Anda di halaman 1dari 6

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN

PERSEDIAAN BARANG DENGAN PENDEKATAN


SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA
PT KERETA API BALAI YASA SINTELIS
Heri Purwanto,S.T.,M.M., M.T1, Delarosa Alfiani2
1,2
3

Konsentrasi Sistem Informasi, Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA


Jln Soekarno Hatta No.456Bandung 40266, Telp +62 22 75642823, Fax +62 22 7564282
1
Alfianirosadela@gmail.com

Abstrak
Supply chain management serangkaian pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan supplier secara
efisien, sehingga barang-barang dapat didistribusikan dengan jumlah yang tepat, ke lokasi yang tepat, dan
waktu yang tepat juga, dengan maksud meminimalkan keseluruhan sistem. Jadi supply chain management tidak
hanya berorientasi pada urusan internal sebuah perusahaan melainkan juga urusan eksternal yang menyangkut
hubugan dengan perusahaan-perusahaan partner. Dalam pengembangan sistem ini digunakan metodologi
Waterfall dengan pendekatan pengembangan sistem Object Oriented Methodology. Metodologi ini dipilih
karena memudahkan dalam pemahaman sistem yang dianalisis. Metodologi ini mendukung konsep analisis
sistem yang terbagi menjadi objek-objek yang saling berhubungan,. Metodologi ini juga menggunakan alat dan
teknik pengembangan sistem yang digunakan dalam penyelesaian skripsi ini.
Kata kunci: Supply chain management , Object Oriented Methodology

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sistem Informasi Manajemen Persediaan merupakan
sistem informasi yang mengelola data transaksi dan
persediaan dalam gudang. Dalam sistem persediaan
barang biasanya terdiri dari sistem penerimaan
barang, sistem pembelian barang, dan sistem
gudang.[1] persediaan merupakan bahan baku dan
penolong, barang jadi dan barang dalam proses
produksi dana barang-barang yang tersedia, yang
dimiliki
dalam
perjalanan
dalam
tempat
penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain
pada akhir periode.[2]
Supply chain management serangkaian pendekatan
yang digunakan untuk mengintegrasikan supplier
secara efisien, sehingga barang-barang dapat
didistribusikan dengan jumlah yang tepat, ke lokasi
yang tepat, dan waktu yang tepat juga, dengan
maksud meminimalkan keseluruhan sistem. Jadi
supply chain management tidak hanya berorientasi
pada urusan internal sebuah perusahaan melainkan
juga urusan eksternal yang menyangkut hubugan
dengan perusahaan-perusahaan partner.[3]
Balai Yasa Sintelis adalah workshop induk yang
membantu dalam memberikan fasilitas atau suku
cadang baik peralatan telekomunikasi dan
persinyalan yang ada di lintas daop/divre. Adapun

masalah yang terjadi yaitu sering terjadinya


upperstock ataupun understock pada bagian
persedian di Balai Yasa tersebut dan belum
terintegrasinya sistem pada bagian yang terkait.
Dengan adanya sistem persediaan diharapkan dapat
memudahkan
perusahaan
tersebut
dalam
melaksanakan proses persediaan secara terencana,
terkontrol, sistematis dan saling terhubung
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada
sistem informasi persediaan barang yang ada, di
identifikasikan beberapa permasalahan sebagai
berikut :
1.
Sering terjadinya understock atau uperstock
didalam pengelolaan barang dibagian
gudang
yang
tidak
diperkirakan
sebelumnya.
2.
Belum terintergrasinya sistem yang ada
mengakibatkan
informasi
mengenai
persediaan barang belum terdistribusi
dengan baik.

1.3 Ruang lingkup Permasalahan


Permasalahan yang akan dibahas meliputi:
1. Membahas mengenai proses permintaan
barang kepada supplier.
2. Pembuatan laporan persediaan barang
meliputi barang masuk, barang keluar, dan
stok barang.
1.4 Tujuan Perancangan
Tujuan yang akan dicapai dari dikembangkannya
sistem informasi persediaan barang berbasis web ini
adalah:
1.
Membuat suatu sistem persedian barang
yang
dapat
mengelola
persedian
barang(stock)
agar tidak terjadinya
understock atau upperstock.
2.
Membuat suatu sistem informasi persedian
barang dengan data yang terintegrasi
sehingga informasi dapat terdistribusi
dengan baik.
1.5

menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi


untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah
sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi)
dan output (laporan, kalkulasi).
2.3

Supply Chain Management

Supply chain management serangkaian pendekatan


yang digunakan untuk mengintegrasikan supplier
secara efisien, sehingga barang-barang dapat
didistribusikan dengan jumlah yang tepat, ke lokasi
yang tepat, dan waktu yang tepat juga, dengan
maksud meminimalkan keseluruhan sistem. Jadi
supply chain management tidak hanya berorientasi
pada urusan internal sebuah perusahaan melainkan
juga urusan eksternal yang menyangkut hubugan
dengan perusahaan-perusahaan partner.

