Anda di halaman 1dari 20

PEMBIMBING : Dr. Susanto, Sp.

Clinical signs in young patients with stroke


related to FAST: result of the sifap1 study

Aziz Rahman Muis


STASE BEDAH RSUD CIANJUR

Pendahuluan

Tujuan

Mengetahui gejala pada pasien stroke akut


muda, dengan fokus pada tanda-tanda yang
termasuk dalam skema FAST pada studi
kohort pasien muda dengan stroke Stroke in
Young Fabry Patients study (sifap1)
Menganalisis faktor yang mempengaruhi daya
guna dalam mengidentifikasi kejadian
serebrovaskular (CVEs)

Metode Penelitian

Analisis sekunder dari data sifap1


sifap1 dirancang sebagai multisenter studi
observasional prospektif multinasional pada
pasien muda yang menderita stroke di seluruh
Eropa

Sebanyak 5023 pasien stroke (usia 18-55


tahun) terdaftar dalam studi sifap1

Metode Penelitian

271 pasien dengan primer pendarahan dan


217 pasien tanpa klasifikasi CVE dikeluarkan
Populasi akhir terdiri dari 4.535 orang

METODE
PENELITIAN

PROSEDUR PENELITIAN
Subjek
Subjek penelitian
penelitian sesuai
sesuai kriteria
kriteria

Pemeriksaan 1
dilakukan pada
24 jam pertama

Inform
Inform consent
consent tertulis
tertulis

Tekanan darah
dipertahankan
sampai 7 hari dan
dilakukan
pemeriksaan ke 2

Desain Penelitian
INTERACT2
International,
Multicenter,
Prospective,
randomized,
kohort
kohort 4535
4535 pasien
pasien secara
secara ekstensif
ekstensif dianalisis
dianalisis termasuk
termasuk
Follow Up
rinci
openrinci medis
medis sejarah,
sejarah, faktor
faktor sosiodemografi,
sosiodemografi, klinis
klinis
karakteristik,
karakteristik, tingkat
tingkat keparahan
keparahan stroke,
stroke, nilai-nilai
nilai-nilai
langsung atau via
treatment,
laboratorium,
genetika,
laboratorium, genetika,
telfon pada hari
kerja
kerja jantung
jantung up
up serta
serta menyajikan
menyajikan gejala
gejala di
di rumah
rumah sakit
sakit
blinded endmasuk
masuk
ke 28 dan hari ke
point
trial.
Diagnosis dari
90
perdarahan intraserbral,
telah dikonfirmasi
Input
Input data
data awal
awal (basline)
(basline) oleh
oleh investigator
investigator
menggunakan CT dan

Hasil penelitian

Table 1 Study population, overall and by cholecystectomy procedure: distribution


by age, gender, severity of cholelitiasis, previous upper abdominal surgery, type
of admission, comorbiditis-Lazio Region, Italy, January 2007-September 2008

Table 2 Factors related to theincidence of 30-day complications after


cholecystectomy. OR crude and adjusted, p values-Lazio Region, Italy,
January 2007 Setember 2008 (N=13651)

Table 3 Association between the type of cholecystectomy and 30-day complications: OR and p
values from a crude model, risk-adjusted model and models with interaction with the age group,
severity of cholelithiasis, previous upper abdominal surgery and type of admission;p value of
hetergeneity of the strata-specific estmates-Lazio Region, Italy, January 2007 September 2008

Diskusi

Pasien yang mendapatkan terapi LC memiliki


prognosis jangka pendek yang lebih baik
dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan
OC untuk pengobatan batu empedu
Keunggulan pendekatan laparoskopi dalam hal
komplikasi 30 hari, konsisten pada berbagai
kategori usia, beratnya penyakit dan riwayat
operasi perut bagian atas
Dari sistem pengawasan di delapan Rumah sakit
Swiss, infeksi luka operasi (SSI) ditemukan lebih
sedikit pada pendekatan laparoskopi dibandingkan
dengan operasi terbuka tradisional (0,5% di LC vs
1,8% di OC)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan LC


yang lebih efektif daripada OC sehubungan
dengan komplikasi 30-hari

Critical Appraisal

Judul
Thirty-day complications after laparoscopic or open
cholecystectomy: a population-based cohort study
in Italy

Judul terlalu panjang, lebih dari > 12 kata

Sudah sesuai dengan hasil penelitian

Judul dibuat dengan kalimat yang sederhana, tidak


menggunakan singkatan dan menggunakan kalimat positif

Penulis

Nera Agabiti, Massimo Stafoggia, Marina Davoli, Danilo


Fusco, Anna Patrizia Barone, Carlo Alberto Perucci

Abstrak
Abstrak ditulis tidak dalam satu paragraf
tetapi secara terstruktur

Komponen : Objective, Design, Setting,


Outcome measures, Results, Conclusions

Kurang dari 250 kata

PICO

P = Semua penerimaan RS dengan diagnosis primer


atau sekunder batu empedu (ICD-9-CM = 574) dan
prosedur kolesistektomi (ICD-9-CM 51.22, 51,23), di
RS swasta dan publik dari wilayah lazio antara
Januari 2007 - September 2008, total 16.432 kasus
(usia 18 + tahun)

I= C = Membandingkan prognosis p asien yang

mendapatkan terapi LC dengan mereka yang


mendapatkan OC untuk pengobatan batu empedu
O = terapi LC memiliki prognosis jangka pendek yang
lebih baik dibandingkan dengan mereka yang
mendapatkan OC untuk pengobatan batu empedu

Kelebihan

Desain penelitian komplikasi 30-hari


berdasarkan populasi,
jumlah besar dan ketahanan prosedur
analitis
adalah kekuatan utama.

Memberikan kontribusi dalam hal


metodologi untuk memperkirakan risiko
yang merugikan
setelah operasi menggunakan
database sekunder
untuk memantau kualitas perawatan.

Kekurangan

Penggunaan kode ICD9-CM dalam definisi


tingkat keparahan
penyakit presentasi
dan komplikasi
adalah keterbatasan
utama

Metode : Kohort

Database :

Jumlah sample : 13.651 orang

Level of evidence : 2a

Data berasal dari sistem informasi


rumah sakit Lazio (HIS), yang mencakupi
seluruh RS publik dan swasta di Lazio

TERIMA KASIH
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai