Gangguan Bipolar
Disusun oleh :
Ayu Sasmita Rany 130112110518
Rima Destya Triatin 130112110642
Pembimbing :
HM Zainie Hassan AR, dr., Sp. KJ (K)
Identitas pasien
Nama
: Ny. T
Umur
:47 tahun
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
: Islam
Heteroanamnesis
Diperoleh dari:
Nama
: Tn. A
Alamat
Bandung
Hubungan
Nama
: Cikaso, Bandung
: Suami
Keluhan Utama
: Ny. I
Alamat
Hubungan
:Cikaso,
: Ibu kandung
Sejak 1 minggu yang lalu, pasien ingin saudaranya yang mencuri uangnya
dilaporkan ke polisi, namun ayahnya mencegahnya karena pencuri uang tersebut
masih merupakan saudaranya. Hal ini membuat pasien marah dan mengamuk
hingga menggigit lengan ayahnya. Karena keluhan tersebut, pasien dibawa ke
RSHS.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien sudah 4x sakit seperti ini. Pertama kali pada tahun 1989 ketika
pasien putus dengan pacarnya. Sejak itu pasien murung sepanjang hari, tidak
minat apapun, tampak lemas. Sepanjang hari hanya tidur. Pasien tidak berobat.
4bulan setelahnya, pasien banyak bicara, berdandan, dan aktivitas berlebih.
Pasien bercerita bahwa dia adalah orang pintar dan dan anak orang kaya. pasien
juga senang berbelanja berlebih, dermawan, namun mudah marah dan sering
mengamuk. Lalu dirawat di RSHS selama 21 hari. Keluarga tidak ingat macam
dan dosis obat, namun keluarga melihat kesembuhan dari diri pasien, tidak
mengamuk, tidak marah, dan aktivitas normal. Pasien control dan minum obat
teratur selama 2 bulan, tap tidak dilanjutkan.
5 thun kemudian, perubahan perlaku pasien terjadi kembali. Namun pasien
tidak dirawat, hanya minum obat. Setelah nampak sembuh, pasien tidak control.
Tahun 2008, pasien kambuh dengan gejala yang hampir sama, banyak
bicara, jarang tidur, berdandan berlebih, aktivitas berlebih, dan mudah marah.
Tidak ada penurunan energy, tidak hilang minat, tidak sedih berkepanjangan.
Pasien dirawat di RSHS selama 2 minggu. Keluarga tidak ingat obatnya. Keluarga
melihat ada kesembuhan. Pasien control dan minum obat teratur, diberikan
risperidon 2x2mg dan depacote 250mg pagi hari.
10 hari SMRS pasien tidak mau minum obat dengan alasan sudah sembuh.
Trauma (-), kejang (-), patah tulang (-), penyakit serupa di keluarga (-)
Riwayat kerja: (-)
Riwayat pernikahan : menikah tahun 1995, dikaruniai 2 orang anak (16 tahun
dan 12 tahun)
Lain-lain: alkohol & zat terlarang (-)
Kepribadian sebelum sakit: pendiam dan jarang bergaul
Kehidupan psikososial
Orientasi pada laki-laki: setelah sakit jadi sering mengajk suami untuk hubungan
intim terlebih dahulu
Kehidupan emosional
Tidak pernah cerita masalah pada siapapun
Riwayat hidup
Masa dikandung dan persalinan : TAK
Masa balita
ayah
3-11 tahun
: sekolah seperti umumnya, tidak cemas saat ditinggal ayah,
prestasi di SD kurang baik karena mengurus adik dan ibu sibuk bekerja
Anak akhir-remaja: pendiam, jarang bergaul, prestasi masuk 10 besar
Dewasa: kuliah di STIE YPKP hingga semester 5 dan berhenti karena akan
dijodohkan, namun kemudian putus.
