Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

Dengue Shock Syndrome

Disusun Oleh :
Rachel S. Aritonang
030.10.227
Pembimbing :
dr. H. Didi Sukandi, SpA

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 29 JUNI 5 SEPTEMBER 2015
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2015
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RS PENDIDIKAN : RSUD KARAWANG
STATUS PASIEN KASUS II
Nama Mahasiswa : Rachel Aritonang Pembimbing : dr. H. Didi Sukandi, Sp.A
NIM
: 030.10.227
Tanda tangan :
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. E
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur
: 4 tahun 0 bulan 0 hari
Suku Bangsa : Sunda
Tempat / tanggal lahir : Karawang, 4 Juli 2011
Agama
: Islam
Alamat
: Dusun Gedang Manggala RT/RW 006/002, Desa Cilewo,
Kecamatan Telaga Sari
0

Pendidikan
: Belum Sekolah
Orang tua / Wali
Kakek :
Nenek :
Nama
: Tn. A
Nama
: Ny. O
Umur
: 70 tahun
Umur
: 46 tahun
Alamat
: Idem
Alamat
: Idem
Pekerjaan
: Buruh tani
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Pendidikan
:Pendidikan
:Suku bangsa : Sunda
Suku bangsa : Sunda
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Hubungan dengan wali : pasien merupakan cucu kandung
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny. O (nenek pasien)
Lokasi
: High Care Unit Ruang Rawa Merta
Tanggal / waktu
: 5 Juli 2015
Tanggal masuk
: 4 Juli 2015
Keluhan utama
: Panas tinggi sejak 4 hari SMRS
Keluhan tambahan : Mual, muntah, lemas, susah BAB
A. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang ke IGD RSUD Karawang diantar oleh kakek dan neneknya dengan
keluhan panas tinggi. Nenek pasien mengatakan pasien panas tinggi sejak 4 hari
sebelum masuk rumah sakit dan timbul mendadak. Panas dirasakan dengan perabaan
tangan. Awal terjadinya panas dirasakan terus menerus, namun setelah itu panas
dilaporkan naik turun. Panasnya meningkat ketika sore menjelang malam hari dan
menurun pada pagi menjelang siang.
Selain itu, pasien juga mengalami mual dan muntah. Muntah sebanyak 2 kali, 2
hari sebelum masuk rumah sakit. Muntahnya sedikit, berisi air, berwarna bening
kekuningan. Pasien sulit mengkonsumsi makanan karena kemudian merasa mual lalu
muntah, sehingga hanya diberi banyak minum. Pasien juga sulit buang air besar,
namun buang air kecil lancer. Dua hari sebelum masuk rumah sakit pasien sangat
lemas sehingga tidak sanggup melakukan aktivitas sehari hari. Sejak sakit pasien
juga menjadi rewel dan sulit tidur. Mimisan, gusi berdarah, dan riwayat perdarahan
lainnya disangkal.
Pasien kemudian dibawa berobat ke mantri oleh kakek-neneknya dan diinfus
sebanyak 2 botol, serta diberi obat sirup penurun panas. Keluhan pasien sempat
membaik untuk sementara waktu, namun kembali sakit lagi.
Keluhan keluhan di atas baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Riwayat
keluhan yang sama pada keluarga disangkal, namun tetangga-tetangga yang tinggal di
1

dekat rumah pasien banyak yang menderita DBD, kurang lebih 4 orang. Pasien tidak
pernah dirawat sebelumnya.
B. RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
Penyakit
Alergi
Cacingan
DBD
Otitis
Parotitis

Umur
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)

Penyakit
Difteria
Diare
Kejang
Morbili
Operasi

Umur
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)

Penyakit
Penyakit jantung
Penyakit ginjal
Radang paru
TBC
Lain-lain

Umur
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)

Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita : Pasien belum pernah


menderita keluhan seperti sekarang.
C. RIWAYAT KEHAMILAN / KELAHIRAN
Morbiditas

Tidak ada

KEHAMILAN kehamilan
Perawatan antenatal
Tempat persalinan
Penolong persalinan

(tidak tahu)
Rumah Pribadi
Paraji (dukun beranak)
Spontan
Cara persalinan
Penyulit : Masa gestasi
Cukup bulan
Berat lahir : 2300 gr
KELAHIRAN
Panjang lahir : (tidak tahu)
Lingkar kepala : (tidak tahu)
Keadaan bayi
Langsung menangis (+)
Kemerahan (+)
Nilai APGAR : (tidak tahu)
Kelainan bawaan : tidak ada
Kesimpulan riwayat kehamilan / kelahiran : Baik (Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan)
D. RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi I
: (tidak tahu)
Gangguan perkembangan mental
: Tidak ada
Psikomotor

