Anda di halaman 1dari 12

Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi

terkontrol tanpa pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa
perintah dari sistem saraf sadar. Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena
bekerja diluar kesadaran.
Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung, pembuluh
darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh. Secara umu, sistem saraf
otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.
Sistem Saraf Simpatis
Sistem saraf simpatis terbagi juga menjadi dua bagian, yaitu saraf otonom cranial dan
otonom sacral. Sistem saraf ini berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabutserabut sarafnya, letaknya didepan column vertebrae.
Sistem saraf simpatis ini berfungsi untuk:

Mensarafi otot jantung

Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar

Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus

Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat

Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit

Mempertahankan tonus semua otot sadar

Sistem Saraf Parasimpatis


Sistem saraf parasimpatis, hampir sama dengan sistem saraf simpatis, hanya sistem
kerjanya saja yang berbeda. Jika saraf simpatis memacu jantung misalnya, maka sistem saraf
parasimpatis memperlambat denyut jantung.

Fungsi saraf parasimpatis adalah sebagai berikut:

Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis dan


kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung

Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung

Menpersarafi kelenjar ludah

Mempersarafi kelenjar parotis

Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, GIT, ginjal, pancreas,
lien, hepar dan kelenjar suprarenalis

Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin

Miksi dan defekasi


Pada dasarnya, sistem kerja saraf simpatis dan parasimpatis bekerja secara berlawahan

(antagonis). Misalnyanya: Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses


pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil,
memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat
memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi,
memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan
mengerutkan kantung kemih.
Sistem kerja sistem saraf otonom dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

A.

SistemMotorik
Sistem motorik sangat kompleks, berasal dari daerah motorik di corteks cerebri, impuls
berjalan ke kapsula interna, bersilangan di batang traktus pyramidal medulla spinalis dan
bersinaps dengan lower motor neuron.
Sel saraf motorik merupakan bagian dari struktur dan fungsi sistem saraf yang berfungsi
mengirim implus dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan
tubuh terhadap rangsangan.Badan sel saraf motorik berada di sistem saraf pusat.Dendritnya
sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat
panjang.

Mekanisme penghantaran informasi antara reseptor dengan sistem saraf pusat terjadi melalui
proses penghantaran impuls dengan kode irama dan frekuensi tertentu. Saraf eferen di sebut
sebagai saraf motorik terdiri dari dua bagian yaitu saraf motorik somatik dan saraf somatik
autonom
1.

Saraf motorik somatik


Saraf motorik somatik membawa implus dari pusat ke otot rangka sebagai organ
efektormelalui proses komunikasi secara biolistrik di saraf dan proses komunikasi melalui
neurotransmitor di hubungkan saraf-otot, dapat terbangkit kontraksi otot. Baik kekuatan maupun
jenis kontraksi oto rangka dapat dikendalikan oleh sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi.
Sistem saraf somatik turut berperan dalam proses pengendalian kinerja otot rangka yang
diperlukan untuk menyelengarakan berbagai sikap dan gerakan tubuh.

a.

Saraf-saraf Tulang Belakang (Spinal Nerves)


Saraf tulang belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf somatik; dimulai dari ujung
saraf dorsal dan ventral dari sumsum tulang belakang (bagian di luar sumsum tulang
belakang).Saraf-saraf tersebut mengarah keluar rongga dan bercabang-cabang di sepanjang
perjalanannya menuju otot atau reseptor sensoris yang hendak dicapainya.Cabang-cabang saraf
tulang belakang ini umumnya disertai oleh pembuluh-pembuluh darah, terutama cabang-cabang
yang menuju otot-otot kepala (skeletal muscles). Mekanisme input (masuknya informasiinformasi sensoris ke sumsum tulang belakang) dan output dari proses tersebut yang
menghasilkan informasi-informasi motorik dapat Soma sel dari axon-axon saraf tulang belakang
yang membawa informasi sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang terletak di luar sistem
saraf pusat (kecuali untuk sistem visual karena retina mata adalah bagian dari otak). Axon-axon
yang datang membawa informasi sensoris ke susunan saraf pusat ini adalah sarafsarafafferent.Soma-soma sel dari axon yang membawa informasi sensoris tersebut berkumpul di
dorsal rootganglia.Neuron-neuron ini merupakan neuron-neuron unipolar.Batang axon yang
bercabang di dekat soma sel, mengirim informasi ke sumsum tulang belakang dan ke organorgan sensoris.Semua axon di dorsal root menyampaikan informasi sensorimotorik.

b.