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan latar belakang masalah,
maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisikan dasar teori permasalahan dan
metodologi pengembangan sistem yang digunakan.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
SISTEM
Bab ini berisikan tentang mengumpulkan info
umum, interaksi dalam sistem secara kuantitatif dan
kualitatif, serta memodelkannya.
BAB IV IMPLEMENTASI DANPENGUJIAN
Bab ini penjelasan mengenai rencana,lingkup dan
batasan implementasi, dan pengujian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang rincian membuat elaborasi dan
rincian kesimpulan serta saran untuk kajian lanjutan
serta practical implication dari kerja mahasiswa.
2 Dasar Teori
2.2
Sistem Informasi
Menurut Whitten JL (2004:136) dalam bukunya
System Analysis and Design Methods sistem
informasi adalah pengaturan orang, data, proses,
dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menyediakan keluaran informasi yang diperlukan
untuk mendukung sebuah organisasi. Menurut
Sutarman dalam bukunya yang berjudul Pengantar
teknologi informasi (2012:13) mengemukakan
bahwa Sistem informasi adalah sistem yang dapat
didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses,

Gambar II.1 Informasi Dalam Supply Chain


Management
Sumber: Kalakota (1999, p198)
2.4
Persediaan
Pengertian persediaan menurut Agus Ristono
(2009:1) menyatakan bahwa: Persediaan dapat
diartikan sebagai barang-barang yang disimpan
untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode
yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan
bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan
persediaan barang jadi.
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa
persediaan terdiri dari persediaan bahan baku,
persediaan barang setengah jadi, dan persediaan
barang jadi. Persediaan bahan baku dan barang
setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau
dimasukan ke dalam proses produksi. Sedangkan
barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum
dijual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap
perusahaan yang melakukan kegiatan usaha
umumnya memiliki persediaan.
2.5
UML (Unified Modelling Language)
Menurut Munawar dalam bukunya Pemodelan
Visual dengan UML menyatakan: UML (Unified
Modelling Language) adalah salah satu alat bantu
yang sangat handal di dunia pembangunan system
yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena

UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang


memungkinkan bagi pengembang system untuk
membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk
yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi
dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi
(sharing) dan mengkomunikasikan rancangan
mereka dengan yang lain. (2005:17)
Alat bantu yang digunakan dalam UML adalah
diagram. Banyak diagram
digunakan untuk
mendefinisikan aplikasi yang dibangun.

a.

b.

c.

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi


dalam bukunya yang berjudul Unified Modeling
Language (2010:6) yaitu:
a.
Use Case Diagram
Use Case Diagram secara grafis
menggambarkan, interaksi secara sistem,
sistem eksternal dan pengguna. Dengan
kata lain use case diagram secara grafis
mendeskripsikan
siapa
yang
akan
menggunakan sistem dan dalam cara apa
pengguna (user) mengharapkan interaksi
dengan sistem itu. Use case secara naratif
digunakan
untuk
secara
tekstual
menggambarkan sekuensi langkah-langkah
dari tiap interaksi.
b.
Class Diagram
Menggambarkan struktur object sistem.
Diagram ini menunjukan class diagram
yang menyusun sistem dan hubungan antara
class object tersebut
c.

Sequence Diagram
Secara
grafis
menggambarkan
bagaimana object berinteraksi satu
sama lain melalui pesan pada sekuensi
sebuah use case atau operasi.

d.

Activity Diagram
Secara grafis untuk menggambarkan
rangkaian aliran aktivitas baik proses
bisnis maupun use case. Activity
Diagram dapat juga digunakan untuk
memodelkan action yang akan
dilakukan saat operasi dieksekusi, dan
memodelkan hasil dari action tersebut.

3. Analisis Dan Perancangan Sistem


3.1 Use Case Diagram
Use case diagram ini menggambarkan secara grafis
sistem usulan proses persediaan barang, diagram ini
memberikan gambaran mengenai perancangan
sistem informasi persediaan barang berbasis web
pada Balai Yasa Sintelis menggunakan metode
waterfall. Prosedur Sistem Informasi usulan untuk
proses persediaan barang berbasis web pada Balai
Yasa Sintelis adalah sebagai berikut :

Sebelum meminta barang Resort


mengirimkan
permintaan
barang
kepada Bagian Produksi.
Bagian
Produksi
melakukan
penginputan produk yang akan
diproduksi
berdasarkan
surat
permintaan barang.
Setelah selesai melakukan perhitungan
Bagian produksi akan mengirimkan
laporan kebagian Gudang, jika stock
bahan tidak ada supplier akan
mengirimkan.
Proses
pembuatan
laporan dan pengiriman ke bagian
gudang dilakukan oleh aplikasi.

d.