(Normal: 5-9 bulan)

Tengkurap

(Tidak tahu)

(Normal: 3-4 bulan)

Duduk

(Tidak tahu)

(Normal: 6-9 bulan)

Berdiri

(Tidak tahu)

(Normal: 9-12 bulan)

Berjalan

Umur 13 bulan

(Normal: 13 bulan)

Bicara

Umur 15 bulan

(Normal: 9-12 bulan)

Perkembangan pubertas
Rambut pubis
: belum
Payudara
: belum
Menarche
: belum
2

Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan : (sesuai usia)


E. RIWAYAT MAKANAN
Umur

ASI/PASI

(bulan)

Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

02

ASI + PASI

24

PASI

46

PASI

68

PASI

+ (Biskuit)

8 10

PASI

10 -12

PASI

Kesulitan makan : menurut nenek pasien, pasien tidak memilih-milih makanan dan
makan dengan baik, kecuali saat sakit nafsu makan pasien berkurang.
Kesimpulan riwayat makanan : Sejak lahir pasien mendapat ASI eksklusif sampai
dengan usia 18 bulan.
F. RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin
BCG

Dasar ( umur )
-

Ulangan ( umur )
-

DPT / PT

Polio

Campak

Hepatitis B

Kesimpulan riwayat imunisasi : (-)


G. RIWAYAT KELUARGA
a. Corak Reproduksi
No

Tanggal lahir
(umur)

Jenis
kelamin

Hidup

Lahir
mati

Abortus

Mati
(sebab)

Keterangan
kesehatan

1.

4 Juli 2011

Perempuan

Pasien

b. Riwayat Pernikahan
Nama
Perkawinan ke-

Ayah / Wali
Tn. A
1

Ibu / Wali
Ny. O
1
3

Umur saat menikah


Pendidikan terakhir
Agama
Suku bangsa
Keadaan kesehatan
Kosanguinitas
Penyakit, bila ada
c.

tahun
Islam
Sunda
Sehat
-

tahun
Islam
Sunda
Sehat
-

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada yang mengalami hal serupa dengan pasien. Kakek dan nenek pasien

tidak menderita penyakit hipertensi, pembengkakan jantung dan kencing manis.


H. RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN
Pasien tinggal bersama kakek, nenek, di sebuah rumah tinggal di rumah susun
beratap genteng, berlantai keramik, berdinding tembok. Keadaan rumah susun padat,
ventilasi dan pencahayaan kurang. Sumber air bersih dari air PAM. Air limbah rumah
tangga disalurkan dengan baik dan pembuangan sampah (berjarak 15 meter dari
rumah) setiap harinya diangkut oleh petugas kebersihan. Di daerah tersebut hanya pernah
satu atau dua kali dilakukan fogging, hanya bila penduduk patungan uang. Pinggiran
rumah susun terdapat sawah (berjarak 15 meter).
Kesimpulan Keadaan Lingkungan : Kurang baik
I.

RIWAYAT SOSIAL DAN EKONOMI


Kakek pasien bekerja sebagai buruh tani / perkebunan dengan penghasilan tidak

tetap. Sedangkan nenek pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Menurut kakek dan
nenek pasien penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Kesimpulan sosial ekonomi: Cukup baik
II. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan di Bangsal (5 Juli 2015)
A. Status Generalis
Keadaan Umum
Kesan Sakit
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis, kontak tidak adekuat
Kesan Gizi
: Baik
Keadaan lain
: Anemis (-), ikterik (-), sianosis (-) bibir, dyspnoe (-),
edema (-)
Data Antropometri
Berat Badan sekarang
: 14 kg
Berat Badan sebelum sakit : 14 kg
Tinggi Badan
: 100 cm
Status Gizi
4

- BB / U = 14 / 16 x 100% = 87,5% (Gizi normal)