Status Interna
T: 100/80 mmHg
N: 80x/menit
R: 16x/menit
S: afebris
Kepala
: conjunctiva anemis -/- sclera ikteruk -/Leher : pembesaran kelenjar (-)
Thorax
: Cor : BJ I, II normal, gallop (-)
Pulmo: Rh -/-, wheezing -/Abdomen : H/L ttb, Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Deformitas (-), edema (-)
Status Psikiatrikus
Keadaan umum
: tenang
Kesadaran : composmentis
Roman Muka: biasa
Kontak
: ada
Rapport
: adekuat
Perhatian
: cukup
Bicara
: logore, intonasi cukup, artikulasi jelas
Mood
: biasa
Afek
: appropriate
Pikiran
: autistic, flight of idea, terdapat waham kebesaran
Persepsi
: halusinasi/ilusi (-)
Orientasi O/T/W: kesan baik
Memori
: immediate: baik
Recent: baik
Remote: baik
Intelegensi :
IOI
:
Penilaian
:
Tingkah laku :
Decorum
:
Diagnosis Multiaksial
Axis I: Bipolar disorder episode kini manikdengan psikosis
Axis II : Diagnosis tertunda
Axis III: (-)
Axis IV: kehilangan uang
Axis V: GAF saat masuk 60 51
Management
Management:
- Rawat, isolasi dan fiksasi
- Olandoz inj. 10 mg selama 3 hari
- Zyprexa 0 0 10 mg
PSIKODINAMIKA KASUS
Stress (putus dengan pacar,
banyak tekanan seperti hrs
mengurus adik krn ibu sibuk)
Kepribadian pemalu,
tidak suka bercerita
Defense mechanism
Introjection
Denial
Passiveaggresion
Depression
Fantasy
Acting out
Manic
Distortion
Kurang perhatian
dari orang tua
PATOMEKANISME
Faktor
Psikososial
Stress
pada
peristiwa
Perubahan
long lasting
pada
biogenic
Faktor
Biologis
1. Biogenic
amine
Down
Aktivasi
regulation of
presinaptic
beta
alfa2adrenergic
adrenergic
receptor
Perubahan fungsi
neurotransmitter
dan intraneuronal
signaling system
Hipersekresi
kortisol
Merusak neuron
hippocampus
Serotonin
NE
Hypoactiv
e
dopamine
(D1)
receptor
Dopamine
Depresi
NE
2. Disregulasi
neuroendocrine
Adrenal axis
Disfungsi
mesolymbic
pathway
Thyroid
axis
Thyroid
Gejala afektif
FSH, LH,
testosteron
e
Serotonin
Manic
Dopamine
DIAGNOSIS
Diagnosis Axis I : Bipolar disorder episode kini manikdengan psikosis
Kriteria DSM IV untuk episode depresif mayor:
A. Adanya 5 atau lebih gejala selama 2 minggu yang menunjukkan
perubahan fungsi; sekurang kurangnya 1 gejala berupa penurunan mood
atau hilang minat.
Catatan: tida meliputi gejala gejala yang jelas karena kondisi medis atau
delusi atau halusinasi dengan mood inkrongruen
1. Penurunan mood hampir sepanjang hari dan hampir setiap hari, bisa
berupa laporan subjektif atau observasi yang dibuat orang lain
2. Kehilangan ketertarikan yang bermakna terhadap hampir seluruh
aktivitas sepanjang hari dan hampir tiap hari
3. Penurunan berat badan yang signifikan tanpa diet atau peningkatan
berat badan, atau penurunan maupun peningkatan nafsu makan
hampir tiap hari
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari
6. Fatigue/ hilang energy hampir tiap hari
7. Perasaan tidak berguna atau rasa bersalah yang berlebihan dan tidak
tepat (yang mungkin delusional)
8. Penurunan kemampuan untuk konsentrasi atau mengambil keputusan
hampir setiap hari
9. Pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang ulang
B. Tidak memenuhi kriteria mixed episode
C. Menyebabkan gangguan pada fungsi social, pekerjaan, dan fungsi penting
lainnya
D. Bukan akibat efek fisiologis substansi atau kondisi medis umum lainnya
E. Gejala tidak lebih baik dari kehilangan, seperti kehilangan seseorang yang
dicintai, gejala menetap selama 2 bulan, atau ditandai dengan kegagalan
fungsional, kegemaran abnormal yang tidak berguna, kehilangan harapan,
ide bunuh diri, gejala psikotik, retardasi psikomotor
Gejala episode depresi mayor, yaitu murung sepanjang hari, tidak minat
apapun, tampak lemas, sepanjang hari hanya tidur, perubahan nafsu
makan. Dan memenuhi kriteria DSM IV untuk episode depresi mayor
Gejala episode manic, yaitu tersinggung dan mudah marah, logorre,
insomnia, belanja berlebihan, aktivitas berlebihan, sering menyapa orang
orang yang tidak dikenalnya, nafsu makan berkurang, sering mengajak
suaminya berhubungan intim yang sebelumnya jarang dilakukan, adanya
flight of idea. , senang menceritakan jika dirinya orang pintar dan ibunya
mempunyai uang bermilyar milyar (waham kebesaran dengan gejala
psikotik). Gejala ini memenuhi kriteria DSM IV untuk episode manic.