Bagian Gudang akan mendapatkan


pemberitahuan ada laporan yang harus
diperiksa atas permintaan dari pihak
bagian produksi terhadap bahan yang
akan digunakan. Setelah bahan yang
dibutuhkan ada semua bagian gudang
akan mengirimkan ke Bagian Produksi.

e.

Setelah semua bahan diterima ke


Bagian Produksi
maka bagian
produksi
langsung
memproduksi
barang sesuai dengan permintaan.

f.

Setelah barang selesai diproduksi


bagian produksi akan mengirimkan
kembali barang kebagian gudang
beserta laporan hasil produksi.

g.

Kemudian bagian pengiriman akan


mengirimkan barang hasil produksi ke
resort-resort sesuai dengan permintaan.

Permintaan Barang
Resort

Bagian Produksi

Melihat Stock Bahan

<<extend>>
<<extend>>

Pengajuan Bahan dari


Supplier

Laporan Stock Barang


Jadi

Permintaan Bahan
Laporan stock Bahan
Bagian Gudang
Supplier

Gambar III.1 Usecase Diagram persedian barang

3.2 Activity Diagram


Activity Diagram adalah diagram yang amenunjukan
aliran dari suatu kegiatan ke kegiatan lain. Pada
umumnya activity diagram digunakan untuk
memodelkan alir kerja dan operasi.

Klik Tombol Laporan

Menampilkan Laporan Stock Barang Jadi

Klik Tombol Print

Mencetak Laporan Stock Barang Jadi

Klik Tombol Permintaan Barang

Form Permintaan Barang

Mengisi Form Klik Tombol Kirim

Gambar III.5 Activity Diagram Laporan Stock


Barang Jadi
Data Terkirim

Uraian Workflow
Dibawah ini merupakan uraian workflow dari
activity diagram diatas, yaitu sebagai berikut:
a.

Activity Diagram Permintaan Barang :


Sebelum meminta permintaan barang
resort masuk kedalam halaman website
dan mengklik transaksi untuk memilih
permintaan barang, setelah itu mengisi
form permintaan barang dan mengklik
tombol kirim maka form akan
dikirimkan ke bagian gudang.

b.

Activity Diagram Permintaan Bahan :


Bagian produksi mengklik tombol
transaksi pada halaman website setelah
itu ditampilkan form permintaan bahan
dan bagian produksi mengisi form
permintaan bahan kemudian mengklik
tombol kirim maka form terkirim
kepada bagian gudang.

c.

Activity Diagram Laporan Stock


Bahan : Untuk melihat Laporan stock
bahan bagian gudang mengklik tombol
laporan,
maka
sistem
akan
memunculkan laporan stock bahan
setelah itu bagian gudang memilih
tombol print dan sistem akan mencetak
laporan stock bahan.

d.

Activity Diagram Laporan Stock


Barang Jadi : Untuk melihat Laporan
Stock Barang Jadi bagian gudang
mengklik tombol laporan, maka sistem
akan memunculkan laporan stock
barang jadi setelah itu bagian gudang
memilih tombol print dan sistem akan
mencetak laporan stock barang jadi.

Gambar III.2 Activity Diagram Permintaan


Barang

Mengklik Tombol
Permintaan Bahan

Menampilkan Form Permintaan Bahan

Mengisi Form Permintaan Bahan

Data Dikirim

Gambar III.3 Activity Diagram Permintaan


Bahan

Klik Tombol Laporan

Menampilkan Laporan Stock Bahan

Klik Tombol Print

Mencetak Laporan Stock Bahan

Gambar III.4 Activity Diagram Laporan Stock


Bahan

3.3 Class Diagram


Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana
memodelkan data dalam bentuk class diagram yang
menunjukkan sekumpulan class object, antarmuka
dan relasinya. Serta menjelaskan fungsi masing
masing class dalam Class Object Description.

Pada saat test pertama perangkat lunak sudah


selesai di bangun yang pastinya masih terdapat
kekurangan dan perlu beberapa sentuhan
perbaikan dan penambahan fungsionalitas dari
perangkat lunak berbasis web ini.
F.

Perbaikan perangkat lunak berbasis web


Perbaikan dari hasil testing yang dirasakan
masih perlu penambahan ataupun perbaikan
pada perangkat lunak berbasis web ini.

G.

Pengetesan terakhir (Finishing)


Testing tahap akhir sebelum perangkat lunak
berbasis web dapat berjalan dengan baik ketika
digunakan oleh pengguna.

