Anda di halaman 1dari 6

Teknik & Proses Keselamatan Kerja

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait


dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja.[1] K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah tujuan dari semua pihak yang terkait dengan aktifitas
kerja/praktek, artinya tidak ada satu orangpun yang menginginkan tidak selamat dan tidak sehat.
Dengan demikian keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tugas dan kewajiban semua pihak.
Hal ini perlu mendapatkan perhatian sepenuhnya karena kenyataan menunjukkan bahwa tidak
sedikit kasus/kejadian yang telah menimpa unsur-unsur yang terkait dengan praktek/kerja di
laboratorium atau bengkel sehingga terjadi kondisi yang tidak diinginkan, misalnya : kecelakaan
akibat praktek yang menimpa seorang peserta diklat sehingga peserta diklat tesebut mengalami
cacat seumur hidup, kerusakan alat-alat atau bahan yang tidak perlu terjadi dan sebagainya.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua
organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat
tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3 (keselamatan kesehatan
kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka
dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3
terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika
kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.

Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja terutama di laboratorium atau bengkel mempunyai beberapa
tujuan, antara lain :
1. Melindungi pekerja/praktikan dalam melaksanakan praktek.
2. Menjamin pekerja/praktikan dalam meningkatkan produktivitas dengan memperoleh

keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi setiap orang yang berada di

laboratorium/bengkel dan juga lingkungannya.


4.

Menjamin sumber-sumber produksi dan peralatan praktek yang berada di


laboratorium/bengkel untuk dapat digunakan, dirawat dan dipelihara secara aman dan
efisien.

5.

Mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan di tempat kerja dan lingkungannya.

6. Mencegah dan mengurangi terjadinya kebakaran


7. Mencegah dan mengurangi kerugian/kerusakan yang diderita semua pihak karena

terjadinya kecelakaan/kebakaran.
8. Pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) sebagai langkah pertolongan

awal dalam penanggulangan kecelakaan yang terjadi di laboratorium/bengkel.


Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Agar tujuan keselamatan dan kesehatan kerja yang secara umum telah diuraikan di
depan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka perlu dipahami dan diterapkan prinsipprinsip keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium/bengkel.
Prinsip-prinsip tersebut ada yang bersifat umum yaitu yang berlaku untuk semua jenis
laboratorium/bengkel dan ada yang bersifat khusus yaitu yang hanya berlaku untuk jenis
laboratorium/bengkel tertentu saja.
Berikut ini akan diuraikan prinsip-prinsip yang bersifat umum, yaitu :
1. Setiap pekerja/praktikan berhak mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Sebagai
konsekuensi prinsip ini maka pihak sekolah wajib menyediakan alat-alat atau fasilitas yang dapat
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya :

2.

Tersedianya alat pemadam kebakaran

Tersedianya kotak P3K lengkap beserta isinya.

Ada petugas yang melayani kesehatan kerja.

Alat-alat praktek dalam keadaan aman/mudah digunakan dan tidak menimbulkan bahaya.

Setiap pekerja/praktikan wajib mengenakan pakaian kerja dan alat-alat pelindung diri pada
waktu bekerja/melakukan praktikum, seperti kacamata, sarung tangan dan sebagainya.

3.

Setiap pekerja/praktikan harus menerapkan prinsip-prinsip umum yang menjaminkeselamatan


dan kesehatan kerja, seperti :

Bekerja sesuai prosedur/langkah kerja tertentu.

Menggunakan alat yang tepat sesuai dengan fungsinya.

Melakukan perawatan umum yang meliputi kebersihan dan keindahan tempat kerja.

Setiap pekerja/praktikan harus memahami situasi laboratorium/bengkel dalam kaitannya


tindakan penyelamatan jika terjadi kecelakaan.

Sedangkan yang bersifat khusus, yaitu beberapa faktor keamanan dan keselamatan kerja yang
harus diupayakan di dalam laboratorium/bengkel, antara lain :
a. Penyediaan berbagai alat atau bahan yang ditempatkan di tempat yang mudah dicapai,

misalnya : ember berisi pasir, alat pemadam kebakaran, selimut yang terbuat dari bahan
tahan api, kotak P3K dan sejumlah pelindung.
b. Tidak mengunci pintu pada saat laboratorium/ bengkel digunakan atau sebaliknya.
c. Tidak memperkenankan peserta diklat masuk di laboratorium/bengkel pada saat guru

tidak ada.
d. Menyimpan bahan yang beracun/berbahaya dengan dikunci pada tempat khusus.
e. Menyimpan bahan yang mudah terbakar pada tempat khusus.
f. Mengadakan latihan kebakaran secara periodik.
g. Melengkapi dengan saklar pusat untuk arus listrik.
h. Melakukan ceking/pembersihan peralatan di laboratorium/bengkel.
. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM ISO
ISO (International Organization for Standardization) yang berkedudukan di Jenewa
adalah sebuah badan federasi internasional dari badan-badan standarisasi yang ada di
sembilan puluh negara. ISO adalah organisasi non pemerintah yang didirikan pada tahun 1974.
Dengan adanya organisasi ini tukar-menukar informasi dapat dilakukan dengan mudah.
Anggota dapat mengusulkan sesuatu standar. Usul ini akan dibahas, dievaluasi, diubah
ataupun tidak, diterima ataupun ditolak. Hasil utama dari ISO adalah persetujuan
internasional yang diterbitkan sebagai standar internasional. Setiap anggotanya memberikan