Saraf-saraf Kepala (Cranial Nerves)


Saraf-saraf kepala Terdiridari 12 pasang saraf kepala yang meninggalkan permukaan ventral
otak.Sebagian besar saraf-saraf kepala ini mengontrol fungsi sensoris dan motorik di bagian
kepala dan leher.Salah satu dari kedua belas pasang tersebut adalah saraf vagus (vagus
nerves/saraf yang berkelana), yang merupakan saraf nomor sepuluh yang mengatur fungsifungsi organ tubuh di bagian dada dan perut.Disebut vagus atau saraf yang berkelana karena
cabang-cabang sarafnya mencapai rongga dada dan perut.

2.

Saraf motorik autonom


Saraf motorik autonom merupakan salah satu komponen sistem saraf autonom yang
menegendalikan otot polos, otot jantung dan kelenjar. Sistem saraf autonom (SSAU) termasuk
berbagai pusat pengendali di otak, pada dasarnya melaksanakan kegiatan secara independen dan
tidak langsung dikendalikan oleh kesadaran. Sistem saraf autonom terutama mengendalikan
berbagai fungsi organ viseral yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, antara lain
fungsi jantung dalam mengatur volume curah jantung(cardiac ouput), fungsi pembuluh darah
dalam mengatur aliran darah keberbagai organ, dan fungsi pencernaan.
Saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang dan menuju organ yang bersangkutan.Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan
masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat
saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada
ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf autonom terdiri dari system saraf simpatik dan saraf parasimpatik.Organ yang
dilayani oleh saraf autonom bekerja secara autonom. Sistem ini biasanya disebut system motor
dan serabut aferen yang kembali dari organ interna bukan merupakan bagian dari system ini.
Sebagian besar organ menerima seperangkat serabut ganda, satu perangkat melalui saraf
simpatik dan yang lain melalui parasimpatik. Ujung akson pada saraf tersebut mengeluarkan
suatu zat transmitter yang berbeda pada pada efektor.Serabut-serabut system simpatik
mengeluarkan norepinefrin dan serabut- serabut system parasimpatik mengeluarkan asetilkolin.
Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion.
Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf

parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ
yang dibantu..Ada tiga ganglion simpatis yang tidak tergabung dalam ganglion paravertebralis
yaitu ganglion kolateral yang terdiri dari ganglion seliaka, ganglion mesenterikus superior dan
ganglion mesenterikus inferior.Ganglion parasimpatis terletak relatif dekat kepada alat yang
disarafinya bahkan ada yang terletak didalam organ yang dipersarafi.Semua serat preganglion
baik parasimpatis maupun simpatis serta semua serat postganglion parasimpatis, menghasilkan
asetilkolin sebagai zat kimia perantara.Neuron yang menghasilkan asetilkolin sebagai zat kimia
perantara dinamakan neuron kolinergik sedangkan neuron yang menghasilkan nor-adrenalin
dinamakan neuron adrenergik.Sistem saraf parasimpatis dengan demikian dinamakan juga sistem
saraf kolinergik, sistem saraf simpatis sebagian besar merupakan sistem saraf adrenergik dimana
postganglionnya menghasilkan nor-adrenalin dan sebagian kecil berupa sistem saraf kolinergik
dimana postganglionnya menghasilkan asetilkolin.Distribusi anatomik sistem saraf otonom ke
alat-alat visera, memperlihatkan bahwa terdapat keseimbangan pengaruh simpatis dan
parasimpatis pada satu alat.Umumnya tiap alat visera dipersarafi oleh keduanya.Bila sistem
simpatis yang sedang meningkat, maka pengaruh parasimpatis terhadap alat tersebut kurang
tampak, dan sebaliknya.Dapat dikatakan pengaruh simpatis terhadap satu alat berlawanan dengan
pengaruh parasimpatisnya.

