenai pribadinya: Tidak seorangpun diantara manusia yang
lebih banyak dari Abu Bakar dalam menjaga diriku dengan jiwa dan hartanya. Sekiranya
dibolehkan aku menjadikan teman baik diantara manusia niscaya saya jadikan Abu Bakar
sebagai teman baik. Akan tetapi pertemanan dan persaudaraan atas nama Islam itu lebih
utama. Silahkan kalian tutup setiap pintu untukku di masjid kecuali pintu Abu Bakar
(HR.Bukhori).
Dalam hadits lain disebutkan,suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat;
Siapa diantara kalian yang hari ini berpuasa. Abu Bakar menjawab; Saya, wahai
baginda Rasul. Siapa diantara kalian yang telah memberi makan orang miskin? Abu
Bakar menjawab; Saya, Wahai Rasul. Siapa diantara kalian telah mendoakan dan
menjenguk orang sakit? Abu Bakar menjawab; Saya, wahai baginda Rasul. Setelah itu
Rasulullah bersabda; Sekiranya sifat dan perbuatan tersebut dilakukan oleh seseorang
maka kelak dia akan masuk surga.
Wasiat Abu Bakar kepada Umar sebelum ajal menjemputnya sebagaimana diceritakan
Abdurrahman bin Abdullah bin Sabith Pada waktu ajal hendak menjemputnya, beliau
memangil Umar. Beliau berkata, Wahai Umar, ingatlah bahwa ada amalan untuk Allah
yang dilakukan siang hari yang Allah tidak akan menerima amalan itu di waktu malam.

Dan ada amalan untuk Allah yang di malam hari yang tidak akan diterima di waktu siang.
Allah tidak menerima amalan sunnah sehingga yang wajib dilaksanakan. Timbangan amal
baik di akherat menjadi berat karena mengikuti jalan kebenaran di dunia hingga Allah
beratkan timbangan atas mereka. Dan timbangan (baik) manusia berkurang di akherat
karena manusia mengikuti jalan sesat/batil selama di dunia
Ketika beliau wafat, Ali bin Tholib berkata; Semoga Allah memberikan rahmat kepada
Abu Bakar, Kamu adalah saudara Rasulullah, kawan dekat, penghibur duka lara, dan
kawan dalam bermusyawarah. Kamu adalah orang pertama yang berislam, yang paling
ikhlas beriman kepada Allah dan Rasulul-Nya, yang paling baik dalam persahabatan dan
paling mulia diantara kaum lainnya. Kamu juga yang paling serupa dengan Rasulullah
ketika diam dan gerak. Allah telah angkat derajat namamu, wahai Abu bakar dalam
tingkatan yang paling tinggi. Allah berfirman; Dan orang yang percaya dengan
kenabian Muhammad.
Dalam riwayat Asakir dari al-Ashmay disebutkan bahwa Abu Bakar jika dipuji beliau
berdoa Ya Allah Engkau lebih tahu tentang diriku dan saya lebih tahu dari mereka. Ya
Allah berikan kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan. Ampunilah aku dari apa
yang mereka tidak tahu dan jangan azab aku dari apa yang mereka katakan.

Januari 18, 2008

Umar Bin Khotob


Diarsipkan di bawah: Teladan masjidalkhoir @ 3:32 am
syetan tidak akan mampu menghalangi jalanmu.(hadits)

Lahir 40 tahun sebelum hijrah Rasulullah. Nama lengkapnya Umar bin Khottob bin Nafail
bin Abdul Izzy al-Qursy. Nama pangilannya adalah Abu Hafsh (anak singa). Ayahnya, alKhottob bin Nufail al-Adwy adalah seorang yang gagah berani. Ibunya, Hantamah binti
Hasyim bin al-Mughiroh. Gelarnya al-Faaruq (pembeda/pemisah antara yang benar
dengan yang batil). Pada masa jahiliyah menikah dengan kerabat dekatnya, Ummu
Kultsum binti Jaruul. Sesudah masuk Islam, menikah dengn Zaenab bin Madhun, Ummu
Kultsum binti Ali ra., Jamilah binti Tsabit, Ummu Hakim binti al-Harits, Atakah binti Zaid,
Sabiah binti al-Harits. Dari perkawinannya lahir 12 anak. 6 anak laki-laki; Abdullah,
Abdurrahman, Zaid, Ubaidillah, Ashim dan Iyadh. 7 anak perempuan; Hafsah,Roqiyah,
Fatimah, Shofiyah, Zainab dan Ummul Walid.

Beliau memeluk Islam pada tahun ke-enam dari kenabian Muhammad SAW pada waktu
berumur 27 tahun. Dari Ibn Umar diceritakan bahwa Rasulullah berdoa, Ya Allah
muliakan Islam dengan salah satu dari orang yang lebih Engkau cintai; Abu Jahal atau
Umar bin Khottob. Dan orang yang paling Allah cintai adalah Umar bin Khottob kata
Rasulullah (HR.Ahmad). Sebab beliau orang pertama yang menyatakan secara terangterang keislamannya.
Semasa remaja, beliau terkenal sangat keras dan kuat pendirianya di kalangan kaum
Quraisy. Pandai membaca dan menulis. Di masa jahiliyah beliau juga dikenal sebagai duta
besar dan sangat disegani. Mengenai pribadinya, as-Syifa binti Abdullah berkata; Kalau
sudah bicara, suaranya terdengar kemana-mana, kalau jalan cepat, kalau mukul buat
orang sakit. Sesunguhnya beliau adalah seorang ahli ibadah (an-naasik).
Dalam sejarah Islam permulaan tahun dan penanggalan dimulai dari peristiwa hijrahnya
Rasulullah dari Mekkah ke Madinah.
Sebelum masuk Islam, beliau adalah orang yang sangat benci dan menentang Islam.
Maklum, beliau adalah orang yang disegani di kalangan Quraisy karena wataknya yang
keras dan susah kompromi. Disamping itu beliau adalah ikon pejuang kebanggaan
sukunya. Konon ceritanya sekiranya keledai Umar masuk Islam, tidak mungkin Umar
akan ikut masuk Islam.
Sejarah masuknya Umar dalam ajaran Islam sangatlah unik dan menarik. Disebutkan
bahwa suatu hari Umar sedang jalan. Tiba-tiba terdengar suara orang mengaji al-Quran.
Didatangilah suara aneh itu. Maklum suara itu belum pernah didengarnya sebalum itu.
Sampailah Umar ke sumber suara itu. Ternyata dilihatnya Khobab bin ar-Art sedang
mengajari ngaji Fatimah, saudaranya. Seketika Umar wajahnya sangat geram dan
memukul Fatimah. Umar meminta supaya mushaf itu diberikannya. Tapi Fatimah
menolaknya kecuali dengan syarat kalau Umar sudah bersuci dulu. Lalu Umar pun
memenuhi syarat itu. Umar pun kemudian bersuci dengan mandi. Setelah itu dibacanya
mushaf al-Quran itu. Waktu itu yang dibaca surat Thoha. Tanpa disadari Allah telah
membukakan hatinya. Kemudian Umar pergi ke rumah al-Arqom bin ar-Arqom dan
menyatakan masuk Islam di depan Rasulullah tiga hari setelah Hamzah bin Abdul
Mutholib masuk Islam. Menurut pendapat yang masyhur, beliau masuk Islam pada tahun
ke-6 kenabian Muhammad. Orang nomer 40 dalam urutan orang-orang yang masuk
Islam. Masuknya Umar dalam ajaran Islam adalah bukti dari kecintaan dan kemulian
Allah. Begitu juga jawaban atas doa yang pernah dibacakan Rasulullah. Suatu ketika
Rasulullah pernah berdoa; Ya Allah, tinggikan dan muliakan Islam salah satu dari orang
yang paling Engkau cinta; Abu Jahal danUmar bin Khotob. (HR.at-Tirmidhi,hadits hasan
sohih ghorib). Masuknya Umar dalam barisan orang-orang Islam waktu itu merupakan
kegembiraan dan menjadi penyemangat bagi yang lain. Sebab beliau diantara orang yang
berpengaruh di kaumnya. Maka dengan masuknya Islam, sedikit banyak mempengaruhi
imej masyarakat. Dalam hal ini Ibn Masud berkata; Kami masih tetap menjadi mulia
sejak Umar masuk Islam. Mengenai keislamanya Rasulullah berkata; Sesunguhnya
Allah

telah

menjadi

kebanaran

agama

(Islam)

melalui

lisan/ucapan

Umar

dan

(keteguhan) hatinya(HR.Tirmidhi). Di hadits lain disebutkan; Dahulu kala umat-umat


sebelum kalian mempunyai pahlawan yang selalu menjadi buah bibir (pembicaraan),
sekiranya umatku dibandingkan dengan umat-umat terdahalu, maka Umar bin Khotob
pahlawannya (HR.Bukhori). Mengenai pribadinya Rasulullah berkata; Demi Jiwaku yang
ada di genggam-Nya, syetan tidak akan mungkin dapat menghalangi jalanmu, melainkan
jalan orang selain kamu (HR. Bukhori).
Ada enam perkara yang diusulkan Umar hingga akhirnya turun wahyu membenarkan
usulannya itu. Pertama mengenai haramnya khomer. Maka turunlah ayat larangan minum
khomer. Kedua; usulan supaya tawanan perang Badr dibunuh dan tidak boleh menerima
tebusan darinya. Maka turunlah ayat yang menguatkan pendapatnya itu. Ketiga; usulan
supaya istri-istri Rasulullah memakai hijab (kerudung). Maka turunlah ayat yang
memerintahkan memakai hijab. Keempat, usulan supaya orang-orang munafik yang
meninggal tidak usah disholati. Maka turunlah ayat yang melarang sholat mayit untuk
orang-orang munafik. Kelima, usulan untuk melakukan sholat di maqom (tempat)
Ibrahim. Maka turunlah ayat yang memerintahkan sholat di maqom Ibrahim. Keenam,
ketika istri-istri saling cemburu terhadap Rasulullah, Umar berkata; Semoga saja
Tuhannya menganti istri-istri yang lebih baik dari kalian sekiranya memang menceraikan
kalian. Dari situlah turun surah at-Tahrim dan menjadi bagian dari ayat-ayatnya.
Begitupula diantara pendapatnya adalah memarangi orang-orang yang murtad dan
menunda memerangi orang-orang yang engan membayar zakat karena kondisi negara
yang sangat lemah. Tetapi pendapatnya itu ditolak Abu Bakar. Akhirnya pun Umar
menerima pendapat Abu Bakar setelah Allah memberikan pencerahan dalam hatinya.
Setelah wafatnya Rasulullah, beliau orang yang pertama membaiat Abu Bakar menjadi
kholifah. Sebelum wafatnya Abu bakar, kholifah pertama, beliau pernah mencalonkan
Umar untuk mengantikannya. Setelah dipilih menjadi kholifah, pertama-tama yang
dilakukan adalah memerangi orang-orang murtad (keluar dari Islam) hingga para
tawanan

tidak

menjadi

cacat

dan

cela

bagi

bagi

bangsa

Arab.