dukungan finansial untuk pusat operasi ISO melalui uang pembayaran keanggotaan. ISO adalah
standar konsensus.
Semua pengembangan standar yang penting dari ISO dilakukan oleh TC atau Technical
Committee (panitia teknis), misal TC 207. Setiap standar baru menjadi tanggung jawab dari
salah satu badan standar yang menjadi anggotanya. Sebagai
contoh, Standard Council of Canada (CSA) adalah badan anggota yang memegang
kesekretariatan TC 207, yaitu panitia yang mengatur bagian dari panitia yang menyusun ISO
14000 dan mengatur standar lingkungan.
Standar manajemen mutu dan lingkungan (ISO 9000 dan ISO 14000) yang diciptakan
oleh Brirish Standard Institute (BSI) seperti dalam BS 5750 dan BS 7750 adalah sisitem standar
yang pertama di dunia. Pada perusahaan yang menerapkan ISO 9000 dan ISO 14000 produk dan
proses yang dilakukan harus telah sesuai dengan standar bagi produk tersebut. Sebagai
contoh, dalam sebuah perusahaan pembuat beton tidaklah berguna untuk memiliki standar
manajemen mutu jika beton tersebut tidak dibuat sesuai dengan standar untuk beton.
Sebuah kelemahan dari kedua standar ini adalah setidaknya dalam ISO 9000 dan draft
awal dari ISO 14000, walaupun mengatur kesehatan dan keselamatan pekerja, standar di atas
tidak menuntut agar kesehatan dan keselamatan pekerja dikelola sesuai standar. Alasan untuk
tidak menyatukan kesehatan dan keselamatan kerja adalah bahwa Departemen Tenaga Kerja
mempunyai kekuatan hukum atas aturan tersebut dan berhak untuk memeriksanya, sedangkan
badan standar nasional berhubungan dengan Departemen Perisdustrian. Sebenarnya
perusahaan yang berminat menangani isu kesehatan dan keselamatan pekerja di bawah
standar ISO 9000 dan ISO 14000 bukan berarti penanganan mereka terhadap kesehatan dan
keselamatan pekerja jelek, setidak-tidaknya bagi perusahaan kimia yang memang peka
terhadap masalah ini.
Banyak orang / perusahaan dikejutkan oleh kurangnya perhatian baik BS 7750 maupun
versi awal ISO 14000 terhadap masalah kesehatan dan keselamatan pekerja, yaitu dengan
menetapkannya sebagai hal yang bersifat sukarela, dan juga dalam beberapa hal memberikan
prioritas rendah pada proses dan keselamatan masyarakat, dan pada keamanan produk serta
pembuangannya. Tampaknya hanya industri kimia yang memperhatikan secara penuh
kebutuhan mempertimbangkan pada kesehatan dan keamanan proses dan masyarakat.
Industri kimia memiliki pedoman praktik yang sangat baik yang dapat digunakn oleh
seluruh perusahaan pemrosesan sebagai pedoman atau kebijakan tingkat atas. Pedoman
praktik tersebut adalah Program Kepedulian yang Bertanggungjawab atau Responsible Care
Programme (RCP). Federasi asosiasi industri kimia Eropa, CEFIC, dan badan anggotanya dari
Inggris, CIA (Chemical Industry Association), telah menggunakan ISO 9000 maupun BS 7750
guna mengelola RCP di Eropa. Program ini nampaknya benar-benar program dari CIA. Industri
kimia dari Eropa, dan terutama di Inggris, juga telah berhasil dalam penggunaan ISO 9000
guna menjangkau mutu, lingkungan serta kesehatan dan keselamatan.

