(PENGAYAAN BENTUK)
Suatu perwujudan dari organisasi ruang yang merupakan hasil dari suatu proses
pemikiran. Proses ini didasarkan atas pertimbangan fungsi dan usaha pernyataan
diri/ekspresi (Hugo Haring).
Wujud dari penyelesaian akhir dari konstruksi yang pengertiannya sama (Mies van der
Rohe).
Suatu keseluruhan
dari fungsi-fungsi
yang
bekerja
secara
bersamaan,
yang
Menurut vitivirus, tidak ada istilah bentuk. Bentuk bagi vitivurus, bila mau di kaitkan
dengan fungsi/utilitas tentunya merupakan gabungan antara firmitas ( thecnic ) dengan
venustas ( beauty/delight )( saliya99).
Wujud merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi bentuk (
ching, 1979 : 50 )
Wujud yaitu cirri-ciri pokok yang menunjukkan bentuk yang merupakan hasil konfigurasi
tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi suatu bentuk.
Dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Dimensi-dimensi ini menentukan proporsinya,
sedangkan skala ditentukan oleh perbandingan ukuran relatifnya terhadap bentukbentuk lain disekelilingnya.
Warna yaitu corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk, merupakan
atribut yang paling menyolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya.
Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.
Posisi yaitu letak relative suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau medan visual.
Orientasi yaitu posisi relative suatu bentuk terhadap bidang dasar, arah mata angin, atau
terhadap pandangan seseorang yang melihatnya.
Inersia visual yaitu derajat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk, inersia suatu bentuk
tergantung pada geometrid an orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis
pandangan kita.
Semua ciri-ciri visual bentuk diatas pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan
bagaimana kita memandangnya , seperti perspektif/sudut pandang kita, jarak kita terhadap
bentuk tersebut, keadaan pencahayaan, lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut.
1. Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud ataupun aspekaspek bentuk dalam pandangan mata manusia.
2. Jarak kita terhadap bentuk tersebut menentukan ukuran yang tampak.
3. Keadaan pencahayaan dimana kita melihat suatu bentuk akan mempengaruhi
kejelasan dari wujud dan strukturnya.
4. Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut mempengaruhi kemampuan kita
dalam menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk tersebut
BENTUK BERATURAN
Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain dan
tersusun secara rapi dan konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil
dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida
merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan.
Bentuk-bentuk
dapat
mempertahankan
keteraturannya
meskipun
dimensi-
contoh :
Gambar 1.1
Bentuk beraturan
antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis
dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan
yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan
dari bentuk-bentuk beraturan.
Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam
arsitektur, bentuk-bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan.
Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturan
Dengan melalui uraian tersebut diatas dapat dipahami bahwa kondisi fisik bentuk
menentukan ekspresi bangunan, menghasilkan citra tertentuyang merupakan aspek filosofis
desain yang menentukan kekhasan desain. Dengan demikian bentuk memiliki peran
mendasar dalam setiap keputusan pada proses perancangan arsitektur
contoh :
Gambar 1.2
1.2
arsitektural, tekstur, material, pemisahan antara cahaya dan bayangan, warna, merupakan
perpaduan dalam menentukan mutu atau jiwa dalam penggambaran ruang. Mutu arsitektur
akan ditentukan oleh keahlian seorang perancang dalam menggunakan dan menyatukan
unsure-unsur tadi, baik dalam pembentukan ruang dalam (interior) maupun ruang-ruang luar
(eksterior) di sekeliling bangunan-bangunan1
Bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Bentuk
dapat dihubungkan pada penampilanluar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi atau
seseorang yang mendudukinya. Hal ini juga menjelaskan kondidi tertentu di mana sesuatu
dapat mewujudkan keberadaannya, misalnya bila kita bicara mengenai air dalam bentuk es
atau uap. Dalam seni dan perancangan, seringkali dipergunakan istilah tadi untuk
menggambarkan
mengkoordinasikan
struktur
formal
unsure-unsur
sebuah
dan
pekerjaan-cara
bagian-bagian
dari
dalam
suatu
menyusun
komposisi
dan
untuk
mengahsilkan suatu gambaran nyata. Dalam konteks studi ini, bentuk dapat dihubungkan
baik dengan struktur internal maupun garis isternal serta prinsip yang memberikan kesatuan
secara menyeluruh. Jika bentuk lebih sering dimaksudkan sebagai pengertian massa atau
isi tiga-dimensi, maka wujud secara khusus lebih mengarah pada aspek penting bentuk
yang mewujudkan penampilannya-konfigurasi atau perletakan garis atau kontur yang
membatasi suatu gambar atau bentuk,
1.3 Wujud
Sisi luar karakteristik atau konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu. Wujud juga
merupakan aspek utama di mana bentuk-bentuk dapat diidentifikasi dan dikategorikan
Disamping wujud, bentuk memiliki cirri-ciri visual seperti:
1. Dimensi
Dimensi fisik suatu bentuk berupa panjang, lebar dan tebal. Dimensi-dimensi ini menentukan
proporsi dari bentuk, sedangkan skalanya ditentukan oleh ukuran relatifnya terhadap
bentuk-bentuk lain dalam konteksnya.