Pada

masa

kekholifahannya, beliau berhasil mentaklukan Syam (Syiria), Irak, Persia (Iran), Mesir,
Barqoh, Barat Tripolis, Azarbaijan, Nahawan dan Jarjan. Begitu juga pada masanya
dibangun kota Kuffah, Basroh dan Fustat (kota Mesir kuno). Beliau adalah sosok yang
sangat penyayang dengan rakyatnya dan penuh perhatian terhadap kepentingan
rakyatnya. Diceritakan bahwa beliau datang menjumpai rakyatnya dengan menyamar
sebagai orang biasa. Beliau ingin mendengar langsung keluhan rakyat dan memenuhi
kebutuhannya. Dengan cara ini, beliau ingin mengajarkan kepada umat Islam bahwa
penguasa adalah pembantu rakyat. Hidupnya didedikasikan dan curahkan untuk
membantu rakyat.
Sebelum wafatnya, beliau pernah mimpi melihat seekor ayam jago mematuk tubuhnya.
Mimpi itu ditakwilkan bahwa ajalnya sudah dekat. Tidak lama sesudah mimpi itu,
tepatnya tahun 23 H, ketika sedang sholat subuh, Abu Lukluk al-Fairuz menikam
tubuhnya dengan pisau. Abu Lukluk adalah anak al-Mughiroh bin Syubah, orang persia
yang beragama Majusi. Lukanya cukup parah hingga hanya bertahan tiga hari. Dan

setelah itu wafat sebagai seorang syahid yang berjuang di jalan Allah. Selama menahan
sakit akibat tikaman pisau, beliau memilih dan merekomendasi 6 sahabat supaya kaum
muslimin memilih satu diantara calon kholifah itu. Akhirnya terpilihlah Utsman sebagai
pengantinya.
Beliau dimakamkan di kamar Aisyah berdampingan dengan makan Rasulullah dan Abu
Bakar. Masa kekhalifahnya 10 tahun,6 bulan dan 4 hari. Umur beliau ketika wafat 63
tahun seperti umur Rasulullah dan Abu Bakar ketika wafat.
Diantara prestasi selama menjadi kholifah yaitu membuat pembukuan mengenai
anggaran negara dan pengunaan alat-alat negara untuk dipertanggungjawabkan di depan
rakyat. Hingga kemudian melahirkan undang-undang pengunaan alat negara (min aina
hadha?). Dalam sejarah Islam, beliau orang pertama yang mengunakan penanggalan
Hijriah, orang pertama yang digelari Amirul Mukminin, orang pertama yang berjalan kaki
untuk menjenguk rakyatnya pada waktu malam, orang pertama kali yang mengadakan
muktamar para penguasa dan pemimpin kaum pada musim tertentu, orang pertama kali
yang mengunakan mutiara untuk perhiasan, orang pertama yang melakukan sholat
tarawih

dengan

berjamaah,

orang

pertama

yang

menghidupkan

malam-malam

ramadhan, orang pertama yang melakukan sholat jenazah berjamaah dengan 4 takbir,
orang pertama yang memberi hadiah untuk penghafal al-Quran, orang pertama yang
menjadikan khilafah sebagai lembaga musyawarah. Disamping itu beliau juga menyuruh
umat Islam (waktu itu) untuk melakukan sholat sunnah tarawih di bulan Ramadhan
secara berjamaah dengan tujuan untuk mengeratkan ukhuwah dan menjaga syiar
agama.
Diantara nasehat dan petuahnya;
Suatu perkara akan menjadi baik jika memenuhi tiga hal; melaksanakan amanah,
memberi contoh dan menghukumi dengan hukum Allah.
Harta menjadi barokah dan bermakna jika memenuhi tiga hal; diperolehnya dengan cara
yang hak, diberikan dengan cara yang hak dan tidak tercampuri barang batil
(haram/bukan haknya).
Wahai Ahnaf, barangsiapa banyak tertawa, wibawanya berkurang dan barangsiapa suka
bergurau, maka akan diremehkan, barangsiapa memperbanyak sesuatu maka akan
dikenal dengan barang itu, siapa banyak biacara banyak salahnya, siapa banyak salahnya
sedikit rasa malunya, siapa sedikit rasa malunya maka sedikit pula waranya (sikap hati2
dalam menjaga yang haram) dan siapa yang sedikit waranya, maka hatinya mati.
Mengenai wasiatnya. Hayyawah bin Syarih berkata bahwa pada waktu mengutus tentara
ke medan perang beliau berkata, Hendaklah kalian tetap menjaga takwa kepada Allah.
Bismillah dan atas pertolongan Allah. Tanda-tangani perjanjian ini dengan memohon
pertolongan Allah dan kemenangan. Dan selalu berlaku benar dan sabar. Perangilah
orang kafir dan jangan kalian melampui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang melampui batas. Kemudian jangan kalian lari ketika bertemu musuh dan

jangan berprilaku buruk, berlebih-lebihan dalam bersikap, banyak ngobrol ketika


berperang. Jangan bunuh wanita, orang tua, anak kecil
Diantara doa yang biasa beliau lakukan adalah;
Allahumma tawaffani maal abror, wala tukholifni fil asror, wa qini azabannar, wa alhiqni
bil abror
Beliau wafat setelah terkena tikaman pada pagi hari Rabu, Dzulhijjah 23 Hijriah. waktu
itu berumur 63 tahun seperti umurnya Rasulullah dan Abu Bakar ketika wafat. Masa
kekhalifahannya 10 tahun, 5 bulan dan 21 hari.
Selama hidupnya, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 527 hadits, diantara riwayat
haditsnya; suatu ketika Rasulullah bersabda; Sesungguhnya amalan (perbuatan) itu
bergantung pada niatnya. Dan setiap seseorang itu mendapatkan apa yang diniatkan.
Barangsiapa berhijrah karena ingin mendapatkan kenikmatan dunia atau wanita yang
hendak dinikahi maka hijrahnya itu tidak diniatkan untuk Allah tapi untuk kenikmatan
dunia dan wanita.

Januari 18, 2008

Utsman Bin Affan


Diarsipkan di bawah: Teladan masjidalkhoir @ 3:35 am
Maka niscaya Allah akan cukupkan bagi kalian(QS.Al-Baqoroh;138)
Dilahirkan di Mekkah, 5 tahun setelah kelahiran Rasulullah atau 5 tahun setelah terjadi
peristiwa gajah (peristiwa penyerbuan gajah terhadap Kabah yang dipimpin oleh Raja
Abraha). Peristiwa ini diabadikan dalam salah satu surah al-Quran yang dikenal dengan
surah al-Feil (gajah).
Nama lengapnya Ustman bin Affan bin Abu al-Ashi bin Ummayah bin Abdussyam bin
Abdul Manaf. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya
dua cahaya). Sebab digelari Dzunnuraian karena Rasulullah menikahkan dua putrinya
untuknya; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah
berkata; Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan
denganmu. Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak
sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah. Beliau

wafat pada tahun 35 Hijriah berumur 82 tahun. Menjabat sebagai khalifah ketiga selama
12 tahun.
Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah
dan Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki; Abdullah al-Akbar, Abdullah alAshgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Said dan Abdul Muluk. Dan 8 anak perempuan.
Selama menjabat sebagai kholifah banyak wilayah yang ditaklukan yaitu Afrika, Ciprus,
Thabarstan, Khurosan, Armania, Qauqaz, Karman dan Sajastan. Masa kekhalifannya
merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. Konon ceritanya sampai rakyatnya
haji berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual sesuai berdasarkan berat timbangannya.
Beliau adalah kholifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah)
dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan
rukun Islam kelima (haji). Bagitu juga membangun armada pasukan laut (merine) untuk
umat Islam, mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat bangunan
khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah dilakukan oleh
kholifah sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin Khotob biasanya mengadili suatu perkara
di masjid.
Pada masanya, khutbah Idul fitri dan adha didahulukan sebelum sholat. Begitu juga
adzan pertama pada sholat Jumat. Beliau memerintahkan umat Islam pada waktu itu
untuk menghidupkan kembali tanah-tanah yang kosong untuk kepentingan pertanian.
Beliau adalah sosok laki-laki yang tampan dan gagah. Kulitnya berwarna agak hitam,
botak,berjenggot tegal dan pergelanggan tanggannya besar. Pribadinya sangat pemalu
hingga suatu ketika baju Rasulullah tersingkap hingga kelihatan pahanya. Kemudian Abu
Bakar dan Umar masuk rumahnya. Pada waktu Utsman hendak minta izin masuk,
Rasulullah menutup pahanya yang terbuka. Utsman berkata; Ingat, aku betul-betul malu
dengan seorang yang malaikat sendiri merasa malu dengannya.
Perjuangannya dalam membela Islam tidak hanya dengan hartanya saja. Tapi juga raga
dan nyawanya. Beliau sangat senang mengeluarkan hartanya demi kepentingan Islam.
Hingga pernah mengirimkan setengah pasukan ke medan perang dengan hartanya.
Pernah mendermakan 300 unta dan 50 kuda tunggangan. Begitu juga mendermakan
1000 dinar yang diserahkan langsung kepada Rasulullah. Rasulullah pun berkata; Apa
yang diperbuat pada hari ini, Utsman tidak akan merugi (di akherat)(HR.Tirmidhi). pada
waktu orang-orang membutuhkan air untuk keperluan dirinya dan hewan ternaknya,
Utsman membeli sumber mata air dari Raimah, seorang yahudi, untuk diwakafkan
kepada umum. Mengenai kedermawannya, Abu Hurairah berkata; Utsman bin Affan
sudah membeli surga dari Rasulullah dua kali; pertama ketika mendermakan hartanya
untuk mengirimkan pasukan ke medan perang. Kedua ketika membeli sumber air (dari
Raimah)(HR.Tirmidhi).
Beliau termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga. Dalam menjalani
hidupnya, beliau sangat takut dengan azab dan siksa Allah. Hingga suatu ketika berkata;

Sekiranya diriku berada di antara surga dan neraka dan saya tidak tahu mana diantara
dua itu saya aka masuk, niscaya saya akan pilih menjadi abu sebelum aku tahu ke mana
saya dimasukkan. Rasulullah pernah mengkabarkan bahwa dirinya termasuk ahli surga
karena sabar dan tawakal menghadapi cobaan dan derita dari Allah. Begitu fitnah yang
menimpa dirinya hingga akhirnya terbunuh secara kejam dan dholim.
Pada waktu perang Uhud, beliau berdiri bersama Rasulullah, Abu Bakar dan Umar. Tibatiba gunung itu bergetar, kemudian Rasulullah berkata; Mohon jangan lari, tetap berada
di

Uhud.

Jangan

takut,

kamu

bersama

nabi,

Abu

Bakar

dan

dua

orang

saksi(HR.Bukhori).
Pada masa kekhalifahanya, Abdullah bin Saba, seorang Yahudi yang pura-pura masuk
Islam, mengumpulkan massa untuk melakukan protes terhadap Utsman. Mereka
menuntut Utsman agar tidak menunjuk orang-orang yang duduk di pemerintahannya dari
keluarga Utsman. Utsman bukanlah kholifah yang rakus akan harta benda dan
kekuasaan.

Ijtihad

Utsman

dalam

menentukan

orang-orang

yang

menjabat

di

pemerintahnya didasarkan pada kompetensi dan kecakapan. Mereka yang dipilih adalah
orang-orang yang ahli di bidangnya. Lebih dari itu mereka adalah orang-orang yang
takwa. Dalam peristiwa ini, Utsman dibunuh ketika sedang membaca al-Quran di
rumahnya pada waktu pagi hari raya Idul Adha. Beliau mati syahid pada tahun 35 Hijriah
berumur 82.
Dari Abdullah bin ar-Rumy berkata, Utsman bin Affan biasanya kalau berdiri di depan
kubur menanggis hingga air matanya membasai jenggotnya. Seseorang bertanya, Kamu
ingat surga dan neraka tapi kamu tidak menanggis. Kamu ingat kubur tapi kamu
menanggis? Beliau menjawab, Saya mendengar Rasulullah bersabda Kubur adalah
rumah pertama dari rumah-rumah menuju akherat. Sekiranya orang selamat dari siksa
kubur, maka setelahnya akan menjadi mudah. Jika tidak selamat maka setelahnya akan
terasa berat dan susah. Dari al-Hasan berkata, Saya lihat Utsman tidur di masjid
dengan berselimut. Tidak ada seorang pun di sekitarnya. Padahal beliau adalah seorang
amirul-mukminin(al-Hilyah;1/60).
Inilah sejarah kali pertama darah mengalir bercucuran dari tubuhnya sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah; Maka niscaya Allah akan cukupkan bagi kalian(QS.AlBaqoroh;138). Beliau dimakamkan di kuburan Baqi (kuburan yang berada samping
masjid Nabawi) setelah melarang untuk ikut mengantar jenazah bagi orang-orang yang
melakukan protes.

