Anda di halaman 1dari 1

Benign Prostat Hiperplasia

Benign Prostat Hiperplasia (BPH) atau dalam bahasa umumnya dinyatakan sebagai
pembesaran prostat jinak (PPJ), merupakan suatu penyakit yang biasa terjadi. Ini dilihat dari
frekuensi terjadinya BPH di dunia, di Amerika secara umum dan di Indonesia secara khususnya.
Di dunia, diperkirakan bilangan penderita BPH adalah sebanyak 30 juta, bilangan ini hanya
pada kaum pria karena wanita tidak mempunyai kalenjar prostat, maka oleh sebab itu, BPH
terjadi hanya pada kaum pria.1
Pembesaran prostat benigna atau lebih dikenal sebagai BPH sering diketemukan pada pria
yang menapak usia lanjut.1 Istilah BPH atau Benign Prostatic Hyperplasia sebenarnya
merupakan istilah histopatologis, yaitu terdapat hiperplasia sel-sel stroma dan sel-sel epitel
kelenjar prostat.2 Hiperplasia prostat benigna ini dapat dialami oleh sekitar 70% pria di atas usia
60 tahun. Angka ini akan meningkat hingga 90% pada pria berusia di atas 80 tahun.1,2
Meskipun jarang mengancam jiwa, BPH memberikan keluhan yang menjengkelkan dan
mengganggu aktivitas sehari-hari. Keadaan ini akibat dari pembesaran kelenjar prostat atau
benign prostate enlargement (BPE) yang menyebabkan terjadinya obstruksi pada leher buli-buli
dan uretra atau dikenal sebagai bladder outlet obstruction (BOO). Obstruksi yang khusus
disebabkan oleh pembesaran kelenjar prostat disebut sebagai benign prostate obstruction (BPO).3
Obstruksi ini lama-kelamaan dapat menimbulkan perubahan struktur buli-buli maupun ginjal
sehingga menyebabkan komplikasi pada saluran kemih atas maupun bawah.

Anda mungkin juga menyukai