Implementasi Balance Scorecard Pada PT.

PLN Area Semarang 2015-2019

Perspektif Tujuan/ Sasaran Ukuran Kinerja

Keuangan  Keuangan yang 1. Penambahan pelanggan
sangat sehat 2. Penjualan Tenaga Listrik
 Kemandirian bisnis 3. Penambahan kapasitas
dan finanasial pembangkit
 Subsidi sangat 4. Kapasitas pembangkit
terbatas sewa BBM
 Tarif mencapai 5. Susut Jaringan
harga keekonomian
 Biaya pokok
penyediaan tenaga
listrik yang optimal
karena proses
efisiensi
Pelanggan  Kepuasan 1. SAIDI dan SAIFI
pelanggan pada 2. Penambahan pelanggan
level yang sangat
baik
 Komposisi
pelanggan
menguntungkan
Proses bisnis  Pasokan energi
1. Bidang energi primer :
internal primer yang
- Ketersediaan bahan
terjamin bakar
 EAF pada level - Fuel Mix
sangat baik 2. Bidang pembangkitan :
 Susut jaringan pada- Penambahan kapasitas
level yang baik - Kesiapan pembangkit
 IT – Based
3. Bidang transmisi dan
Organization distribusi :
 Teknologi ramah
- Efisiensi operasi
lingkungan dan
- Penambahan transmisi
penggunaan dan Distribusi yang
renewable energy optimal dan berbiaya
Rendah
4. Sisitem pendukung
- Efisiendi pengadaan
dan konstruksi
- Manajemen stakeholder
dan regulasi
- Peningkatan
pemanfaatan IT dan
Tekonologi Kelistrikan
- Lingkungan dan
keselamatan
ketenagalistrikan
Pembelajaran  Keandalan SAIDI 1. SAIDI dan SAIFI
dan SAIFI pada level 2. Implementasi GCG
pertumbuhan yang baik 3.
 GCG berjalan
dengan baik


Strategi Evaluasi

Keandalan pelayanan diukur dengan menggunakan indeks lama gangguan (System Average
Interuption Durator Index/ SAIDI). Indeks frekuensi gangguan (System Average Interuption
Frequency/ SAIFI).

1. Masih banyak jaringan distribusi tegangan menengah yang memiliki panjang >50 Km
dan trafo yang dioperasikan dengan beban >806
2. Defisit daya akibat gangguan dan rehabilitasi pembangkit pada beberapa PLTU

Solusi Setelah Evaluasi

1. Melengkapi manajemen denegan tools pemantau gangguan

2. Meningkatkan peralatan proteksi
3. Pemlebihan Right Way
4. Pengawasan ketat pada kinerja trafo