Umar bin Abdul Aziz r.a. (61 101 H)


Posted by redaksi On 19 June 2007 19 Commented

Saat itu tengah malam di kota Madinah. Kebanyakan warga kota sudah tidur. Umar bin Khatab r.a. berjalan
menyelusuri jalan-jalan di kota. Dia coba untuk tidak melewatkan satupun dari pengamatannya. Menjelang
dini hari, pria ini lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Tanpa sengaja, terdengarlah olehnya percakapan
antara ibu dan anak perempuannya dari dalam rumah dekat dia beristirahat.
Nak, campurkanlah susu yang engkau perah tadi dengan air, kata sang ibu. Jangan ibu. Amirul
mukminin sudah membuat peraturan untuk tidak menjual susu yang dicampur air, jawab sang anak.
Tapi banyak orang melakukannya Nak, campurlah sedikit saja. Tho insyaallah Amirul Mukminin tidak
mengetahuinya, kata sang ibu mencoba meyakinkan anaknya. Ibu, Amirul Mukminin mungkin tidak
mengetahuinya. Tapi, Rab dari Amirul Mukminin pasti melihatnya, tegas si anak menolak.
Mendengar percakapan ini, berurailah air mata pria ini. Karena subuh menjelang, bersegeralah dia ke
masjid untuk memimpin shalat Subuh. Sesampai di rumah, dipanggilah anaknya untuk menghadap dan
berkata, Wahai Ashim putra Umar bin Khattab. Sesungguhnya tadi malam saya mendengar percakapan
istimewa. Pergilah kamu ke rumah si anu dan selidikilah keluarganya.
Ashim bin Umar bin Khattab melaksanakan perintah ayahndanya yang tak lain memang Umar bin Khattab,
Khalifah kedua yang bergelar Amirul Mukminin. Sekembalinya dari penyelidikan, dia menghadap ayahnya
dan mendengar ayahnya berkata, Pergi dan temuilah mereka. Lamarlah anak gadisnya itu untuk menjadi
isterimu. Aku lihat insyaallah ia akan memberi berkah kepadamu dan anak keturunanmu. Mudah-mudahan
pula ia dapat memberi keturunan yang akan menjadi pemimpin bangsa.
Begitulah, menikahlah Ashim bin Umar bin Khattab dengan anak gadis tersebut. Dari pernikahan ini, Umar
bin Khattab dikaruniai cucu perempuan bernama Laila, yang nantinya dikenal dengan Ummi Ashim. Suatu
malam setelah itu, Umar bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat seorang pemuda dari keturunannya,
bernama Umar, dengan kening yang cacat karena luka. Pemuda ini memimpin umat Islam seperti dia
memimpin umat Islam. Mimpi ini diceritakan hanya kepada keluarganya saja. Saat Umar meninggal, cerita
ini tetap terpendam di antara keluarganya.
Pada saat kakeknya Amirul Mukminin Umar bin Khattab terbunuh pada tahun 644 Masehi, Ummi Ashim
turut menghadiri pemakamannya. Kemudian Ummi Ashim menjalani 12 tahun kekhalifahan Ustman bin
Affan sampai terbunuh pada tahun 656 Maserhi. Setelah itu, Ummi Ashim juga ikut menyaksikan 5 tahun
kekhalifahan Imam Ali bin Abi Thalib r.a. Hingga akhirnya Muawiyah berkuasa dan mendirikan Dinasti
Umayyah.
Pergantian sistem kekhalifahan ke sistem dinasti ini sangat berdampak pada Negara Islam saat itu.
Penguasa mulai memerintah dalam kemewahan. Setelah penguasa yang mewah, penyakit-penyakit yang
lain mulai tumbuh dan bersemi. Ambisi kekuasaan dan kekuatan, penumpukan kekayaan, dan korupsi
mewarnai sejarah Islam dalam Dinasti Umayyah. Negara bertambah luas, penduduk bertambah banyak,
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, tapi orang-orang semakin merindukan ukhuwah
persaudaraan, keadilan dan kesahajaan Ali, Utsman, Umar, dan Abu Bakar. Status kaya-miskin mulai
terlihat jelas, posisi pejabat-rakyat mulai terasa. Kafir dhimni pun mengeluhkan resahnya, Sesungguhnya
kami merindukan Umar, dia datang ke sini menanyakan kabar dan bisnis kami. Dia tanyakan juga apakah

ada hukum-hukumnya yang merugikan kami. Kami ikhlas membayar pajak berapapun yang dia minta.
Sekarang, kami membayar pajak karena takut.
Kemudian Muawiyah membaiat anaknya Yazid bin Muawiyah menjadi penggantinya. Tindakan Muawiyah
ini adalah awal malapetaka dinasti Umayyah yang dia buat sendiri. Yazid bukanlah seorang amir yang
semestinya. Kezaliman dilegalkan dan tindakannya yang paling disesali adalah membunuh sahabat-sahabat
Rasul serta cucunya Husein bin Ali bin Abi Thalib. Yazid mati menggenaskan tiga hari setelah dia
membunuh Husein.
Akan tetapi, putra Yazid, Muawiyah bin Yazid, adalah seorang ahli ibadah. Dia menyadari kesalahan
kakeknya dan ayahnya dan menolak menggantikan ayahnya. Dia memilih pergi dan singgasana dinasti
Umayah kosong. Terjadilah rebutan kekuasaan dikalangan bani Umayah. Abdullah bin Zubeir, seorang
sahabat utama Rasulullah dicalonkan untuk menjadi amirul mukminin. Namun, kelicikan mengantarkan
Marwan bin Hakam, bani Umayah dari keluarga Hakam, untuk mengisi posisi kosong itu dan meneruskan
sistem dinasti. Marwan bin Hakam memimpin selama sepuluh tahun lebih dan lebih zalim daripada Yazid.

Kelahiran Umar bin Abdul Aziz


Saat itu, Ummi Ashim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. Abdul Aziz adalah Gubernur Mesir di era
khalifah Abdul Malik bin Marwan (685 705 M) yang merupakan kakaknya. Abdul Mallik bin Marwan
adalah seorang shaleh, ahli fiqh dan tafsir, serta raja yang baik terlepas dari permasalahan ummat yang
diwarisi oleh ayahnya (Marwan bin Hakam) saat itu.
Dari perkawinan itu, lahirlah Umar bin Abdul Aziz. Beliau dilahirkan di Halawan, kampung yang terletak
di Mesir, pada tahun 61 Hijrah. Umar kecil hidup dalam lingkungan istana dan mewah. Saat masih kecil
Umar mendapat kecelakaan. Tanpa sengaja seekor kuda jantan menendangnya sehingga keningnya robek
hingga tulang keningnya terlihat. Semua orang panik dan menangis, kecuali Abdul Aziz seketika tersentak
dan tersenyum. Seraya mengobati luka Umar kecil, dia berujar,
Bergembiralah engkau wahai Ummi Ashim. Mimpi Umar bin Khattab insyaallah terwujud, dialah
anak dari keturunan Umayyah yang akan memperbaiki bangsa ini.
Umar bin Abdul Aziz menuntut ilmu sejak beliau masih kecil. Beliau sentiasa berada di dalam majlis ilmu
bersama-sama dengan orang-orang yang pakar di dalam bidang fikih dan juga ulama-ulama. Beliau telah
menghafaz al-Quran sejak masih kecil. Merantau ke Madinah untuk menimba ilmu pengetahuan. Beliau
telah berguru dengan beberapa tokoh terkemuka spt Imam Malik b. Anas, Urwah b. Zubair, Abdullah b.
Jaafar, Yusuf b. Abdullah dan sebagainya. Kemudian beliau melanjutkan pelajaran dengan beberapa tokoh
terkenal di Mesir.
Semasa Khalifah Walid bin Abdul Malik memerintah, beliau memegang jawatan gabernur Madinah/Hijaz
dan berjaya mentadbir wilayah itu dengan baik. Ketika itu usianya lebih kurang 28 tahun. Pada zaman
Sulaiman bin Abdul Malik memerintah, beliau dilantik menjadi menteri kanan dan penasihat utama
khalifah. Pada masa itu usianya 33 tahun.

Umar bin Abdul Aziz mempersunting Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan sebagai istrinya. Fatimah
binti Abdul Malik bin Marwan adalah putri dari khalifah Abdul Malik bin Marwan. Demikian juga,
keempat saudaranya pun semua khalifah, yaitu Al Walid Sulaiman, Al Yazid, dan Hisyam. Ketika Fatimah
dipinang untuk Umar bin Abdul Aziz, pada waktu itu Umar masih layaknya orang kebanyakan bukan
sebagai calon pemangku jabatan khalifah.

Pengangkatan Umar bin Abdul Aziz sebagai Khalifah


Atas wasiat yang dikeluarkan oleh khalifah Sulaiman bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz diangkat
menjadi khalifah pada usianya 37 tahun. Beliau dilantik menjadi Khalifah selepas kematian Sulaiman bin
Abdul Malik tetapi beliau tidak suka kepada pelantikan tersebut. Lalu beliau memerintahkan supaya
memanggil orang ramai untuk mendirikan sembahyang. Selepas itu orang ramai mula berpusu-pusu pergi
ke masjid. Apabila mereka semua telah berkumpul, beliau bangun menyampaikan ucapan. Lantas beliau
mengucapkan puji-pujian kepada Allah dan berselawat kepada Nabi s.a.w kemudian beliau berkata:
Wahai sekalian umat manusia! Aku telah diuji untuk memegang tugas ini tanpa meminta pandangan
daripada aku terlebih dahulu dan bukan juga permintaan daripada aku serta tidak dibincangkan bersama
dengan umat Islam. Sekarang aku membatalkan baiah yang kamu berikan kepada aku dan pilihlah seorang
Khalifah yang kamu reda.
Tiba-tiba orang ramai serentak berkata:
Kami telah memilih kamu wahai Amirul Mukminin dan kami juga reda kepada kamu. Oleh yang demikian
perintahlah kami dengan kebaikan dan keberkatan.
Lalu beliau berpesan kepada orang ramai supaya bertakwa, zuhud kepada kekayaan dunia dan mendorong
mereka supaya cintakan akhirat kemudian beliau berkata pula kepada mereka: Wahai sekalian umat
manusia! Sesiapa yang taat kepada Allah, dia wajib ditaati dan sesiapa yang tidak taat kepada Allah, dia
tidak wajib ditaati oleh sesiapapun. Wahai sekalian umat manusia! Taatlah kamu kepada aku selagi aku taat
kepada Allah di dalam memimpin kamu dan sekiranya aku tidak taat kepada Allah, janganlah sesiapa
mentaati aku. Setelah itu beliau turun dari mimbar.
Umar rahimahullah pernah menghimpunkan sekumpulan ahli fekah dan ulama kemudian beliau berkata
kepada mereka: Aku menghimpunkan kamu semua untuk bertanya pendapat tentang perkara yang
berkaitan dengan barangan yang diambil secara zalim yang masih berada bersama-sama dengan keluarga
aku? Lalu mereka menjawab: Wahai Amirul Mukminin! perkara tersebut berlaku bukan pada masa
pemerintahan kamu dan dosa kezaliman tersebut ditanggung oleh orang yang mencerobohnya. Walau
bagaimanapun Umar tidak puas hati dengan jawapan tersebut sebaliknya beliau menerima pendapat
daripada kumpulan yang lain termasuk anak beliau sendiri Abdul Malik yang berkata kepada beliau: Aku
berpendapat bahawa ia hendaklah dikembalikan kepada pemilik asalnya selagi kamu mengetahuinya.
Sekiranya kamu tidak mengembalikannya, kamu akan menanggung dosa bersama-sama dengan orang yang
mengambilnya secara zalim. Umar berpuas hati mendengar pendapat tersebut lalu beliau mengembalikan
semula barangan yang diambil secara zalim kepada pemilik asalnya.

