Anda di halaman 1dari 4

Identifikasi Produk Perikanan yang Mengandung Bahan Berbahaya dan

Dampaknya Bagi Kesehatan


Kandungan Gizi Ikan
Protein merupakan asam amino lysine yang mempunyai daya cerna tinggi
seghingga dapat terserap dengan baik oleh tubuh
Omega-3 merupakan sangat baik untuk perkembangan sel-sel otak yang
berguna bagi kecerdasam retina mata untuk mempertajam penglihatan.
Vitamin merupakan larutan lemak dan cenderung stabil, vitamin A banyak
terkandung dalam hati ikan
Mineral terdiri dari yodium, phospor, besi, selenium dan kalsium yang sangat
baik untuk kesehatan tubuh.
Asam Lemak Tak Jenuh mengandung HDL (kolestrol yang baik ) yang dapat
mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah/ atheroschlerosis.
Manfaat Ikan Segar
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menurunkan kadar kolestrol darah


Menurunkan kadar trigliserida darah
Meningkatkan kecerdasan otak
Menurunkan resiko kematian karena sakit jantung
Menurunkan gejala rematik
Menurunkan aktivitas pertumbuhan sel kanker

Perbedaaan ikan Segar dan Ikan Busuk


No
1
2

3
4
5
6
7
8
9

Tanda Ikan Segar


Ikan bercahaya (warna
kulit cemerlang.
Jika bersisik, sisik masih
tertanam kuat dan
mengkilat
Insang berwarna merah
muda
Badan kaku dan liat
Baunya masih seperti
ikan hidup/segar
Mata ikan jernih dan
terang dan menonjol
Daging kenyang
Sirip kuat
Dinding perut kuat

Tanda Ikan Busuk


Mata suram dan
tenggelam
Sisik suram dan mudah
lepas
Warna kulit suram
dengan lendir tebal
Insang berwarna kelabu
dengan lendir tebal
Dinding perut lembek
Warna keseluruhan
suram dan berbau busuk

Dampak ikan Tidak Segar


1. Menghasilkan racun, sehingga produk tidak aman dikonsumsi dan
berbahaya bagi kesehatan
2. Menghilangkan kandungan gizi

3. Merubah sifat-sifat sensori (rasa, aroma, tekstur, dan penampakan)


sehingga tidak disukai konsumen)
Bahan Tambahan Produk Perikanan yang Dilarang (Bahan
Berbahaya)
1. Formalin (digunakan pada ikan udang dan cumi)
2. Pewarna bukan untuk makanan (digunakan pada kerang)
Larangan Penggunaan Formalin dan Rhodamin
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 1168/MenKes/Per/X/1999
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
722/MenKes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan.
Indentifikasi Produk yang Mengandung Formalin
Ikan Segar
Sisik melekat kuat

Ikan Tidak Segar


Sisik mulai terkelupas

Kulit dan warna cerah

Kulit dan warna buram


dan pucat
Ada bau tambahan

Tidak ada bau tambahan


Sedikit lendir pada kulit
Berwarna bening
Insang merah cerah
Mata jernih menonjol

Ikan Beerformalin
Kulit dan warna buram
dan memudar
Ada bau tambahan
Kaku dan kulit tidak
berlendir

Kulit berlendir

Sayatan daging sangat


cemerlang

Insang merah pucat


Mata cekung agak
kemerahan dan buram
Sayangatan daging
mulai pudar
Kusam, banyak
pemerahan sepejang
tukang belakang

Daging lentur dan


tekanan oleh jari tidak
tinggal

Daging lunak mudah


melengkung
Tekanan oleh jari tinggal

Cumi Segar
Warna spesifik jenis

Cumi Tidak Segar


Terjadi warna kulit
menjadi lebih tua
Ada bagian kulit yang
terkelupas
Daging sangat lunak
Ada bau tambahan

