Anda di halaman 1dari 7

perpustakaan.uns.ac.

id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas pendidikan di
Indonesia adalah dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah tentang
desentralisasi kurikulum yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang merupakan kurikulum yang disusun dan dilaksanakan
di masingmasing tingkat satuan pendidikan dengan memperhatikan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Sekolah diberi kewenangan untuk mengembangkan
kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi, potensi, karakteristik, dan sosial
budaya masyarakat pada daerah/sekolah masingmasing (Mulyasa, 2007: 20).
Pengembangan kurikulum KTSP salah satunya adalah dengan
pengembangan metode guru dalam mengajar. Dalam pengembangan KTSP perlu
didukung iklim pembelajaran yang kondusif bagi terciptanya suasana yang aman,
nyaman, dan tertib, sehingga proses pembelajaran yang demikan akan mendorong
terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan bermakna (Mulyasa,
2007: 33). Guru diberi kesempatan memilih dan menyesuaikan metode
pembelajaran yang dapat menarik dan membangkitkan minat belajar peserta didik,
sehingga siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dalam KTSP, kegiatan
pembelajaran tidak berpusat pada guru, tetapi lebih menempatkan siswa sebagai
subjek didik, sehingga menuntut diterapkan metode pembelajaran yang berpusat
pada siswa.

Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
guru
mata
pelajaran
kimia
dibelum
SMA
kimia.
Negeri
mencapai
banyak
Dimana
terdapat
Hal
8 yang
terdapat
Surakarta,
sekitar
KKM
ini belum
dapat
50%
tersebut.
sekitar
siswa
dilihat
siswa
mencapai
60%
Terlebih
masih
tidak
dari
siswa
Kriteria
mencapai
nilai
banyak
mencapai
untuk
commit
semester
Ketuntasan
mengalami
materi
nilai
1nilai
toKKM.
ganjil
user
koloid
KKM
Minimal
kesulitan
Hal
tahun
dan
pada
ini40%
diduga
ajaran
(KKM)
tahun
dalam
lainnya
disebabkan
2011/2012,
2010/2011
yaitu
pelajaran
70.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

2
karena minat belajar siswa terhadap pelajaran kimia masih rendah.
Selain itu
siswa menganggap pelajaran kimia adalah pelajaran yang susah
dan
membosankan. Dari alas an tersebut dibutuhkan cara agar siswa
tertarik pada
pelajaran kimia, sehingga mereka lebih mudah mempelajari dan
memahami
pelajaran kimia. Guru mata pelajaran Kimia di SMA N 8 Surakarta
sebenarnya
telah menggunakan media pembelajaran yang inovatif, yaitu
presentasi yang
dilengkapi dengan animasi macromedia . flash
Namun demikian metode yang
digunakan masih terpusat pada guru, belum banyak melibatkan siswa.
Koloid adalah salah satu pokok bahasan yang sangat dekat dengan
kehidupan kita seharihari. Pada materi ini menuntut siswa untuk
banyak
menghafal istilah dan juga memahami konsep, karena banyak
kemiripan istilah
dan konsep materi, sehingga dalam pembelajaran koloid ini
dibutuhkan metode
pengajaran yang menarik, agar siswa dengan mudah menghafal dan
memahami
materi koloid. Salah satunya adalah dengan mengaitkan materi
dengan keadaan
pada kehidupan seharihari (Contextual Teaching and Learning).
Selain itu
pembelajaran secara berkelompok

(Cooperative Learning)
dapat memperluas

wawasan siswa dengan saling berbagi pengalaman dan juga melatih


siswa untuk
menemukan sendiri pengetahuannya (konstruktivis). Dengan
menerapkan metode
pembelajaran yang seperti ini diharapkan siswa lebih mudah dalam
memahami,
mengingat, dan menghaf al materi koloid sehingga berdampak pula
dengan dengan
meningkatnya prestasi belajar siswa.
Salah satu metode pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran
Student Team Achievement Division
(STAD). Dengan metode ini siswa diajak
berperan aktif dalam pembelajaran, dimana siswa saling
membantu
dari
untuk
metode
lain,
menutup
eksperimen.
metode
seperti
mengajar
STAD
kemungkinan
dan
STAD
Dengan
ceramah,
juga
memotivasi
pada
ini
dapat
berbagai
metode
adalah
metode
diskusi
dilaksanakan
sehingga
mudah
mata
STAD
STAD
kelompok,
pelajaran
dapat
diaplikasikan
dapat
yang
dengan
menguasai
maupun
juga
dimodifikasi
(Majoka,
menggabungkan
dimodifikasi
oleh
demonstrasi
materi
et
guru
al.,
dengan
dan
pelajaran.
2010:
dengan
dapat
kelas.
17).
berinteraksi,
saling
Kelebihan
digunakan
Selain
dengan
Tidak
melakukan
eksperimen
itumetode
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

