Anda di halaman 1dari 9

PENGUATAN DAYA SAING WISATA MELALUI SYARIAH REST

(RESTAURANT, SPA AND TRAVEL) HOTEL INTEGRATION MENUJU


INDONESIA KIBLAT WISATA SYARIAH DUNIA
ESSAY

Diajukan Untuk Mengikuti Essay Progres Sharia Economics Event 2015

Diusulkan oleh:
ASRI PURWANTI

7211414112

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2014

Penguatan Daya Saing Wisata Melalui Syariah Rest (Restaurant, Spa and Travel) Hotel
Integration Menuju Indonesia Kiblat Wisata Syariah Dunia
Asri Purwanti
7211414112
Akuntansi 2014
Indonesia kaya akan keindahan alam, kekayaan kebudayan dan letaknya yang
strategis. Kondisi masyarakat adat ketimuran yang masih kental dengan keramahan
dan kesopanannya. Survey (The Smiling Report, 2009) menunjukkan bahwa masyarakat
Indonesia adalah yang paling ramah di dunia. Dengan potensi yang sedemikian besar
sejatinya Indonesia mampu menarik wisatawan asing lebih banyak lagi dan dapat
meningkatkan perekonomian melalui sektor ini. Faktor lain yang sangat mendukung
adalah Indonesia dengan penduduk muslim terbesar yaitu sebesar sembilan puluh persen
(sensus penduduk tahun 2010) sudah selayaknya menjadi pelopor dan kiblat wisata
syariah di dunia. Wisata syariah dapat tumbuh subur di Indonesia apabila digarap dan
dioptimalkan dengan baik.
Secara kumulatif (JanuariNovember) 2014, jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara (wisman) mencapai 8,52 juta kunjungan atau naik 7,29 persen dibanding
kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang berjumlah 7,94
juta kunjungan (Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th. XVIII, 2 Januari 2015). Sementara
target pemerintahan Jokowi JK meraih 20 juta wisman sampai 2019. Menurut mantan
Menparekraf Mari Elka Pangestu untuk meraih angka duapuluh juta wisman, sektor
pariwisata harus tumbuh rata-rata 16 persen per tahun bahkan lebih. Itu berarti dua kali
lipat pertumbuhan saat ini. Kondisi yang semacam ini menjadi pekerjaan rumah yang
besar bagi pemerintah, khususnya kementrian bidang pariwisata dan ekonomi kreatif
yang harus berusaha meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia.
Laporan perjalanan muslim terbaru yang dirilis lembaga konsultasi bisnis Dinar
Standard dan lembaga pemeringkat wisata Crescentrating Halal Friendly Travel
memproyeksikan hingga 2020, pariwisata halal internasional akan meningkat 3,8 persen
dibanding pariwisata konvensional yang justru tumbuh minus 4,79 persen. Pemerintah

Indonesia harus merespon keadaan ini dengan cepat, sehingga potensi Indonesia dapat
dioptimalkan untuk menjadi sentral wisata syariah.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Quran(30 : 41-42) bahwa manusia
diperintahkan untuk melakukan perjalanan di muka bumi dan mengambil pelajaran dari
orang orang terdahulu yang kebanyakan dari mereka adalah melakukan pengrusakan
dan mempersekutukan Allah SWT. Demografi masyarakat dunia saat ini pun, sekitar
lima puluh enam persen warga muslim sedang dalam kondisi produktif. Mereka mulai
mengubah kebiasaan muslim tradisional ke muslim modern yang tidak menolak
perubahan. Muslim kini tidak menolak melakukan pariwisata, terutama yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan keberagaman islam di muka bumi ini demi
meningkatkan keimanan mereka.
Pariwisata syariah sebagai kegiatan wisata pada umumnya, seperti wisata alam,
budaya, fashion, dan kuliner. Wisata syariah tidak hanya berpatok pada wisata
kunjungan ke masjid atau ziarah islami saja, melainkan konsepnya lebih luas lagi.
Wisata syariah juga tidak hanya diperuntukkan untuk muslim. Masyarakat non muslim
pun dapat menikmati wisata syariah terutama untuk segi kuliner. Kuliner halal tentu saja
menjadi idaman bagi setiap wisatawan, kehalalan dari kuliner tersebut dapat menjadi
jaminan kesehatan bagi penikmatnya.
Pemerintah juga sudah mulai serius mengembangan sektor wisata syariah. Salah
satunya

dengan

diterbitkannya

Undang-undang

No.10

Tahun

2009

tentang

kepariwisataan, dimana di dalamnya terdapat usaha pengembangan wisata syariah.


