Anda di halaman 1dari 21

BASIS DATA

Persyaratan dan Tahapan Normalisasi Basis Data

I Gede Yudhitya Suarbawa | PPL UNY | SMK N 1 Bantul

TUJUAN PEMBELAJARAN

Memahami Persyaratan Normalisasi Basis Data

Menguji Persyaratan Normalisasi Basis Data

Memahami Tahapan Normalisasi Basis Data

Memahami Bentuk Normalisasi Basis Data

Menyajikan Tahapan Normalisasi pada Tabel

Normalisasi ?

Pengertian ?

Persyaratan Normalisasi

Dalam perspektif normalisasi, sebuah basis data dapat dikatakan baik,


jika setiap tabel yang menjadi unsur pembentuk basis data tersebut
juga telah berada dalam keadaan baik atau normal. Selanjutnya, sebuah
tabel dapat dikategorikan baik (efisien) atau normal, jika telah
memenuhi 3 (tiga) kriteria berikut :
1. Jika
ada
dekomposisi
(penguraian)
dekomposisinya
harus
dijamin
aman
Decomposition).

tabel,
maka
(LosslessJoin

2. Terpeliharanya
ketergantungan
fungsional
perubahan data (DependencyPreservation).

pada

3. Tidak melanggar BoyceCode Normal Form (BCNF)

saat

Lossless Join Decomposition

Merupakan
dekomposisi
atau
penguraian
tabel
berdasarkan
ketergantungan fungsionalnya. Dekomposisi yang benar terjadi jika
tabeltabel hasil dekomposisi kita gabungkan kembali dapat
menghasilkan tabel awal sebelum didekomposisi. Dekomposisi yang
benar semacam ini disebut LosslessJoin Decomposition atau Lossless
Decomposition (dekomposisi aman).

Pembahasan Lossy (Tidak Aman) dan Lossless (Aman)

DEPEDENCY PRESERVATION

Dependency Preservation (pemeliharaan ketergantungan) merupakan


kriteria kedua yang harus dapat dicapai untuk mendapatkan tabel dan
basis data yang baik. Ketika kita melakukan perubahan data,
maka harus bisa dijamin agar perubahan tersebut tidak
menghasilkan
inkonsistensi
data
yang
mengakibatkan
ketergantungan fungsional yang sudah benar menjadi tidak terpenuhi

Contoh :
Tabel Siswa (NIS, Nama, Kelas, dsb)
Tabel Pelajaran (Kode_Pel, Nama_Pel, Guru)
Tabel Nilai (NIS, Nama, Nilai, Grade)
Ketergantungan : 1. NIS Nama ; 2. NIS, Nama, Kode_Pel Nilai
Nama harus dihilangkan karena perubahan pada tabel siswa harus diikuti
dengan perubahan pada tabel nilai juga

BCNF (Boyce Code Normal Form)


Kriteria berikutnya untuk mendapatkan tabel yang baik adalah dengan
menerapkan BCNF. Sebuah tabel dikatakan memenuhi BCNF jika untuk
semua ketergantungan fungsional dengan notasi X Y, maka X harus
merupakan candidate key pada tabel tersebut. Jika tidak demikian, maka
tabel tersebut harus didekomposisi berdasarkan ketergantungan fungsional
yang ada, sedemikian hingga X menjadi candidat key dari tabeltabel hasil
dekomposisi.
Contoh :
E, F, G A, B, C
Salah satu dari E/F/G merupakan atribut yang tidak unik maka basis data
dikatakan tidak memenuhi BCNF, dan ketergantungan harus dihilangkan.

TAHAPAN-TAHAPAN NORMALISASI

Bentuk Normalisasi Basis Data


Hasil dari proses normalisasi adalah tabeltabel data dalam bentuk normal
(normal form), yaitu tabeltabel data yang terhindar dari dua hal yaitu:
Pengulangan informasi.
Potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan.
Terdapat enam bentuk normal (normal form) dalam teknik normalisasi data,
keenam bentuk tersebut adalah :
1. Bentuk Normal Tahap pertama (1st Normal Form)
2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form)
3. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form)
4. Bentuk Normal Boyce - Code (BCNF)
5. Bentuk Normal Tahap Keempat (4th Normal Form)
6. Bentuk Normal Tahap Kelima (5th Normal Form)

Proses
Normalisasi

Bentuk tidak normal


Bentuk tidak normal (Unnormalized Form) Bentuk ini memiliki ciri-ciri, yaitu
:
Merupakan kumpulan data yang akan direkam
Tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu
Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi
Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

Normalisasi Tahap 1 (Ciri-ciri)


Bentuk normal ke satu 1 NF ini mempunyai beberapa ciri antara lain yaitu:
Setiap data dibentuk dalam flat file (file data/ rata)
Data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field
field berupa "atomic value", tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Tidak ada set atribute yang berulang ulang atau atribute bernilai
ganda (multivalue).
Tidak ada set atribut composite atau kombinasinya dalam domain data
yang sama.
Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata
yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah
pecahan kata sehingga artinya lain.

Normalisasi Tahap 1 (Contoh)

Normalisasi Tahap 1 (Kondisi yang benar)

Normalisasi Tahap 2 (Ciri-ciri)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu:


1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2. Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama
atau primary key.
3. Sudah ditentukan kunci kunci field, dimana kunci field haruslah unik dan
dapat mewakili atribute lain yang menjadi anggotanya

Normalisasi Tahap 2 (Contoh)

Normalisasi Tahap 2 (kondisi yang benar)

Normalisasi Tahap 3 (Ciri-ciri)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga (3 NF) suatu tabel harus


mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memenuhi bentuk 2 NF (normal kedua)
2. Atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap
kunci utama atau primary key.
3. Setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada
primary key dan pada primary key secara menyeluruh

Normalisasi Tahap 3 (Contoh)

Pada relasi di atas, masih terdapat atribut non primary key (yakni
Alamat_kota dan Alamat_Prov) yang memiliki ketergantungan
terhadap atribut non primary key yang lain, yaitu Kode_pos.
Kodepos {Alamat_kota, Alamat_prov}
Untuk memenuhi syarat 3NF,
didekomposisi sebagai berikut :

maka

relasi

tersebut

-Siswa : (NIS, Nama_siswa, Alamat_jn, Kodepos)


-Kodepos : (Kodepos, Alamat_kota, Alamat_prov)

harus

TUGAS KELOMPOK
Duduk sesuai kelompok tugas sebelumnya
Diskusikan sebuah kondisi / situasi untuk dibuat database
Jelaskan proses normalisasi database tersebut lengkap dengan :
Tugas ditulis di kertas @kelompok 1 kertas
Tabel sebelum dan sesudah di setiap tahapan normalisasi
Penjelasan sesuai tahapan normalisasi
Lakukan dari data mentah hingga normalisasi ketiga

Anda mungkin juga menyukai