Sesudah Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah dan Amirul Mukminin, Umar langsung
mengajukan pilihan kepada Fatimah, isteri tercinta.
Umar berkata kepadanya, Isteriku sayang, aku harap engkau memilih satu di antar dua.
Fatimah bertanya kepada suaminya, Memilih apa, kakanda?
Umar bin Abdul Azz menerangkan, Memilih antara perhiasan emas berlian yang kau pakai dengan Umar
bin Abdul Aziz yang mendampingimu.
Kata Fatimah, Demi Allah, Aku tidak memilih pendamping lebih mulia daripadamu, ya Amirul Mukminin.
Inilah emas permata dan seluruh perhiasanku.
Kemudian Khalifah Umar bin Abdul Aziz menerima semua perhiasan itu dan menyerahkannya ke
Baitulmal, kas Negara kaum muslimin. Sementara Umar bin Abdul Aziz dan keluarganya makan makanan
rakyat biasa, yaitu roti dan garam sedikit.
Setelah menjadi khalifah, beliau mengubah beberapa perkara yang lebih mirip kepada sistem feodal. Di
antara perubahan awal yang dilakukannya ialah :
1) menghapuskan cacian terhadap Saidina Ali b Abu Thalib dan keluarganya yang disebut dalam khutbahkhutbah Jumaat dan digantikan dengan beberapa potongan ayat suci al-Quran
2) merampas kembali harta-harta yang disalahgunakan oleh keluarga Khalifah dan mengembalikannya ke
Baitulmal
3) memecat pegawai-pegawai yang tidak cekap, menyalahgunakan kuasa dan pegawai yang tidak layak
yang dilantik atas pengaruh keluarga Khalifah
4) menghapuskan pegawai pribadi bagi Khalifah sebagaimana yang diamalkan oleh Khalifah terdahulu. Ini
membolehkan beliau bebas bergaul dengan rakyat jelata tanpa sekatan tidak seperti khalifah dahulu yang
mempunyai pengawal peribadi dan askar-askar yang mengawal istana yang menyebabkan rakyat sukar
berjumpa.
Selain daripada itu, beliau amat menitilberatkan tentang kebajikan rakyat miskin di mana beliau juga telah
menaikkan gaji buruh sehingga ada yang menyamai gaji pegawai kerajaan.
Beliau juga amat menitikberatkan penghayatan agama di kalangan rakyatnya yang telah lalai dengan
kemewahan dunia. Khalifah umar telah memerintahkan umatnya mendirikan solat secara berjammah dan
masjid-masjid dijadikan tempat untuk mempelajari hukum Allah sebegaimana yang berlaku di zaman
Rasulullah SAW dan para Khulafa Ar-Rasyidin. Baginda turut mengarahkan Muhammad b Abu Bakar AlHazni di Mekah agar mengumpul dan menyusun hadith-hadith Raulullah SAW. Beliau juga meriwayatkan
hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama hadis yang meriwayatkan hadis daripada beliau.
Dalam bidang ilmu pula, beliau telah mengarahkan cendikawan Islam supaya menterjemahkan buku-buku
kedoktoran dan pelbagai bidang ilmu dari bahasa Greek, Latin dan Siryani ke dalam bahasa Arab supaya
senang dipelajari oleh umat Islam.
Dalam mengukuhkan lagi dakwah Islamiyah, beliau telah menghantar 10 orang pakar hukum Islam ke
Afrika Utara serta menghantar beberapa orang pendakwah kepada raja-raja India, Turki dan Barbar di

Afrika Utara untuk mengajak mereka kepada Islam. Di samping itu juga beliau telah menghapuskan
bayaran Jizyah yang dikenakan ke atas orang yang bukan Islam dengan harapan ramai yang akan memeluk
Islam.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang terkenal dengan keadilannya telah menjadikan keadilan sebagai
keutamaan pemerintahannya. Beliau ingin semua rakyat dilayani dengan adil tidak memandang keturunan
dan pangkat supaya keadilan dapat berjalan dengan sempurna. Keadilan yang beliau perjuangan adalah
menyamai keadilan di zaman kakeknya, Khalifah Umar Al-Khatab.
Pada masa pemerintahan beliau, kerajaan Umaiyyah semakin kuat tiada pemberontakan dalaman, kurang
berlaku penyelewengan, rakyat mendapat layanan yang sewajarnya dan menjadi kaya-raya hinggakan
Baitulmal penuh dengan harta zakat kerana tiada lagi orang yang mahu menerima zakat. Rakyat umumnya
sudah kaya ataupun sekurang-kurangnya mau berdikari sendiri. Pada zaman pemerintahan Umar bin Abdul
Aziz ra, pasukan kaum muslimin sudah mencapai pintu kota Paris di sebelah barat dan negeri Cina di
sebelah timur. Pada waktu itu kekausaan pemerintahan di Portugal dan Spanyol berada di bawah
kekuasaannya.

Kematian beliau
Beliau wafat pada tahun 101 Hijrah ketika berusia 39 tahun. Beliau memerintah hanya selama 2 tahun 5
bulan saja. Setelah beliau wafat, kekhalifahan digantikan oleh iparnya, Yazid bin Abdul Malik.
Muhammad bin Ali bin Al-Husin rahimahullah berkata tentang beliau: Kamu telah sedia maklum bahwa
setiap kaum mempunyai seorang tokoh yang menonjol dan tokoh yang menonjol dari kalangan Bani
Umaiyyah ialah Umar bin Abdul Aziz, beliau akan dibangkitkan di hari kiamat kelak seolah-olah beliau
satu umat yang berasingan.
Terdapat banyak riwayat dan athar para sahabat yang menceritakan tentang keluruhan budinya. Di
antaranya ialah :
1) At-Tirmizi meriwayatkan bahwa Umar Al-Khatab telah berkata : Dari anakku (zuriatku) akan lahir
seorang lelaki yang menyerupainya dari segi keberaniannya dan akan memenuhkan dunia dengan keadilan
2) Dari Zaid bin Aslam bahawa Anas bin Malik telah berkata : Aku tidak pernah menjadi makmum di
belakang imam selepas wafatnya Rasulullah SAW yang mana solat imam tersebut menyamai solat
Rasulullah SAW melainkan daripada Umar bin Abdul Aziz dan beliau pada masa itu adalah Gabenor
Madinah
3) Al-Walid bin Muslim menceritakan bahawa seorang lelaki dari Khurasan telah berkata : Aku telah
beberapa kali mendengar suara datang dalam mimpiku yang berbunyi : Jika seorang yang berani dari Bani
Marwan dilantik menjadi Khalifah, maka berilah baiah kepadanya kerana dia adalah pemimpin yang adil.
Lalu aku menanti-nanti sehinggalah Umar b. Abdul Aziz menjadi Khalifah, akupun mendapatkannya dan
memberi baiah kepadanya.
4) Qais bin Jabir berkata : Perbandingan Umar b Abdul Aziz di sisi Bani Ummaiyyah seperti orang yang
beriman di kalangan keluarga Firaun

5) Hassan al-Qishab telah berkata :Aku melihat serigala diternak bersama dengan sekumpulan kambing di
zaman Khalifah Umar Ibnu Aziz
6) Umar b Asid telah berkata :Demi Allah, Umar Ibnu Aziz tidak meninggal dunia sehingga datang
seorang lelaki dengan harta yang bertimbun dan lelaki tersebut berkata kepada orang ramai :Ambillah
hartaku ini sebanyak mana yang kamu mahu. Tetapi tiada yang mahu menerimanya (kerana semua sudah
kaya) dan sesungguhnya Umar telah menjadikan rakyatnya kaya-raya
7) Atha telah berkata : Umar Abdul Aziz mengumpulkan para fuqaha setiap malam. Mereka saling ingat
memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari qiamat, kemudian mereka sama-sama
menangis kerana takut kepada azab Allah seolah-olah ada jenayah di antara mereka.

Umar bin Abdul Aziz: Anak yang dimimpikan


Dipublikasi pada Senin, 10 Desember 2007 oleh
Artikel ini telah dibaca 2109 kali.
Topik:

abufaiz97

Kisah Kaum Salaf

"Tapi banyak orang melakukannya Nak, campurlah sedikit saja. Toh insya Allah Amirul Mukminin tidak
mengetahuinya," kata sang ibu mencoba meyakinkan anaknya. "Ibu, Amirul Mukminin mungkin tidak
mengetahuinya. Tapi, Rabb dari Amirul Mukminin pasti melihatnya," tegas si anak menolak.....
---------Saat itu tengah malam di kota Madinah. Kebanyakan warga kota sudah tidur. Seorang setengah baya berbadan
tinggi tegap perjalan pelan menyelusuri jalan-jalan di kota. Dia coba untuk tidak melewatkan satupun dari
pengamatannya. Menjelang dini hari, pria botak ini lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Tanpa sengaja,
terdengarlah olehnya percakapan antara ibu dan anak perempuannya dari dalam rumah dekat dia beristirahat.
"Nak, campurkanlah susu yang engkau perah tadi dengan air," kata sang ibu. "Jangan ibu. Amirul mukminin
sudah membuat peraturan untuk tidak menjual susu yang dicampur air," jawab sang anak.
"Tapi banyak orang melakukannya Nak, campurlah sedikit saja. Toh insya Allah Amirul Mukminin tidak
mengetahuinya," kata sang ibu mencoba meyakinkan anaknya. "Ibu, Amirul Mukminin mungkin tidak
mengetahuinya. Tapi, Rabb dari Amirul Mukminin pasti melihatnya," tegas si anak menolak.
Mendengar percakapan ini, berurailah air mata pria ini. Karena subuh menjelang, bersegeralah dia ke masjid
untuk memimpin shalat Subuh. Sesampai di rumah, dipanggilah anaknya untuk menghadap dan berkata, "Wahai
Ashim putra Umar bin Khattab. Sesungguhnya tadi malam saya mendengar percakapan istimewa. Pergilah kamu
ke rumah si anu dan selidikilah keluarganya."
Ashim bin Umar bin Khattab melaksanakan perintah ayahandanya yang tak lain memang Umar bin Khattab,
Khalifah kedua yang bergelar Amirul Mukminin. Sekembalinya dari penyelidikan, dia menghadap ayahnya dan
mendengar ayahnya berkata, "Pergi dan temuilah mereka. Lamarlah anak gadisnya itu untuk menjadi isterimu.
Aku lihat insya Allah ia akan memberi berkah kepadamu dan anak keturunanmu. Mudah-mudahan pula ia dapat
memberi keturunan yang akan menjadi pemimpin bangsa."
Begitulah, menikahlah Ashim bin Umar bin Khattab dengan anak gadis tersebut. Dari pernikahan ini, Umar bin
Khattab dikaruniai cucu perempuan bernama Laila, yang nantinya dikenal dengan Ummi Ashim.
Suatu malam setelah itu, Umar bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat seorang pemuda dari keturunannya,
bernama Umar, dengan kening yang cacat karena luka. Pemuda ini memimpin umat Islam seperti dia memimpin
umat Islam. Mimpi ini diceritakan hanya kepada keluarganya saja. Saat Umar meninggal, cerita ini tetap
terpendam di antara keluarganya.
Carut-marut umat sepeninggalan Imam Ali bin Abi Thalib
Ummi Ashim adalah seorang anak perempuan yang taat dan cerdas. Dia menghadiri pemakaman Amirul
Mukminin Umar bin Khattab yang dibunuh pada tahun 644 Masehi itu. Tahun itu sekaligus mengakhiri
kekhalifahan Umar yang sangat menakjubkan.
Ummi Ashim menjalani 12 tahun kekhalifahan Ustman bin Affan sampai terbunuh pada tahun 656 Masehi setelah
menolak pertumpahan darah untuk menyelesaikan masalah dalam negeri.

