Anda di halaman 1dari 4

DNA (Deoxyribo Nukleid Acid) adalah macam asam nukleat yang berhubungan dengan

hereditas. Deoxyribo Nukleid Acid mengandung informasi genetik dari makhluk hidup, dan
kebanyakan terdapat di dalam kromosom. Beberapa kejadian memberi petunjuk secara tidak
langsung bahwa DNA itu mengandung informasi genetik dari makhluk hidup, misalnya;
1. Hasil percobaan menyatakan DNA itu terdapat di dalam kromosom, sedangkan RNA dan
protein banyak terdapat di sitolplasma. Adanya korelasi yang tepat antara banyaknya DNA tiap
sel dengan jumlah sel kromosom dalam tiap sel. Yaitu bahwa kebanyakan sel soatis dari
organisme diploid,misalnya mengandung tepat 2x jumlah DNA dari pada jumlah DNA yang
terdapat di dalam gamet haploid dri spesies yang sama.
2. Susunan molekuler dari DNA dalam semua sel yang berbeda beda dari suatu organisme adalah
sama (ada beberapa perkeualian, sedangkan susunan RNAdan protein bervariasi dari satu tipe se
ke tpe sel lainnya, baik kwalitas maupun kuantitasnya.
3. DNA memiliki struktur yang terdiri dari 2 utas polinukleotida yang saling melingkari satu
sama lain, dan membentuk heliks ganda dengan arah puar ke kanan. Secara struktural DNA
terbagi atas 3 tampilan yang berbeda,yaitu A-DNA , B-DNA, Z-DNA. Dimana pada ketiga
bentuk tampilan DNA tersebut kedua untai polinukeotida anti paralel tersebut diubungkan
berdasarkan prinsip pasangan basa Watson Crick . Dengan mengacu kepada proses interaksi
antar basa pada untai yang sama dengan kerangka gula fosfat terdapat pada sisi luar, sementara
basa bisa berada pada bagian daam utas heliks ganda. Struktur asam nukleat tersusun atas
nukleotida, yang bila terurai terdiri dari gula, pospat dan basa, yang

mengandung nitrogen. Karena banyaknya nukleotida yang menyusun molekul DNA , maka
molekul DNA merupakan suatu polinukleotida. a. Gula, molekul gula yang menyusun DNA
adalah sebuah pentosa, yaitu deoxiribosa, b. Pospat, molekul pospatnya berupa PO4. c. Basa,
Basa nitrogen yang menyusun molekul DNA, dibedakan atas kelompok pirimidin, yaitu sitosin
dan timin, dan kelompok purin, yaitu adenin dan guanin. Kemampuan DNA untuk membentuk
DNA baru yang sama persis dengan DNA asal (replikasi) disebut kemampuan autokatalitik.
Sedangkan kemampuan DNA membentuk molekul kimia lain dari salah satu atau sebagian
rantainya disebut kemampuan heterokatalitik. Ada 3 hipotesis tentang terjadinya replikasi DNA,
yaitu : 1. Teori Konservatif menyatakan bahwa double helix yang lama tetap (tidak berubah), dan
langsung terbentuk double helix yang baru. 2. Teori Dispersif menyatakan bahwa double helix
yang lama terputus-putus. Lalu potongan potongan tersebut memisah dan membentuk
potongan-potongan baru yang akan bersambungan dengan potongan-potongan yang lama;
sehingga kembali menjadi dua DNA baru yang sama persis. 3. Teori Semikonservatif
menyatakan bahwa dua pita dari double helix memisahkan diri dan masing-masing pita yang
lama mendapatkan pasangan pita baru seperti pasangannya yang lama, sehingga terbentuklah dua
DNA baru yang sama persis. Replikasi DNA berlangsung pada sel-sel muda saat interfase pada
pembelahan mitosis. DNA ini melibatkan beberapa enzim, antara lain : 1. Helikase, untuk
mempermudah membuka rantai ganda DNA menjadi dua buah rantai tunggal 2. Polimerase,
untuk menggabungkan deoksiribosanukleosida trifosfat 3. Ligase, untuk menyambung bagianbagian rantai tunggal DNA yang baru terbentuk. TRANSKRIPSI DNA Transkripsi adalah
pembentukan mRNA (messenger RNA/RNA duta) dari salah satu pita DNA dengan bantuan
enzim RNA polymerase. mRNA membawa pesan DNA untuk memilih