- TB / U = 100 / 103 x 100% = 97% (Tinggi normal)
- BB / TB = 14 / 16 x 100% = 87,5% (Gizi normal)
Tanda Vital
Nadi
: 155 x / menit, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri, regular
Tekanan Darah
: 90/50 mmHg
Nafas
: 38x / menit, tipe abdomino-torakal, inspirasi : ekspirasi = 1 : 3
Suhu
: 37,0O C, axilla (diukur dengan termometer air raksa)
KEPALA
: Normocephalic, deformitas (-), ubun-ubun sudah menutup
RAMBUT
: Rambut hitam, distribusi merata dan tidak mudah dicabut, cukup tebal
WAJAH
:Wajah simetris, tidak ada pembengkakan, ptekiae (-), luka atau jaringan
parut
MATA:
Visus
: tidak dinilai
Ptosis
: -/Sklera ikterik
: -/Lagofthalmus : -/Konjunctiva anemis : +/+
Cekung
: -/Exophthalmus
: -/Kornea jernih : +/+
Strabismus
: -/Lensa jernih : +/+
Nistagmus
: -/Pupil
: bulat, isokor
Refleks cahaya
: langsung +/+ , tidak langsung +/+
TELINGA :
Bentuk
: normotia
Tuli
: -/Nyeri tarik aurikula : -/Nyeri tekan tragus
: -/Liang telinga
: lapang
Membran timpani
: sulit dinilai
Serumen
: -/Refleks cahaya
: sulit dinilai
Cairan
: -/HIDUNG :
Bentuk
: simetris
Napas cuping hidung
:-/Sekret
: -/Deviasi septum
:Mukosa hiperemis
: -/BIBIR : Simetris saat diam, mukosa berwarna merah muda, kering (+), sianosis (-)
MULUT : Oral higiene baik, gigi caries (-), trismus (-), mukosa gusi dan pipi : merah
muda, hiperemis (-), ulkus (-), halitosis (-), lidah : normoglosia, ulkus (-), hiperemis (-)
massa (-)
TENGGOROKAN : Tonsil T1-T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar, detritus (-),
faring tidak hiperemis, ulkus (-) massa (-)
LEHER : Bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid maupun KGB,
tidak tampak deviasi trakea, tidak teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba
di tengah
THORAKS :
JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis terlihat pada ICS V linea midklavikularis sinistra
Palpasi
: Ictus cordis teraba pada ICS V linea midklavikularis sinistra
Perkusi
: Batas kiri jantung : ICS V linea midklavikularis sinistra
Batas kanan jantung : ICS III V linea sternalis dextra
Batas atas jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
5

PARU
Inspeksi : Bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada
pernafasan yang tertinggal, pernafasan abdomino-torakal, pada sela iga
tidak terlihat adanya retraksi, pembesaran KGB aksila -/- , tidak

ditemukan efloresensi pada kulit dinding dada


: Nyeri tekan (-), benjolan (-), gerak napas simetris kanan dan kiri,
vocal fremitus sama kuat kanan dan kiri
Perkusi
: Sonor di kedua lapang paru.
Batas paru lambung
: ICS VII linea axilarris anterior
Batas paru hepar
: ICS VI linea midklavikularis dextra
Auskultasi : Suara napas vesikuler, reguler, ronchi -/-, wheezing -/ABDOMEN :
Inspeksi
: Perut kembung, tidak dijumpai adanya efloresensi pada kulit perut
maupun benjolan, kulit keriput (-) gerakan peristaltik (-)
Palpasi
: Sedikit cembung, supel, NT (+) di region epigastrium, hepar: 1/3 cm di
Palpasi

bawah arcus costae kanan/ 1 cm di bawah proc. Xiphoideus, lien:


Schuffner 0.
: Hepar: 3 cm di bawah arcus costae kanan/ 1 cm di bawah
Proc. Xiphoideus, timpani pada seluruh lapang perut, shifting dullness (-)
Auskultasi
: Bising usus (+), frekuensi 4 x / menit
ANOGENITALIA :
(Tidak diperiksa)
KGB :
Preaurikuler
: Tidak teraba membesar
Postaurikuler
: Tidak teraba membesar
Submandibula
: Tidak teraba membesar
Supraclavicula
: Tidak teraba membesar
Axilla
: Tidak teraba membesar
Inguinal
: Tidak teraba membesar
ANGGOTA GERAK :
Ekstremitas
: Akral hangat ++/--, sianosis (-)
Tangan
Kanan
Kiri
Tonus otot
normotonus
normotonus
Sendi
aktif
aktif
Refleks fisiologis
(+)
(+)
Refleks patologis
(-)
(-)
Lain-lain
ptekiae (-)
ptekiae (-)
Perkusi