Meskipun industri kimia, dengan usaha sangat keras, telah mengembangkan suatu
perluasan dari ISO 9000 (tepatnya ISO 9001) yang mencakup mutu, perlindungan lingkungan,
kesehatan dan keselamatan pekerja serta keamanan proses dan produk, namun saat ini
nampaknya pendekatan ini tidak akan digunakan. Ada beberapa alasan utuk hal ini, yang
paling utama adalah kemunculan ISO 14000 dan penerbitan aturan-aturan baru untuk
akreditasi agen-agen sertifikasi dalam hal standar lingkungan oleh badan-badan
sepertiNational Accreditation Council for Certification Bodies (NACCB) di Inggris.
Industri kimia sedang mendesak masyarakat internasional untuk menggunakan suatu
sistem manajemen generik ISO tunggal yang mencakup keselamatan, kesehatan dan
lingkungan, dan sesuai dengan mutu. Industri tersebut melihat ini sebagai
pemenuhan sejumlah persyaratan termasuk persyaratan-persyaratan dari RCP. Industri juga
melihat sistem tersebut sebagai suatu sistem lingkungan, kesehatan dan keselamatan, yang
mendukung RCP, yang disebut SHEM (safety, Health and Environmrntal Management).
Meskipun sebagian besar industri setuju dengan industri kimia yang mengatakan bahwa SHEM
tersebut relevan, para arsitek standar ISO dan BSI telah memperlakukan isu kesehatan dan
keselamatan karyawan hanya sebagai seka rela.
Selama pertemuan sub komite teknis yang melapor ke TC 207 mengenai
pengembangan modul standar manajemen lingkungan, ISO 14000, masalah kesehatan dan
keselamatan terungkap beberapa kali. Sebuah keputusan dibuat untuk mengajak ISO agar
mendelegasikan studi masalah ini kepada sebuah komite lain selain TC 207. Keputusan ini
menjaga agar posisi kesehatan dan keselamatan tetap berada di luar pembahasan ISO 14000,
paling tidak dalam perkembangan awalnya, suatu posisi yang sudah ditetapkan dalam standar
lingkungan nasional seperti BS 7750.
Tidak dapat dipahami sikap komite terhadap suatu masalah prinsip semacam ini.
Standar-standar tersebut tidak mengungkapkan masalah kesehatan dan keselamatan pekerja.
Mereka ini secara eksplisit mengakui bahwa kesehatan dan keselamatan mungkin sebagai
suatu masalah pilihan yang dikelola di bawah standar ini. Sekarang ada standar terpisah yang
berbicara tentang kesehatan dan keselamatan, BS 7850, yang dapat menjadi model untuk
sebuah standar ISO, tetapi setelah dipertimbangkan semuanya, sikap komite yang merancang
standar manajemen lingkungan menjadi melemah terhadap masalah ini. Sungguh aneh jika
arsitek dari standar-standar tersebut yang memahami secara utuh kenyataan masalah
lingkungan secara operasional, yang mengakui bahwa keamanan operasional dan masyarakat
adalah masalah-masalah lingkungan merasa bimbang. Seharusnya secara otomatis mereka
memasukkan kesehatan dan keselamatan pekerja ke dalam masalah-masalah lingkungan.
Di sebagian negara maju, masalah kesehatan dan keselamat diwajibkan di bawah
hukum dan mengandung resiko dituntut baik untuk perusahaan maupun perorangan yang
mengabaikannya. Di Eropa mereka cenderung menempatkannya di bawah departemen
pemerintahan yang terpisah dengan departemen yang menangani masalah-masalah
lingkungan, seperti otoritas kesehatan dan keselamatan berada di bawah depertemen tenaga

kerja. Standar lingkungan dapat berada di bawah kontrol departemen industri tergantung
pada bagaimana skema sertifikasi nasional bekerja. Apa yang mungkin menyebabkan sistem
kesehatan dan keselamatan ditangani secara terpisah adalah bahwa masalah ini diinspeksi
lebih banyak oleh petugas yang memiliki otoritas terhadap kesehatan dan keselamatan,
daripada oleh petugas yang melaksanakan inspeksi sertifikat standar manajemen lingkungan.
Alasan lain yang mungkin dikeluarkannya masalah kesehatan dan keselamatan dari masalah
lingkungan adalah bahwa Peraturan Eco Management and Audit Scheme (EMAS) Uni Eropa
mengabaikan hal ini juga.
Kondisi ini memungkinkan industri berjalan tanpa alat untuk masalah kesehatan dan
keselamatan. Standar manajemen lingkungan mengharapkan sebuah sistem yang mencakup
insiden, keadaan darurat, keselamatan masyarakat dan keamanan produk. Otoritas kesehatan
dan keselamatan ingin melihat suatu sistem menajemen yang formal untuk kesehatan dan
keselamatan pekerja, dan sistem ini memiliki kekuatan yang lebih di dalam persoalanpersoalan ini, lebih besar daripada sekedar memiliki suatu badan yang berminat di dalam
standar lingkungan yang bersifat suka rela, yang memiliki implikasi hukum di hampir
setiap
masalah.
Semua
perusahaan
yang
mengimplementasikan peraturan kesehatan dan keselamatan, dan juga mengimplementasikan
sistem sesuai dengan BS 7750 atau ISO 14000 akan menemukan bahwa hal ini pantas untuk
mengimplementaikan semua masalah tersebut di bawah standar manajemen lingkungan.
Dengan ISO 14000 memandang remeh masalah kesehatan dan keselamatan pekerja,
dan demikian pula BSI dengan pedoman BS 8750, kita mungkin akan segera mengetahui
bahwa standar sistem manajemen generik yang dicari industri kimia dimulai dengan BS 9750
(Rohery, 1985).
Tetapi sekarang dunia industri terutama industri kimia boleh bergembira karena isu
mengenai ISO 18000 tentang keselamatan kerja dan kesehatan masyarakat telah terdengar,
namun belum disosialisasikan secara luas. Meskipun demikian, hal ini sudah merupakan
kemajuan besar dan patut disyukuri, kerena dengan demikian kesehatan dan keselamatan
pekerja lebih terjamin

Anda mungkin juga menyukai