Sistem motorik: jalur piramidal yaitu corticospinalis & corticobulbar tracts yang langsung
menginervasi motor neuron di brainstem atau spinal cord (melalui pryamid sistem pyramidal)

corticospinal bidang
otak: corticospinal bidang
hal pembedahan dalam brain-stem. cabang samping melihat. ( bidang limas kelihatan di
merah, dan limas decussation bertanda lebih rendah benar. )
diagram pokok fasciculi pita suara tulang belakang.
gray subyek 185 759
neuroname ancil-373
lubang jala pyramidal+tract
corticospinal atau bidang limas koleksi pejal axon perjalanan itu diantara kulit pohon berkenaan
dengan otak otak dan pita suara tulang belakang.
corticospinal bidang kebanyakan berisi motor axon. ini sebenarnya terdiri dari dua memisahkan
bidang di pita suara tulang belakang: cabang samping corticospinal bidang dan lebih dulu
corticospinal bidang. kesepakatan bidang ini memimpin ke arah kesepakatan sebagian terbesar,
satu sisi tubuh dikendalikan oleh sisi berlawanan otak.
juga corticobulbar bidang dianggap sebagai bidang limas. corticobulbar bidang membawa sinyal
motor kendali itu neuron lokasi di bucleus otak syaraf berkenaan dengan tengkorak daripada
motor neuron lokasi di pita suara tulang belakang. [1
neuron bidang limas limas neuron, tetapi itu tidak bagaimana bidang limas mendapatkan nama
nya, sebagai kebanyakan dari limas neuron mengirim mereka axon di tempat lain. [2 malahan,
ini mendapatkan nama nya dari bentuk corticospinal axon bidang: bila bidang limas melewati

medulla, ini bentuk bendel tebal serabut syaraf yang terbentuk agak suka limas.
trotoar motor
corticospinal bidang berasal dari sel limas di lapis v kulit pohon motor.
[mengubah] atas motor neuron
motor neuron badan sel di kulit pohon motor, bersama dengan mereka axon turun ke perjalanan
itu otak menahan dan pita suara tulang belakang, dirujuk sebagai atas motor neuron.
[mengubah] decussation dan synapse
neuronal badan sel di kulit pohon motor mengirim panjang axon kepada motor bucleus syaraf
berkenaan dengan tengkorak sebagian besar contralateral sisi midbrain (cortico-mesencephalic
bidang), pon (cortico-pontine bidang), medulla oblongata (cortico-bulbar bidang); jumlah besar
serabut ini, akan tetapi, perpanjang semua jalan hingga [menuju] ke pita suara tulang belakang
(corticospinal bidang).
kebanyakan dari cortico-spinal serabut (tentang 80% menyeberang melalui kepada contralateral
sisi di medulla oblongata (limas decussation. yang menyeberang di medulla oblongata perjalanan
di cabang samping corticospinal bidang.
10% masuk cabang samping corticospinal bidang di sama sisi
yang tersisa dari mereka (10% menyeberang melalui di tingkat mereka keluar pita suara itu
tulang belakang, dan perjalanan ini di lebih dulu corticospinal bidang.
yang mana saja dari dua ini bidang ini perjalanan di, cortico-spinal axon akan synapse dengan
lainnya neuron di tanduk yang mengenai sirip perut. tanduk yang mengenai sirip perut ini neuron
dianggap second-order neuron di trotoar ini, tetapi tidak bagian dari corticospinal bidang sendiri.
[mengubah] dari berkenaan dengan otak ke motor neuron
motor axon memindahkan semakin dekat bersama sebagai mereka turun ke perjalanan berkenaan
dengan otak sumsum otak, dan bentuk bagian dari kemudian anggota kapsul internal.

