Anda di halaman 1dari 58

KATA PENGANTAR

Pengembangan sub sektor peternakan khususnya usaha ternak


sapi perah di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus karena
kemampuan pasok susu peternak lokal saat ini baru mencapai
18 s.d 20% dari kebutuhan susu nasional. Besarnya volume
impor susu menunjukkan prospek pasar yang sangat besar
dalam usaha peternakan sapi perah untuk menghasilkan susu
sapi segar sebagai produk substitusi susu impor.
Dalam rangka mendukung Program pemerintah menuju
swasembada susu tahun 2020, diperlukan upaya kongkrit
dalam usaha pengembangan ternak sapi perah. Rendahnya
daya pasok susu segar dalam negeri salah satu faktanya
adalah rendahnya produksi susu di tingkat peternak (10lt/hari/
ekor). Hal ini karena peternak masih belum menggunakan
pakan konsentrat sesuai yang dipersyaratkan. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan produksi susu di peternak perlu dilakukan
Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015.
Pedoman pelaksanaan ini merupakan acuan bagi pelaksanaan
kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah di daerah. Diperlukan
optimalisasi peran pendampingan dari daerah termasuk
kompetensi dan dedikasi para pendamping agar peternak yang
menerima kegiatan ini dapat menerima manfaat dari adanya
fasilitasi pemerintah ini.
Jakarta,
November 2014
DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN
DAN KESEHATAN HEWAN

Ir. Syukur Iwantoro, MS, MBA


i
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................. iv
BAB I

PENDAHULUAN.................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................. 1
B. Tujuan ............................................................. 2
C. Sasaran............................................................. 2
D. Keluaran............................................................ 3

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2015............. 5


A. Prinsip Pelaksanaan ........................................ 5
B. Pelaksana......................................................... 6
C. Lokasi Kegiatan................................................ 11
D. Kriteria Kelompok Penerima ............................ 12
E. Pemanfaatan Dana .......................................... 12
F. Tahap Pelaksanaan ......................................... 13

BAB III INDIKATOR KEBERHASILAN................................ 17


A. Aspek Teknis..................................................... 17
B. Aspek Usaha..................................................... 17
C. Aspek Kelembagaan ........................................ 17
BAB IV PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN 19
BAB V PENDAMPINGAN DAN PEMANTAUAN................ 23
BAB VI PELAPORAN.......................................................... 25
BAB VI PENUTUP............................................................... 27
Lampiran............................................................................... 29

iii
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Daftar Lokasi Kegiatan Penguatan Pakan Ternak Sapi
Perah TA. 2015 ............................................................. 31
2. Laporan Triwulan Penguatan Pakan Sapi Perah Tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota TA. 2015.................................. 33
3. Format Laporan Peternak/Kelompok Pelaksanaan

Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015.................... 35
4. Cara Pemberian Pakan Sapi Perah.................................. 47

iv
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGUATAN PAKAN SAPI PERAH
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mendukung Program pemerintah menuju
swasembada susu tahun 2020, diperlukan upaya kongkrit
dalam usaha pengembangan ternak sapi perah. Persusuan
nasional perlu mendapat perhatian yang khusus di Negara
kita. Sebagai bahan pangan hewani yang mempunyai
kandungan gizi yang sempurna, susu sangat bermanfaat dan
esensial dalam rangka meningkatkan kualitas generasi
bangsa.
Kondisi persusuan saat ini, kemampuan produksi susu
nasional hanya sebesar 18% dari kebutuhan nasional (Data
GKSI). Hal ini karena masih rendahnya produksi susu
sapi perah yang rata-rata 10 liter per ekor per hari dan skala
kepemilikan ternak rata-rata masih 2-3 ekor. Rendahnya
tingkat produksi dan produktivitas sapi perah salah satu
penyebabnya adalah masih rendahnya penggunaan pakan
yang berkualitas saat ini. Rata-rata pakan konsentrat yang
digunakan oleh peternak masih dibawah SNI dimana nilai
protein kasar masih sekitar 14% sedangkan sesuai
SNI dipersayaratkan untuk sapi laktasi kadar protein kasar
minimal 16%. Hal ini disebabkan karena daya beli
peternak pada pakan yang kualitas sangat rendah terkait
dengan harga susu yang masih rendah, sehingga antara
biaya produksi dan harga jual susu masih belum sesuai.
1
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

Dengan kondisi di atas, pemerintah mencoba melakukan


peningkatan usaha peternakan sapi perah dengan
meningkatkan kualitas pakan, sehingga sapi perah, akan
mendapatkan pakan yang berimbang dan berkualitas. Hal
ini akan berdampak langsung pada peningkatan produksi
susu. Pada akhirnya program ini akan meningkatkan
pendapatan para peternak sapi perah.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan penguatan pakan sapi perah adalah :
1. Meningkatkan produksi susu sapi perah dengan
pemberian pakan yang sesuai dengan standar dan
kebutuhan hidup ternak.
2. Meningkatkan pendapatan peternak dengan adanya
penambahan produksi susu.
C. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah adalah :
1. Meningkatnya produksi susu sapi perah pada
280 kelompok penerima di Sumatera Barat, Jawa
Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Sulawesi
Selatan.
2. Meningkatnya penggunaan pakan yang berkualitas.
3. Meningkatnya pendapatan peternak dengan adanya
penambahan produksi susu.
4.