3
berkelompok, siswa mengetahui secara nyata peristiwa seperti yang
disebutkan
didalam teori, sehingga lebih memahami kaitan antara teori koloid
dengan
kehidupan sebenarnya (Contextual Teaching and Learning).
SMA Negeri 8 Surakarta adalah salah satu sekolah di Kota
Surakarta
yang telah memiliki fasilitas laboratorium kimia dan juga laboratorium
komputer.
Akan tetapi pembelajaran kimia masih jarang memanfaatkan labor
atorium kimia
untuk eksperimen. Padahal dengan ber eksperimen di laboratorium
siswa akan
mempunyai pengalaman secara riil dengan berperan aktif
membangun
pengetahuannya, sehingga diharapkan mereka lebih mudah
memahami dan
mengingat pelajaran. Begitu juga dengan laboratorium komputer
hanya
dimanfaatkan untuk pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) saja.
Padahal laboratorium komputer juga dapat digunakan untuk menunjang
pelajaran
kimia. Dengan memanfaatkan laboratorium komputer dapat
dijadikan alternatif
eksperimen yaitu dengan cara virtual. Dengan eksperimen virtual,
diharapkan
siswa juga berperan aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri.
Kelebihan
dari laboratorium virtual adalah dapat menjadikan pembelajaran
lebih efisien
waktu. Selain itu juga dapat menghemat biaya, mengingat bahan
bahan kimia
yang semakin mahal (Tuysuz, 2010: 38). Eksperimen dengan
laboratorium riil
maupun dengan laboratorium virtual samasama dapat lebih
menarik perhatian
siswa dan juga membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran
(Setyani, 2011:
4). Keduanya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada mata
pelajaran kimia, terutama pada materi koloid.
Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor eksternal
maupun faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari
siswa,
diri
dan
berbeda-beda
disebut
bahwa
siswa,
faktor
diantaranya
daya
daya
yang
pribadi
diantaranya
ingat
ingat
pula.
digunakan.
merupakan
lingkungan
maupun
Salah
(Purwanto,
kematangan/pertumbuhan,
satunya
Faktor
kemampuan
perwujudan
sosial,
2007:
adalah
internal
kondisi
107).
memori.
kemampuan
belajar,
adalah
cuaca,
Setiap
sebab
Syah
faktor
termasuk
kecerdasan,
anak
anak
(1995:
merupakan
yang
dalam
memiliki
cara
berasal
119)guru
luar media
diri
mengajar
dari
latihan,
potensi
mengingat
menyatakan
unsur
dalam
pokok
yang
motivasi,
atau
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

4
dalam berpikir asosiatif. Berpikir asosiatif merupakan proses
pembentukan
hubungan antara rangsangan dengan respon. Mengingat
karakteristik materi
koloid yang banyak membutuhkan pemahaman konsep dan
menghaf al istilahistilah yang mirip, daya ingat (kemampuan memori) dibutuhkan untuk
menunjang
proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan suatu penelitian
untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan metode STAD yang
dilengkapi
eksperimen laboratorium riil dan virtual pada materi pokok Koloid
terhadap
prestasi belajar dengan memperhatikan kemampuan memori siswa
kelas XI IA
SMA Negeri 8 Surakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Belum semua guru menggunakan metode pembelajaran yang
berorientasi pada
student centered.
2. Proses pembelajaran kimia belum diselenggarakan secara kreatif dan
inovatif
sehingga guru belum menciptakan pembelajaran yang menarik bagi
siswa.
3. Metode konvensional masih dominan dalam kegiatan belajar
-mengajar
sehingga menimbulkan kejenuhan pada siswa.
4. Media laboratorium riil dan virtual
masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan, sehingga perlu dibuktikan ada tidaknya perbedaan
penggunaan
kedua media tersebut dalam metode STAD terhadap prestasi belajar
siswa pada
materi pokok koloid.
Siswamencapai
pembelajaran
bisa
dasar.
Setiap
berbeda-beda,
Kenyataan
dituntut
siswa memiliki
baik
salah
Kriteria
untuk
menunjukkan
secara
satunya
dapat
Ketuntasan
latarindividu
kemampuan
menguasai
belakang
masih
Minimal
maupun
dan
banyak
memori
kompetensi
kemampuan
(KKM)
interaksi
siswa
yangtertentu
untuk
berbeda.
yang
dengan
intelegensi
setiap
belum
melalui
Namun
5.
6. semua
proses tersebut.
temannya
kompetensi
KKM
mencapai
yang
agar
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

5
dituntut bisa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
setiap
kompetensi dasar, sehingga perlu dibuktikan ada tidaknya pengaruh
kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajarnya, khususnya pada
materi
koloid.
7. Salah satu materi kimia yang masih dianggap sulit dipahami dan
dikuasai siswa
kelas XI IA SMA N 8 Surakarta adalah materi pokok koloid hal
ini
mengakibatkan kurang maksimalnya hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan mempunyai arah yang jelas,
maka
perlu diadakan pembatasan masalah. Berdasarkan pada latar
belakang masalah
dan identifikasi masalah maka pengkajian dan pembatasan masalah
pada
penelitian ini dititik beratkan pada:
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IA SMA Negeri 8
Surakarta
tahun ajaran 2011/2012
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
yang dilengkapi
dengan eksperimen laboratorium riil dan laboratorium virtual .
3. Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan adalah laboratorium riil,
termasuk di
dalamnya alatalat dan bahan untuk melakukan praktikum koloid,
serta
laboratorium virtual yaitu perangkat komputer dan animasi yang
Materi
berisi pokok dalam penelitian ini adalah Koloid, yang mencakup:
koloid,
termasuk
dalamnya
software
yang
4. praktikum
telah divalidasi
Materi
koloid,
sistem
sifat
Pokok
sifat
olehkoloid,
ahli media
dandipembuatan
commit
dan
ahli to
materi.
user
sistem
koloidmacromedia flash

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

6
5. Kemampuan Memori
Kemampuan memori dikategorikan menjadi kemampuan memori
tinggi dan
kemampuan memori r endah.
a. Siswa yang dikategorikan memiliki kemampuan memori tinggi
adalah
siswa yang memperoleh skor menjawab benar di atas atau sama
dengan
mean.
b. Siswa yang dikategorikan memiliki kemampuan memori rendah
adalah
siswa yang memperoleh skor menjawab benar di bawah mean.
6. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini adalah prestasi
belajar
aspek kognitif dan afektif.
7. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh
pembelajaran dengan metode STAD yang dilengkapi laboratorium
riil dan
virtual dilihat dari prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan
memori
tinggi dan kemampuan memori rendah pada materi pokok Koloid.
D. Perumusan Masalah
Setelah dilakukan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di
atas,
maka permasalahan pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh penggunaan metode pembelajaran
STAD
yang dilengkapi laboratorium riil dan virtual terhadap prestasi
belajar siswa
pada materi pokok Koloid?
2. Apakah terdapat pengaruh kemampuan memori siswa terhadap prestasi
Apakah
dilengkapi
interaksi antara
riil dan
penggunaan
virtual dengan
metodekemampuan
pembelajaran
memori
belajar adalaboratorium
materi pokok
3. siswa
STADpada
dilihat
siswa
dari
yangprestasi
belajarkoloid?
siswacommit
pada materi
to userpokok Koloid?

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

7
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas,
maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan pengaruh penggunaan metode pembelajaran STAD yang
dilengkapi
laboratorium riil dan virtual terhadap prestasi belajar siswa pada materi
pokok
Koloid.
2. Pengaruh kemampuan memori tinggi dan rendah terhadap prestasi
belajar
siswa pada materi pokok koloid.
3. Interaksi antara pembelajaran kimia menggunakan metode
pembelajaran
STAD yang dilengkapi laboratorium riil dan virtual dengan
kemampuan
memori siswa dilihat dari prestasi belajar siswa pada materi pokok
Koloid.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk memberikan informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa
yang
diperoleh melalui pembelajaran kooperatif dengan metode STAD
yang
dilengkapi laboratorium riil dan virtual.
b. Untuk memberikan gambaran kepada guru dan tenaga pengajar kimia
untuk
menerapkan metode pembelajaran STAD yang dilengkapi
eksperimen
laboratorium riil dan virtual dalam pembelajaran kimia.
c.Untuk memberikan informasi tentang pengaruh kemampuan memori
terhadap prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan
tentang
Memberikan
metode
Sebagai
manfaat
dan
bahan
masukan
media
referensi
laboratorium
informasi
pembelajaran
kepada
bagikepada
virtual
pengajar
peneliti
yang
sebagai
tenaga
bidang
yang
diharapkan
guru
pengganti
akan
studi
danmengadakan
kimia
dapat
tenaga
laboratorium
dalam
pengajar
a.
b. lanjutan
c.
kimia belajar
riil.
pemilihan
prestasi
memperbaiki
penelitian
berkaitan
siswa.
dengan penelitian
commit ini.
to user

Anda mungkin juga menyukai