serabut motor melanjutkan ke dalam brainstem. bendel corticospinal axon kelihatan sebagai dua
column-like struktur ( limas ) di permukaan yang mengenai sirip perut medulla oblongata
inilah di mana bidang limas nama datang dari.
setelah decussation, axon sepanjang perjalanan pita suara tulang belakang cabang samping
sebagai corticospinal bidang. serabut yang tidak menyeberang melalui di medulla oblongata
sepanjang perjalanan memisahkan lebih dulu corticospinal bidang, dan kebanyakan mereka
menyeberang melalui kepada contralateral sisi di pita suara tulang belakang, sebentar sebelum
mencapai motor lebih rendah neuron.
[mengubah] motor lebih rendah neuron
di pita suara tulang belakang, axon atas motor neuron ikat kebanyakan mereka melalui
interneuron, tetapi ke kurang lebih tingkat juga melalui langsung synapse dengan motor lebih
rendah neuron (lmn, lokasi di tanduk yang mengenai sirip perut pita suara tulang belakang.
di otak menahan, motor lebih rendah neuron lokasi di motor bucleus syaraf berkenaan dengan
tengkorak (occulomotor, trochlear, inti motor trigeminal syaraf, abducen, masase muka, barang
tambahan, hypoglossal. motor lebih rendah neuron axon tinggalkan otak menahan motor melalui
kegelisahan berkenaan dengan tengkorak dan melalui pita suara tulang belakang lebih dulu akar
kegelisahan tulang belakang masing-masing, end-up di neuromuscular piring dan sediakan motor
innervation untuk otot sukarela.
system extrapiramidal:
neural network berlokasi di otak, bagian dari sitem motorik untuk koordinasi gerakan; modulasi
aktivitas motorik dan regulasi
indirect control of anterior horn
subtrat: terletak: reticular formatio pons et medulla dan target neuron di spinal cord, termasuk
reflex, locomotion, complex movement, dan kontrol posture
Modulasi tractus ektrapiramidal
bagian dari system piramidal
Yaitu dari nigrostriata pathway, basal ganglia; cerebellum, vestibular nuclei, different sensory
area of cerebral cortex

di anatomi manusia, extrapyramidal sistem neural jaringan lokasi di otak yang bagian dari sistem
motor orang yang bersangkutan di koordinasi pergerakan. sistem disebut extrapyramidal
membedakan ini dari bidang kulit pohon motor yang mencapai sasaran-sasaran mereka dengan
bepergian melalui limas medulla. trotoar limas (corticospinal dan corticobulbar bidang)
mungkin secara langsung innervate motor neuron pita suara tulang belakang atau brainstem
(lebih dulu sel tanduk atau bucleus syaraf berkenaan dengan tengkorak tertentu), sedangkan
extrapyramidal pusat sistem mengelilingi modulasi dan peraturan (tidak langsung kendali) lebih
dulu sel tanduk.
extrapyramidal bidang terutama menemukan di reticular pembentukan pon dan medulla, dan
sasaran neuron di pita suara tulang belakang orang yang bersangkutan di refleks, berpindah
tempat, pergerakan gabungan, dan postural kendali. bidang ini pada gilirannya mengatur oleh
bagian-bagian dari macam sistem nerves pusat, termasuk nigrostriatal trotoar, fundamental
ganglia, otak besar, vestibular bucleus, dan berbeda wilayah berhubungan dengan perasaan kulit
pohon berkenaan dengan otak. semua ini komponen pengaturan dapat dianggap bagian dari
extrapyramidal sistem, di mereka mengatur tinggi nada kegiatan itu motor tanpa secara langsung
innervating motor neuron
extrapyramidal gejala
extrapyramidal sistem dapat mempengaruhi di jalan sejumlah, yang diwahyukan di bidang
extrapyramidal gejala seperti akinesia (ketidak-mampuan memulai pergerakan) dan akathisia
(ketidak-mampuan ke tanpa gerakan sisa).
extrapyramidal gejala (ep kekalutan pergerakan macam seperti tardive dyskinesia menderita
sebagai hasil mengambil dopamine antagonis, biasanya antipsychotic (neuroleptic narkoba, yang
sering menggunakan ke penyakit kejiwaan kendali, khususnya penyakit jiwa. lain
antidopaminergic narkoba suka antiemetic metoclopramide atau tricyclic antidepressant
amoxapine dapat juga sebab extrapyramidal efek samping
kekalutan