Merubah pola pikir peternak untuk penggunaan pakan


yang berkualitas

2
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

D. Keluaran
Keluaran kegiatan langsung penguatan pakan sapi perah
adalah :
1. Meningkatnya produksi susu 1-2 liter/ ekor/hari
2. Meningkatnya kualitas susu (%TS)
3. Meningkatnya pendapatan peternak/ kelompok
dengan adanya penambahan produksi susu di 280
Kelompok

3
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2015
A. Prinsip Pelaksanaan
1. Penguatan pakan sapi perah adalah pengadaan
pakan berkualitas berupa pakan konsentrat kepada
kelompok/ gabungan kelompok peternak sapi perah.
2.

Jenis dan jumlah pakan konsentrat yang diberikan kepada


peternak yaitu pakan konsentrat sapi perah laktasi dengan
kualitas sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

3. Pakan konsentrat diberikan pada sapi perah laktasi,


dengan jumlah ternak 60 ekor per kelompok/ gabungan
kelompok, dengan jumlah 2,5 kg/ekor/hari selama
150 hari.
4. Dengan adanya penguatan pakan konsentrat ini
diharapkan peternak dapat mensubtitusi sebagian
pakan yang biasa digunakan peternak saat ini (kualitas
protein kasar sekitar 12-14%), sehingga terdapat
peningkatan penggunaan pakan yang berkualitas.
5. Selain melakukan substitusi dengan pakan yang
berkualitas, peternak dapat menambahkan dengan
bahan pakan yang mempunyai kandungan protein
yang cukup tinggi seperti: pollard atau bungkil inti sawit.
6. Kelompok/ gabungan peternak sapi perah yang dapat
menerima penguatan pakan ini adalah peternak yang
mempunyai ternak sapi perah sebagai usaha.
7. Pakan konsentrat diadakan oleh Satker Daerah
5
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

(Provinsi/Kabupaten),
kepada kelompok.

selanjutnya

didistribusikan

8. Sebagai salah satu persyaratan keberhasilan kegiatan ini


peternak wajib menyediakan pakan hijauan yang
berkualitas untuk dapat menghasilkan produksi susu
yang optimal.
9. Pengawasan mutu pakan dilakukan oleh pejabat
fungsional pengawas mutu pakan/petugas pengawas
mutu pakan yang ditunjuk oleh dinas setempat.
10. Pendampingan, pemantauan dan evaluasi dari kegiatan
ini akan dilakukan oleh tim pusat, tim daerah dan jika
diperlukan melibatkan instansi terkait lainnya.
11. Agar kegiatan dilaksanakan dengan cermat, memegang
prinsip kehati-hatian, dan menghindari praktek kolusi
korupsi dan nepotisme (KKN).
B. Pelaksana
1. Pusat
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan, dalam hal ini Direktorat Pakan Ternak selaku
penanggung jawab kegiatan mempunyai tugas :
a. Membuat pedoman pelaksanaan;
b. Melakukan sosialisasi kegiatan kepada Dinas
Peternakan
Provinsi/Kabupaten/Kota
Lokasi
Kegiatan;
c. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait;
6
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

d.
Melakukan
evaluasi.

pendampingan,

pemantauan

dan

2. Provinsi

Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi


peternakan dan kesehatan hewan provinsi yang
merupakan satuan kerja (satker) dari kegiatan ini,
mempunyai tugas :
a. Melakukan koordinasi dengan pihak/instansi terkait di
pusat/provinsi/kabupaten/kota;
b.
Menyusun
petunjuk
yang berisi antara lain :

pelaksanaan

(Juklak)

1) Kriteria lokasi dan kelompok penerima penguatan


pakan
2) Jenis dan spesifikasi pakan yang akan diadakan,
3) Tahapan Pelaksanaan,
4) Pengelolaan administrasi kelompok.
5) Sistem Pengendalian Intern, dll.
c. Membentuk tim teknis;
d. Melakukan verifikasi kelompok berdasarkan hasil
CP/CL yang dilakukan oleh tim teknis Kabupaten/
Kota;
e. Menetapkan lokasi dan kelompok penerima,
berdasarkan usulan tim teknis yang ditetapkan dengan
Surat Keputusan pejabat yang berwenang;
f. Melaporkan lokasi dan kelompok penerima kepada
7
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

Direktorat Pakan Ternak.


