Sejarah pers mahasiswa mengalami periodesasi sejarah yang tidak dapat
dilupakan dalam sejarah pergerakan. Setidaknya kita dapat mencatatnya menjadi tiga fase dalam perjuangan pers mahasiswa: yang pertama fase sebelum kemerdekaan, kedua pasca kemerdekaan (Orla), yang ketiga masa orba dan yakni pasca reformasi 1998. Kelahiran Pers di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari semangat perjuangan. Tidak seperti di belahan dunia lain, Pers di Indonesia lahir dengan semangat menentang penindasan dan pembelaan rakyat. Sementara itu Pers mahasiswa yang lahir bertahun-tahun setelah itu, membawa sebuah semangat anti penindasan kolonialis dan menyeru perjuangan demi kemerdekaan. Pers Mahasiswa, didefinisikan secara luas sebagai sekompok mahasiswa yang melakukan praktek jurnalistik, sudah hadir puluhan tahun sebelum universitas di Indonesia berdiri. Ini disebabkan hingga tahun 1920an belum ada perguruan tinggi yang didirikan rezim kolonial Hindia Belanda. Mereka yang kemudian dikirim berkuliah di Belanda. Dari situlah mahasiswa yang memiliki kesadaran perjuangan dan mendirikan organisasi sosial Indische Vereniging pada tahun 1908 dimana organisasi ini kemudian berkembang menjadi Perhimpoenan Indonesia (PI). Sejarah mencatat juga sebuah organisasi pers mahasiswa bernama Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI), yang sebelumnya menyatakan sikap independen pada tahun 1965. Pada akhirnya IPMI setahun kemudian melebur juga setahun kemudian melawan otoritarianisme Demokrasi Terpimpin dengan menjadi Biro Penerangan Kasatuan Aksi Mahasiswa Indonesia. Orba yang berubah haluan membuat IPMI kembali untuk bersikap independen, kemudian disusul dengan kebijakan pemerintah IPMI back to campus. Pada 15 Oktober 1992 diputuskan sebuah wadah baru pers mahasiswa bernama Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI), dengan rumusan umum untuk menciptakan penerbitan mahasiswa sebagai sarana pembentuk pendapat umum dikalangan mahasiswa ke arah kreativitas kritis dan dinamis. Begitu pula LPM PH yang merupakan salah satu UKK yang ada di FKM Undip. Semangat seperti sejarah pers juga terasa di kampus ungu, dimana LPM PH mempunyai visi yaitu sebagai media informasi dan aspirasi mahasiswa FKM Undip yang tangguh, kompeten, kontributif dalam menyuarakan kesehatan kepada masyarakat. Banyak sekali media atau wadah para mahasiswa untuk menyuarakan pendapatnya yaitu melalui penerbitan buletin, majalah, mading , dan cyber. Semuanya adalah produk yang diterbitkan oleh LPM PH. Dari berbagai media tersebut diharapkan aspirasi ataupun suara dari para mahasiswa dapat tersalurkan dengan baik sehingga dalam setiap permasalahan yang ada dapat diketahui kebenarannya dan penyelesaian yang seharusnya.