Kaki
Kanan
Kiri
Tonus otot
normotonus
normotonus
Sendi
aktif
aktif
Refleks fisiologis
(+)
(+)
Refleks patologis
(-)
(-)
Lain-lain
ptekiae (-)
ptekiae (-)
KULIT : Warna sawo matang merata, pucat (-), tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit
baik, lembab, pengisian kapiler < 3 detik, petechie (-)
TULANG BELAKANG : Bentuk normal, tidak terdapat deviasi, benjolan (-), ruam (-)
TANDA RANGSANG MENINGEAL :
6

Kaku kuduk
Brudzinski I
Brudzinski II
Laseq
Kerniq

(-)
(-)
(-)
(-)
(-)

(-)
(-)
(-)
(-)

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium (04-07-2015) (IGD) (16:18)
Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Hitung jenis:

Hasil
15,5 g/ dL*
5,84 ribu/L
39 ribu/L*
41,7%*

Nilai Normal
11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Basofil

1%*

0-1

Eosinofil

0%*

1-3

Neutrofil

42%

40 70

Limfosit

47%*

20 40

11%
214 mg/dL

28
< 140

13,7 g/ dL*
3,65 ribu/L*
30 ribu/L*
38,4%

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

HCU RAWA MERTA (23:11)


11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
15,6 g/ dL*
Leukosit
4,81 ribu/L*
Trombosit
30 ribu/L*
Hematokrit
42,9%*
(05/07/15) HCU RAWA MERTA (01:58)
15,1 g/ dL*
7,15 ribu/L
15 ribu/L*
41,2%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(11:51)

17,7 g/ dL*
19,65 ribu/*L
10 ribu/L*
47,4%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(14:03)

3,49 g/ dL*
2,06 g/ dL*

6,60 8,70
3,50 5,00

Monosit
Gula Darah Sewaktu
(IGD) (19:07)
Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit

Protein Total
Albumin

Globulin
(15:35)

1,43 g/ dL*

3,10 3,70

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(18:18)

18,1 g/ dL*
19,18 ribu/L*
18 ribu/L*
49,6%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0
Nilai Normal
Negatif
Negatif

Imunologi
Hasil
Dengue IgG
(+)
Dengue IgM
(+)
Kimia
Natrium
136 mol/L
Kalium
4,5 mol/L
Chlorida
102 mol/L
Kalsium
7,38 mg/dL*
(19:15) (Setelah transfusi WB 100cc)
17,6 g/ dL*
22,39 ribu/L*
32 ribu/L*
48,2%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(21:40)

48,2 mg/ dL
0,48 mg/ dL*

15,0 50,0
0,50 0,90

Ureum
Kreatinin
(22:59)

14,7 g/ dL*
17,95 ribu/L*
16 ribu/L*
40,8%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(06/07/15) (03:15)

13,2 g/ dL
23,26 ribu/L*
39 ribu/L*
36,4%

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(05:56)

14,8 g/ dL*
35,77 ribu/L*
30 ribu/L*
40,8%*
143 mg/dL*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0
< 140

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
GDS
(09:51)

13,3 g/ dL
41,69 ribu/L*
29 ribu/L*
35,7%

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(17:10)

135 145
3,5 5,6
98 108
8,00 10,40

13 g/ dL
52,88 ribu/L*
19 ribu/L*
34,9%

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(22:35)

12,4 g/ dL
51,54 ribu/L*
30 ribu/L*
34%

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(07/07/15) (03:33)

12,6 g/ dL
59,28 ribu/L*
48 ribu/L*
35,2%

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(09:37)

11 g/ dL*
50,31 ribu/L*
26 ribu/L*
30,4%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(15:29)

9,2 g/ dL*
42,76 ribu/L*
10 ribu/L*
25,7%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(20:56)

9,8 g/ dL*
45,94 ribu/L*
60 ribu/L*
28,9%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(22:56)

10,8 g/ dL*
41,64 ribu/L*
41 ribu/L*
31,5%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(08/07/15) (03:47)

9,4 g/ dL*
42,68 ribu/L*
80 ribu/L*
27,4%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(11:14)

10,3 g/ dL*
45,84 ribu/L*
111 ribu/L*
29,3%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(23:50)