polipeptidsa yang sesuai dalam sintesis protein. Informasi genetic dicetak dalam bentuk kode
oleh DNA di dalam inti sel. Pembawa informasi / kode ini adalah mRNA. Kode-kode tercermin
pada urutan pengulangan basa nitrogen yang teratur dalam mRNA. Ini berarti kode/informasi
adalah mRNA itu sendiri. Tahapan transkripsi sebagai berikut : 1. RNA polymerase melekat pada
molekul DNA sehingga menyebabkan sebagian dari double helix membuka. 2. Akibat
terbukanya pita DNA, basa-basa pada salah satu pita menjadi bebas, sehingga memberi
kesempatan basa-basa pasangannya menyusun mRNA. Misalnya : timin (T) dari DNA akan
membentuk adenine (A) pada mRNA; sitosin dari DNA akan membentuk guanine (G) pada
mRNA, dan seterusnya. Oleh karena enzim polymerase bergerak disepanjang pita DNA yang
menjadi model, maka jumlah mRNA yang dihasilkan dari transkripsi dapat melebihi DNA. DNA
yang melakukan transkripsi adalah DNA sense/template. 3. mRNA yang sudah selesai dicetak
akan meninggalkan inti sel menuju sitoplasma dan melekat pada ribosom. Ribosom adalah
granula-granula dalam sitoplasma yang berperan dalam sintesis protein, biasanya berderet empat
atau lima dan disebut polisom. TRANSLASI DNA Ribosom akan membaca kode yang ada pada
mRNA dengan bantuan RNA transfer (tRNA). Di dalam sitoplasma banyak terdapat tRNA,
asam-asam amino, dan lebih dari 20 enzim amino asil sintetase. Tahapan translasi : 1.
Pemindahan asam amino dari sitoplasma ke ribosom dilakukan oleh tRNA. Asam amino terlebih
dahulu diaktifkan dengan ATP (adenosine tripospat), proses ini dipengaruhi oleh enzim amino
asil sintetase. Hasilnya berupa aminoasil adenosine monofosfat (AA-AMP) dan fosfat organic. 2.
AA-AMP diikat oleh tRNA untuk dibawa ke ribosom. 3. Ujung bebas tRNA memiliki tiga basa
nitrogen pada salah satu sisi yang dapat mengikat asam amino tertentu yang telah diaktifkan.
Bagian itu disebut antikodon, yang nantinya
berhubungan dengan tiga basa yang disebut kodon pada pita mRNA. 4. mRNA telah melekat di
ribosom. Anti-kodon harus sesuai dengan pasangan basa dari kodon. Jika suatu unit tRNA
melepaskan asam amino, ribosom akan bergerak di sepanjang mRNA ketiga basa berikutnya,
dimana tRNA lainnya dengan asam amino telah melekat. 5. tRNA yang telah melepaskan asam
amino kemudian meninggalkan ribosom. tRNA bebas dalam sitoplasma untuk selanjutnya
mengikat asam amino lain semacam yang telah diaktifkan oleh ATP. tRNA dengan asam amino
ini dating ke ribosom, melepas asam amino ke mRNA. Demikian seterusnya sehingga dalam
polisom terangkai bermacam-macam asam amino dan tersusun menjadi protein. Translasi
meliputi tiga tahapan, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Dalam ribosom berlangsung

penerjemahan urutan nukleotida DNA ke dalam bentuk protein. Urutan sintesis protein adalah :
1. DNA membentuk mRNA untuk membawa kode sesuai urutan basa N-nya. 2. mRNA
meninggalkan inti, pergi ke ribosom dalam sitoplasma. 3. tRNA dating membawa asam amino
yang sesuai dengan kode yang dibawa oleh mRNA. tRNA ini bergabung dengan mRNA sesuai
dengan kode pasangan basa N-nya yang seharusnya. 4. Asam-asam amino akan berjajar-jajar
dalam urutan yang sesuai dengan kode sehingga terbentuklah protein yang diharapkan. 5. Protein
yang terbentuk merupakan enzim yang mengatur metabolism sel dan reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai