DASAR-DASAR PERENCANAAN 1. Apa dan Mengapa Perencanaan a. Perencanaan melibatkan pendefinisan tujuan organisasi, penentuan strategi untuk
mencapai
tujuan
itu,
dan
pengembangan
rencana
untuk
mengintegrasikan serta mengkoordinasikan kegiatan kerja. Perencanaan
berhubungan dengan hasil akhir dan sarananya. b. Pentingnya perencanaan: i. Memberikan arah kepada para manajer dan nonmanajer. ii. Mengurangi ketidakpastian dengan mendorong para manajernya memandang ke depan, mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampak perubahan, dan mengembangkan respon yang tepat. iii. Meminimalkan pemborosan dan kekosongan. iv. Menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam pengendalian. c. Hubungan perencanaan dan kinerja: i. Pada umumnya perencanaan resmi diasosiasikan dengan hasil keuangan yang positif. ii. Melakukan perencanaan kerja yang baik dan mengimplementasikan rencana tersebut memainkan bagian yang lebih besar dalam menghasilkan kinerja yang tinggi, dibandingkan seberapa besar perencanaan itu dilakukan. iii. Ketika perencanaa resmi tidak menghasilkan kinerja lebih tinggi, faktor eksternal menjadi alasan. iv. Diperlukan 4 tahun perencanaan resmi sebelum perencanaan itu mulai mempengaruhi kinerja. 2. Tujuan dan Rencana a. Tujuan adalah hasil yang diinginkan. Rencana adalah dokumen yang memberikan kerangka bagaimana tujuan akan dicapai. b. Tujuan dapat berupa strategis atau keuangan: berhubungan dengan kinerja keuangan organisasi, sementara tujuan strategis berhubungan dengan semua bidang kinerja organisasi. Tujuan juga dapat dinyatakan: laporan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi dan apa yang diyakini pemangku kepentingan. Sedangkan tujuan sebenarnya: mengamati apa yang dikerjakam anggota organisasi dan mendefinisikan tindakan prioritasnya. c. Rencana: i. Rencana strategis diterapkan pada seluruh organisasi. ii. Rencana operasional untuk memotong daerah fungsional tertentu. iii. Rencana jangka panjang mempunyai jangka waktu lebih dari 3 tahun. iv. Rencana jangka pendek mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang.
v. Rencana spesifik didefinisikan dengan jelas dan tidak memberikan
ruang untuk interpretasi. vi. Rencana arahan fleksibel dan menetapkan panduan umum. vii. Rencana yang digunakan satu kali adalah rencana yang didesain untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik. viii. Rencana siaga adalah rencana berjalan yang memberikan panduan untuk aktivitas yang dilakukan berulang kali. 3. Menetapkan Tujuan dan Mengembangkan Rencana a. Dalam penetapan tujuan tradisional, tujuan ditetapkan oleh bagian atas organisasidan kemudian menjadi subtujuan dari masing-masing area organisasi b. MBO adalah proses penetapan yang disetujui kedua belah pihak terhadap tujuan dan menggunakan tujuan tersebut untuk mengevaluasi karyawan tersebut. c. Tujuan yang ditulis dengan baik mempunyai 6 karakteristik: (1) ditulis dalam konteks hasil, (2) dapat diukur dan dikuantifikasi, (3) jelas jangka waktunya, (4) menantang tapi dapat dicapai, (5) tertulis, dan (6) dikomunikasikan ke seluruh anggota yang perlu mengetahuinya. d. Langkah-langkah penetapan tujuan: i. Meninjau misi organisasi ii. Mengevaluasi sumber yang tersedia iii. Menentukan tujuan secara individu atau dengan masukan dari orang lain iv. Menuliskan tujuan dan mengkomunikasikannya kepada semua yang perlu mengetahuinya v. Meninjau hasil serta mengubah tujuan bila diperlukan. e. Faktor darurat yang mempengaruhi perencanaan: i. Tingkat manajer dalam organisasi ii. Derajat ketidakpastian lingkungan iii. Jangka komitmen masa depan f. Pendekatan utama perencanaan: i. Tradisional: manajer atas mengembangkan rencana yang diturunkan ke bawah melalui tingkat organisasi yang lain. ii. MBO: melibatkan anggota organisasi yang lebih banyak dalam proses perencanaan. 4. Masalah Kontemporer dalam Perencanaan a. Kritik utama dalam perencanaan adalah bahwa (1) perencanaan dapat menyebabkan kekakuan, (2) rencana tidak dapat dikembangkan untuk lingkungan dinamis, (3) rencana formal tidak dapat mengganti intuisi dan kreativitas, (4) perencanaan memfokuskan perhatian manajer pada kompertisi saat ini, bukan kesempatan bertahan hidup besok, (5) perencanaa formal
memperkuat kesuksesan, yang dapat menimbulkan kegagalan, dan (6)
merencanakan saja tidak cukup. b. Manajer dapat merencanakan secara efektif dalam lingkungan dinamis saat ini dengan menggunakan rencana yang spesifik tetapi fleksibel. c. Penting juga untuk menekankan tanggung jawab untuk mencipatakan tujuan dan mengembangkan rencana ke tingkat bawah organisasi. Ayaga Divadi 128114075 FST-A 2012