g. Melakukan pengadaan pakan konsentrat sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Dalam pengadaan
pakan tersebut antara lain harus memenuhi hal-hal
sebagai berikut :
1) Memiliki hasil pengujian mutu pakan dari
laboratorium yang terakreditasi, dengan
jenis parameter pengujian
minimal
yaitu:
Kadar Air (maksimal 14%), Kadar Protein Kasar
(Minimal 16%), dan Neutral Detergent Fiber
(NDF) (maksimal 37%);
2) Harus diberi keterangan khusus pada kemasan
seperti : PAKAN PESANAN KHUSUS DILARANG DIPERJUALBELIKAN ;
3) Produsen pakan harus melaporkan produksinya
ke dinas peternakan atau dinas yang membidangi
fungsi peternakan provinsi/ kabupaten/ kota
dengan tembusan ke Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan c.q Direktorat
Pakan Ternak; dan
4)
Dalam
pembuatannya
mengutamakan
penggunaan bahan pakan lokal.
h. Melakukan
evaluasi;

pendampingan,

pemantauan

dan

i. Membuat dan mengirimkan laporan ke Direktorat


Pakan Ternak sesuai dengan format sebagaimana
pada Lampiran-2.

8
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

3. Kabupaten/Kota

Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi


peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten/Kota yang
merupakan satuan kerja (satker) dari kegiatan ini,
mempunyai tugas :
a. Melakukan koordinasi dengan pihak/instansi terkait di
pusat/provinsi/kabupaten/kota;
b. Menyusun petunjuk teknis (Juknis) yang berisi
antara lain :
1) Kriteria lokasi dan kelompok penerima bantuan;
2) Jenis dan spesifikasi pakan yang akan diadakan;
3) Tahapan pelaksanaan;
4) Pengelolaan administrasi kelompok;
5) Sistem pengendalian intern,dll.
c. Membentuk tim teknis;
d. Menetapkan lokasi dan kelompok penerima,
berdasarkan usulan tim teknis yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan pejabat yang berwenang;
e. Melaporkan lokasi dan kelompok penerima kepada
Dinas Peternakan Provinsi dan Direktorat Pakan
Ternak;
f. Melakukan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Dalam pengadaan pakan
tersebut antara lain harus memenuhi hal-hal
sebagai berikut :

9
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

1) Memiliki hasil pengujian mutu pakan dari


laboratorium yang terakreditasi, dengan jenis
parameter pengujian minimal yaitu : Kadar Air
(maksimal14 %), Kadar Protein Kasar (Minimal
16%), dan Neutral Detergent Fiber (NDF)
(maksimal 37%);
2) Harus diberi keterangan khusus pada kemasan
seperti PAKAN PESANAN KHUSUS DILARANG DIPERJUALBELIKAN ;
3) Produsen pakan harus melaporkan produksinya
ke dinas peternakan atau dinas yang membidangi
fungsi peternakan Provinsi/Kabupaten/Kota
dengan tembusan ke Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan c.q Direktorat
Pakan;
4) Dalam pembuatannya mengutamakan penggunaan
bahan pakan lokal.
g. Membuat dan mengirimkan laporan ke Dinas
Peternakan Provinsi dengan tembusan ke Direktorat
PakanTernaksesuaidenganformatsebagaimanapada
Lampiran-2.
4. Kelompok

Kelompok penerima adalah kelompok yang telah


diseleksi dan diverifikasi oleh tim teknis dan ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang.

Kelompok mempunyai tugas :


a. Menyusun rencana kebutuhan kelompok (RKK)
dibantu oleh tim teknis kabupaten/ kota/ petugas
lapang yang melaksanakan fungsi peternakan
setempat.

10
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

b. Melaksanakan usaha ternak sapi perah;


c. Menerima dan mendistribusikan pakan ke anggota
sesuai dengan jadwal dan RKK ;
d Memberikan pakan penguatan pada sapi perah
laktasi dengan mensubtitusi sebagian pakan yang
selama ini diberikan.
e. Menyediakan pakan hijauan berkualitas;
f. Untuk dapat mengoptimalkan produksi susu,
peternak diharapkan dapat melakukan pemberian
bahan pakan berprotein tinggi, untuk meningkatkan
kualitas.
g. Melakukan pembenahan pembukuan/ pencatatan
ternak/ administrasi kelompok;
h. Melakukan pencatatan terhadap produksi dan
kualitas susu yang dihasilkan dengan menggunakan
format yang telah ditetapkan dalam pedoman ini
(Lampiran-3);
i. Bersama dengan petugas lapang membuat dan
mengirimkan laporan ke dinas Kabupaten/Kota
dengan tembusan ke Provinsi dan Direktorat Pakan
Ternak;
C. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan penguatan pakan sapi perah diprioritaskan
pada lokasi sentra produksi susu dan cukup tersedia
sumber hijauan pakan ternak yang berkualitas disekitarnya.
Kegiatan Penguatan pakan Sapi Perah pada tahun 2015
dialokasikan pada 280 kelompok di 6 Provinsi sebagaimana
tercantum pada Lampiran-1.