9,5 g/ dL*
20,8 ribu/L*
121 ribu/L*
29%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(09/07/15) (11:28)

8,7 g/ dL*
35,16 ribu/L*
121 ribu/L*
25,5%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(10/07/15) (10:20)

8,7 g/ dL*
23,46 ribu/L*
82 ribu/L*
25,9%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(11/07/15) (10:59)

7,6 g/ dL*
20,76 ribu/L*
38 ribu/L*
22,3%*

11,5 13,5
5,00 14,50
150 - 440
34,0 40,0

Hemoglobin
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
(12/07/15) (10:11)

Hemoglobin
7,4 g/ dL*
11,5 13,5
Leukosit
17,34 ribu/L*
5,00 14,50
Trombosit
58 ribu/L*
150 - 440
Hematokrit
21,6%*
34,0 40,0
V. RESUME
Pasien anak perempuan usia 4 tahun dengan keluhan panas tinggi sepanjang hari
sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Panas timbul secara mendadak. Awal
terjadinya panas dirasakan terus menerus, namun setelah itu panas dilaporkan naik
turun, meningkat ketika sore menjelang malam hari dan menurun pada pagi menjelang
siang, dan suhu tinggi. Riwayat mimisan, gusi berdarah, atau perdarahan lainnya
disangkal. Pasien juga dilaporkan mual, muntah, lemas, penurunan nafsu makan, dan
sulit BAB. Sejak sakit pasien juga menjadi rewel dan sulit tidur.
Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 90/50mmHg, nadi 155x/menit, laju
pernapasan 38x/menit, suhu 37,0oC, NT (+) di region hipochondriaca dextra,
epigastrium, pada pemeriksaan abdomen didapatkan hepar 1/3 cm di bawah arcus costae
kanan/ 1 cm di bawah proc. Xiphoideus. Pada pemeriksaan Laboratorium didapatkan
hasil hemoglobin meningkat, leukositosis, trombositopenia, dan hematokrit meningkat.
VI. DIAGNOSIS BANDING
Dengue Shock Syndrome
Demam Berdarah Dengue Grade III
Demam Berdarah Chikungunya
10

V. DIAGNOSIS KERJA
Dengue Shock Syndrome
VII. PEMERIKSAAN ANJURAN
- Hematologi rutin ulang
- IgM & IgG Dengue blot
- Urinalisis
- Faal Hati : SGOT/ SGPT
VII. PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
1. Komunikasi-Informasi-Edukasi kepada orang tua pasien mengenai keadaan
2.
3.
4.
5.
6.
7.

pasien
Tirah baring
Observasi ketat tanda vital
Tampung urin/24 jam
Periksa berat badan setiap hari
Periksa lingkar perut setiap haro
Minum cukup 1,5-2L/hari

8. Memberikan memberikan nutrisi dengan gizi yang seimbang sesuai usia.


Anjurkan agar ibu membuatkan makanan yang tinggi akan kadar zat besi seperti,
hati, daging merah dan bayam.
Medikamentosa
1.
2.
3.
4.

IVFD RL
Paracetamol
Lasix
Trombosit

VIII. PROGNOSIS
Ad Vitam
Ad Sanationam
Ad Fungtionam

Guyur
3x1cth
1x15mg
5 unit

: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: ad bonam

11

FOLLOW UP
Hari
1

S
- Panas
sejak 4
hari
SMRS
- Batuk (-)
- Flu (-)
- Mimisan
(-)
- Perdaraha
n gusi (-)
- BAB (-) 3
hari

O
CM kontak adekuat / TSB
TD: 90/70
Nadi: 134 x/menit, lemah
Suhu: 37C
RR: 23 x/menit
Kepala: Normocephali
Mata: CA -/-, SI -/Hidung: NCH (-)
Mulut: Kering (+), pucat (-)
Leher: KGB dan tiroid tidak

A
DSS

P
16.00
-

100cc
18.40
IVFD RL
19.45
IVFD RL guyur 100cc < 1 jam,

HES steril
Paracetamol 3x1cth
Obs ketat
Cek H2TL / 1 jam
Tampung urin/24 jam

13.00 wib
IVFD RL

teraba
Paru: SNV +/+, rh -/-, wh -/Abdomen: Datar, supel, BU (+)
3x/m, turgor baik, NT (+), hepar
dan lien tidak teraba
Ekstremitas: keempat

