Anda di halaman 1dari 11

1.

Pengertian Recovery Data


Data merupakan aset sangat penting yang perlu dijaga dan secara mutlak dibuatkan
sistem untuk menjaganya dari potensi  eror, kebocoran, kehilangan, hingga saat terjadi
bencana alam. Untuk itu dibutuhkan upaya data backup demi menjaga nama baik dan
kredibilitas bisnis serta upaya recovery data ketika diperlukan oleh pihak yang
membutuhkan, salah satu upayang yang bias dilakukan oleh pengguna computer adalah
dengan recovery data. Data recovery atau pemulihan data adalah proses penyelamatan
(retrieving) data yang tidak dapat diakses, hilang , rusak atau terformat dari penyimpanan
sekunder, media removable atau file, bila data yang tersimpan didalamnya tidak dapat
diakses dengan cara biasa. Data paling sering disimpan dari media penyimpanan seperti
harddisk drive internal atau eksternal hdd, ssd, flash drive USB , kaset magnetic , dvd, cd,
subsistem raid, dan perangkat elektronik lainnya. Pemulihan data mungkin diperlukan karena
kerusakan fisik pada perangkat penyimpanan atau kerusakan logis pada system berkas yang
mencegahnya dipasang oleh system operasi induk.
Recovery dalam komputer memang lebih banyak dijumpai ketika suatu sistem
bermasalah akibat error, terkena virus dan lain-lain. Tidak hanya itu faktor human error
seperti pemakaian komputer yang terlalu lama dan malfunction pada perangkat seperti
Harddisk juga dapat beresiko tinggi pada sistem. Proses recovery adalah suatu kegiatan
pemulihan atau mengembalikan sistem yang bermasalah ke kondisi sebelumnya. Hal ini
sering digunakan karena lebih aman dan sangat cocok untuk pengguna yang tidak
mempunyai anti virus atau. Bahkan sering menjumpai kondisi dimana sistem terkena
serangan virus yang cukup parah sehingga tidak dapat ditanggulangi oleh anti virus
sekalipun.
Berikut beberapa penyebap yang sering membuat data hilang atau rusak, yaitu
1) Terhapus permanen tanpa disengaja atau dengan disengaja.
Ada dari Anda yang pernah mengalami kejadian ini? Pasti banyak orang yang membuat
kesalahan ini. Terkadang, kita ingin menghapus data, namun setelah file dihapus bukan
data yang dimaksud yang akan dihapus. Sebagai contoh, ketika Anda melakukan
pembersihan data secara rutin tiap minggu/bulan, terkadang ada satu kesalahan data
penting ikut terhapus.
2) Virus dan Malware
Ketika Anda menggunakan perangkat digital, bukan berarti Anda sudah aman dari
pencurian data. Program jahat yang dikirimkan ke computer Anda juga bisa menjadi
salah satu hilang/rusaknya data Anda.
3) Kerusakan Hard Drive
Hard Drive adalah salah satu komponen computer yangs angat sensitive dan juga sangat
rentan. Alasannya adalah Hard Drive terdiri dari banyak bagian yang berjalan. Meskipun
ad acara memulihkan Hard Drive, Anda juga harus mengeluarkan biaya lebih mahal.
4) Pemadaman Listrik Secara tiba-tiba
Listrik padam secara tiba-tiba sudah sangat sering terjadi di Indonesia. Bukan hanya di
pojok desa, pemadaman listrik secara tiba-tiba juga sering terjadi di Kota. Padamnya
listrik ketika PC/Laptop/Server ini dalam posisi hidup, akan membuat data Corrupt atau
Error.
5) Hilangnya Device
Inilah yang terjadi jika And atidak memiliki backup data di Cloud Storage. Ketika Anda
kehilangan device seperti Laptop dan Flashdisk, maka data Anda sudah pasti tidak akan
bisa dikembalikan. Namun, jika Anda memiliki backup data di Cloud, Anda bisa kembali
mendapatkan data backup dengan mudah.
6) Device terkena cairan
Ambil contoh laptop yang kesiram air putih setidaknya 100ml. Apa yang akan terjadi?
Kerusakan pada device juga bisa terjadi akibat hal yang satu ini.
7) Masalah Firmware
Firmware pada dasarnya adalah kode yang mengontrol Hard Drive. Hal ini bertanggung
jawab untuk mengelola konfigurasi drive dengan komponen system lainnya. Kerusakan
pada Firmware juga bisa menghilangkan data yang Anda miliki.

2. Fungsi Recovery Data


1) Mengembalikan sistem ke kondisi sebelumnya
Beberapa software bisa saja mengalami masalah ketika kita gunakan. kita tak tahu apa
penyebabnya. Bahkan kita juga tak tahu bagaimana cara mengatasinya, tapi dengan
melakukan recovery, kita bisa mengembalikan sistem software ke kondisi saat masih
normal. Intinya, recovery mengembalikan data seperti sebelum terjadi error.
2) Menghilangkan hang, error atau bahkan virus
Bila terjadi hang, error atau komputer terkena virus, kita juga bisa atasi dengan
melakukan recovery. Recovery akan mengembalikan posisi komputer ke kondisi
sebelumnya, saat dimana komputer tidak mengalami hang, error atau bahkan terjangkit
virus.
3) Mengembalikan Data
Ketika data penting terlanjur kita hapus atau data yang dulu kita anggap tidak penting
ternyata kita butuhkan lagi. Tetapi data tersebut sudah tidak ada di Recycle Bin karena
sudah kita hapus juga dari situ, maka satu-satunya jalan adalah melakukan recovery data.
Walau tidak menjamin data akan kembali semua, setidaknya upaya ini patut untuk kita
coba.
4) Mengembalikan Registry dan Pengaturan
Recovery data juga bisa berfungsi untuk mengembalikan registry dan pengaturan
komputer. Jadi bila sewaktu-waktu kamu mengaotak-atik komputer tetapi tidak tahu
bagaimana cara mengembalikanya, silakan gunakan recovery data.