11
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

D. Kriteria Kelompok Penerima


Kriteria kelompok penerima adalah :
1. Kelompok peternak atau gabungan kelompok yang
masih aktif dan terdaftar di Dinas Peternakan atau
dinas yang melaksanakan fungsi peternakan di tingkat
Kabupaten/Kota;
2. Mempunyai struktur organisasi, pembukuan yang tertib
dan aktif menjalankan usahanya;
3. Anggota kelompok bersedia menyediakan pakan
hijauan sesuai kebutuhan sapi yang dimilikinya;
4. Dapat mengakses pasar;
5. Bersedia dibina serta diarahkan oleh petugas dinas
untuk pengembangan usaha sapi perah;
6. Bersedia memberikan laporan tentang pelaksanaan
penguatan pakan.
7. Menyediakan tempat penyimpanan pakan penguatan
pakan sapi perah
E. Pemanfaatan Dana
Alokasi dana untuk kegiatan penguatan pakan sapi perah
sesuai dengan DIPA masing-masing Satker, yaitu :
1. Pengadaan Pakan

Pengadaan pakan konsentrat disesuaikan dengan


rencana kebutuhan kelompok dan anggaran

12
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

2. Operasional

Kegiatan operasional kelompok antara lain dapat


digunakan untuk:
a. Biaya pembelian alat penunjang seperti gelas
pengukur susu.
b. Biaya administrasi kelompok dipergunakan untuk
pembelian alat tulis kantor, foto copy, pembuatan
laporan dll.
c. Honor tenaga recording penggunaan pakan dan
produksi serta kualitas susu

F.

Tahap Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan Penguatan Pakan Sapi
perah pada tahun 2015 meliputi :
1. Persiapan

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan ini


diperlukan berbagai persiapan oleh pusat dan daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai berikut :
a. Perencanaan Operasional

Kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah dituangkan


di dalam pedoman atau petunjuk pelaksanaan.

b. Sosialisasi kegiatan

Sosialiasi Kegiatan Penguatan Pakan Sapi Perah


dilakukan oleh pelaksana pusat dan daerah.

13
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

2. Pembentukan Tim Pusat


a. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan, perlu
dibentuk tim pusat oleh Direktur Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan.
b. Tim pusat terdiri dari unsur teknis pakan dan unsur
pakar juga dimasukan ke dalam Tim sebagai
narasumber.
c. Tim bertugas dan bertanggungjawab terhadap
kegiatan, mulai dari proses persiapan operasional,
sosialisasi kegiatan, pendampingan dan pemantauan
pelaksanaan di daerah dan evaluasi pelaporan
kegiatan.
d. Dalam melakukan tugasnya, tim pusat berkordinasi
dengan tim di daerah provinsi dan kabupaten/ kota.
3. Pembentukan Tim Teknis
a. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan, perlu
dibentuk tim teknis (CP/CL dan Verifikasi) oleh
Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi
fungsi peternakan dan kesehatan hewan
Provinsi/ Kabupaten/Kota sesuai satker yang akan
bertanggung jawab terhadap kegiatan ini.
b. Tim teknis terdiri dari unsur Dinas Peternakan
provinsi/kabupaten/kota dan petugas lapangan
dilokasi kelompok (misal KCD/mantri tani/petugas
pakan/PPL Koperasi) dapat juga melibatkan
instansi terkait.
c. Tim teknis bertugas dan bertanggungjawab terhadap
kegiatan, mulai dari proses identifikasi dan seleksi
(CP/CL), melakukan verifikasi kelompok berdasarkan

14
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

hasil CP/CL yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota,


mengusulkan lokasi dan kelompok penerima
berdasarkan hasil verifikasi kepada pejabat yang
berwenang dan melakukan pendampingan,
pemantauan dan evaluasi.
4. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Proses CP/CL dilakukan Oleh Tim Teknis di Kab/kota.
b. Verifikasi dilakukan oleh Tim teknis di satker.
c. Penetapan lokasi/kelompok tani ternak terpilih.
d. Workshop/sosialisasi dilakukan di Satker.
e. Pengadaan Pakan dilakukan oleh Satker Daerah
(Prov/Kab).
f. Pakan didistribusikan ke Kelompok.
g. Pelaksanaan pemberian pakan konsentrat
kelompok ternak selama kurang lebih 150 hari.

di

h. Petugas khusus melakukan pencatatan pakan


yang diambil oleh kelompok dan produksi susu dari
kelompok.
i. Peternak dan kelompok masing-masing membuat
pelaporan sesuai format
j. Pengelolaan administrasi kelompok.
k. Pengawasan mutu pakan dilakukan oleh pejabat
fungsional
pengawas
mutu
pakan/petugas
pengawas mutu pakan yang ditunjuk oleh dinas
setempat.
l. Pendampingan dan pemantauan dilakukan oleh tim
pusat, tim Provinsi dan Kabupaten/Kota minimal

15
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

2 kali (pada saat awal program dan menjelang


akhir program).
m. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh tim pusat dan
daerah.
n. Pelaporan kegiatan oleh daerah dan pusat.
o. Tata cara pelaksanaan kegiatan mengikuti peraturan
ketentuan yang berlaku pada tahun 2015.

