Anda di halaman 1dari 4

HEPATITIS A

ANAMNESIS
1. Asal etnik, kontak dengan ikterus, kunjungan wisata yg baru lalu, suntikan, tato,
perawatan gigi, transfusi, riwayat seksualitas, makan ikan kerang kerangan, semua
macam obat dalam 2 bulan terakhir yg dikonsumsi.
2. Pada umumnya hepatitis tipe a, b, dan c mempunyai perjalanan klinis yg sama.
3. Hepatitis tipe b dan c cenderung lebih parah perjalananya.
4. Serangan teringan tidak menunjukan gejala dan hanya ditandai dengan naiknya
transaminase serum.
5. Pasien anikterik tapi dapat menunjukan gejala gi tract dan mirip influenza.
6. Pasien yang demikian diatas biasanya tak terdiagnosis kecuali ada riwayat jelas suatu
penularan atau transfusi darah.
7. Dapat juga dijumpai keadaan yang lebih parah mulai dari ikterus dengan gejala yg mana
pasien bisa sembuh sampau suatu hepatitis yg fulminan dan fatal.
8. Serangan ikterus biasanya pada dewasa dimulai dengan suatu masa prodromal kurang
lebih 3 4 hari sampai 2 3 minggu, saat mana pasien merasa tidak enak badan,
menderita gejala digestiv terutama anoreksia dan nausea, panas badan ringan, nyeri
abdomen kanan atas yang bertambah pada setiap guncangan badan, tidak ada nafsu untuk
merokok / minum alkohol, perasaan badan tidak enak bertambah menjelang malam dan
pasien merasa sengsara.
9. Kadang menderita sakit kepala yg hebat.
10. Pada anak kaku kuduk harus dipikirkan meningitis dg protein dan limfosit pd css
meninggi.
11. Masa prodromal diikuti warna urin yg lebih gelap dan warna tinja menjadi pucat.
12. Keadaan demikian menandakan timbulnya ikterus dan gejala berkurang.
13. Hati dpt dipalpasi dg pinggiran yg lunak dan nyeri tekan pd 70 % pasien.
14. Perkusi keras tulang iga kanan bwh seblah belakang akan menimbulkan nyeri bertambah.
15. Orang dewasa dapat mengalami penurunan berat badan sampai 4 kg.
16. Beberapa spider vaskuler dapat timbul sepintas.
17. Setelah kurang lebih 1 4 minggu masa ikterik, biasanya pasien dewasa akan sembuh.
18. Tinja menjadi normal dan nafsu makan pulih.
19. Rasa lemah badan masih dapat terus terjadi sampai beberapa minggu.
20. Kesembuhan klinis dan biokimiawi umumnya terjadi 6 bulan setelah permulaan penyakit.
21. Hepatitis kronik masih dapat mengikuti hepatitis b dan c.
22. Komplikasi neurologis, termasuk sindrom guilane-barre dapat timbul sebagai komplikasi
semua jenis hepatitis viral.
23. Anamnesis yang umum didapatkan pada penderita hepatitis A :
Demam
Mata dan kulit kuning
Penurunan nafsu makan
Nyeri otot dan sendi

Lemah, letih, lesu, pusing


Mual, muntah
Warna urine seperti teh

PEMERIKSAAN FISIK
1. Febris
Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang
lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll
2. Sclera ikterik, jaundice
(mata/kulit berwarna kuning, tinja berwarna pucat dan urin berwarna gelap)
3. Warna urine seperti teh
4. Hepatomegali
Deskripsi pemeriksaannya : nyeri tekan, ukuran (berapa cm dari px dan ac),
Tepi tajam : hepatitis akut
Tepi tak rata : sirosis, hepatoma
Tepi tumpul : hepatitis kronis
Permukaan licin : hepatitis
Permukaan berbenjol : hepatoma
Konsistensi lunak/kenyal : akut
Konsistensi keras : ganas
5. Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium:
Stadium pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan
selera makan dan mual;
Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik);
Stadium kesembuhan (konvalesensi).
6. Atau dapat pula tidak merasakan gejala sama sekali
PEMERIKSAAN PENUNJANG (DIAGNOSIS)
1. Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan darah terhadap
fungsi hati.
2. Tes laboratorium urine (bilirubin dalam urine)
3. Pada pemeriksaan fisik, hati teraba lunak dan kadang agak membesar.
4. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. (Kadar
SGOT dan SGPT 2x nilai normal tertinggi)
5. Tes serologi untuk mengetahui adanya immunoglobulin M (IgM) terhadap virus hepatitis
A digunakan untuk mendiagnosa hepatitis A akut.
Laboratorium
1. Urin dan Tinja

Bilirubin muncul dalam urin sebelum timbul ikterus kemudian menghilang


walaupun kadar dalam darah masih tinggi.

Urobilinogenuria ditemukan pada akhir fase pra ikterik.

Pada puncak ikterus sangat sedikit bilirubin yang sampai ke usus dengan demikian
urobilinogen menghilang.

Munculnya kembali urobilinogen dalam urin menandakan mulai penyembuhan.

Permulaan munculnya ikterus, tinja menjadi pucat, munculnya kembali warna tinja
tanda penyembuhan.

2. Kelainan Darah

Kadar bilirubin serum bervariasi.

Kenaikan pigmen conjugated didapatkan secaar dini walaupun bilirubin total masih
normal.

Kadar fosfatase alkali dalam serum umumnya kurang dari 3 kali batas atas normal.

Albumin dan globulin serum secara kuantitatif tidak berubah.

Kadar besi dalam darah naik.

Ig G dan IgM serum naik pada 1/3 pasien selama fase akut.

Penentuan transaminase serum berguna untuk diagnosis dini.

3. Kelainan Hematologis

Fase pra ikterik ditandai dengan leukopenia, limfopenia dan neutropenia, kelainan
ini menjadi normal kembali sewaktu ikterus timbul.

Waktu protrombin memanjang dalam kasus yg berat.

Laju endap darah meningkat pada fase pra ikterik.

4. Biopsi Hati Dengan Jarum

Jarang dilakukan pada fase akut

Dapat digunakan untuk mendiagnosis adanya komplikasi kronik beserta tipenya.

Jagan sekali kali melakukan biopsi hati kuarng dari 6 bulan setelah episode akut
sebab sukar membedakan gambaran penyembuhan normal dan hepatitis kronis.

DIAGNOSIS BANDING
1. Kolesistitis
2. Abses hepar
3. Sirosis hepar
4. Hepatitis virus lainnya

Anda mungkin juga menyukai