terbaik yang dikenal ep tardive dyskinesia tanpa disengaja, pergerakan otot tidak beraturan,
biasanya di muka). biasa lain ep termasuk akathisia (kerisauan), dystonia (kejang tegap leher
torticolli, mata oculogyric kemelut, lidah, atau rahang; banyak sering di anak-anak), druginduced parkinsonism (kekakuan pipa timbel tegap, bradykinesia/akinesia, beristirahat getaran,
postural ketidakstabilan; banyak sering di dewasa dan kaum tua),
meskipun penyakit parkinson utama penyakit nigrostriatal trotoar dan tidak extrapyramidal
sistem, hilangnya dopaminergic neuron di substantia nigra memimpin ke arah dysregulation
extrapyramidal sistem. sejak sistem ini mengatur postur dan bunyi otot kerangka, hasil sifat
bradykinesia penyakit parkinson.
extrapyramidal gejala dapat juga disebabkan oleh kerusakan otak, seperti di athetotic
kelumpuhan berkenaan dengan otak, yang tanpa disengaja menggeliat pergerakan disebabkan
oleh sebelum melahirkan atau perinatal kerusakan otak
Suatu fungsi motorik yang sempuma pada otot rangka memerlukan kerjasama yang terpadu
antara sistem piramidal dan ekstrapiramidal. Sistem piramidal terutama untuk gerakan volunter
sedang sistem ekstrapiramidal menentukan landasan untuk dapat terlaksananya suatu gerakan
volunter yang terampil dan mahir.1,4 Dengan kata lain, sistem ekstrapiramidal mengadakan
persiapan bagi setiap gerakan volunter berupa pengolahan, pengaturan dan pengendalian impuls
motorik yang menyangkut tonus otot dan sikap tubuh yang sesuai dengan gerakan yang akan
diwujudkan. Sistem eksta piramidal terdiri atas :
1. Inti-inti korteks serebri area 4S, 6 & 8.
2. Inti-inti subkortikal ganglia- basalis yang meliputi inti kaudatus, putamen, globus palidus,
substansi nigra, korpus subtalamikum dan inti talamus ventrolateralis.
3. Inti ruber dan formasio retikularis batang otak.
4. Serebelum.1,4
Inti-inti tersebut saling berhubungan melalui jalur jalur khusus yang membentuk tiga lintasan
lingkaran (sirkuit). Sedangkan sistem piramidal, dari korteks serebri area 4 melalui jalur-jalur
kortikobulbar dan kortikospinal (lintasan piramidal) menuju lower motor neuron (LMN). Untuk
mengetahui mekanisme terjadinya gerakan involunter, terlebih dahulu dijelaskan pengertian
perihal jalannya impuls motorik yang digunakan untuk mempersiapkan dan membangkitkan

