Oleh
Ahmad Maulana Puta
I4A011082
Penguji
dr. Hj. Lily Runtuwene, Sp.S
September, 2015
STATUS PENDERITA
I.
II.
DATA PRIBADI
Nama
: Tn.U
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 53 tahun
Bangsa
: Indonesia
Suku
: Banjar
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tukang kayu
Status
: Sudah Menikah
Alamat
MRS
: 22 Agustus 2015
ANAMNESIS
kaki kanan juga menjadi lemah. Selain itu pasien juga tiba-tiba tidak bisa
berbicara.
: 150/100 mmHg
Nadi
: 89 kali /menit
Respirasi
: 20 kali/menit
Suhu
: 37,1 oC
Kepala/Leher :
- Mata
- Mulut
- Leher
Thoraks
- Pulmo
- Cor
Abdomen
: Tampak datar, hepar dan lien tidak teraba, perkusi timpani, tes
undulasi (-), bising usus (+) normal.
Ekstremitas
V.
: Euthym
Proses Berfikir
: sde
Kecerdasan
: sde
Penyerapan
: sde
Kemauan
: Baik
Psikomotor
: Normoaktif
NEUROLOGIS
A. Kesan Umum:
Kesadaran
: Komposmentis,
Pembicaraan : Disartri
GCS : E4-Vx-M6
: (-)
Monoton : (-)
Scanning : (-)
Afasia
: Motorik
: (+)
Sensorik
: (-)
Anomik
: (-)
Kepala:
Besar
: Normal
Asimetri
: (-)
Sikap paksa
: (-)
Tortikolis
: (-)
Muka:
Mask/topeng
: (-)
Miophatik
: (-)
Fullmooon
: (-)
B. Pemeriksaan Khusus
1. Rangsangan Selaput Otak
Kaku kuduk
: (-)
Kernig
: (-)/(-)
Laseque
: (-)/(-)
Bruzinski I
: (-)
Bruzinski II
: (-)/(-)
2. Saraf Otak
Kanan
Kiri
Hyposmia
(Tdl)
(Tdl)
Parosmia
(Tdl)
(Tdl)
Halusinasi
(Tdl)
(Tdl)
N. Optikus
Kanan
Kiri
(sde)
(sde)
N. Olfaktorius
Visus
Kanan
Kiri
tengah
tengah
(+)
(+)
Temporal
(+)
(+)
Atas
(+)
(+)
Bawah
(+)
(+)
Temporal bawah :
(+)
(+)
Eksopthalmus
(-)
(-)
: (-)
(-)
bulat
bulat
Lebar
3mm
3mm
Perbedaan lebar
isokor
isokor
(+)
(+)
(+)
(+)
Reaksi akomodasi
(+)
(+)
Reaksi konvergensi
(+)
(+)
N. Trigeminus
Kanan
Kiri
Otot Maseter
(+)
(+)
Otot Temporal
(+)
(+)
(+)
(+)
Cabang Motorik
Cabang Sensorik
I.
N. Oftalmicus
(+)
(+)
II.
N. Maxillaris
(+)
(+)
III.
N. Mandibularis
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
N. Facialis
Kanan
Kiri
Kerutan dahi
Tinggi alis
Mengerutkan dahi
Mengangkat alis
(+)
(+)
Tersenyum
Lipatan nasolabial
(+)
(+)
Waktu Diam
Waktu Gerak
(sde)
N. Vestibulocochlearis
Vestibuler
Vertigo
: (sde)
Nystagmus
: (sde)
Kiri : (-)
Cochlearis
Penurunan Pendengaran : (sde)
N. Glossopharyngeus dan N. Vagus
Bagian Motorik:
Suara
: (+)
Menelan
: (+)
Detak jantung
: reguler
Bising usus
: Normal
Bagian Sensorik:
Pengecapan 1/3 belakakang lidah : (sde)
Refleks muntah: (+)
Refleks palatum mole: (+)
N. Accesorius
Kanan
Kiri
Mengangkat bahu
(+)
(+)
Memalingkan kepala
(+)
(+)
N. Hypoglossus
3.