Ummi Ashim juga ikut menyaksikan 5 tahun kemelut berdarah Khalifah Imam Ali bin Abi Thalib dengan Siti
Aisyah dan Muawiyah bin Abu Sofyan. Sampai akhirnya Muawiyah berkuasa dan mendirikan Dinasti Umayyah
menggantikan sistem kekhalifahan yang berlaku sebelumnya.
Pergantian sistem kepemerintahan ini sangat berdampak pada Negara Islam saat itu. Karena bentuknya
kekeluargaan, maka membuka potensi ketidakadilan terjadi. Penguasa mulai memerintah dalam kemewahan. Hal
ini tidak pernah ada dan dicontohkan pada zaman kekhalifahan dan zaman Rasulullah sendiri.
Setelah penguasa yang mewah, penyakit-penyakit lain mulai tumbuh dan bersemi. Ambisi kekuasaan dan
kekuatan, penumpukan kekayaan, dan korupsi mewarnai sejarah Islam dalam Dinasti Umayyah. Negara
bertambah luas, penduduk bertambah banyak, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, tapi orang-orang
semakin merindukan ukhuwah persaudaraan, keadilan dan kesahajaan Ali, Utsman, Umar, dan Abu Bakar. Status
kaya-miskin mulai terlihat jelas, posisi pejabat-rakyat mulai terasa. Kafir dhimni pun mengeluhkan resahnya,
"Sesungguhnya kami merindukan Umar, dia datang ke sini menanyakan kabar dan bisnis kami. Dia tanyakan juga
apakah ada hukum-hukumnya yang merugikan kami. Kami ikhlas membayar pajak berapapun yang dia minta.
Sekarang, kami membayar pajak karena takut."
Saat Muawiyah mengangkat dirinya sebagai khalifah setelah syahidnya Imam Ali r.a., masih banyak yang tidak
ikhlas membaiat dirinya. Muawiyah memerintah dengan sabar untuk menghindari pertumpahan darah lanjut.
Namun, terselip keinginan dalam hatinya untuk meneruskan dinasti Umayyah dari keluarga Abu Sofyan. Untuk
itu, dia baiat anaknya Yazid bin Muawiyah menjadi penggantinya.
Tindakan Muawiyah ini adalah awal malapetaka dinasti Umayyah yang dia buat sendiri. Yazid bukanlah seorang
amir yang semestinya. Kezaliman dilegalkan dan tindakannya yang paling disesali adalah membunuh sahabatsahabat Rasul serta cucunya Husein bin Ali bin Abi Thalib. Yazid mati menggenaskan tiga hari setelah dia
membunuh Husein.
Anak Yazid, Muawiyah bin Yazid, dikenal sebagai ahli ibadah. Dia menyadari kesalahan kakeknya dan ayahnya
dan menolak menggantikan ayahnya. Dia memilih pergi dan singgasana dinasti Umayyah kosong. Terjadilah
rebutan kekuasaan di kalangan bani Umayah. Abdullah bin Zubeir, seorang sahabat utama Rasulullah dicalonkan
untuk menjadi amirul mukminin. Namun, kelicikan mengantarkan Marwan bin Hakam, bani Umayah dari keluarga
Hakam, untuk mengisi posisi kosong itu dan meneruskan sistem dinasti. Marwan bin Hakam memimpin selama
sepuluh tahun lebih dan lebih zalim daripada Yazid.
Kelahiran Umar bin Abdul Aziz
Saat itu, Ummi Ashim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. Abdul Aziz adalah Gubernur Mesir di era khalifah
Abdul Malik bin Marwan (685 - 705) yang merupakan kakaknya. Abdul Malik bin Marwan adalah seorang shaleh,
ahli fiqh dan tafsir, serta raja yang baik terlepas dari permasalahan ummat yang diwarisi oleh ayahnya (Marwan
bin Hakam) saat itu.
Dari perkawinan itu, lahirlah Umar bin Abdul Aziz. Umar kecil hidup dalam lingkungan istana dan mewah. Saat
masih kecil Umar mendapat kecelakaan. Tanpa sengaja seekor kuda jantan menendangnya sehingga keningnya
robek hingga tulang keningnya terlihat. Semua orang panik dan menangis, kecuali Abdul Aziz seketika tersentak
dan tersenyum. Seraya mengobati luka Umar kecil, dia berujar, "Bergembiralah engkau wahai Ummi Ashim.
Mimpi Umar bin Khattab insyaallah terwujud, dialah anak dari keturunan Umayyah yang akan memperbaiki
bangsa ini."
Mimpi Umar bin Khattab akhirnya menjadi kenyataan, Islam mencapai puncak keemasannya semasa
kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz. Terdapat banyak riwayat dan athar para sahabat yang menceritakan tentang
kejayaan dan keluruhan budi Umar bin Abdul Aziz. Di antaranya ialah:
1) At-Tirmizi meriwayatkan bahwa Umar bin Khatab telah berkata: Dari anakku (zuriatku) akan lahir seorang
lelaki yang menyerupainya dari segi keberaniannya dan akan memenuhkan dunia dengan keadilan.
2) Dari Zaid bin Aslam bahawa Anas bin Malik telah berkata: Aku tidak pernah menjadi makmum di belakang
imam selepas wafatnya Rasulullah SAW yang mana solat imam tersebut menyamai solat Rasulullah SAW
melainkan daripada Umar bin Abdul Aziz dan beliau pada masa itu adalah Gubernur Madinah.
3) Al-Walid bin Muslim menceritakan bahawa seorang lelaki dari Khurasan telah berkata: Aku telah beberapa kali
mendengar suara datang dalam mimpiku yang berbunyi: Jika seorang yang berani dari Bani Marwan dilantik
menjadi Khalifah, maka berilah baiat kepadanya karena dia adalah pemimpin yang adil. Lalu aku menanti-nanti
sehingga Umar bin Abdul Aziz menjadi Khalifah, aku pun mendapatkannya dan memberi baiat kepadanya.
4) Qais bin Jabir berkata: Perbandingan Umar bin Abdul Aziz di sisi Bani Ummayyah seperti orang yang beriman
di kalangan keluarga Firaun.
5) Hassan al-Qishab telah berkata: Aku melihat serigala diternak bersama dengan sekumpulan kambing di
zaman Khalifah Umar Ibnu Aziz.
6) Umar bin Asid telah berkata: Demi Allah, Umar bin Abdul Aziz tidak meninggal dunia sehingga datang
seorang lelaki dengan harta yang bertimbun dan lelaki tersebut berkata kepada orang-orang: Ambillah hartaku
ini sebanyak mana yang kamu mau. Tetapi tiada yang mau menerimanya (karena semua sudah kaya) dan
sesungguhnya Umar telah menjadikan rakyatnya kaya-raya.
7) Atha telah berkata: Umar bin Abdul Aziz mengumpulkan para fuqaha setiap malam. Mereka saling ingat
memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari qiamat, kemudian mereka sama-sama menangis
karena takut kepada azab Allah seolah-olah ada jenazah di antara mereka.

Diambil dari Cafe deGromiest (The Groningen Moslem Society) dan beberapa sumber lain

Teladan 27 - Umar al-khattab yang berjiwa


rakyat
Pada akhir abad ke-17 Hijrah, kaum Muslimin sedang menikmati
kemenangan pasukan mereka dalam peperangan di Iraq dan Syam.
Namun di tengah kegembiraan itu, mereka diuji dengan musim
kemarau berpanjangan. Selama sembilan bulan hujan tidak turun,
bumi gersang dan penuh debu, manakala haiwan dan tanaman
menjadi korban.
Namun, keadaan Madinah tidak terlalu buruk kerana di bawah
pemerintahan Umar Al-Khattab kerana penduduk Madinah dibiasakan
untuk menyimpan makanan. Kesannya, masyarakat dari kawasan yang
lain datang memenuhi Madinah bagi mendapatkan sumber makanan.
Keadaan ini menyebabkan Madinah turut menghadapi kekurangan
bahan makanan.
Ketika keadaan ini mencapai kemuncaknya, Umar pernah diberikan
roti yang dicampur mentega. Umar memanggil seorang Badwi dan
mengajaknya makan bersama. Dia tidak menyuapkan makanan ke
mulutnya sebelum Badwi itu melakukannya lebih dahulu. Orang Badwi
itu benar-benar menikmati roti tersebut.
Agaknya, kau tidak pernah memakan mentega? tanya Umar.
Ya, jawab Badwi itu.
Saya tidak pernah makan dengan mentega atau minyak zaitun. Saya
juga sudah lama tidak menyaksikan sesiapa memakannya sampai
sekarang, tambahnya.

Mendengar kata-kata Badwi itu, Umar bersumpah untuk tidak


memakan mentega hinggalah semua orang hidup seperti sediakala.
Kata-kata ini benar-benar dibuktikan dan di abadikan sampai saat ini.
Kalau rakyatku kelaparan, aku ingin menjadi orang pertama yang
merasakannya. Kalau rakyatku kekenyangan, aku ingin menjadi orang
terakhir yang menikmatinya, ujar Umar. Walhal, Umar pada masa itu
boleh menggunakan apa sahaja kemudahan negara yanga ada.
Tambahan pula, kekayaan Iraq dan Syam sudah berada di tangan
kaum Muslimin. Namun, Umar memilih untuk bersama-sama
rakyatnya. Begitulah hebatnya peribadi Umar sebagai seorang
pemimpin ummah.

Hakcipta Terpelihara. Tidak dibenarkan sesiapa menyalin semula ayatayat pada karya ini dengan apa cara dan untuk apa juga tujuan,
melainkan dengan izin bertulis daripada pengarang - Norziati binti
Mohd Rosman

Teladan 17- Gaya Pemerintahan Umar al Khattab


1. Umar Yang Berjiwa Rakyat
Pada suatu hari, Umar al-Khattab naik mimbar dan berkhutbah.
Wahai, kaum Muslimin! Apakah tindakanmu apabila aku memiringkan
kepalaku ke arah dunia seperti ini? (lalu beliau memiringkan
kepalanya).
Seorang sahabat menghunus pedangnya. Sambil mengisyaratkan

gerakan memotong leher, ia berkata, "Kami akan melakukan ini.


Maksudnya, kau akan melakukannya terhadapku? Umar bertanya.
Ya! Orang itu menjawab.
Lalu Umar berkata, Semoga Allah memberimu rahmat! Alhamdulillah,
kerana ada rakyatku yang boleh meluruskan perjalananku apabila
menyimpang dari kebenaran.

2. Umar Menentang Pemborosan


Pada suatu hari, Umar al-Khattab mendengar bahAwa salah seorang
anaknya membeli cincin bermata seharga seribu dirham. Dia segera
menulis surat teguran kepada anaknya dengan kata-kata sebagai
berikut:
Aku mendengar bahwa engkau membeli cincin permata seharga
seribu dirham. Kalau hal itu benar, maka segera juallah cincin itu dan
gunakalah wangnya untuk mengenyangkan seribu orang yang lapar,
lalu buatlah cincin dari besi dan ukirlah dengan kata-kata, Semoga
Allah merahmati orang yang mengenali jati dirinya.

3. Peristiwa Umar Meminjam Wang


Pada suatu hari, Umar al-Khattab memerlukan wang untuk keperluan
peribadi. Dia menghubungi Abdurrahman bin 'Auf, sahabatnya yang
berada, untuk meminjam sebanyak 400 dirham.
Mengapa engkau meminjam dariku? Bukankah kunci Baitul Maal
(perbendaharaan negara) berada di tanganmu? Mengapa engkau tidak

meminjam dari sana? Abdurrahman bertanya.


Aku tidak mau meminjam dari Baitul Maal. Aku takut pada saat maut
datang menghampiriku, engkau dan segenap kaum Muslimin
menuduhku menggunakan wang Baitul Maal. Jika hal itu terjadi, pasti
amal kebajikanku diakhirat berkurangan. Sedangkan kalau aku
meminjam dari engkau, jika aku meninggal sebelum aku membayarny
kembali, engkau dapat menagih hutangku dari ahli warisku, Umar
menjawab bagi menunjukkan bahawa beliau seorang pemimpin yang
amanah.

4. Umar Mengakui Kesalahan


Pada suatu hari, Umar al-Khattab berkhutbah di hadapan kaum
Muslimin.
Jangan memberikan mas kahwin lebih dari 40 uqiyah (1240 gram).
Barangsiapa yang melebihkannya, maka baki tersebut akan
kuserahkan ke Baitul Maal, katanya.
Dengan berani, seorang wanita membalas kata-kata Umar itu. Apakah
yang dihalalkan Allah akan diharamkan oleh Umar? Bukankah Allah
berfirman, Sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di
antara mereka sejumlah harta, maka janganlah kamu mengambil dari
padanya sedikitpun(An Nisaa':20), kat wanita itu.
Umar sedar bahawa dia telah tersilap kata. Benar apa yang dikatakan
wanita itu dan akulah salah, katanya mengakui kesilapan.