Loading WIDA 100cc


16.30
Loading RL 400cc
17.45
Loading WIDA HES steril

ekstremitas teraba hangat, RL


2

- Perut
kembung,
membesar
- BAB (+)
cokelat
- BAK
220cc / 9
jam,
kuning
pekat
BB : 14 kg
LP : 48 cm

(+), CRT < 2


CM kontak adekuat / TSB
TD : 80/70 mmHg
Nadi: 148x/menit
Suhu: 36C
RR: 48x/menit
Kepala: Normocephali
Mata: Oedem palpebra +/+, CA

DSS

- Demam

-/-, SI -/Hidung: NCH (-)


Mulut: kering (+), pucat (-)
Leher: KGB dan tiroid tidak

teraba
Paru: SNV +/+, rh -/-, wh -/Abdomen: Cembung, supel, BU
(+) 3x/1m, turgor baik, NT (-),

(+)

/ jam
Lasix 1x15mg
Transfusi trombosit 5 unit cito
Cek serum albumin
Obs ketat / jam
16.00 wib

IVFD RL 30 tpm
Obs lingkar perut
Cek anti dengue IgG, IgM cito
Cek serum elektrolit
16.30 wib
Plasbumin 25% 100cc cito
Stop Kalmethasone
21.00
Amoxicillin 2x700mg
Tampung urin/24 jam

12.00
IVFD 2A 30 tpm

hepar dan lien tidak teraba,


Ekstremitas: keempat
< 2
CM kontak adekuat / TSB
TD: 100/60

(2x)

diulang, obs ttv & jumlah urine

ekstremitas teraba hangat, CRT


3

150cc/jam

DSS

12

- Mimisan

Nadi: 142 x/menit


Suhu: 37,9C
(+)
RR: 47 x/menit
- BAB
Kepala: Normocephali
hitam 2x
Mata: CA -/-, SI -/Hidung: NCH (-)
03.00
Mulut: Kering (-), pucat (-)
LP : 48 cm Leher: KGB dan tiroid tidak
06.00
teraba
LP : 53 cm
Paru: retraksi sela iga (+), SNV

NGT)
03.00
-

(+), hepar dan lien tidak teraba


Ekstremitas: ekstremitas atas

IVFD 2A 20 tpm
06.30
Lasix 2x15mg
IVFD 2A 15 tpm
Aminofurin pred 150 ml / hari
Neo K 2mg
Cefotaxime 2x1g
Sanmol 100mg
Obs ketat
18.00
IVFD RL + Adona 100mg 30

teraba hangat, bawah agak

tpm
Tampung urin/24 jam

Lasix 2x15mg
IVFD 2A 15 tpm
Aminofurin pred 150 ml / hari
Cefotaxime 2x1g

IVFD RL + Adona 100mg 30

+/+, rh -/-, wh +/+


Abdomen: Cembung <<, supel,
BU (+) 3x/m, turgor baik, NT

- Demam
(+)
- Lemas
BB : 14 kg

Lasix 1x15mg
Obs ketat cairan (input, output,

dingin, CRT < 2


CM/ TSS
TD : 100/55 mmHg
Nadi: 166x/menit
Suhu: 38,1C
RR: 44x/menit
Kepala: Normocephali
Mata: CA -/-, SI -/Hidung: NCH (-)
Mulut: kering (+), pucat (-)
Leher: KGB dan tiroid tidak

DSS

tpm
16.00

teraba
Paru: retraksi sela iga (+), SNV

Transfusi trombosit 5 unit


Cek H2TL / 6 jam
Tampung urin/24 jam
Th lain lanjut

Lasix 2x15mg
Aminofurin pred 150 ml / hari
Cefotaxime 2x1g

IVFD RL + Adona 100mg 30

+/+, rh -/-, wh -/Abdomen: Tegang, supel, BU


(+) 3x/1m, turgor baik, NT (-),
hepar dan lien tidak teraba,
Ekstremitas: keempat
ekstremitas teraba agak dingin,
5

- Lemas
- NGT
hitam

CRT < 2
CM/ TSS
TD: 90/60
Nadi: 98 x/menit
Suhu: 37C
RR: 44 x/menit
Kepala: Normocephali
Mata: CA -/-, SI -/Hidung: NCH (-)

DSS

tpm

13

Mulut: Kering (-), pucat (-)