gerakan volunter. Impuls motor dan ekstrapiramidal sebelum diteruskan ke LMN akan
mengalami pengolahan di berbagai inti ganglia basalis dan korteks serebelumnya sampai siap
sebagai impuls motorik/pengendali bagi setiap gerakan yang akan diwujudkan impuls motorik
piramidal. Keduanya merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam membangkitkan
setiap gerakan volunter yang sempurna.3,4
Ada 3 jalur sirkuit untuk pengolahan impuls motorik tersebut :
1) Sirkuit pertama
Lintasan sirkuit pertama akan dilalui oleh impuls motorik yang dicetuskan di area 4 dan 6, lalu
dihantarkan ke inti basal pons, korteks serebelum, inti dentatus, inti ruber dan inti ventro lateralis
dan akhimya kembali ke korteks motorik piramidal dan ekstrapiramidal area tersebut.
2). Sirkuit kedua
Merupakan lintasan yang akan dilalui oleh impuls motorik dari korteks serebri area 4, 4S dan 6,
menuju ke substansi nigra, putamen, globus palidus, inti ventrolateralis talami dan kembali ke
korteks motorik piramidal & ekstrapiramidal area 4, 4S dan 6.
3).Sirkuit ketiga
Impuls motorik dan area 4S dan 8 akan melalui sirkuit ini menuju ke inti kaudatus, globus
palidus dan inti ventrolateralis talami dan selanjutnya kembali ke korteks motorik area pyramidal
dan ekstrapiramidal area 6. Sebagian impuls tersebut akan diteruskan ke inti Luys sebelum
kembali ke korteks yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Buat Sribd
    Buat Sribd
    Dokumen1 halaman
    Buat Sribd
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Scribd 4
    Scribd 4
    Dokumen1 halaman
    Scribd 4
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Scribd 1
    Scribd 1
    Dokumen1 halaman
    Scribd 1
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Scribd 2
    Scribd 2
    Dokumen1 halaman
    Scribd 2
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Scribd 3
    Scribd 3
    Dokumen1 halaman
    Scribd 3
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen4 halaman
    Cover
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen10 halaman
    Presentation 1
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Kompresi
    Fraktur Kompresi
    Dokumen2 halaman
    Fraktur Kompresi
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Cover Makalah
    Cover Makalah
    Dokumen2 halaman
    Cover Makalah
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen17 halaman
    Refer at
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Met - Asam Amino Protein
    Met - Asam Amino Protein
    Dokumen40 halaman
    Met - Asam Amino Protein
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Morning Report 1 SEPTEMBER 2015
    Morning Report 1 SEPTEMBER 2015
    Dokumen23 halaman
    Morning Report 1 SEPTEMBER 2015
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen4 halaman
    Cover
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Case 5 Gagal Jantung
    Case 5 Gagal Jantung
    Dokumen44 halaman
    Case 5 Gagal Jantung
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Bang Vio
    Bang Vio
    Dokumen12 halaman
    Bang Vio
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Cover Kuesioner
    Cover Kuesioner
    Dokumen1 halaman
    Cover Kuesioner
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kimia I
    Tugas Kimia I
    Dokumen2 halaman
    Tugas Kimia I
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Peptikum
    Ulkus Peptikum
    Dokumen6 halaman
    Ulkus Peptikum
    Verani Citra Devi
    Belum ada peringkat
  • Case 2
    Case 2
    Dokumen15 halaman
    Case 2
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Stroke Non Hemoragik
    Stroke Non Hemoragik
    Dokumen34 halaman
    Stroke Non Hemoragik
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Case 2
    Case 2
    Dokumen15 halaman
    Case 2
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Makalah Case 3 Stroke Awal
    Makalah Case 3 Stroke Awal
    Dokumen3 halaman
    Makalah Case 3 Stroke Awal
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Amnesia
    Amnesia
    Dokumen14 halaman
    Amnesia
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Tingkat Pendidikan
    Tingkat Pendidikan
    Dokumen17 halaman
    Tingkat Pendidikan
    Novie Oktary
    100% (2)
  • 13 Pesandasargiziseimbang
    13 Pesandasargiziseimbang
    Dokumen3 halaman
    13 Pesandasargiziseimbang
    aghisninurul
    Belum ada peringkat
  • Dms146 Slide Dermatitis Atopik
    Dms146 Slide Dermatitis Atopik
    Dokumen8 halaman
    Dms146 Slide Dermatitis Atopik
    ayuafrilyasari
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Jantung
    Anatomi Jantung
    Dokumen16 halaman
    Anatomi Jantung
    Ahmad Fauzi
    Belum ada peringkat
  • Pleno - Interpretasi Kasus Anemia
    Pleno - Interpretasi Kasus Anemia
    Dokumen23 halaman
    Pleno - Interpretasi Kasus Anemia
    aghisninurul
    Belum ada peringkat