6. Umar adil dalam membuat keputusan

Pada suatu hari, seorang wanita datang dan mengadu kepada Umar alKhattab, bahawa dia telah diperkosa. Menurut perempuan itu, oleh
kerana dia melawan dan memberontak, air mani lelaki tersebut telah
tertumpah dan mengotori pakaiannya.
Sebagai bukti, wanita itu menunjukkan pakaiannya yang terkena
tumpahan cairan putih. Umar walau bagaimanapun tidak segera
percaya terhadap wanita itu. Da meminta pendapat Ali bin Abi Talib.
Sirami tumpahan putih itu dengan air panas. Kalau kesan itu
membeku, maka itu pasti putih telur. Kalau kesan itu hilang dan lumat
bersama air, maka itu adalah air mani, kata Ali.
Ketika kesan itu disiram air panas, ternyata ia membeku. Umar dan Ali
pun memutuskan bahawa pengaduan wanita itu palsu.
Bertakwalah kamu kepada Allah, wahai wanita! Pengaduanmu
ternyata bohong dan tuduhanmu itu adalah palsu, kata Umar kepada
wanita itu sebagai menasihatinya.

kisah umar
setelah lama berdiam diri, elok rasanya aku mulakan dengan sesuatu yang ringan.
ini kisah umar.
umar berjalan dilorong-lorong mundar-mandir sambil membawa pedang yang entah berapa banyak nyawa
disembelihnya. wajahnya nampak bengis. hampir selalu dia begitu dan rakyat kota sudah maklum dengan
perangai beliau yang perongos, garang dan tak tahu maksud takut. dalam langkah2 beliau, seorang manusia
yang menyapa beliau, hai umar, apa yang kau cari?
dengan suara hampir memekik nada benci beliau menjawab, muhammad! aku mahu cari muhammad
untuk aku tunjukkan dia pedang aku ini dan menghabiskan nafasnya!

lelaki itu membalas, hai umar, dari kau cari muhammad yang entah berada di mana, lebih baik kau pergi
ke rumah adik kandung kau sendiri. dengarnya, dia sudah mengikut ajaran muhammad.
merah telinga umar mendengar jawapan itu. dia tak menjawab. mata pedangnya lebih pandai mengatur ayat
dari lidahnya. kakinya melangkah laju ke arah rumah adik kandungnya, pengikut muhammad. muhammad
yang paling dia benci.
dilihat daun pintu rumah adiknya tertutup rapat. hatinya berat untuk percaya yang adiknya telah
mengkhianatinya. adik perempuan yang paling dia sayang telah mengikut muhammad yang paling dia
benci! biar mata pedang yang mengadili. dia ketuk dedaun pintu. semakin lama semakin kuat dan pantas.
kenapa lambat mahu buka? apa yang sibuk sangat?
di dalam rumah itu suasana kelam kabut. adiknya, fatimah sangat pasti itu suara abangnya yang bengis. dia
tak mahu bayangkan akibat jika abangnya tahu yang dia sedang belajar membaca al-quran.
fatimah tahu jika dia tak buka pintu itu, umar pasti dapat robohkannya dengan sekali ayun. dia bangun dan
membuka pintu.
apa yang kau tengah buat tadi? kenapa kau lambat buka pintu? apa yang kamu sembunyikan di belakang
kamu itu?
tinju fatimah semakin erat menggenggam ayat2 al quran yang sedang di bacanya tadi. abangnya takkan
dapat pegang tulisan ayat suci itu walau apapun yang terjadi. fatimah nekad.
aku dengar kau sudah jadi pengikut muhammad, umar bertanya lagak algojo berlakon hakim.
ya
PAAAANGGGG! umar menampar pipi adiknya. jatuh fatimah terkulai disepak tangan pahlawan perang
itu. dari mulutnya keluar darah. fatimah menangis menahan sakit.
fikiran umar berkecelaru, beliau sesal bertindak sebegitu kejam ke atas adik kandung perempuannya.
timbul rasa bersalah yang amat sangat. umar duduk disamping adiknya, cuba memujuk.
adik, bagi aku tengok apa yang kau baca tadi.
tidak, abang masih najis! abang tak boleh pegang ayat suci ini. tangan fatimah memeggang pipinya
menahan rasa pedih. darah dari mulutnya masih mengalir.
kau kena mandi dulu, kemudian aku akan bagi kau baca ayat suci ini
umar yang menanggung rasa bersalah itu turut saja kemahuan adiknya. setelah selesai mandi, beliau
menghulurkan tangan kepada adiknya. beliau membaca ayat itu perlahan-lahan.
surah tahaa ayat 1-6.
1]
Taa Haa.
[2]
Kami tidak menurunkan Al-Quran kepadamu (wahai Muhammad) supaya engkau menanggung
kesusahan.
[3]

Hanya untuk menjadi peringatan bagi orang-orang yang takut melanggar perintah. Allah
[4]
(Al-Quran) diturunkan dari (Tuhan) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.
[5]
Iaitu (Allah) Ar-Rahman, yang bersemayam di atas Arasy.
[6]
Dia lah jua yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi serta yang ada di antara
keduanya dan juga yang ada di bawah tanah basah di perut bumi
badannya lemah. ini bukan rekaan muhammad, tak mungkin muhammad dapat buat sesuatu yang indah
seperti ini.
mana muhammad? aku mesti jumpa dia
fatimah keliru. adakah abangnya mahu mengapa-apakan kekasih Allah? dia sanggup menahan pipinya
sekali lagi jika perlu. kau nak buat apa jumpa muhammad?
aku mesti isytihar Islam depan muhammad sendiri
benarkah begitu?
ya, sekarang beritahu aku di mana muhammad
muhammad, rasuluLlah di bukit suffa
umar berlalu pantas. dia tak sabar lagi nak berjumpa kekasih ALlah, muhammad. dia mahu sangat peluk
muhammad sekarang. lagi dipikirkan, semakin laju langkahnya.
rasululLah ketika itu sedang berbincang dengan sahabat2 beliau. tiba2 datang seorang infomer berlari2
memberitahu umar telah datang membawa pedang.
hamzah tersentak. dia telah sedia untuk mempertahankan muhammad. ia menyenteng lengan bajunya dan
mencapai pedangnya.
wahai muhammad, kau jangan bangun, biar saja yang bereskan si umar itu
muhammad memberi isyarat agar hamzah duduk. para sahabat yang lain mulai risau. baginda bingkas
bangun menuju ke muka pintu. kini umar mengetuk-ngetuk pintu meminta dijawab.
rasuluLlah membuka pintu lantas mencapai leher baju umar. dipulas dan ditariknya umar sehingga hampir
jatuh. umar tidak pula melawan.
tiada Tuhan selain Allah, dan kamu Muhammad adalah pesuruh Allah
lantas rasululLah memeluk umar. doa baginda telah dijawab Allah. sebelum ini baginda berdoa agar satu
dari dua umar memeluk Islam iaitu umar al khattab atau umar bin syam (abu jahal).
nyata Islam semakin bersinar selepas itu.
perjalan umar yang pada mulanya ingin menghabiskan muhammad bertukar terus sehingga beliau menjadi
salah seorang yang paling mencintai RasululLah.

umar, seorang yang sangat berani dengan manusia tetapi sangat takut kepada Allah. ini kisah umar.
Entri ini dikirim pada hari Selasa, 29 April 2008, 3:47 pm dan diletakkan dalam kategori Uncategorized.
Anda boleh mengikuti sebarang respons bagi entri ini melalui suapan RSS 2.0. Anda boleh meninggalkan
respons atau menjejak balik daripada tapak web anda.

UMAR BIN KHATTAB [kisah]


Posted by penyair_kesepian on 23 February, 2009
No comments yet
This item was filled under [ kisah islami ]
Bisnis Murah
CARA TERCEPAT
Berhadiah Promo
PEMULA DAPATKAN
Sebesar 500 Ribu
1JT/Hr Dgn MUDAH
Jual DVD Belajar
Sulap Murah
Lengkap, Pasti
Bisa!

MAU Rp.400.000 PER


HARI??BAHKAN
LEBIH??(GARANSI!!)

Software Penghasil
Uang Otomatis

Software penghasil uang


,bisa DIJALANKAN
dari HP

Bisnis Mandiri
Unik, Hanya
Rp155rb

Progam Bisnis Investasi


Paling Hot dan
Terpercaya

HASILKAN
UANG
Rp.2.805.385
DALAM 30
MENIT
KumpulBlogger.com
Seorang pemuda yang gagah perkasa berjalan dengan langkah yang mantap
mencari Nabi hendak membunuhnya. Ia sangat membenci Nabi, dan agama
baru yang dibawanya. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seseorang
yang bernama Naim bin Abdullah yang menanyakan tujuan perjalanannya
tersebut. Kemudian diceritakannya niatnya itu. Dengan mengejek, Naim
mengatakan agar ia lebih baik memperbaiki urusan rumah tangganya
sendiri terlebih dahulu. Seketika itu juga pemuda itu kembali ke
rumah dan mendapatkan ipar lelakinya sedang asyik membaca kitab suci
Al-Quran. Langsung sang ipar dipukul dengan ganas, pukulan yang
tidak membuat ipar maupun adiknya meninggalkan agama Islam. Pendirian

adik perempuannya yang teguh itu akhirnya justru menentramkan hatinya


dan malahan ia memintanya membaca kembali baris-baris Al-Quran.
Permintaan tersebut dipenuhi dengan senang hati. Kandungan arti dan
alunan ayat-ayat Kitabullah ternyata membuat si pemuda itu begitu
terpesonanya, sehingga ia bergegas ke rumah Nabi dan langsung memeluk
agama Islam. Begitulah pemuda yang bernama Umar bin Khattab, yang
sebelum masuk Islam dikenal sebagai musuh Islam yang berbahaya.
Dengan rahmat dan hidayah Allah, Islam telah bertambah kekuatannya
dengan masuknya seorang pemuda yang gagah perkasa. Ketiga bersaudara
itu begitu gembiranya, sehingga mereka secara spontan
mengumandangkan Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Gaungnya bergema
di pegunungan di sekitarnya.
Umar masuk agama Islam pada usia 27 tahun. Beliau dilahirkan di
Makkah, 40 tahun sebelum hijrah. Silsilahnya berkaitan dengan garis
keturunan Nabi pada generasi ke delapan. Moyangnya memegang jabatan
duta besar dan leluhurnya adalah pedagang. Ia salah satu dari 17
orang Makkah yang terpelajar ketika kenabian dianugerahkan kepada
Muhammad SAW.
Dengan masuknya Umar ke dalam agama Islam, kekuatan kaum Muslimin
makin bertambah tangguh. Ia kemudian menjadi penasehat utama Abu
Bakar selama masa pemerintahan dua setengah tahun. Ketika Abu Bakar
mangkat, ia dipilih menjadi khalifah Islam yang kedua, jabatan yang
diembannya dengan sangat hebat selama sepuluh setengah tahun. Ia
meninggal pada tahun 644 M, dibunuh selagi menjadi imam sembahyang di
masjid Nabi. Pembunuhnya bernama Feroz alias Abu Lulu, seorang
Majusi yang tidak puas.
Ajaran-ajaran Nabi telah mengubah suku-suku bangsa Arab yang suka
berperang menjadi bangsa yang bersatu, dan merupakan suatu revolusi
terbesar dalam sejarah manusia. Dalam masa tidak sampai 30 tahun,
orang-orang Arab yang suka berkelana telah menjadi tuan sebuah
kerajaan terbesar di waktu itu. Prajurit-prajuritnya melanda tiga
benua terkenal di dunia, dan dua kerajaan besar Caesar (Romawi) dan
Chesroes (Parsi) bertekuk lutut di hadapan pasukan Islam yang
perkasa. Nabi telah meninggalkan sekelompok orang yang tidak
mementingkan diri, yang telah mengabdikan dirinya kepada satu tujuan,
yakni berbakti kepada agama yang baru itu. Salah seorang di antaranya
adalah Umar al-Faruq, seorang tokoh besar, di masa perang maupun di
waktu damai. Tidak banyak tokoh dalam sejarah manusia yang telah
menunjukkan kepintaran dan kebaikan hati yang melebihi Umar, baik
sebagai pemimpin tentara di medan perang, maupun dalam mengemban
tugas-tugas terhadap rakyat serta dalam hak ketaatan kepada keadilan.