Leher: KGB dan tiroid tidak
teraba
Paru: SNV +/+, rh +/+, wh -/Abdomen: Tegang<, supel, BU
(+) 3x/m, turgor baik, NT (-),
hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: keempat
6

- BAB
hitam 1x,
cair, lendir
(+)
- NGT
cokelat
kehitaman
200cc

ekstremitas hangat, CRT < 2


CM kontak kurang / TSS
TD : 100/60 mmHg
Nadi: 160x/menit
Suhu: 37,7C
RR: 29x/menit
Kepala: Normocephali
Mata: CA -/-, SI -/Hidung: NCH (-)
Mulut: kering (-), pucat (-)
Leher: KGB dan tiroid tidak

DSS

Transfusi FFP 200ml


Th lanjut
Cek H2TL / 24 jam

DSS

Lasix 2x15mg
Aminofurin pred 150 ml / hari
Cefotaxime 2x1g

IVFD RL + Adona 100mg 30

tpm
Gastric cooling
Bladder training

teraba
Paru: SNV +/+, rh -/-, wh -/Abdomen: Tegang<<, supel,
BU (+) 3x/1m, turgor baik, NT
(-), hepar dan lien tidak teraba,
Ekstremitas: keempat
ekstremitas teraba hangat, CRT
< 2
7

- BAB
hitam 1x,
lembek,
sedikit
- KU
membaik
BB : 14 kg
LP : 53 cm

CM kontak kurang / TSS


TD: 100/70
Nadi: 73 x/menit
Suhu: 37,1C
RR: 24 x/menit
Kepala: Normocephali
Mata: CA -/-, SI -/Hidung: NCH (-)
Mulut: Kering (+), pucat (-)
Leher: KGB dan tiroid tidak
teraba
Paru: SNV +/+, rh -/-, wh -/Abdomen: Cembung, supel, BU
(+) 3x/m, turgor baik, NT (+),
hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: keempat

14

ekstremitas teraba hangat, CRT


8

- Demam
(+)
- Bengkak
tungkai
kiri
BB : 14 kg

< 2
CM/ TSS
TD : 100/70 mmHg
Nadi: 126x/menit
Suhu: 37,6C
RR: 30x/menit
Kepala: Normocephali
Mata: CA -/-, SI -/Hidung: NCH (-)
Mulut: kering (-), pucat (-)
Leher: KGB dan tiroid tidak

DSS
P

Th lanjut

DSS
P

Lasix 2x15mg
Cefotaxime 2x1g

IVFD RL + Adona 100mg 30

teraba
Paru: SNV +/+, rh -/-, wh -/Abdomen: Cembung <<<,
supel, BU (+) 3x/1m, turgor
baik, NT (-), hepar dan lien
tidak teraba,
Ekstremitas: keempat
ekstremitas teraba hangat, CRT
< 2
9

- Demam
()
- BAB
lembek,
cair,
banyak,
warna
cokelat
muda
- Batuk (+)
- KU
membaik

CM/ TSS
TD: 100/60
Nadi: 96 x/menit
Suhu: 37,4C
RR: 24 x/menit
Kepala: Normocephali
Mata: CA -/-, SI -/Hidung: NCH (-)
Mulut: Kering (-), pucat (-)
Leher: KGB dan tiroid tidak

tpm

teraba
Paru: SNV +/+, rh -/-, wh -/Abdomen: Datar, supel, BU (+)
3x/m, turgor baik, NT (-), hepar
dan lien tidak teraba
Ekstremitas: keempat
ekstremitas teraba hangat, CRT

10

- Demam
(+)
- BAB

< 2
CM/ TSS
TD : 100/80 mmHg
Nadi: 130x/menit
Suhu: 37,9C

DSS
P

Diet TD II
Keluar HCU
RBP

15

lancar tapi

RR: 30x/menit
Kepala: Normocephali
lembek,
Mata: CA -/-, SI -/cair, warna Hidung: NCH (-)
Mulut: kering (-), pucat (-)
cokelat
Leher: KGB dan tiroid tidak
kekuninga
teraba
n
Paru: SNV +/+, rh -/-, wh -/- Batuk (+) Abdomen: Datar, supel, BU (+)
- KU makin
3x/1m, turgor baik, NT (-),
baik
hepar dan lien tidak teraba,
Ekstremitas: keempat
BB : 14 kg
ekstremitas teraba hangat, CRT
< 2
11

