Anda di halaman 1dari 3

DOA ASMAUL HUSNA

Doa Asmaul Husna Asmaul Husna memiliki keistimewaan-keistimewaan, salah satunya sebagai doa.
Dalam surat al-A'raf ayat 180 disebutkan, ‫ َسيُجْ زَ وْ نَ َما‬،‫ َو َذرُوا الَّ ِذينَ ي ُْل ِح ُدونَ فِي َأ ْس َماِئ ِه‬،‫َوهَّلِل ِ اَأْل ْس َما ُء ْال ُح ْسن َٰى فَا ْدعُوهُ بِهَا‬
َ‫ كَانُوا يَ ْع َملُون‬ADVERTISEMENT Artinya, “Allah memiliki Asmaul Husna maka bermohonlah kepada-Nya
dengan menyebut Asmaul Husna (nama-nama terbaik) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka
kerjakan” (QS. Al-Araf : 180). Baca juga: Hubungan 20 Sifat Wajib bagi Allah dengan Asmaul Husna
Karena itu tidak heran bila lafal doa yang kita jumpai nyaris selalu menyertakan satu atau lebih nama
Allah yang terdapat dalam 99 Asmaul Husna, seperti Yâ Raḫmân, Yâ Karîm, Yâ Razzâq, Yâ Fattâḫ, dan lain
sebagainya. Bahkan sebagian ulama secara khusus menyusun doa yang mereka beri nama Du‘â al-Asmâ
al-Ḫusna (Doa Asmaul Husna). Sebagian lagi menyusun nadham atau syair yang berisi seluruh nama-
nama agung itu. Baik doa maupun nadham, susunan redaksinya bisa berbeda-beda, mengikuti ijtihad
para ulama dalam merangkai untaian pujian dan doa. Wirid Asmaul Husna Asmaul Husna juga menjadi
wirid atau amalan rutin para ulama sejak zaman dulu karena keutamaan dan rahasia di dalamnya.
Asmaul Husna diyakini sebagai media (tawasul) paling manjur dalam membuka berbagai pintu
kebahagiaan secara lahir maupun batin. Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani dalam kitab
Abwabul Faraj (1971: 132) menyebut, sebagian ulama salaf tiap bakda shalat Maghrib memiliki rutinitas
bersama teman-temannya membaca surat Yasin, dilanjut melantunkan Asmaul Husna, doa Asmaul
Husna, lalu memohon sesuatu kepada Allah. Baca juga: Belajar dari Tidak Adanya ‘al-Kalim’ dalam 99
Asmaul Husna Ulama besar tasawuf Al-Azhar kelahiran Sudan, Syekh Shalih al-Ja'fari bercerita bahwa
melantunkan Asmaul Husna merupakan salah satu wirid tarekat guru beliau. Alam raya dan seisinya
diyakini sebagai manifestasi nama-nama Allah. Sehingga, siapa saja yang memanjatkan doa dengan
Asmaul Husna, ia tak ubahnya sedang menarik seluruh kebaikan datang kepadanya, dan membentengi
dirinya dari berbagai ancaman keburukan. Ketika seseorang, misalnya, melantunkan Yâ Raḫmân (wahai
Yang Maha Penyayang) maka sesungguhnya ia sedang memohon limpahan kasih sayang atau rahmat