Sebanyak 30 persen dari total anggaran Kementerian Pariwisata telah dianggarkan
untuk membangun konsep wisata syariah di wilayah tertentu Indonesia. Di Indonesia
baru tersedia tiga belas tujuan wisata syariah, yaitu : Aceh, Sumatera Barat, Riau,
Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi
Selatan, Bali dan Nusa Tenggara. Usaha yang sudah dijalankan pemerintah adalah
dengan pengadaan hotel syariah, restoran halal, spa syariah dan agen perjalanan syariah.
Namun Indonesia yang notabene memiliki penduduk muslim terbanyak di dunia
dan juga dengan keindahan alam yang begitu menawan belum dapat mengoptimalkan
potensi wisata syariah ini. Usaha yang dilakukan pemerintah juga belum memberikan
hasil yang nampak. Bahkan dapat dikatakan bahwa wisata syariah di Indonesia masih

jauh tertinggal dari Malaysia dan negara lainnya, seperti Korea Selatan dan Jepang yang
persentase penduduk muslimnya jauh lebih sedikit daripada Indonesia, mereka dapat
mengembangkan wisata syariah. Contoh nyatanya adalah Malaysia yang akan
menggelar World Halal Summit April mendatang, Thailand yang maju akan makanan
halalnya,

Korea

sebagai

eksportir

besar

kosmetik

halal

di

Asia

(http://www.republika.co.id). Berkaca dari hal tersebut, Indonesia seharusnya juga dapat


mengembangkan potensi syariah yang ada dengan sebaik-baiknya dan menjadi kiblat
wisata syariah dunia.
Kondisi di atas memberi peluang perhotelan di Indonesia untuk menjadi hotel
yang berbasis syariah sehingga mampu mengakomodir wisman maupun wisatawan
dalam negeri dalam upaya menjalani pariwisata syariah di Indonesia. Oleh karena itu
penulis memberikan gagasan berupa Penguatan Daya Saing Wisata Melalui Syariah
Rest Hotel Integration Menuju Indonesia Kiblat Wisata Syariah Dunia. Integrasi
restoran, spa dan agen travel kedalam suatu hotel yang berbasis syariah. Ada dua
standar bagi hotel syariah yang memiliki fasilitas restoran halal atau disebut Hilal.
Hilal satu berarti dapur restoran sudah menggunakan standar kehalalan. Namun, di bar
hotel tersebut bisa jadi masih ditemukan minuman beralkohol. Hilal dua berarti seluruh
fasilitas hotel telah sesuai syariah. Syariah Rest Hotel Integration yang dimaksud harus
memperoleh sertifikat hilal dua.
Penerapan Syariah Rest Hotel Integration
Syariah Rest Hotel Integration adalah sebuah hotel yang dikelola swasta dimana
di dalamnya terdapat layanan restoran, spa dan juga jasa travel yang sesuai dengan
konsep syariah. Dalam mewujudkan Syariah Rest Hotel Integration, pihak hotel
bekerjasama dengan berbagai pihak. Pihak hotel menjalin hubungan keterkaitan dengan
DSN MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia), akademisi dari berbagai
universitas dan juga dengan masyarakat setempat. Tujuan dari Syariah Rest Hotel
Integration, selain untuk membumikan wisata yang sesuai syariah juga untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor ini sehingga Indonesia nantinya
akan menjadi kiblat wisata syariah dengan tingkat kemakmuran yang tinggi. Alur dalam

gambar di bawah ini menjelaskan konsep kerjasama dalam Syariah Rest Hotel
Integration.
MUI

Akademisi
dari
Universitas

Masyarakat

Sertifikasi Halal

Lulusan
berkualitas dan
syari

Syariah Rest
Hotel Integration

Tenaga Kerja
Restoran

Spa

Travel

Gambar 1. Alur Kerjasama Syariah Rest Hotel dengan pihak luar


Dari alur tersebut pada Gambar 1, dapat diketahui bahwa Syariah Rest Hotel
Integration menjalin kerjasama dengan DSN MUI, Akademisi dari berbagai universitas
dan juga masyarakat sekitar. Kerjasama tersebut sebagai upaya untuk menciptakan
sebuh hotel yang terintegrasi di dalamnya dengan restoran, spa dan travel syariah. DSN
MUI memberikan sertifikasi halal ke dalam restoran, spa dan travel yang terintegrasi
tersebut. Akademisi dari berbagai universitas juga turut ambil bagian dalam upaya
menciptakan lulusan yang berkualitas dan mengetahui seluk beluk wisata syariah,
nantinya lulusan tersebut dapat mengembangkan sektor restoran, spa dan travel syariah
yang ada di hotel tersebut. Peran masyarakat adalah dalam menyediakan tenaga kerja.
Syariah Rest Hotel Integration menyediakan berbagai fasilitas yang tentunya
berdasarkan dengan syariah islam. Fasilitas unggulan yang disediakan adalah fasilitas
antar jemput dari bandara, kolam renang terpisah antara lelaki dan perempuan, kamar
hotel yang terdapat Al Quran dan sajadah serta penunjuk kiblat, mushola, dan di hall
hotel kita menyediakan informasi tempat wisata yang ada melalui screen yang
dipampang di depan hall dan disertai dengan pemandu wisata yang berpengalaman
mengenai wilayah wisata tersebut.

Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal
rezeki, tetapi orang yang dilebihkan (rezekinya) tidak mau memberikan rezekinya
kepada para hamba sahaya yang mereka miliki, sehingga mereka sama-sama
(merasakan) rezeki itu. Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah? (Quran 16:71)
Dalam ayat tersebut dijelaskan pentingnya kita untuk membagi pendapatan, jadi
pendapatan tidak hanya untuk sebagian kelompok saja. Oleh karena itu Restoran, spa
dan travel syariah yang terintegrasi ke dalam Syariah Rest Hotel diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pihak hotel mengadakan kerjasama dengan
masyarakat sekitar untuk dijadikan tenaga kerja. Training tenaga kerja dilakukan oleh
lulusan yang terdidik mengenai wisata syariah. Sehingga ada korelasi antara yang
terdidik mengenai wisata syariah dengan masyarakat awam untuk bersama-sama
mengembangkan wisata syariah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk lebih meningkatkan daya tarik wisman dan wisatawan dalam negeri,
Syariah Rest Hotel juga mengadakan kerjasama dengan pengelola objek wisata daerah
sekitar untuk mempresentasikan keunikan wisatanya dan dipertontonkan di hall hotel,
kerjasama dengan bisnis fashion sehingga nanti diadakan pameran busana muslimah di
Syariah Rest Hotel.
Syariah Rest Hotel Integration dengan status hilal dua apabila diterapkan di
Indonesia akan sangat menunjang perkembangan wisata syariah. Dengan keragaman
budaya, jumlah penduduk muslim yang terbesar di dunia dan keindahan alam Indonesia
yang menawan, negara ini sangat cocok untuk menjadi kiblat wisata syariah di dunia.
Salah satu caranya adalah dengan Syariah Rest Hotel Integration, yaitu suatu bentuk
hotel yang terintegrasi dengan fasilitas restoran, spa dan travel syariah. Fasilitas tersebut
memungkinkan wisatawan dapat menikmati waktunya di hotel dengan nyaman dan
tentunya tetap sesuai dengan ajaran syariah. Prinsip saling menguntungkan juga
ditekankan dalam kerja sama dengan berbagai instansi, terutama dengan masyarakat.
Karena dengan adanya Syariah Rest Hotel Integration diharapkan kesejahteraan
masyarakat sekitar dapat meningkat.

Tabel 1. Alur Operasi Syariah Rest Hotel Integration


MUI

Universita
s

Masyaraka
t

Beasis
wa
Syariah Rest
Hotel
Integration
Menjaga
Tetap
Syari

Gaji Yang
Memadai

Wisata
Syariah
Berkembang

Kesejahteraan
Rakyat
Meningkat

Indonesia Kiblat
Wisata Syariah
Dunia

DAFTAR PUSTAKA
Al Quran
Badan Pusat Statistik, Perkembangan Pariwisata Dan Transportasi Nasional November
2014 , Jakarta: Berita Resmi Statistik No. 03/01/Th. XVIII, 2 Januari 2015.
http://www.bps.go.id (diunduh pada 26/01/2015 pukul 06.50)
Sasongko, Agung. 2014. Jaring 20 Juta Wisman, Presiden Baru Harus Kerja Keras.
http://www.republika.co.id (diunduh pada 27/02/2015 pukul 21.07)
Pariwisata Syariah. ForSHEI edisi IV Februari 2015. Hlm 03
Ervina. 2014. Beda Hotel Syariah dan Konvensional. http://www.Dream.co.id (diunduh
pada 20/02/2015 pukul 15.35)
Alamsyah, Ichsan Emrald. 2015. Menteri Pariwisata tak Setuju Label Wisata Syariah,
ini Alasannya. http://republika.co.id (diunduh pada 28/02/15 pukul 20.24)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA


Nama

: Asri Purwanti

Tempat, Tanggal Lahir

: Wonogiri, 28 Agustus 1996

Alamat Rumah

: Suruh RT 003/003, Bumiharjo, Nguntoronadi, Wonogiri

Alamat Kos

: Gang Mangga RT 001/ RW 002, Sekaran, Gunung Pati,


Semarang

No. Telp

: 085641671163

Alamat e-mail

: asripurwanti407@yahoo.co.id

Motto Hidup

: Youll Never Walk Alone, Allah always with you

Riwayat Pendidikan :
1.
2.
3.
4.

SD N 2 Bumiharjo
SMP N 1 Nguntoronadi
SMK N 1 Wonogiri
Universitas Negeri Semarang (Akuntansi 2014, S1)

Anda mungkin juga menyukai