Bahan
-

kodeBahan
namaBahan
satuanBahan
jenisBahan
stockbahan

: int
: String
: int
: String
: int

+
+
+
+

tambah ()
hapus ()
edit ()
getBahan ()

: void
: void
: void
: Bahan

0..*

Barang

0..*

kodeBarang
namaBarang
satuanBarang
jenisBarang
stockbarang

: int
: String
: int
: String
: int

+
+
+
+

tambah ()
hapus ()
edit ()
getBarang ()

: void
: void
: void
: Barang

0..*
0..*
Supplier
-

0..1

kodeSupplier
namaSupplier
alamatSupplier
telepon

: int
: String
: String
: int

Permintaan Barang
0..1

+ login () : void
0..1

Permintaan Bahan
-

tanggalPermintan
kodeBahan
jumlahPermintaan
namaBahan

: Date
: int
: int
: String

0..*

tanggalPermintaan
kodeBarang
jumlahPermintaan
namaBarang

: Date
: int
: int
: String

Pengguna
0..*

0..1

idUser
username
password
hakAkes

: int
: String
: String
: byte

+
+
+
+

logIn ()
tambah ()
ubah ()
hapus ()
...

: void
: void
: void
: void

Gambar III.6 Class Diagram persedian barang

Tabel 1. Rencana Implementasi


Kode
Aktivitas

Aktivitas

Waktu
(Minggu)

Predeces
sor

Rancangan
Perangkat
Lunak
Web
Persiapan
perangkat
keras dan
perangkat
lunak
Pengumpul
an data dan
referensi

Pembangu
nan
perangkat
lunak
berbasis
web
Pengetesan
perangkat
lunak
berbasis
web
Perbaikan
perangkat
lunak

C,D

Pengetesan
terakhir
(Finishing)

4. Implementasi Dan Pengujian


4.1 Implementasi
Langkah-langkahpengimplementasian pembangunan
perancangan sistem pengendalian persediaan barang
ini adalah sebagai berikut:
A. Rancangan Perangkat Lunak Berbasis Web
Konsep perangkat lunak berbasis web yang
akan dibangun dengan memperhatikan
kebutuhan pengguna perangkat lunak berbasis
web dan bahan informasi yang akan
Disuguhkan. Dibuat terlebih dahulu dengan
coret-coretan kecil/sketsa dasar.
B. Persiapan perangkat keras dan perangkat
lunak
Mempersiapkan kebutuhan perangkat keras dan
perangkat lunak untuk membangun sistem
pengendalian persedian barang berbasis web
ini.
C. Pengumpulan data dan referensi
Mengumpulkan data yang mendukung terhadap
bahan Pembangunan sistem pengendalian
persedian barang berbasis web dan referensi
lain untuk mendukung pembangunan web ini.
D.

Pembangunan perangkat lunak berbasis


web
Proses membangun perangkat lunak berbasis
web yang meliputi tahapan desain coding dan
desain antar muka.

E.

Pengetesan perangkat lunak berbasis web

4.1.1 Lingkup dan Batasan


Ruang lingkup dan batasan implementasi. Serta
modul program yang akan diimplementasikan,
fungsional system dan lain sebagainya.
1. Login
2. Beranda
3. Permintaan barang
4. Permintaaan bahan
5. Kelola stock bahan
6. Kelola bahan masuk
4.2 Pengujian
Penjelasan yang meliputi cara, langkah-langkah
pengujian perangkat lunak hasil implementasi baik
secara modular maupun sistem. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox.
4.2.1 Lingkup dan Lingkungan
Lingkup pengujian diperlukan untuk mengacu
apa saja yang dilakukan penguji dari perangkat
lunak ini. Adapun pengujian yang dilakukan,
meliputi :
1. Pengujian terhadap proses login dan logout.
2. Pengujian terhadap halaman Beranda.
3. Pengujian terhadap halaman Databarang.
4. Pengujian terhadap halaman Supplier
5. Pengujian terhadap halaman Transaksi
6. Pengujian terhadap halaman kelola laporan
7. Pengujian terhadap halaman kelola user

5. Kesimpulan
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem
persedian yang telah dilakukan pada Balai Yasa
Sintelis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem yang dibuat dapat mengelola
persediaan barang serta mengendalikan
stock barang sehingga tidak terjadi
upperstock atau understock.
2. Dengan sistem yang telah dibuat, data
persediaan barang menjadi terintegrasi
sehingga informasi mengenai stock dapat
terdistribusi dengan baik.

Daftar Pustaka:
[1]
[2]

[3]

[4]

Indrajit, Djokopranoto. 2007, Supply


chain management, Yogyakarta.
Handoko.
2010,
Manajmenet
persediaan
dan
persediaan
,
Yogyakarta.
Whitten, J. L., Bentley, L. D., Dittman,
K. C. (2004). System Analysis and
Design Methods.
.
Munawar .(2005:17), Pemodelan Visual
dengan UML

Anda mungkin juga menyukai