Anda di halaman 1dari 2

Untuk membangun jalan raya yang baik maka diperlukan daya dukung dari struktur

tanah yang baik pula. Sedangkan sebagian besar tanah daratan yang berada di Indonesia
adalah tanah lunak yang memang memiliki daya dukung tanah yang rendah. Oleh karena itu
harus dilakukan perkuatan tanah pada struktur tanah lunak tersebut. Perkuatan tanah yang
umum dilakukan pada tanah lunak adalah menggunakan geogrid. Penelitian kali ini akan
mencoba menggunakan karet ban bekas yang dianyam sebagai perkuatan tanah lunak. Selain
karena lebih murah, pemakaian karet ban bekas bertujuan mengurangi limbah karet ban di
lingkungan serta meningkatkan nilai gunanya. Akan tetapi belum diketahui jarak efektif
anyaman karet yang nantinya akan menghasilkan daya dukung tanah maksimum. Oleh karena
itu perlu diketahui jarak efektif anyaman karet yang menghasilkan daya dukung tanah
maksimum.
Pada kajian ini, karet ban bekas akan dianyam dengan variasi jarak anyaman yaitu
tanpa anyaman; 2 cm; 2,5 cm; 3 cm; 3,5 cm; dan 4 cm serta dilakukan 2 kali pengujian untuk
masing-masing sampel. Sampel berbentuk kotak dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi
masing-masing (20x20x17,5) cm3. Anyaman karet diletakkan pada kedalaman 4 cm dari
permukaan tanah. Pengujian yang dilakukan meliputi uji propertis tanah, kuat tarik ban bekas
dan uji CBR. Nilai CBR nantinya akan dibandingkan antara sampel tanpa anyaman karet
dengan sampel yang ditambahkan anyaman karet.
Hasil pengujian CBR menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai CBR dengan
ditambahkannya anyaman karet tersebut. Nilai CBR tanpa anyaman karet adalah sebesar
9,32%, setelah ditambahkan anyaman karet dengan jarak anyaman 3 cm meningkat menjadi
19,50%. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan terbesar yang didapatkan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa jarak anyaman efektif yang menghasilkan daya dukung tanah maksimum
adalah 3 cm.
Kata kunci: tanah lempung, karet ban, geogrid, CBR.

To build a good highway is needed good bearing capacity of the soil structure too.
While most of the mainland that are in Indonesia is soft ground that does have a low ground
bearing capacity. Therefore, it must be done on the structure of soil reinforcement of the soft
soil. Retrofitting common ground on soft ground is using geogrid. The present study will try
to use woven rubber scrap tires as the soft soil reinforcement. Besides being cheaper, the use
of rubber scrap tires aimed at reducing waste tire rubber in the environment and increase the
value of the point. However, the effective distance is not known rubber matting that will
generate the maximum carrying capacity of the land. Therefore it is necessary to know the
effective range of rubber matting which produces maximum carrying capacity of the land.
On this study, the rubber used tires will be woven webbing distance variation is without
webbing; 2 cm; 2.5 cm; 3 cm; 3.5 cm; and 4 cm and 2 times the test is done for each sample.
Samples shaped box with the length, width and height respectively (20x20x17,5) cm3. Rubber
matting is laid at a depth of 4 cm from the ground. Testing was conducted on the test soil
properties, tensile strength test used tires and CBR. CBR value will be compared between
samples without rubber matting with rubber matting samples added.
CBR test results showed that an increase in the value of CBR with the addition of
rubber matting. CBR values without rubber matting is equal to 9.32, after the added rubber
matting with webbing 3 cm distance increases to 19.50. The increase is the largest increase is

obtained, so that it can be concluded that the effective range of woven that produces
maximum carrying capacity of the land is 3 cm.
Keywords: clay, rubber tires, geogrid, CBR.

Anda mungkin juga menyukai