Siapkan dulu berasnya. Jangan lupa cuci dulu ya sampai bersih. Remas berasnya dan
sedikit kosek-kosek supaya kulit beras yang tertinggal bisa ikut terangkat dengan air. Oh, ya
Ifah pakai contoh hitungan 1 kilo beras, ya. Kalau kalian mau bisa atur sendiri airnya sesuai
nasi yang bagaimana yang kalian inginkan nanti.
Saat kita mulai membersihkan berasnya, isi kukusan kamu dengan air. Kalau Ifah
pakainya satu gayung setengah airnya. Gayungnya yang ukuran sedang, ya. Yang biasa buat
mandi.
Didihkan kukusan kalian yang sudah terisi air. Tutup dan tunggu sampai air mendidih,
nanti akan terdengar bunyi dari kukusannya.
Masukkan beras kalian yang sudah dicuci ke dalam kukusan yang sudah panas. (oh ya,
pastikan kukusannya sudah terpasang penyekatnya, ya. Lupa tulis di atas, hehehe)
Tunggu sekitar 15 menitan. Cek apakah berasnya sudah lumayan lembek. Caranya, ambil
centong nasi, tekan beras yang kalian kukus tadi. Kalau terasa keras dan padat tidak berbutir,
itu sudah cukup.
Angkat nasi seperempat matang kamu. Sekarang kamu ambil panci. Sekarang, ya!
Kalau sudah ada, masukkan nasi keras tadi ke panci.
Kalau Ifah bilang ini bagian yang paling sulit. Ini adalah tahap mengkaron nasi. Air yang
masih ada di bawah kukusan tuang juga ke beras yang sudah pindah ke panci. Air yang kamu
masukkan harus pas, ya. Biasanya Ifah kasih patokan airnya setinggi satu ruas jari dari
permukaan atas nasi.
Nasi setengah matang/karon diamkan dulu (kanan), tunggu kukusan kembali siap
Setelah kukusan kamu kembali berbunyi (maksudnya airnya sudah mendidih), nasi
setengah matang yang sudah kamu karon tadi masukkan deh, ke kukusan. Tutup dan tunggu
lebih kurang 30 menit.
Nasi yang pulen dan lebih nikmat dari masak di rice cooker sudah siap. Kalau mau tetap
hangat, kamu bisa masukkan ke penghangat nasi.