dari Allah; saat membaca Yâ Lathîf (wahai Yang Mahalembut) maka sejatinya ia sedang memohon
kelembutan; kala membaca Yâ Ghafûr (wahai Yang Maha Pengampun) maka sama halnya ia tengah
meminta ampunan; ketika melantunkan Yâ Razzâq (wahai Yang Maha Pemberi rezeki) maka tak ubahnya
ia sedang menarik rezeki datang menghampirinya, dan begitu seterusnya (Sayyid Muhammad al-Maliki,
Abwabul Faraj, 1971: 132). Baca: Nadhaman Asmaul Husna Dulu, Baru Memulai Pelajaran Dengan
demikian, bagi Syekh Shalih al-Ja'fari, Asmaul Husna lebih dari sekadar deretan nama-nama agung yang
“hanya” bisa menjadi media atau tawasul untuk doa-doa. Asmaul Husna di mata beliau sudah
mengandung doa itu sendiri, bahkan lebih luas. Seseorang secara tidak langsung sedang berusaha
menyerap limpahan kebaikan dan menyingkirkan keburukan-keburukan saat melantunkan Asmaul
Husna, sesuai dengan masing-masing makna dari nama-nama yang disebut. Tabel 99 Asmaul Husna No
Asmaul Husna ADVERTISEMENT (Latin) Asmaul Husna (Arab) Artinya 1 Ar-Rahmânu ُ‫ الرَّحْ م ٰـن‬Yang Maha
Pengasih 2 Ar-Raḫîmu ‫ ال َّر ِح ْي ُم‬Yang Maha Penyayang 3 Al-Maliku ‫ك‬ ُ ِ‫ ْال َمل‬Yang Maha Merajai/Memerintah 4
Al-Quddûsu ُ‫ ْالقُ ُّدوْ س‬Yang Mahasuci 5 As-Salâmu ‫ ال َّسالَ ُم‬Yang Maha Memberi Kesejahteraan 6 Al-Mu’minu
ُ‫ ْال ُمْؤ ِمن‬Yang Maha Memberi Keamanan 7 Al-Muhaiminu ُ‫ ْال ُمهَ ْي ِمن‬Yang Maha Pemelihara 8 Al-`Azizu ‫ْال َع ِز ْي ُز‬
Yang Memiliki Mutlak Kegagahan 9 Al-Jabbâru ‫ ْال َجبَّا ُر‬Yang Maha Perkasa 10 Al-Mutakabbiru ‫ ْال ُمتَ َكبِّ ُر‬Yang
Maha Megah 11 Al-Khâliqu ‫ق‬ ُ ِ‫ ْالخَال‬Yang Maha Pencipta 12 Al-Bâri’u ‫ارُئ‬ ِ َ‫ ْالب‬Yang Maha Melepaskan 13 Al-
Mushawwiru ‫ص ِّو ُر‬ َ ‫ ْال ُم‬Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya) 14 Al-Ghaffaru ‫ ْال َغفَّا ُر‬Yang Maha
Pengampun 15 Al-Qahhâru ‫ ْالقَهَّا ُر‬Yang Maha Memaksa 16 Al-Wahhâbu ُ‫ ْال َوهَّاب‬Yang Maha Pemberi
Karunia 17 Ar-Razzâqu ‫ق‬ ُ ‫ ال َّر َّزا‬Yang Maha Pemberi Rezeki 18 Al-Fattâhu ‫ ْالفَتَّا ُح‬Yang Maha Pembuka
Rahmat 19 Al-`Alîmu ‫ ْال َعلِ ْي ُم‬Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu) 20 Al-Qâbidlu ُ‫ ْالقَابِض‬Yang Maha
Menyempitkan (makhluknya) 21 Al-Bâsithu ُ‫ ْالبَا ِسط‬Yang Maha Melapangkan (makhluknya) 22 Al-Khâfidlu
ُ‫ ْالخَافِض‬Yang Maha Merendahkan (makhluknya) 23 Ar-Râfi`u ‫ الرَّافِ ُع‬Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
