Anda di halaman 1dari 2

BEGAWAN ABIYASA

Abiyasa atau Wyasa inilah yang menulis Kitab Mahabarata, yang kemudian hari
oleh para pujangga Indonesia diadaptasi menjadi bahan cerita wayang. Suku
Bangsa Jawa, juga mengenal Abiyasa dengan sebutan Empu Wiyasa.
Selain bergelar Prabu Krisnadwipayana, Abiyasa juga mempunya beberapa
nama yang lain. Nama Dewayana diberikan kepadanya karena ia memiliki sifatsifat seperti dewa. Iapun disebut Sutiksnaprawa, yang artinya orang yang arif
bijaksana. Gelar lainnya adalah Rancakaprawa yang artinya suka menolong
mereka yang sedang ditimpa kemalangan. Nama Abiyasa sendiri mengandung
arti orang yang selalu dekat dengan sifat-sifat yang terpuji. Abi atau abhi
artinya dekat, sedangkan yasa artinya sifat yang terpuji.
Kitab Mahabarata yang asli adalah mahakarya Begawan Abiyasa sebagai
pujangga sastra. Buku, yang kemudian dianggap sebagai salah satu Buku Suci
bagi penganut agama Hindu, itu terdiri atas 18 parwa, dan lebih dari 70.000
seloka. Dalam menuliskan karya besar ini, Abiyasa dibantu oleh Batara
Ganesha, dewa yang berkepala gajah, dan dikenal sebagai dewa ilmu
pengetahuan dan seni sastra.
Para lakon-lakon pewayangan, termasuk lakon carangan, Begawan Abiyasa
lebih sering terlibat dalam alur cerita. Banyak lakon yang menceritakan
bagaimana para Pandawa atau putra mereka minta petunjuk, nasihat, atau
arahan dari Sang Begawan.
Abiyasa berumur sangat panjang. Setelah melepaskan mahkota dan hidup
sebagai pertapa, ia masih selalu memperhatikan keadaan Kerajaan Astina.
Dengan senang hati Abiyasa memberi nasihat-nasihatnya pada anak cucunya
bila diminta.
Sesepuh keluarga Kurawa dan Pandawa itu dapat menyaksikan upacara
penobatan cicitnya, Parikesit, menjadi raja Astina. Bahkan gelar yang digunakan
oleh Parikesit setelah ia menjadi raja, juga Prabu Krisnadwipayana, memakai
nama kakek buyutnya.
Abiyasa meninggal secara sempurna, yang dalam bahasa pewayangan disebut
moksa. Waktu akan masuk ke surga, ia menuntut pada para dewa agar raganya
juga dibolehkan ikut. Tuntutan itu dikabulkan, dan menjemput raga Abiyasa
dengan Kereta Cahaya.

Romo Yth,
Mohon ujud Misa; Jumat, 5 Juni 2015
UJUD MISA :
Puji Syukur dan terima kasih pada Tuhan, Allah Tri Tunggal Yang Maha Rahim, untuk
anugerah boleh memasuki usia 70 tahun.
Dan mohon kesehatan serta kemampuan untuk menyelesaikan tugas.

Yang meminta ujud Misa :


Bpk. Kris Pranarka

Anda mungkin juga menyukai