16
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

BAB III
INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan dari kegiatan langsung penguatan pakan
sapi perah pada lokasi dapat dilihat dari beberapa aspek antara
lain :
A. Aspek Teknis
1. Meningkatnya penggunaan pakan berkualitas.
2. Meningkatnya produksi susu dengan penambahan
produksi susu yaitu 1 - 2 Liter per ekor per hari
3. Meningkatnya Kualitas Susu (TS)
B. Aspek Usaha
1. Peningkatan kemampuan anggota kelompok dalam
pengelolaan usaha
2. Meningkatnya pendapatan peternak/ kelompok
C. Aspek Kelembagaan
1. Peningkatan partisipasi anggota dalam pengelolaan
usaha
2. Diterapkannya prinsip-prinsip organisasi
3. Berperannya kelompok dalam organisasi pembelajaran
(learning organization) bagi anggota dan masyarakat
sekitarnya.

17
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

BAB IV
PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Untuk memberikan keyakinan memadai bahwa pelaksanaan
kegiatan bantuan penguatan pakan sapi perah telah sesuai
dengan tujuan dan sasaran kegiatan, maka pusat dan satker
pelaksana di daerah melakukan pengendalian Kegiatan
Penguatan Pakan Sapi Perah melalui penerapan 5 (lima) unsur
SPI yaitu : (1) Lingkungan Pengendalian, (2) Penilaian Risiko,
(3) Kegiatan Pengendalian, (4) Informasi dan Komunikasi dan
(5) Pemantauan.
Identifikasi resiko menjadi salah satu hal penting dalam
penerapan unsur SPI. Dalam pelaksanaan Kegiatan Penguatan
Pakan Sapi Perah beberapa daftar resiko berdasarkan tahapan
pelaksanaan telah diidentifikasi sebagai antisipasi untuk
mencegah potensi kegagalan pelaksanaan kegiatan, yaitu
sebagai berikut :

19
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

NO

TITIK KRITIS

POTENSI RESIKO

DAMPAK

Penyusunan
Pedoman
Pelaksanaan,
Petunjuk
Pelaksanaan dan
Petunjuk Teknis

Pelaksanaan kegiatan Tujuan kegiatan tidak


terlambat
tercapai

Sosialisasi yang
dilakukan oleh Tim
Pusat/Tim Pembina
Provinsi/ Tim Teknis
Kabupaten/Kota

Sasaran tidak tepat


Intensitas kurang
Waktu tidak tepat
Fasilitas kurang
mendukung
Pelaksana sosialisasi
kurang kompeten

Kegagalan kegiatan
karena pelaksana
kegiatan atau
kelompok tidak/
kurang paham
terhadap aturan
kegiatan

Pelaksanaan seleksi
calon penerima dan
calon lokasi (CP/
CL) yang dilakukan
oleh Tim Teknis
Kabupaten/Kota

Data palsu/tidak
lengkap
Petugas seleksi tidak
kompeten
Conflict of interest
Intervensi eksternal

Kegagalan kegiatan
karena salah dalam
memilih kelompok

Pelaksanaan
verifikasi yang
dilakukan oleh Tim
Pembina Provinsi

Data palsu/tidak
lengkap
Petugas verifikasi
tidak kompeten
Conflict of interest
Intervensi eksternal

Kegagalan kegiatan
karena salah dalam
memilih kelompok

Proses tender
pengadaan pakan
konsentrat

Gagal tender

Pelaksanaan
kegiatan
terhambat
Peternak tidak
mendapatkan
pakan konsentrat
berkualitas
sesuai yang
dipersyaratkan
(SNI)
Kegagalan
kegiatan karena
hasil yang
diharapkan
(peningkatan
produksi susu)
tidak tercapai

Produsen
memalsukan data
hasil uji kualitas
pakan atau kualitas
pakan konsentrat
yang disalurkan tidak
sesuai dengan yang
dipersyaratkan (SNI)

20
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

NO

TITIK KRITIS

POTENSI RESIKO

DAMPAK

Penyaluran pakan
konsentrat ke
kelompok

Jumlah/kualitas pakan Kegagalan kegiatan


yang disalurkan tidak karena tidak sesuai
sesuai dengan yang
yang dipersyaratkan
dipersyaratkan

Pemberian pakan
konsentrat pada
ternak

Pemberian pakan
tidak kepada ternak
yang dipersyaratkan

Kegagalan
kegiatan karena
tidak sesuai
dengan pedoman

Bimbingan teknis,
monitoring dan
evaluasi

Petugas tidak
kompeten
Waktu pelaksanaan
tidak tepat
Materi bimbingan
teknis tidak sesuai
kebutuhan

Bimbingan teknis,
monitoring dan
evaluasi tidak
efektif

Pencatatan
Pencatatan
Sulit dilakukan
pemberian pakan dan
pemberian pakan dan
evaluasi
produksi susu
produki susu tidak
keberhasilan/
dilakukan secara rutin
kegagalan
Format laporan tidak
program
dimengerti oleh
Sulit dilakukan
kelompok
pengambilan
kebijakan pada
kegiatan tahun
mendatang