3. Recovery Data
Tujuan dari data recovery adalah mengembalikan file yang sudah hilang tersebut
kemudian memindahkannya ke tempat yang aman dengan cara menyalin atau meng-copy
(Adesta, dkk). Beberapa aplikasi untuk recovery data seperti system recovery windows,
pandora recovery, dan recuva. Pandora recovery adalah sebuah aplikasi pemanggil data
yang sudah hilang atau terhapus melalui Side Cylinder Sector dari HardDisk, Floppy
Disk sedangkan Recuva adalah perangkat untuk mendapatkan data kembali yang mudah
digunakan. Dengannya, Anda dapat mencari dan mendapatkan kembali dokumen, file,
folder dan informasi (Pastima Simajuntak).
1) Recovery data (System restore windows)
Fungsi anti virus memang untuk mencegah serangan virus, malware, Trojan dan
lain-lain agar tidak menimbulkan kerusakan sistem. Namun ketika sistem sudah
dibobol dan timbul kerusakan sistem yang cukup para maka solusi terbaik adalah
segera melakukan System Recovery. Untuk langkah-langkah singkatnya seperti
dibawah ini:
a. Setting Recovery pada sistem biasanya dapat dijumpai pada pilihan Start Button.

b. Setelah di klik maka akan muncul jendela System Restore/Recovery, kemudian klik pada
tombol Next.

c. Pada halaman utama akan menjumpai daftar Restore/Recovery Point yang ditulis secara
otomatis oleh sistem komputer. pilih sesuai waktu yang diinginkan, jika kerusakan
terjadi sehari yang lalu maka hanya perlu memilih Point pada 2 hari yang lalu. Setiap
Point tentunya juga memiliki registry dan pengaturan sistem yang berbeda-beda,
sehingga harus hafal segala perubahan pada setting komputer.
d. Jika sudah memilih bisa klik Scan for Affected Program kemudian pilih Next.

e. Lalu pada jendela konfirmasi bisa klik Finish dan proses Recovery pun akhirnya
berjalan, tunggu proses hingga selesai dan jangan lupa untuk merestart komputer agar
perubahan dapat langsung diterapkan.

2) Recovery data (Pandora)


a. Pertama Download dan Install Software Pandora File Recovery

b. Jalankan Program Pandora, nanti akan muncul Pandora Recovery Wizard, Kita klik
tombol Next
c. Kita pilih “No, i did not find my file” jika file penting kita tidak ditemukan di Recycle
Bin

d. Pilih Drive yang akan kita scan (Pilihan Drive menyesuaikan sesuai tempat dimana kita
menyimpan file terdahulu sebelum hilang)

e. Terdapat 3 Metode Recovery (dapat dipilih sesuai kebutuhan, kami mencontohkan pilih
opsi ke tiga)
f. Pilih jenis file yang kita cari (Misal jika kita ingin mencari file Ms Word maka kita
checklist hanya pada opsi *.DOC dan *.DOCX)

g. Klik Start Disk Surface Scan Lalu tunggu hingga proses scan. Hasil scan akan muncul di
kolom sebelah kanan
h. Klik icon Recovery untuk mengembalikan data yang hilang

3) Recovery data (recuva)


a. Jalankan program recuva. Kemudian klik tombol Next 

b. Pilih jenis file yang mau di recover. Kalau ingin recover semua file, pilih All Files.
Kemudian klik tombol Next

c. Pilih drive/folder lokasi file yang mau di recover. Klik tombol  Browse untuk memilih


drive/folder. Kemudian klik tombol Next.
d. Centang opsi  Enable Deep Scan untuk memaksimalkan pencarian file yang hilang.
Kemudian klik tombol Start untuk memulai pencarian.

e. Proses pencarian memakan waktu yang lumayan lama, tergantung dari besarnya
hardisk/flashdisk/memory card yang mau di recover.
f. Setelah proses pencarian selesai, berikut tampilan file-file yang berhasil ditemukan.
Disini bisa kelihatan nama file dan statusnya. Warna hijau (Excellent): file kemungkinan
besar bisa di recover. Warna kuning (Poor/Very Poor): file kemungkinan kecil bisa di
recover. Warna merah (Unrecoverable): file tidak bisa di recover.

g. Klik kolom State untuk mengurutkan file berdasarkan statusnya. Dan klik tombol Switch


to advanced mode untuk menampilkan opsi lainnya.   

h. Pada advanced mode, anda bisa mencari file dengan format tertentu dengan cara mengisi
field pencarian (yang ada icon  kaca pembesar). Misalnya: *.jpg, *.docx, *.mp3, dll).
Atau klik tanda panah pada field pencarian. 
i. Di sebelah kanan, ada kotak preview untuk melihat file yang mau di recover Tapi yang
bisa di preview hanya file gambar.

j. Setelah menemukan file yang ingin di recover, centang kotak disamping, file tersebut
dan klik tombol Recover. Kemudian tentukan tempat penyimpanan file yang di recover.
Pilih media lain dari media yang di recover. Misalnya media yang di recover adalah
flashdisk, maka pilih harddisk, untuk tempat penyimpanan file. Hal ini untuk
menghindari filenya menimpa (overwrite) file lain. Klik tombol OK untuk
menyimpan file.

4. Analisis Terhadap Problem Solving Hasil Recovery Data

Anda mungkin juga menyukai