2. Warna
Merupakan sebuah fenomena pencahayaan dan persepsi visual yang menjelaskan persepsi
individu dalam corak, intensitas dan nada. Warna adalah atribut yang paling menyolok
membedakan suatu bentuk dari lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual
suatu bentuk.
3. Tekstur
Adalah kualitas yang dapat diraba dan dapat dilihat yang diberikan ke permukaan oleh
ukuran, bentuk, pengaturan dan proporsi bagian benda. Tekstur juga menentukan sampai di
mana permukaan suatu bentuk mementulkan atau menyerp cahaya dating.
Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud ataupun aspekaspek bentuk dalam pandangan mata manusia.
1.5 Wujud
wujud memperlihatkan sisi luar karakteristik suatu bidang atau konfigurasi
permukaan suatu bentuk runang. Wujud merupakan sarana pokok yang memungkinkan kita
mengenal, mengindentifikasi dan mengkategorikan gambar-gambar dan bentuk-bentuk
tertentu. Persepsi kita terhadap suatu wujud sangat tergantung pada tingkat ketajaman
visual yang terlihat sepanjang kontur yang memisahkan suatu gambar dari latar
belakangnya atau antara suatu bentuk dan daerahnya.
Dalam arsitektur, kita berkonsentrasi dengan wujud-wujud dari:
Lingkaran
Segitiga
: sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai
Bujur sangkar : sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi yang sama
panjang dan empat buah sudut siku-siku.
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Suatu bentuk dapat diubah dengan menggai salah satu atau beberapa dimensi-dimensinya
dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai anggota bagain dari suatu bentuk. Sebuah
kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma serupa dengan mengubah
ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk
bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu bentuk linier.
Gambar 1.5
dari
pandangan
kita,
kita
cenderung
melengkapi
bentuknya
dan
memandangnya seakan-akan bentuk tersebut utuh karena secara naluriah benda tersebut
akan terlihat utuh meskipun secara kasat mata tidak terlihat. Sama halnya dengan bentukbentuk beraturan yang volumenya hilang sebagian, bentuk-bentuk tersebut dapat
mempertahankan identitas formalnya jika kita menganggapnya sebagai bentuk yang tidak
lengkap. Kita menyebut bentuk-bentuk terselubung ini sebagai bentuk-bentuk yang
dikurangi. Karena sangat mudah dikenali, bentuk-bentuk deometrik sederhana.
Seperti bentuk pejal utama, dapat menerima secara langsung adanya pemotongan.
Bentuk-bentuk ini akan tetap mempertahankan identitas formalnya jika bagian-bagian
volumenya dihilangkan tanpa merusak sisi, sudut dan profil keseluruhan.
Keraguan akan identitas asli akan timbul jika sebagian dari bentuk tersebut
dihilangkan dari volumenya dengan merusak sisi-sisinya dan secara drastis mengubah
profilnya.
Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung dari
banyaknya pengurangan, suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau
diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali. Sebagai contoh, sebuah kubus dapat
mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus tersebut
dihilangkan
atau
diubah
menjadi
serangkaian
bentuk
polyhedron
teratur
yang
Gambar 1.6
Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsure-unsur tertentu kepada volume
bendanya. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure yang
ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau
berubah.
Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari volume
asalnya, maka suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu
atau beberapa bentuk tambahan lain
terhadap volume yang sudah ada
1.6.7 Bentuk Komposit baru
Yaitu dimana kedua bentuk dapat saling
menyerap identitas masing masing dan
menyatu
menciptakan
suatu
bentuk
baru.