Kedudukan lidah
: ditengah
Atrofi
: (-)
Sistem Motorik
Kekuatan Otot
Tubuh : Otot perut
:N
Otot pinggang
:N
:N
Lengan (Kanan/Kiri)
M. Biceps
: +1/+5
M. Triceps
: +1/+5
Tungkai (Kanan/Kiri)
Fleksi sendi lutut
: (-)/(+)
: (-)/(+)
Besar Otot :
Atrofi
: (-)
Pseudohypertrofi
: (-)
: (-)
Kontraktur
: (-)
Konsistensi
:N
Tonus Otot :
Lengan
Kanan
Tungkai
Kiri
Kanan
Kiri
(-)
Hipotoni
(-)
(-)
(-)
Spastik
(+)
(+)
(+)
Rigid
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Rebound
(+)
phenomen
Gerakan Involunter
Tremor : Waktu Istirahat
: (-)/(-)
Waktu bergerak
: (-)/(-)
Chorea
: (-)/(-)
Athetose
: (-)/(-)
Balismus
: (-)/(-)
Torsion spasme
: (-)/(-)
Fasikulasi
: (-)/(-)
Myokimia
: (-)/(-)
Koordinasi
: tdl
: tdl
4. Sistem Sensorik
Kanan/kiri
Rasa Eksteroseptik
Rasa nyeri superfisial
: +/+
: +/+
Rasa Proprioseptik
Rasa getar
: tidak dilakukan
Rasa tekan
: +/+
: +/+
: +/+
Rasa Enteroseptik
Refered pain
: tidak ada
Rasa Kombinasi
Streognosis
: tidak dilakukan
Barognosis
: tidak dilakukan
Grapestesia
: tidak dilakukan
: tidak dilakukan
Sensory extimination
: tidak dilakukan
: tidak dilakukan
Fungsi luhur
Apraxia : sde
Alexia
: sde
Agraphia: sde
Fingerognosis
: sde
Membedakan kanan-kiri
: sde
Acalculia
: Tidak Ada
5. Refleks-refleks
Reflek kulit
Refleks kulit dinding perut : (-)
Refleks cremaster
: Tidak dilakukan
Refleks gluteal
: Tidak dilakukan
Refleks anal
: Tidak dilakukan
: (+3)/(+3)
Refleks Triceps
: (+3)/(+3)
Refleks Patella
: (+3)/(+3)
Refleks Achiles
: (+2)/(+3)
Refleks Patologis :
Tungkai
Babinski
: (-)/(+)
Chaddock
: (-)/(-)
Oppenheim
: (-)/(-)
Rossolimo
: (-)/(-)
Gordon
: (-)/(-)
Schaffer
: (-)/(-)
Lengan
Hoffmann-Tromner : -/+
Reflek Primitif : Grasp
(-)
Snout
(-)
Sucking
(-)
Palmomental
(-)
: (+)
Defekasi : (+)
Sekresi keringat : (-)
Salivasi : N
Ggn tropik
7. Columna Vertebralis
Kelainan Lokal
Skoliosis
: (-)
Khypose
: (-)
Khyposkloliosis
: (-)
Gibbus
: (-)
Nyeri tekan/ketuk
: (-)
: (+)
Ekstensi
: (+)
Lateral deviation
: (+)
Rotasi
: (+)
Gerak Tubuh :
Ekstensi
: (TDL)
Lateral deviation
: (TDL)
Membungkuk
: (TDL)
10
8. Pemeriksaan Tambahan
Hasil laboratorium 22 agustus 2015
Pemeriksaan
Hematologi
Hemoglobin
Lekosit
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
RDW-CV
MCV, MCH, MCHC
MCV
MCH
MCHC
Hitung Jenis
Gran%
Limfosit%
MID%
Gran#
Limfosit#
MID#
Hasil
Referensi
Satuan
20,3
17,9
6,38
59,2
382
15,1
12,00-16,00
4,0 -10,5
4,50 - 6,00
42,00 - 52,00
150 - 450
11,5 14,7
g/dl
ribu/ul
juta/ul
vol%
ribu/ul
%
92,8
31,8
34,2
80,0-97,0
27,0-32,0
32,0-38,0
fl
pg
%
74,5
18,2
7,2
13,30
3,3
1,3
50,0-70,0
25,0-40,0
4,0-11,0
2,50-7,00
1,25-4,0
%
%
%
ribu/ul
ribu/ul
ribu/ul
Hasil pemeriksaan apusan darah tepi dan sumsum tulang 29 Agustus 2015
11
Kesimpulan: Gambaran sumsum tulang dan darah tepi seperti ini mengesankan
Policytemia Vera.
RESUME
1.
ANAMNESIS
Kelemahan tungkai kanan (+) Tidak bisa bicara (+) Pusing (+)
2. PEMERIKSAAN
Interna
Kesadaran
: GCS 4-x-6
Tekanan darah
: 150/100 mmHg
Nadi
: 89 kali/menit
Respirasi
: 20 kali/menit
Suhu
: 37,1oC
Kepala/Leher
Thorax
Abdomen
Ekstremitas
12
C. DIAGNOSIS
Dx klinis
Dx Topis
13
IVFD RL 20 tetes/menit
Po. Piracetam 200 mg 2x1
Aspilet 1x1
Asam Folat 1x1
Vit. B Kompleks 1x1
Flebotomi
DISKUSI
Pasien datang ke IGD RSUD Ulin dari rujukan RS Sampit. Awal mulanya
5 hari SMRS, selepas bekerja di hutan pasien mengeluhkan lemah pada tangan
kanan. Pasien juga merasa pusing. Satu hari setelahnya pasien mengeluh kalau
kaki kanan juga menjadi lemah. Selain itu pasien juga tiba-tiba tidak bisa
berbicara.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, didapatkan adanya kelemahan
ekstremitas kanan yang perlahan dimulai dari tangan kemudian kaki, tidak bisa
berbicara, dan merasa pusing. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya
gangguan peredaran darah otak yang diakibatkan suatu sumbatan. Tegaknya
diagnosis lain yaitu polisitemia vera sebagai suatu kelainan darah yang dapat
14
15
Hampir 90% emboli otak berasal dari jantung, dan sebagian besar kasus
emboli otak terdapat di hemisfer serebri. Jenis embolus bervariasi sesuai dengan
umur penderita. Penyakit valvular rematik lebih sering terjadi pada dewasa muda;
sementara itu emboli yang berasal dari aterosklerosis lebih sering terjadi pada usia
yang lebih tua. (2)
Embolus akan menyumbat aliran darah dan terjadilah anoksia jaringan otak di
bagian distal sumbatan. Di samping itu, embolus juga bertindak sebagai iritan
yang menyebabkan terjadinya vasospasme local di segmen dimana bolus berada.
Gejala klinis bergantung kepada pemuluh darah yang tersumbat. (2)
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas
16