Kehebatannya terlihat juga dalam mengkonsolidasikan negeri-negeri


yang telah di taklukkan.
Islam sempat dituduh menyebarluaskan dirinya melalui ujung pedang.
Tapi riset sejarah modern yang dilakukan kemudian membuktikan bahwa
perang yang dilakukan orang Muslim selama kekhalifahan
Khulafaurrosyidin adalah untuk mempertahankan diri.
Sejarawan Inggris, Sir William Muir, melalui bukunya yang termasyur,
Rise, Decline and Fall of the Caliphate, mencatat bahwa setelah
penaklukan Mesopotamia, seorang jenderal Arab bernama Zaid memohon
izin Khalifah Umar untuk mengejar tentara Parsi yang melarikan diri
ke Khurasan. Keinginan jenderalnya itu ditolak Umar dengan
berkata, Saya ingin agar antara Mesopotamia dan negara-negara di
sekitar pegunungan-pegunungan menjadi semacam batas penyekat,
sehingga orang-orang Parsi tidak akan mungkin menyerang kita.
Demikian pula kita, kita tidak bisa menyerang mereka. Dataran Irak
sudah memenuhi keinginan kita. Saya lebih menyukai keselamatan
bangsaku dari pada ribuan barang rampasan dan melebarkan wilayah
penaklukkan. Muir mengomentarinya demikian: Pemikiran melakukan misi
yang meliputi seluruh dunia masih merupakan suatu embrio, kewajiban
untuk memaksakan agama Islam melalui peperangan belum lagi timbul
dalam pikiran orang Muslimin.
Umar adalah ahli strategi militer yang besar. Ia mengeluarkan
perintah operasi militer secara mendetail. Pernah ketika mengadakan
operasi militer untuk menghadapi kejahatan orang-orang Parsi, beliau
yang merancang kopmposisi pasukan Muslim, dan mengeluarkan perintah
dengan detailnya. Saat beliau menerima khabar hasil pertempurannya
beliau ingin segera menyampaikan berita gembira atas kemenangan
tentara kaum Muslimin kepada penduduk, lalu Khalifah Umar berpidato
di hadapan penduduk Madinah: Saudara-saudaraku! Aku bukanlah rajamu
yang ingin menjadikan Anda budak. Aku adalah hamba Allah dan pengabdi
hamba-Nya. Kepadaku telah dipercayakan tanggung jawab yang berat
untuk menjalankan pemerintahan khilafah. Adalah tugasku membuat Anda
senang dalam segala hal, dan akan menjadi hari nahas bagiku jika
timbul keinginan barang sekalipun agar Anda melayaniku. Aku berhasrat
mendidik Anda bukan melalui perintah-perintah, tetapi melalui
perbuatan.
Pada tahun 634 M, pernah terjadi pertempuran dahsyat antara pasukan
Islam dan Romawi di dataran Yarmuk. Pihak Romawi mengerahkan 300.000
tentaranya, sedangkan tentara Muslimin hanya 46.000 orang. Walaupun
tidak terlatih dan berperlengkapan buruk, pasukan Muslimin yang
bertempur dengan gagah berani akhirnya berhasil mengalahkan tentara

Romawi. Sekitar 100.000 orang serdadu Romawi tewas sedangkan di pihak


Muslimin tidak lebih dari 3000 orang yang tewas dalam pertempuran
itu. Ketika Caesar diberitakan dengan kekalahan di pihaknya, dengan
sedih ia berteriak: Selamat tinggal Syria, dan dia mundur ke
Konstantinopel.
Beberapa prajurit yang melarikan diri dari medan pertempuran Yarmuk,
mencari perlindungan di antara dinding-dinding benteng kota
Yerusalem. Kota dijaga oleh garnisun tentara yang kuat dan mereka
mampu bertahan cukup lama. Akhirnya uskup agung Yerusalem mengajak
berdamai, tapi menolak menyerah kecuali langsung kepada Khalifah
sendiri. Umar mengabulkan permohonan itu, menempuh perjalanan di
Jabia tanpa pengawalan dan arak-arakan kebesaran, kecuali ditemani
seorang pembantunya. Ketika Umar tiba di hadapan uskup agung dan para
pembantunya, Khalifah menuntun untanya yang ditunggangi pembantunya.
Para pendeta Kristen lalu sangat kagum dengan sikap rendah hati
Khalifah Islam dan penghargaannya pada persamaan martabat antara
sesama manusia. Uskup agung dalam kesempatan itu menyerahkan kunci
kota suci kepada Khalifah dan kemudian mereka bersama-sama memasuki
kota. Ketika ditawari bersembahyang di gereja Kebaktian, Umar
menolaknya dengan mengatakan: Kalau saya berbuat demikian, kaum
Muslimin di masa depan akan melanggar perjanjian ini dengan alasan
mengikuti contoh saya. Syarat-syarat perdamaian yang adil ditawarkan
kepada orang Kristen. Sedangkan kepada orang-orang Yahudi, yang
membantu orang Muslimin, hak milik mereka dikembalikan tanpa harus
membayar pajak apa pun.
Penaklukan Syria sudah selesai. Seorang sejarawan terkenal
mengatakan: Syria telah tunduk pada tongkat kekuasaan Khalifah, 700
tahun setelah Pompey menurunkan tahta raja terakhir Macedonia.
Setelah kekalahannya yang terakhir, orang Romawi mengaku takluk,
walaupun mereka masih terus menyerang daerah-daerah Muslimin. Orang
Romawi membangun sebuah rintangan yang tidak bisa dilalui, antara
daerahnya dan daerah orang Muslim. Mereka juga mengubah sisa tanah
luas miliknya di perbatasan Asia menjadi sebuah padang pasir. Semua
kota di jalur itu dihancurkan, benteng-benteng dibongkar, dan
penduduk dipaksa pindah ke wilayah yang lebih utara. Demikianlah
keadaannya apa yang dianggap sebagai perbuatan orang Arab Muslim yang
biadab sesungguhnya hasil kebiadaban Byzantium. Namun kebijaksanaan
bumi hangus yang sembrono itu ternyata tidak dapat menghalangi
gelombang maju pasukan Muslimin. Dipimpin Ayaz yang menjadi panglima,
tentara Muslim melewati Tarsus, dan maju sampai ke pantai Laut Hitam.

Menurut sejarawan terkenal, Baladhuri, tentara Islam seharusnya telah


mencapai Dataran Debal di Sind. Tapi, kata Thabari, Khalifah
menghalangi tentaranya maju lebih ke timur dari Mekran.
Suatu penelitian pernah dilakukan untuk menunjukkan faktor-faktor
yang menentukan kemenangan besar operasai militer Muslimin yang
diraih dalam waktu yang begitu singkat. Kita ketahui, selama
pemerintahan khalifah yang kedua, orang Islam memerintah daerah yang
sangat luas. Termasuk di dalamnya Syria, Mesir, Irak, Parsi,
Khuzistan, Armenia, Azerbaijan, Kirman, Khurasan, Mekran, dan
sebagian Baluchistan. Pernah sekelompok orang Arab yang bersenjata
tidak lengkap dan tidak terlatih berhasil menggulingkan dua kerajaan
yang paling kuat di dunia. Apa yang memotivasikan mereka? Ternyata,
ajaran Nabi SAW. telah menanamkan semangat baru kepada pengikut agama
baru itu. Mereka merasa berjuang hanya demi Allah semata.
Kebijaksanaan khalifah Islam kedua dalam memilih para jenderalnya dan
syarat-syarat yang lunak yang ditawarkan kepada bangsa-bangsa yang
ditaklukan telah membantu terciptanya serangkaian kemenangan bagi
kaum Muslimin yang dicapai dalam waktu sangat singkat.
Bila diteliti kitab sejarah Thabari, dapat diketahui bahwa Umar alFaruq, kendati berada ribuan mil dari medan perang, berhasil menuntun
pasukannya dan mengawasi gerakan pasukan musuh. Suatu kelebihan
anugerah Allah yang luar biasa. Dalam menaklukan musuhnya, khalifah
banyak menekankan pada segi moral, dengan menawarkan syarat-syarat
yang lunak, dan memberikan mereka segala macam hak yang bahkan dalam
abad modern ini tidak pernah ditawarkan kepada suatu bangsa yang
kalah perang. Hal ini sangat membantu memenangkan simpati rakyat, dan
itu pada akhirnya membuka jalan bagi konsolidasi administrasi secara
efisien. Ia melarang keras tentaranya membunuh orang yang lemah dan
menodai kuil serta tempat ibadah lainnya. Sekali suatu perjanjian
ditandatangani, ia harus ditaati, yang tersurat maupun yang tersirat.
Berbeda dengan tindakan penindasan dan kebuasan yang dilakukan
Alexander, Caesar, Atilla, Ghengiz Khan, dan Hulagu. Penaklukan model
Umar bersifat badani dan rohani.
Ketika Alexander menaklukan Sur, sebuah kota di Syria, dia
memerintahkan para jenderalnya melakukan pembunuhan massal, dan
menggantung seribu warga negara terhormat pada dinding kota. Demikian
pula ketika dia menaklukan Astakher, sebuah kota di Parsi, dia
memerintahkan memenggal kepala semua laki-laki. Raja lalim seperti
Ghengiz Khan, Atilla dan Hulagu bahkan lebih ganas lagi. Tetapi
imperium mereka yang luas itu hancur berkeping-keping begitu sang
raja meninggal. Sedangkan penaklukan oleh khalifah Islam kedua

berbeda sifatnya. Kebijaksanaannya yang arif, dan administrasi yang


efisien, membantu mengonsolidasikan kerajaannya sedemikian rupa.
Sehingga sampai masa kini pun, setelah melewati lebih dari 1.400
tahun, negara-negara yang ditaklukannya masih berada di tangan orang
Muslim. Umar al-Faruk sesungguhnya penakluk terbesar yang pernah
dihasilkan sejarah.
Sifat mulia kaum Muslimin umumnya dan Khalifah khususnya, telah
memperkuat kepercayaan kaum non Muslim pada janji-janji yang
diberikan oleh pihak Muslimin. Suatu ketika, Hurmuz, pemimpin Parsi
yang menjadi musuh bebuyutan kaum Muslimin, tertawan di medan perang
dan di bawa menghadap Khalifah di Madinah. Ia sadar kepalanya pasti
akan dipenggal karena dosanya sebagai pembunuh sekian banyak orang
kaum Muslimin. Dia tampaknya merencanakan sesuatu, dan meminta
segelas air. Permohonannya dipenuhi, tapi anehnya ia tidak mau minum
air yang dihidangkan. Dia rupanya merasa akan dibunuh selagi mereguk
minuman, Khalifah meyakinkannya, dia tidak akan dibunuh kecuali jika
Hurmuz meminum air tadi. Hurmuz yang cerdik seketika itu juga
membuang air itu. Ia lalu berkata, karena dia mendapatkan jaminan
dari Khalifah, dia tidak akan minum air itu lagi. Khalifah memegang
janjinya. Hurmuz yang terkesan dengan kejujuran Khalifah, akhirnya
masuk Islam.
Khalifah Umar pernah berkata, Kata-kata seorang Muslim biasa sama
beratnya dengan ucapan komandannya atau khalifahnya. Demokrasi
sejati seperti ini diajarkan dan dilaksanakan selama kekhalifahan arrosyidin hampir tidak ada persamaannya dalam sejarah umat manusia.
Islam sebagai agama yang demokratis, seperti digariskan Al-Quran,
dengan tegas meletakkan dasar kehidupan demokrasi dalam kehidupan
Muslimin, dan dengan demikian setiap masalah kenegaraan harus
dilaksanakan melalui konsultasi dan perundingan. Nabi SAW. sendiri
tidak pernah mengambil keputusan penting tanpa melakukan konsultasi.
Pohon demokrasi dalam Islam yang ditanam Nabi dan dipelihara oleh Abu
Bakar mencapai puncaknya pada jaman Khalifah Umar. Semasa
pemerintahan Umar telah dibentuk dua badan penasehat. Badan penasehat
yang satu merupakan sidang umum yang diundang bersidang bila negara
menghadapi bahaya. Sedang yang satu lagi adalah badan khusus yang
terdiri dari orang-orang yang integritasnya tidak diragukan untuk
diajak membicarakan hal rutin dan penting. Bahkan masalah
pengangkatan dan pemecatan pegawai sipil serta lainnya dapat dibawa
ke badan khusus ini, dan keputusannya dipatuhi.
Umar hidup seperti orang biasa dan setiap orang bebas menanyakan
tindakan-tindakannya. Suatu ketika ia berkata: Aku tidak berkuasa

apa pun terhadap Baitul Mal (harta umum) selain sebagai petugas
penjaga milik yatim piatu. Jika aku kaya, aku mengambil uang sedikit
sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari. Saudara-saudaraku sekalian!
Aku abdi kalian, kalian harus mengawasi dan menanyakan segala
tindakanku. Salah satu hal yang harus diingat, uang rakyat tidak
boleh dihambur-hamburkan. Aku harus bekerja di atas prinsip
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Suatu kali dalam sebuah rapat umum, seseorang berteriak: O, Umar,
takutlah kepada Tuhan. Para hadirin bermaksud membungkam orang itu,
tapi Khalifah mencegahnya sambil berkata: Jika sikap jujur seperti
itu tidak ditunjukan oleh rakyat, rakyat menjadi tidak ada artinya.
Jika kita tidak mendengarkannya, kita akan seperti mereka. Suatu
kebebasan menyampaikan pendapat telah dipraktekan dengan baik.
Ketika berpidato suatu kali di hadapan para gubernur, Khalifah
berkata: Ingatlah, saya mengangkat Anda bukan untuk memerintah
rakyat, tapi agar Anda melayani mereka. Anda harus memberi contoh
dengan tindakan yang baik sehingga rakyat dapat meneladani Anda.
Pada saat pengangkatannya, seorang gubernur harus menandatangani
pernyataan yang mensyaratkan bahwa Dia harus mengenakan pakaian
sederhana, makan roti yang kasar, dan setiap orang yang ingin
mengadukan suatu hal bebas menghadapnya setiap saat. Menurut
pengarang buku Futuhul-Buldan, di masa itu dibuat sebuah daftar
barang bergerak dan tidak bergerak begitu pegawai tinggi yang
terpilih diangkat. Daftar itu akan diteliti pada setiap waktu
tertentu, dan penguasa tersebut harus mempertanggung-jawabkan
terhadap setiap hartanya yang bertambah dengan sangat mencolok. Pada
saat musim haji setiap tahunnya, semua pegawai tinggi harus melapor
kepada Khalifah. Menurut penulis buku Kitab ul-Kharaj, setiap orang
berhak mengadukan kesalahan pejabat negara, yang tertinggi sekalipun,
dan pengaduan itu harus dilayani. Bila terbukti bersalah, pejabat
tersebut mendapat ganjaran hukuman.
Muhammad bin Muslamah Ansari, seorang yang dikenal berintegritas
tinggi, diangkat sebagai penyelidik keliling. Dia mengunjungi
berbagai negara dan meneliti pengaduan masyarakat. Sekali waktu,
Khalifah menerima pengaduan bahwa Saad bin Abi Waqqash, gubernur
Kufah, telah membangun sebuah istana. Seketika itu juga Umar memutus
Muhammad Ansari untuk menyaksikan adanya bagian istana yang ternyata
menghambat jalan masuk kepemukiman sebagian penduduk Kufah. Bagian
istana yang merugikan kepentingan umum itu kemudian dibongkar. Kasus
pengaduan lainnya menyebabkan Saad dipecat dari jabatannya.