24 Al-Mu`izzu ‫ ْال ُم ِع ُّز‬Yang Maha Memuliakan (makhluknya) 25 Al-Mudzillu ُّ‫ ْال ُم ِذل‬Yang Maha Menghinakan
(makhluknya) 26 As-Samî`u ‫ ال َّس ِم ْي ُع‬Yang Maha Mendengar 27 Al-Bashîru ‫ص ْي ُر‬ ِ َ‫ ْالب‬Yang Maha Melihat 28 Al-
Ḫakamu ‫ ْال َح َك ُم‬Yang Maha Menetapkan 29 Al-`Adlu ‫ ْال َع ْد ُل‬Yang Mahaadil 30 Al-Lathîfu ُ‫ اللَّ ِطيْف‬Yang
Mahalembut 31 Al-Khabîru ‫ ْالخَ بِ ْي ُر‬Yang Maha Mengetahui Rahasia 32 Al-Ḫalîmu ‫ ْال َحلِ ْي ُم‬Yang Maha
Penyantun 33 Al-`Adhîmu ‫ ْال َع ِظ ْي ُم‬Yang Mahaagung 34 Al-Ghafûru ‫ ْال َغفُوْ ُر‬Yang Maha Pengampun 35 Asy-
Syakûru ‫ ال َّش ُكوْ ُر‬Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai) 36 Al-`Aliyyu ‫ ال َعلِ ُّي‬Yang Maha Tinggi 37 Al-Kabîru
‫ ْال َكبِ ْي ُر‬Yang Maha Besar 38 Al-Ḫafîdhu ُ‫ ْال َحفِ ْيظ‬Yang Maha Menjaga 39 Al-Muqîtu ‫ْت‬ ُ ‫ ْال ُمقِي‬Yang Maha Pemberi
Kecukupan 40 Al-Ḫasîbu ُ‫ ْال َح ِسيْب‬Yang Maha Membuat Perhitungan 41 Al-Jalîlu ‫ ْال َجلِ ْي ُل‬Yang Mahamulia 42
Al-Karîmu ‫َر ْي ُم‬ ِ ‫ ْالك‬Yang Maha Pemurah 43 Ar-Raqîbu ُ‫ ال َّرقِيْب‬Yang Maha Mengawasi 44 Al-Mujîbu ُ‫ْال ُم ِجيْب‬
Yang Maha Mengabulkan 45 Al-Wâsi`u ‫ ْال َوا ِس ُع‬Yang Maha Luas 46 Al-Ḫakîmu ‫ ْال َح ِك ْي ُم‬Yang Maha Maka
Bijaksana 47 Al-Wadûdu ‫ ْال َو ُدوْ ُد‬Yang Maha Pencinta 48 Al-Majîdu ‫ ْال َم ِج ْي ُد‬Yang Maha Mulia 49 Al-Bâ`itsu
‫ث‬ ُ ‫ ْالبَا ِع‬Yang Maha Membangkitkan 50 Asy-Syahîdu ‫ ال َّش ِه ْي ُد‬Yang Maha Menyaksikan 51 Al-Ḫaqqu ‫ق‬ ُّ ‫ ْال َح‬Yang
Mahabenar 52 Al-Wakîlu ‫ ْال َو ِك ْي ُل‬Yang Maha Memelihara 53 Al-Qawiyyu ُّ‫ ْالقَ ِوي‬Yang Mahakuat 54 Al-Matînu
ُ‫ ْال َمتِيْن‬Yang Mahakokoh 55 Al-Waliyyu ‫ ْال َولِ ُّي‬Yang Maha Melindungi 56 Al-Ḫamîdu ‫ ْال َح ِم ْي ُد‬Yang Maha Terpuji
57 Al-Muḫshî ‫ص ْي‬ ِ ْ‫ ْال ُمح‬Yang Maha Mengalkulasi 58 Al-Mubdi’u ‫ ْال ُم ْب ِدُئ‬Yang Maha Memulai 59 Al-Mu`idu
‫ ْال ُم ِع ْي ُد‬Yang Maha Mengembalikan Kehidupan 60 Al-Muḫyi ‫ ْال ُمحْ ِي‬Yang Maha Menghidupkan 61 Al-Mumîtu
‫ْت‬ ُ ‫ ْال ُم ِمي‬Yang Maha Mematikan 62 Al-Ḫayyu ‫ ْال َح ُّي‬Yang Mahahidup 63 Al-Qayyûmu ‫ ْالقَيُّوْ ُم‬Yang Mahamandiri
64 Al-Wâjidu ‫ ْال َوا ِج ُد‬Yang Maha Penemu 65 Al-Mâjidu ‫ ْال َما ِج ُد‬Yang Mahamulia 66 Al-Wâḫidu ‫ ْال َوا ِح ُد‬Yang
Maha Tunggal 67 Al-Aḫadu ‫ اَأْل َح ُد‬Yang Maha Esa 68 Ash-Shamadu ‫ص َم ُد‬ َّ ‫ ال‬Yang Maha Dibutuhkan, Tempat
Meminta 69 Al-Qâdiru ‫ القَا ِد ُر‬Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan 70 Al-Muqtadiru ‫ْال ُم ْقتَ ِد ُر‬
ْ
Yang Maha Berkuasa 71 Al-Muqaddimu ‫ ْال ُمقَ ِّد ُم‬Yang Maha Mendahulukan 72 Al-Muakhiru ‫ ْال ُمَؤ ِّخ ُر‬Yang
Maha Mengakhirkan 73 Al-Awwalu ‫ ااْل َ َّو ُل‬Yang Mahaawal 74 Al-Âkhiru ‫ اآْل ِخ ُر‬Yang Mahaakhir 75 Adh-
Dhâhiru ‫ الظَّا ِه ُر‬Yang Mahanyata 76 Al-Bâthinu ُ‫اطن‬ ِ َ‫ ْالب‬Yang Maha Ghaib 77 Al-Wâlî ‫ ْال َوالِي‬Yang Maha
Memerintah 78 Al-Muta`âli ‫ ْال ُمتَ َعالِي‬Yang Maha Tinggi 79 Al-Barru ُّ‫ ْالبَر‬Yang Maha Penderma 80 At-
Tawwabu ُ‫ التَّوَّاب‬Yang Maha Penerima Tobat 81 Al-Muntaqimu ‫ ْال ُم ْنتَقِ ُم‬Yang Maha Penuntut Balas 82 Al-
`Afuwwu ُّ‫ ْال َعفُو‬Yang Maha Pemaaf 83 Ar-Ra’ûfu ُ‫ الرَُّؤ وْ ف‬Yang Maha Pengasih 84 Mâlikul-mulki ‫ك‬ ِ ‫ك ْال ُم ْل‬ ُ ِ‫َمال‬
ْ ‫اْل‬
Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta) 85 Dzul-Jalâli wal-Ikram ‫ ذوْ ال َجاَل ِل َوا ِ ك َر ِام‬Yang Maha Pemilik ْ ُ
Kebesaran dan Kemuliaan 86 Al-Muqsithu ُ‫ ْال ُم ْق ِسط‬Yang Mahaadil 87 Al-Jâmi`u ‫ ْال َجا ِم ُع‬Yang Maha
Mengumpulkan 88 Al-Ghaniyyu ‫ ْال َغنِ ُّي‬Yang Maha Berkecukupan 89 Al-Mughnî ‫ ْال ُم ْغنِ ْي‬Yang Maha Memberi
Kekayaan 90 Al-Mâni`u ‫ ْال َمانِ ُع‬Yang Maha Mencegah 91 Adl-Dlâru ‫ الضَّا ُر‬Yang Maha Memberi Derita 92 An-
Nâfi`u ‫ النَّافِ ُع‬Yang Maha Memberi Manfaat 93 An-Nûru ‫ النُّوْ ُر‬Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi
Cahaya) 94 Al-Hâdî ْ‫ ْالهَا ِدي‬Yang Maha Pemberi Petunjuk 95 Al-Badî`u ‫ ْالبَ ِد ْي ُع‬Yang Maha Pencipta 96 Al-Bâqî
‫ ْالبَاقِ ْي‬Yang Mahakekal 97 Al-Wâritsu ‫ث‬ ِ ‫ ْال َو‬Yang Maha Pewaris 98 Ar-Rasyîdu ‫ ال َّر ِش ْي ُد‬Yang Mahapandai 99
ُ ‫ار‬
Ash-Shabûru ‫صبُوْ ُر‬ َّ ‫ ال‬Yang Mahasabar Demikian daftar 99 nama indah Allah atau Asmaul Husna. Jumlah
Asmaul Husna Sebenarnya terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait jumlah nama-nama
Allah. Sebagian mengatakan bahwa nama Allah pada dasarnya tidak terbatas pada angka tertentu. Ada
pula yang berpendapat, bahwa jumlah nama itu terbatas di angka tertentu (100, 1000, 99, dan lainnya)
meskipun sebagian nama-nama-Nya tidak diketahui manusia secara keseluruhan. Pendapat bahwa
Asmaul Husna berjumlah 99 adalah paling populer dengan berpatokan pada hadits di atas. Wallahu
a'lam.

Sumber: https://islam.nu.or.id/ubudiyah/99-asmaul-husna-dan-artinya-1T8jl

Anda mungkin juga menyukai