Berformalin
Ada pemudaran warna
kulit
Daging agak kaku

Warna daging
kemerahan
Kepala dengan tubuh
menjulur keluar

Warna daging
kemerahan pucat
Kepala dengan tubuh
tidak menjulur

Udang Tidak segar


Terjadi warna kulit

Udang berformalin
Warna spesifik

Tidak ada pemudaran


warna kulit
Daging lentur
Bau spesifik jenis
Tidak ada bau tambahan
Warna daging
kemerahan dominan
putih
Kepala dengan tubuh
tidak menjulur keluar
Udang Segar
Warna spesifik jenis

Insang merah pucat


Pupil warna putih keabuabuan
Sayatan daging pucat
kusam
Ada pemerahan
sepanjang tulang
belakang
Jaringan daging longgar
Daging agak kaku
Tekanan oleh jari tidak
tinggal

Ada tambahan bau

Tidak ada pemudaran


warna kulit
Daging lentur
Bau spesifik jenis
Tidak ada bau tambahan
Antar ruas sangat elastis

menjadi lebih tua


Ada bagian kulit yang
terkelupas
Daging sangat lunak
Ada bau tambahan
Antar ruas tidak elastis,
lunak

Ada warna merah di


bagian cangkang
Daging agak kaku dan
berwarna
Ada bau tambahan
Antar ruas rapat, kaku

Ikan Asin Yang Mengandung Formalin


Ciri-ciri
1.
2.
3.
4.
5.

Tidak rusak sampai >1 1 bulan pada suhu kamar (25 derajat)
Warna bersih dan cerah, tidak kuning kecoklatan
Tidak berbau khas ikan asin
Teksture keras, tidak mudah hancur
Tidak dihinggapi lalat

Identifikasi Produk yang Mengandung Bahan Pewarna (Rhodamin)


1. Berisi logam berat beracun seperti timbal,arsen, merkuri, selenium, seng,
fluor
2. Memberi warna yang cerah
3. Bentuk perdagangan bubuk dan cair
4. Mudah larut dalam air
5. Beracun, menyerang otak, muntah-muntah
Bahaya Menggunakan Barang dan Konsumsi Makanan yang
Mengandung Formalin dan Rhodamin
Toksisitas Formalin Akut : Gejala sukar menelan, mual, sakit perut akut
disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi susunan syaraf, atau
gangguan peredaran darah.
Bahaya formalin :Konsumsi pada dosisi sangat tinggi dapat mengakibatkan
konvulsi (keejang-kejang), haematuria(kencing darah) danhaimatomesis
(muntah darah) yang berakhir dengan kematian. Injeksi formalin dengan
dosis 100 gr dapat mengakibatkan kematian dalam 3 jam
Toksisitas Formalin Kronik mengakibatkan kanker kulit, paru, mulut dan
tenggorokan.
Boraks
1. Boraks berbentuk kristal, warna putih, tidak berbau, stabil pada suhu dan
tekanan normal
2. Penggunaan untuk pembuatan detergen, mengurangi kesadahan air dan
bersifat antiseptik
3. Disalahgunakan pada:
a) Mie basah, baso,lontng,cilok, otak-otak dengan tekstur sangat
kenyal, tidak lengket dan tidak putus.
b) Kerupuk ikan, rambak dari tepung, gendar dengan tekstur sangat
renyah dan sangat getir.

Bahaya Boraks
1. Diserap dan disimpan secara kumulatif di hati, ginjal, otak, testis
2. Dosis fatal untuk dewasa 15-20 g dan anak-anak 3-6 g
Cara memasak
1.
2.
3.
4.

Goreng, kehilangan DHA dan EPA sekitar 50%


Pindang kehilangan 30%
Diasap kehilangan 15-25%
Microwave suhu 110 derajat selama 6 menit juga cara memasak yang
cukup baik karena hanya sedikit DHA dan EPA yang hilang

Anda mungkin juga menyukai