Seorang sejarawan Eropa menulis dalam The Encyclopedia of


Islam: Peranan Umar sangatlah besar. Pengaturan warganya yang nonMuslim, pembentukan lembaga yang mendaftar orang-orang yang mendapat
hak untuk pensiun tentara (divan), pengadaan pusat-pusat militer
(amsar) yang dikemudian hari berkembang menjadi kota-kota besar
Islam, pembentukan kantor kadi (qazi), semuanya adalah hasil
karyanya. Demikian pula seperangkat peraturan, seperti sembahyang
tarawih di bulan Ramadhan, keharusan naik haji, hukuman bagi pemabuk,
dan hukuman pelemparan dengan batu bagi orang yang berzina.
Khalifah menaruh perhatian yang sangat besar dalam usaha perbaikan
keuangan negara, dengan menempatkannya pada kedudukan yang sehat. Ia
membentuk Diwan (departemen keuangan) yang dipercayakan menjalankan
administrasi pendapatan negara.
Pendapatan persemakmuran berasal dari sumber :
Zakat atau pajak yang dikenakan secara bertahap terhadap Muslim yang
berharta.
Kharaj atau pajak bumi
Jizyah atau pajak perseorangan. Dua pajak yang disebut terakhir, yang
membuat Islam banyak dicerca oleh sejarawan Barat, sebenarnya pernah
berlaku di kerajaan Romawi dan Sasanid (Parsi). Pajak yang dikenakan
pada orang non Muslim jauh lebih kecil jumlahnya dari pada yang
dibebankan pada kaum Muslimin.
Khalifah menetapkan pajak bumi menurut jenis penggunaan tanah yang
terkena. Ia menetapkan 4 dirham untuk satu Jarib gandum. Sejumlah 2
dirham dikenakan untuk luas tanah yang sama tapi ditanami gersb
(gandum pembuat ragi). Padang rumput dan tanah yang tidak ditanami
tidak dipungut pajak. Menurut sumber-sumber sejarah yang dapat
dipercaya, pendapatan pajak tahunan di Irak berjumlah 860 juta
dirham. Jumlah itu tak pernah terlampaui pada masa setelah wafatnya
Umar.
Ia memperkenalkan reform (penataan) yang luas di lapangan pertanian,
hal yang bahkan tidak terdapat di negara-negara berkebudayaan tinggi
di zaman modern ini. Salah satu dari reform itu ialah penghapusan
zamindari (tuan tanah), sehingga pada gilirannya terhapus pula beban
buruk yang mencekik petani penggarap. Ketika orang Romawi menaklukkan
Syria dan Mesir, mereka menyita tanah petani dan membagi-bagikannya
kepada anggota tentara, kaum ningrat, gereja, dan anggota keluarga
kerajaan.

Sejarawan Perancis mencatat: Kebijaksanaan liberal orang Arab dalam


menentukan pajak dan mengadakan land reform sangat banyak pengaruhnya
terhadap berbagai kemenangan mereka di bidang kemiliteran.
Ia membentuk departemen kesejahteraan rakyat, yang mengawasi
pekerjaan pembangunan dan melanjutkan rencana-rencana. Sejarawan
terkenal Allamah Maqrizi mengatakan, di Mesir saja lebih dari 20.000
pekerja terus-menerus dipekerjakan sepanjang tahun. Sejumlah kanal di
bangun di Khuzistan dan Ahwaz selama masa itu. Sebuah kanal
bernama Nahr Amiril Mukminin, yang menghubungkan Sungai Nil dengan
Laut Merah, dibangun untuk menjamin pengangkutan padi secara cepat
dari Mesir ke Tanah Suci.
Selama masa pemerintahan Umar diadakan pemisahan antara kekuasaan
pengadilan dan kekuasaan eksekutif. Von Hamer mengatakan, Dahulu
hakim diangkat dan sekarang pun masih diangkat. Hakim ush-Shara ialah
penguasa yang ditetapkan berdasarkan undang-undang, karena undangundang menguasai seluruh keputusan pengadilan, dan para gubernur
dikuasakan menjalankan keputusan itu. Dengan demikian dengan usianya
yang masih sangat muda, Islam telah mengumandangkan dalam kata dan
perbuatan, pemisahan antara kekuasaan pengadilan dan kekuasaan
eksekutif. Pemisahan seperti itu belum lagi dicapai oleh negaranegara paling maju, sekalipun di zaman modern ini.
Umar sangat tegas dalam penegakan hukum yang tidak memihak dan tidak
pandang bulu. Suatu ketika anaknya sendiri yang bernama Abu Syahma,
dilaporkan terbiasa meminum khamar. Khalifah memanggilnya menghadap
dan ia sendiri yang mendera anak itu sampai meninggal. Cemeti yang
dipakai menghukum Abu Syahma ditancapkan di atas kuburan anak itu.
Kebesaran Khalifah Umar juga terlihat dalam perlakuannya yang
simpatik terhadap warganya yang non Muslim. Ia mengembalikan tanahtanah yang dirampas oleh pemerintahan jahiliyah kepada yang berhak
yang sebagian besar non Muslim. Ia berdamai dengan orang Kristen Elia
yang menyerah. Syarat-syarat perdamaiannya ialah: Inilah perdamaian
yang ditawarkan Umar, hamba Allah, kepada penduduk Elia. Orang-orang
non Muslim diizinkan tinggal di gereja-gereja dan rumah-rumah ibadah
tidak boleh dihancurkan. Mereka bebas sepenuhnya menjalankan
ibadahnya dan tidak dianiaya dengan cara apa pun. Menurut Imam
Syafii ketika Khalifah mengetahui seorang Muslim membunuh seorang
Kristen, ia mengijinkan ahli waris almarhum menuntut balas.
Akibatnya, si pembunuh dihukum penggal kepala.
Khalifah Umar juga mengajak orang non Muslim berkonsultasi tentang
sejumlah masalah kenegaraan. Menurut pengarang Kitab al-Kharaj, dalam

wasiatnya yang terakhir Umar memerintahkan kaum Muslimin menepati


sejumlah jaminan yang pernah diberikan kepada non Muslim, melindungi
harta dan jiwanya, dengan taruhan jiwa sekalipun. Umar bahkan
memaafkan penghianatan mereka, yang dalam sebuah pemerintahan beradab
di zaman sekarang pun tidak akan mentolerirnya. Orang Kristen dan
Yahudi di Hems bahkan sampai berdoa agar orang Muslimin kembali ke
negeri mereka. Khalifah memang membebankan jizyah, yaitu pajak
perlindungan bagi kaum non Muslim, tapi pajak itu tidak dikenakan
bagi orang non Muslim, yang bergabung dengan tentara Muslimin.
Khalifah sangat memperhatikan rakyatnya, sehingga pada suatu ketika
secara diam-diam ia turun berkeliling di malam hari untuk menyaksikan
langsung keadaan rakyatnya. Pada suatu malam, ketika sedang
berkeliling di luar kota Madinah, di sebuah rumah dilihatnya seorang
wanita sedang memasak sesuatu, sedang dua anak perempuan duduk di
sampingnya berteriak-teriak minta makan. Perempuan itu, ketika
menjawab Khalifah, menjelaskan bahwa anak-anaknya lapar, sedangkan di
ceret yang ia jerang tidak ada apa-apa selain air dan beberapa buah
batu. Itulah caranya ia menenangkan anak-anaknya agar mereka percaya
bahwa makanan sedang disiapkan. Tanpa menunjukan identitasnya,
Khalifah bergegas kembali ke Madinah yang berjarak tiga mil. Ia
kembali dengan memikul sekarung terigu, memasakkannya sendiri, dan
baru merasa puas setelah melihat anak-anak yang malang itu sudah
merasa kenyang. Keesokan harinya, ia berkunjung kembali, dan sambil
meminta maaf kepada wanita itu ia meninggalkan sejumlah uang sebagai
sedekah kepadanya.
Khalifah yang agung itu hidup dengan cara yang sangat sederhana.
Tingkat kehidupannya tidak lebih tinggi dari kehidupan orang biasa.
Suatu ketika Gubernur Kufah mengunjunginya sewaktu ia sedang makan.
Sang gubernur menyaksikan makanannya terdiri dari roti gersh dan
minyak zaitun, dan berkata, Amirul mukminin, terdapat cukup di
kerajaan Anda; mengapa Anda tidak makan roti dari gandum? Dengan
agak tersinggung dan nada murung, Khalifah bertanya, Apakah Anda
pikir setiap orang di kerajaanku yang begitu luas bisa mendapatkan
gandum? Tidak, Jawab gubernur. Lalu, bagaimana aku dapat makan
roti dari gandum? Kecuali bila itu bisa dengan mudah didapat oleh
seluruh rakyatku. Tambah Umar.
Dalam kesempatan lain Umar berpidato di hadapan suatu pertemuan.
Katanya, Saudara-saudara, apabila aku menyeleweng, apa yang akan
kalian lakukan? Seorang laki-laki bangkit dan berkata, Anda akan
kami pancung. Umar berkata lagi untuk mengujinya, Beranikah anda
mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan seperti itu kepadaku? Ya,

berani! jawab laki-laki tadi. Umar sangat gembira dengan keberanian


orang itu dan berkata, Alhamdulillah, masih ada orang yang seberani
itu di negeri kita ini, sehingga bila aku menyeleweng mereka akan
memperbaikiku.
Seorang filosof dan penyair Muslim tenar dari India menulis nukilan
seperti berikut untuk dia:
Jis se jigar-i-lala me thandak ho who shabnam Daryaan ke dil jis se
dabel jaen who toofan
Seperti embun yang mendinginkan hati bunga lily, dan bagaikan topan
yang menggelagakkan dalamnya sungai.
Sejarawan Kristen Mesir, Jurji Zaidan terhadap prestasi Umar
berkomentar:
Pada zamannya, berbagai negara ia taklukkan, barang rampasan kian
menumpuk, harta kekayaan raja-raja Parsi dan Romawi mengalir dengan
derasnya di hadapan tentaranya, namun dia sendiri menunjukkan
kemampuan menahan nafsu serakah, sehingga kesederhanaannya tidak
pernah ada yang mampu menandingi. Dia berpidato di hadapan rakyatnya
dengan pakaian bertambalkan kulit hewan. Dia mempraktekkan satunya
kata dengan perbuatan. Dia mengawasi para gubernur dan jenderalnya
dengan cermat dan dengan cermat pula menyelidiki perbuatan mereka.
Bahkan Khalid bin Walid yang perkasa pun tidak terkecuali. Dia
berlaku adil kepada semua orang, dan bahkan juga bagi orang nonMuslim. Selama masa pemerintahannya, disiplin baja diterapkan secara
utuh.

Anda mungkin juga menyukai