- Batuk (-)
- BAB
lancer,
tidak
lembek,
warna
kuning
- BAK
lancar

CM/ TSR
TD: 100/70
Nadi: 120 x/menit
Suhu: 36,6C
RR: 28 x/menit
Kepala: Normocephali
Mata: CA -/-, SI -/Hidung: NCH (-)
Mulut: Kering (-), pucat (-)
Leher: KGB dan tiroid tidak

DSS
P

DSS
P

Diet lunak

teraba
Paru: SNV +/+, rh -/-, wh -/Abdomen: Datar, supel, BU (+)
3x/m, turgor baik, NT (-), hepar
dan lien tidak teraba
Ekstremitas: keempat
ekstremitas teraba hangat, CRT

12

< 2
CM/ TSR
TD : 100/70 mmHg
Nadi: 118x/menit
Suhu: 36,5C
RR: 26x/menit
Kepala: Normocephali
Mata: CA -/-, SI -/Hidung: NCH (-)
Mulut: kering (-), pucat (-)
Leher: KGB dan tiroid tidak
teraba
Paru: SNV +/+, rh -/-, wh -/-

16

Abdomen: Datar, supel, BU (+)


3x/1m, turgor baik, NT (-),
hepar dan lien tidak teraba,
Ekstremitas: keempat
ekstremitas teraba hangat, CRT
< 2

ANALISA KASUS
Pasien datang dengan panas tinggi sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Awal
terjadinya panas terus menerus, namun setelah itu panas dilaporkan naik turun,
meningkat ketika sore menjelang malam hari dan menurun pada pagi menjelang siang.
Suhu tertinggi selama perawatan di rumah sakit adalah 38,1C dan suhu terendah adalah
36C. Ini merupakan tanda khas demam dengue, yaitu pola demam kurva kontinua dan
kemudian bifasik, biasanya berlangsung antara 2 7 hari. Penurunan demam terjadi
secara lisis, artinya suhu tubuh menurun segera, tidak secara bertahap. Menghilangnya
demam dapat disertai berkeringat dan perubahan pada laju nadi dan tekanan darah, hal ini
merupakan gangguan ringan sistem sirkulasi akibat kebocoran plasma yang tidak berat.
Wali pasien juga mengeluhkan adanya mual dan muntah 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Pasien muntah 2x, sedikit, berisi air, berwarna bening kekuningan. Pasien
mengalami penurunan nafsu makan, namun minum lancar, sehingga pasien sulit buang
air besar, buang air kecil tidak ada masalah. Sejak sakit pasien juga menjadi sangat
lemas, rewel dan sulit tidur. Mimisan, gusi berdarah, dan riwayat perdarahan lainnya
disangkal.
Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran pasien compos mentis, namun kontak
tidak adekuat. Tekanan darah 90/50mmHg, nadi 155x/menit, laju pernapasan 38x/menit,
suhu 37,0oC, NT (+) di region hipochondriaca dextra, epigastrium, pada pemeriksaan
abdomen didapatkan hepar 1/3 cm di bawah arcus costae kanan/ 1 cm di bawah proc.
Xiphoideus. Pada pemeriksaan Laboratorium didapatkan hasil hemoglobin meningkat,
leukositosis, trombositopenia, dan hematokrit meningkat.
17

Pada demam berdarah dengue, fase kritis (face syok) terjadi ketika demam turun
(time of fever defervescence), pada saat ini terjadi puncak kebocoran plasma sehingga
pasien dapat mengalami syok hipovolemi. Kewaspadaan dalam mengantisipasi
kemungkinan terjadinya syok yaitu dengan mengenal tanda dan gejala yang mendahului
syok (warning signs). Warning signs umumnya terjadi menjelang akhir fase demam,
yaitu hari sakit ke 3 7. Pasien akan tampak semakin lesu, tetapi pada umumnya tetap
sadar. Kelemahan, pusing, atau hipotensi postural dapat terjadi selama syok.
Hepatomegali dan nyeri perut sering ditemukan. Penurunan jumlah trombosit yang cepat
dan progresif menjadi di bawah 100.000 sel/mm 3, serta kenaikan hematokrit di atas data
dasar merupakan tanda awal perembesan plasma, dan pada umumnya didahului oleh
leukopenia.

18

Anda mungkin juga menyukai