21
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

BAB V
PENDAMPINGAN DAN PEMANTAUAN
1. Pendampingan dan pemantauan pada tahun berjalan
dilaksanakan secara terkoordinasi antar instansi oleh Tim
Pusat dan Tim daerah terhadap pelaksanaan pelaksanaan
kegiatan sesuai indikator yang telah ditetapkan.
2. Pengawasan langsung maupun tidak langsung harus
dilakukan oleh Dinas Peternakan atau yang membidangi
fungsi peternakan di daerah.
3. Dalam pengawasan pakan yang diadakan dalam kegiatan
penguatan pakan sapi perah dilakukan penilaian kualitas
pakan. Penilaian kualitas dalam pengawasan dapat
dilakukan secara fisik maupun uji laboratorium. Sanksi
terhadap ketidaksesuaian kualitas pakan akan dikenakan
sesuai peraturan dan perundangan bidang pakan.
4. Hasil pencapaian indikator kegiatan agar dianalisa dan
dievaluasi menggunakan indikator yang telah ditetapkan
dan dilaporkan ke Direktorat Pakan Ternak.
5. Direktorat Pakan Ternak melakukan evaluasi pada akhir
pelaksanaan program. Hasil evaluasi akan dijadikan
sebagai bahan pertimbangan untuk penentuan program
selanjutnya.

23
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

BAB VI
PELAPORAN
1. Pelaporan diperlukan untuk mengetahui kemajuan kegiatan
dan sebagai tolok ukur Direktorat Pakan Ternak untuk
penilaian dan keberlanjutan kegiatan di Provinsi/Kabupaten/
Kota yang bersangkutan.
2. Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi
peternakan dan kesehatan hewan Provinsi/Kabupaten/Kota
agar membuat laporan setiap 3 (tiga) bulan sekali/triwulan
dan mengirimkannya ke Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan up. Direktur Pakan Ternak (Lampiran-2)
pada bulan Maret, Juni, Oktober dan Desember 2015.
3. Laporan ke Direktorat Pakan Ternak dapat dikirim melalui
email : direktoratpakanternak@yahoo.co.id

25
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

BAB VI
PENUTUP
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Penguatan Pakan Sapi
Perah ini merupakan acuan pelaksanaan kegiatan. Untuk
menjamin suksesnya program ini sangat dibutuhkan
dukungan
dari
Pemerintah
Daerah,
Swasta
dan
Masyarakat berupa bimbingan teknis, pendanaan dan
sosialisasi, sehingga kegiatan akan berdampak baik dan pada
akhirnya tujuan kegiatan ini dapat tercapai sebagaimana yang
diharapkan.
DIREKTORAT PAKAN TERNAK

27
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

LAMPIRAN

29
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

Lampiran 1
DAFTAR LOKASI KEGIATAN
PENGUATAN PAKAN TERNAK SAPI PERAH
TAHUN 2015 **
No

Provinsi

Jumlah Paket
(Kelompok)

Kota Padang Panjang


Kab. Agam
Kab. Bandung*
Kab. Bandung Barat*
Kab. Kuningan
Kab. Sukabumi
Kab. Cianjur*
Kab. Subang*
Kab. Semarang*
Kab. Boyolali*
Kab. Banyumas
Kab. Banjarnegara
Kab. Magelang*
Kab. Klaten*
Kab Purbalingga
Kota Salatiga

3
1
25
25
15
5
5
5
15
15
10
2
9
10
2
1

DIY

Kab. Sleman*

15

Jawa Timur

Kab. Malang *
Kab. Pasuruan
Kab. Probolinggo *
Kab. Blitar *

20
20
10
10

Sumatera Barat

Jawa Barat

Jawa Tengah

Kabupaten/Kota

Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

80

64

15
110

21

31
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

Sulawesi Selatan

Kab. Tulungagung *
Kab. Ponorogo
Kota Batu
Kab. Kediri
Kab. Lumajang
Kab. Jember
Kab. Banyuwangi*
Kab. Sinjai
Kab. Gowa
Kab. Enrekang

Jumlah

10
10
10
5
5
5
5
3
1
3

7
280

Nb :*satker mandiri

** sesuai RKAKL 2015

Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

32
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

22

Lampiran 2

LAPORAN TRIWULAN
PENGUATAN PAKAN SAPI PERAH
TINGKAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
TA. 2015
Provinsi /Kabupaten/Kota

: ...

Alokasi Dana 2015

: Rp.

Dana APBD Pendukung

: Rp.

Jumlah Kelompok Penerima

: ....... kelompok

RUK Semua Kelompok

: (harap lampirkan)

1. Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan


No

Nama
Kelompok

Alamat
Kelompok

Perkembangan
Pelaksanaan
Kegiatan

Kelembagaan

1.
2.
3.

Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

23

33
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

2. Target dan Realisasi

No

Realisasi Pengadaan
Pakan
Target
Realisasi
%

Realisasi Keuangan
Target

Realisasi

Ket
%

1.
2.
3.

3. Permasalahan dan solusi


..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................

Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

34
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

24

Lampiran - 3

FORMAT LAPORAN
PETERNAK/ KELOMPOK
PELAKSANAAN PENGUATAN
PAKAN SAPI PERAH
TAHUN 2015

Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

26

35
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

36
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

28

37
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

...dst

38
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

39
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

60

...dst

40

41
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

60

...dst

42
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

43
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

44
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

41

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

45
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

46
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

LAMPIRAN 4

CARA PEMBERIAN PAKAN SAPI PERAH


Pakan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
produksi dan kualitas susu serta mempengaruhi kesehatan
tubuh dan reproduksi sapi (Sudono, et al. 2003). Secara umum,
pakan sapi perah adalah hijauan dan konsentrat sebagai pakan
penguat. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pemberian
pakan harus sesuai dengan bobot badan sapi, kadar lemak
susu, produksi susu, dan status fisiologis masing-masing ternak.
Periode Kolostrum (0-7 hr)
Kolostrum merupakan susu yang dihasilkan oleh induk sapi
perah selama sekitar 6 atau 7 hari pertama sejak melahirkan.
Kolostrum banyak mengandung antibody, protein, dan mineral,
sehingga sangat dibutuhkan oleh pedet yang baru lahir(Sudono,
et al, 2003).
Aturan Pemberian Kolostrum :
1. Jumlah pemberian kolostrum pada hari pertama maksimal
sebanyak 10% dari berat lahir, dan diberikan dalam 3 kali.
2. Pemberian awal kolostrum yaitu 0,5-2 jam setelah pedet
dilahirkan, maksimal sebanyak 2 liter.
3. Pemberian kedua yaitu 6-8 jam setelah pemberian pertama.
Begitu pula pemberian selanjutnya dilakukan dengan jarak
waktu yang sama.

47
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

4. Pemberian pada hari ke-2 s/d hari ke-7 minimal sebanyak 4


liter/hari dengan jarak waktu yang sama.
Periode Pra Sapih (8 hr-4 bln)
Pada periode ini pedet mengkonsumsi susu atau susu pengganti
minimal sebanyak 4-8 liter/hari dengan pengaturan berkurang
secara bertahap sampai dengan tidak diberikan susu lagi pada
umur 4 bulan.
Untuk merangsang perkembangan rumen, pedet sebaiknya
diberi makanan padat secepatnya, caranya:
1. Mulai hari ke-8 pedet diberi makan berupa:

Calf starter (pakan khusus pedet), makanan formula


atau konsentrat yang mengandung protein kasar (PK)
16%, total digestible nutrient (TDN) 78% dengan jumlah
pemberian mulai 100 gram dan meningkat sampai 2
kg/ekor/hari pada umur 4 bulan

Rumput kering (hay). Pada umur 1 bulan pedet mulai


dilatih untuk mengkosumsi serat yang berkualitas
seperti hay dari star grass atau rumput lapangan
dengan jumlah pemberian secukupnya

2. Mulai hari ke-8, pedet diberi air minum. Akibat memakan


konsentrat, pedet akan haus. Air minum yang bersih dan
segar harus selalu tersedia di kandang sehingga pedet
dapat minum sesukanya.
Periode Lepas Sapih (4-12 bln)
Pemberian pakan pada periode pedet lepas sapih sebagai
berikut:
48
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

1. Pemberian Hay

Hay diberikan 3 kali sehari. Setiap kali pemberian


minimal sebanyak 10% dari berat badan, yaitu 0,5 kg
hay atau 1 kg rumput setengah kering

Hay diberikan sampai umur 6 bulan.

2.
Pemberian
Periode
Lepas SapihKonsentrat
(4-12 bln)

Pemberian pakan pada periode pedet lepas sapih sebagai berikut:


Pemberian
pakan calf starter bisa mulai diganti dengan
1. Pemberian
Hay
konsentrat
Hay diberikanyang
3 kali sehari.
Setiap kali pemberian
minimal
dari
kualitasnya
PK 16%
dansebanyak
TDN 10%
75%
berat badan, yaitu 0,5 kg hay atau 1 kg rumput setengah kering
(SNI 2011) sebanyak 1,5 kg/ekor/hari, meningkat
Hay diberikan sampai umur 6 bulan.
2. Pemberian
Konsentrat
sampai
dengan 2 kg/ekor/hari pada umur 12 bulan.
Pemberian pakan calf starter bisa mulai diganti dengan konsentrat yang
kualitasnya PKpemberian
16% dan TDN konsentrat
75% (SNI 2011)dilakukan
sebanyak 1,5secara
kg/ekor/hari,
Perubahan
meningkat sampai dengan 2 kg/ekor/hari pada umur 12 bulan.
bertahap selama 1 minggu untuk menghindari stress
Perubahan pemberian konsentrat dilakukan secara bertahap selama 1 minggu
untukalat
menghindari
stress pada alat pencernaan
pada
pencernaan

Perubahan Pakan
Berdasarkan
Umur : Umur :
Perubahan
Pakan
Berdasarkan
Pakan
Umur

Berat
Badan

Air susu

Lahir

35 kg

Kolostrum

1 mg

35 kg

4 lt

0,1 kg

0,1 kg

Ad libitum (selalu
tersedia)

