Hiperlipidemia (hiperlipoproteinemia, dislipidemia)1 adalah peningkatan kadar
kolesterol dan atau trigliserida serum di atas batas normal.20 Kadar lipid yang berlebihan akan menginduksi aktifasi sel endotel vaskuler, yang dapat mengakibatkan disfungsi endotel dan produksi Reactive Oxygen Species (ROS), penurunan produksi Nitrit Oksida (NO), dan oksidasi LDL melalui peningkatan substrat, perubahan konformasi LDL yang lebih rentan terhadap oksidasi, dan peningkatan produksi radikal superoksida (O2-) vaskuler.2,25 Lipoprotein yang memiliki Apo-B 100 (VLDL, IDL, LDL) bila terdapat dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dapat menimbulkan deposisi kolesterol dan ester kolesteril pada jaringan ikat dinding pembuluh arteri.18 Jaringan otot halus dan jaringan fibrosa di sekitarnya akan berproliferasi membentuk plak. Dengan berjalannya waktu, plak akan bertambah besar. Plak yang bertambah besar ditambah dengan garam kalsium yang ikut mengendap akan menyebabkan aterosklerosis. Induksi hiperlipidemia pada binatang coba (tikus Wistar) dapat dilakukan dengan pemberian diet kuning telur intermitten. Penggunaan tikus Wistar mempertimbangkan aspek kemudahan dalam mendapatkan model binatang, kemampuan adaptasinya terhadap teknik perlakuan, serta lebih murah. Peningkatkan kadar profil lipid dapat terlihat secara nyata setelah pemberian diet kuning telur intermitten, terutama kadar kolesterol total dan trigliserida.2