MANAGEMENT
Tujuan pengobatan pasien dengan mood disorder:
1. Keamanan pasien harus terjamin
2. Evaluasi diagnostic pasien yang lengkap
3. Rencana pengobatan diarahkan tidak hanya untuk gejala gejala yang
sedang dialami, tapi juga prospek pasien ke depannya.
1) Hospitalisasi
Indikasi untuk hospitalisasi adalah:
- Risiko bunuh diri atau membunuh orang lain
- Kemampuan pasien untuk mendapatkan makanan dan tempat tinggal
kurang
- Kebutuhan untuk prosedur diagnostic
Terapi behavior
Dengan menghilangkan perilaku maladaptive, pasien belajar untuk
menjaga berguna semasa hidupnya dengan menerima bantuan positif.
3) Terapi psichoanalitik
Tujuannya adalah melakukan perubahan pada karakter personalitas pasien.
Beberapa manfaat terapi psikoanalitik diantaranya mengembangkan
kepercayaan interpersonal, coping mechanisms, kapasitas untuk bersedih, dan
kemampuan untuk mengekspresikan berbagai emosi.
4) Terapi keluarga
Terapi keluarga diindikasikan jika gangguan membahayakan pernikahan pasien
atau fungsi keluarga, atau jika gangguan mood didorong oleh situasi keluarga.
Terapi keluarga memeriksa pengaruh anggota keluarga yang memiliki gangguan
mood terhadap psikologis keseluruhan anggota keluarga, juga memeriksa
pengaruh keluarga dalam menimbulkan gejala pada pasien.
5) Lain lain: stimulasi nervus vagal, sleep deprivation untuk depresi, dan
phototherapy
6) Pharmacotherapy
Obat obat antidepressant:
NE Reuptake inhibitor: desipramine, protriptyline, nortriptyline,
maprotiline
Indikasi:
Schizophrenia, bipolar disorder episode manic atau mixed akut,
mengontrol agitasi atau gangguan perilaku pada schizophrenia atau
mania
- Dosis:
Untuk bipolar disorder: diawali dengan 10 atau 15 mg/hari. Dosis
dinaikkan dengan 5 mg, biasanya 5 20 mg/hari.
- Mekanisme kerja:
Olanzapine memiliki afinitas terhadap reseptor serotonin, dopamine,
muskarinik, histamine H1 dan adrenergic alfa-1. Dengan berikatan
dengan reseptor serotonin, maka jumlah serotonin akan menurun,
sehingga dapat meningkatkan dopamine. Dopamine yang meningkat
dapat menyebabkan feedback negative dan pada akhirnya
menyebabkan penurunan dopamine. Dengan berikatan langsung
dengan reseptor reseptor neurotransmitter tersebut juga dapat
menurunkan jumlah meurotransmitter tersebut dan menurunkan gejala
gejala manic dan psikotik.
- Farmakodinamik:
Absorpsi
: diserap dengan baik dari GI tract, mencapai konsentrasi
puncak di plasma setelah 5 8 jam (oral) atau 15 45 (IM)
Distribusi
: Protein-binding: 93%
Ekskresi
: urine, feces; 30 38 jam (half life eliminasi)
- Efek samping:
PROGNOSIS
Prognosis pada pasien Bipolar I Disorder:
- 40 50 % pasien mengalami episode manic kedua dalam 2 tahun
setelah episode pertama
- Prognosis buruk: bila status pekerjaan yang buruk, ketergantungan
alcohol, gejala psikotik, gejala depresi, gejala depresi antar episode,
dan pada lelaki
- Prognosis baik: bila durasi episode manic singkat, onset usia lebih tua,
pikiran untuk bunuh diri sedikit sekali, dan sedikit masalah medis atau
psikiatrik lainnya.
- 7% pasien tidak rekuren
- 45% >1 episode
- 40 % kronik