2 mg

39 kg

4 lt

0,2 kg

0,1 kg

3 mg

43 kg

4 lt

0,2 kg

0,1 kg

4 mg

47 kg

4 lt

0,3 kg

0,2 kg

5 mg

51 kg

4 lt

0,4 kg

0,3 kg

6 mg

55 kg

4 lt

0,5 kg

0,4 kg

7 mg

59 kg

3 lt

0,8 kg

0,6 kg

2 bln

63-67 kg

1,0-2 kg

1,0-1,5 kg

3 bln

83 kg

2 kg

1,5-2,0 kg

4 bln

103 kg

2 kg

2,0-3,0 kg

5 bln

127 kg

2 kg

3,0-4,0 kg

6 bln

151 kg

2 kg

4,0-5,0 kg

Calf Starter/ Pakan


Pemula

Rumput Kering/ Hay

Air Minum

Periode Dara Siap Kawin (12-15 bln)


Pada periode ini pemberian hijauan sebanyak 25-35 kg/ekor/hari. Pemberian konsentrat
dengan kualitas minimum PK 15% dan TDN 75 % dengan jumlah 2-3 kg/ekor/hari (SNI 2011).
Apabila kualitas konsentrat dibawah standar dapat ditambah dengan pemberian hay yang
49
berkualitas. Air minum diberikan
secara ad libitum
Pedoman Pelaksanaan
Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015
Perbedaan Pakan Kering dan Basah

Periode Dara Siap Kawin (12-15 bln)


Pada periode ini pemberian hijauan sebanyak 25-35 kg/ekor/
hari. Pemberian konsentrat dengan kualitas minimum PK 15%
dan TDN 75 % dengan jumlah 2-3 kg/ekor/hari (SNI 2011).
Apabila kualitas konsentrat dibawah standar dapat ditambah
dengan pemberian hay yang berkualitas. Air minum diberikan
secara ad libitum.
Perbedaan Pakan Kering dan Basah
Jika konsentrat diberikan dalam bentuk basah/dicampur air,
maka
adanyadalam
air akan
menghambat
perkembangan
Jika konsentrat
diberikan
bentuk
basah / dicampur
air, maka rumen
adanyadan
air akan menghambat perkembangan
rumen
dan nafsu
makanmenjadi
terhadap
hijauan menjadi rendah
nafsu makan
terhadap
hijauan
rendah

1. Esofagus
2. Rumen
3. Makanan
4. Makanan

1. Esofagus
2. Rumen
3. Makanan
menuju
rumenmenuju rumen
4. Makanan
menuju omasum
menuju
omasum

Periode Dara Bunting (15 bln - beranak pertama)


Periode Dara Bunting (15 bln - beranak pertama)
Pemberian pakan berupa hijauan minimum 10% dari berat badan dan konsentrat dengan
Pemberian
berupa
hijauan minimum
10%3-4
dari
berat
kualitas PK 16%
dan TDN pakan
75% (SNI
2011) sebanyak
2-3 kg/hari atau
kg/hari
apabila
kualitas hijauan
rendah.
minum selalu
tersedia
(adlibitum).
badan
danAir
konsentrat
dengan
kualitas
PK 16% dan TDN 75%
Periode Laktasi (setelah beranak masa kering)
Jumlah pemberian konsentrat sesuai dengan perbandingan jumlah produksi susu yaitu 1:2
50 awal (100 hari pertama)
Laktasi
Pedoman Pelaksanaan
Penguatan
Pakanminimum
Sapi Perah Tahun
2015 dan TDN 70%.
Pemberian konsentrat
dengan
kualitas
PK 16%
Laktasi tengah (101-200 hari)

(SNI 2011) sebanyak 2-3 kg/hari atau 3-4 kg/hari apabila kualitas
hijauan rendah. Air minum selalu tersedia (adlibitum).
Periode Laktasi (setelah beranak masa kering)
Jumlah pemberian konsentrat sesuai dengan perbandingan
jumlah produksi susu yaitu 1:2

Laktasi awal (100 hari pertama)

Pemberian konsentrat dengan kualitas minimum PK 16%


dan TDN 70%.

Laktasi tengah (101-200 hari)

Pemberian konsentrat dengan kualitas minimum PK 18%


dan TDN 75%.

Laktasi akhir (201-305 hari)

Pemberian konsentrat dengan kualitas minimum PK 16%


dan TDN 70%.

Periode Kering
Periode kering yaitu setelah hari ke 305 laktasi atau 2 bulan
sebelum beranak sampai beranak. Pakan yang diberikan hijauan
berkualitas dalam jumlah adlibitum. Pemberian konsentrat
dengan minimum PK 14% dan TDN 65%. Metode pemberian
konsentrat dilakukan dengan :

Pengeringan secara langsung

Penghentian pemberian konsentrat secara


dilakukan pada saat terakhir pemerahan.

Pengeringan secara tidak langsung penghentian pemberian


konsentrat dengan cara bertahap dengan target dalam 2-3
hari jumlah konsentrat menjadi 0 kg/ekor/hari

langsung

51
Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pakan Sapi Perah Tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai