Anda di halaman 1dari 2

SINOPSIS RENCANA PROPOSAL TESIS

1. Rencana Judul Tesis


Analisa Tardive Dyskenesia, Motor Activity Assesment Scale (MAAS) dan Sedation Scale
terhadap Cardiac-Respiratory Workload pada Pasien Kritis Post Pemberian Analgesik di
Intalasi Perawatan Intensif (IPI) RS. Baptis Kediri.
2.

Latar Belakang
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak nyaman dan bersifat sangat subjektif.
Ganguan rasa nyaman berupa nyeri dirasakan oleh pasien dengan penyakit-penyakit yang
mengaktifkan respon nyeri pada pasien tersebut seperti kerusakan saraf perifer, terbakar,
sensasi abnormal kulit, luka dan gangguan neuropatik lainnya. Pasien kritis dengan gangguan
nyaman nyeri dapat menunjukkan respon berupa reflek otot yang tidak dapat dikendalikan
sehingga pasien tampak tidak koperatif dalam penatalaksanaan perawatan dan medis di
instalasi perawatan intensif. Penatalaksaan gangguan nyaman nyeri tersebut secara
kolaboratif yaitu pemberian analgesik. Efek samping dalam pemberian analgesik pada pasien
kritis yaitu gatal, konstipasi, nausea, vomiting, sedasi, dan depresi pernapasan (Carlson,
2009). Jika perawat tidak dapat mengidentifikasi efek samping tersebut dan tidak dapat
mencegahnya maka dapat memperparah keadaan sakit pasien.
Hasil penelitian menunjukkan pasien kritis yang dirawat di perawatan intensif 75%
mengalami kematian, dan 25% dapat bertahan dari keadaan penyakit kritisnya. Angka
kesakitan yang berujung pada kematian pasien kritis yaitu Coagulopathy, lymphoma,
metastatic cancer, weight loss, AIDS, gangguan cairan dan elektrolit, dan CHF. Data
mendekati 71% pasien dengan keadaan kritis mengalami agitasi, sleep deprivition,
kecemasan, nyeri, immobilisasi, atau delirium setelah mendapatkan analgesik (Carlon, 2009).
Pasien kritis akan mengalami banyak gangguan dan reaksi sesuai dengan penyakit yang
dideritanya. Pasien kritis dapat dipastikan berespon terhadap ketidaknyamanan pada dirinya
dan dapat diutarakan secara verbal atau nonverbal. Penatalaksanaan kolaboratif dapat
dilakukan dengan memberikan analgesik untuk menenangkan dan atau mengurangi nyeri
pasien. Namun analgesik yang diberikan (opioid atau non opioid) memiliki efek samping
yang dapat memperburuk kedaan pasien. Efek samping pemberian analgesik tersebut yaitu
Sedasi, Confusion, Respiratory depression, Itching, Nausea/vomiting, Constipation, dan
Ileus, perubahan cardiac dan respiratory workload, dan depresi pernapasan. Reflek otot-otot
yang memberontak dapat beresiko pada pasien seperti pasien jatuh, pasien melepas selang
lambung, kateter, atau infus dan membuat pasien delirium dan tidak dapat koperatif terhadap
penatalaksanana perawatan medis di perawatan intensif. Keadaan pasien kritis karena efek
samping analgesik dan perawat tidak dapat mengenalinya maka pasien dapat mengalami
depresi pernapasan dan memperburuk keadaan pasien. Keadaan tersebut pasien dapat berada
pada keadaan gawat darurat seperti, henti napas, gagal napas hingga kematian.
Peran perawat dalam keadaan gawat darurat sangatlah penting untuk mengantisipasi efek
dari pemberian analgesik pada pasien kritis yaitu dengan mengidentifikasi aktivitas otot
pasien, skala sedasi, dan sindroma neural (tardive dyskenesia ) yang muncul. Dengan begitu
harapannya pemberian analgesik dapat tercapai sesuai dengan tujuan (outcame)
penatalaksanaan yaitu kenyamanan (no pain), tidak ada kecemasan, tidak ada depresi,
penurunan cardiac dan respiratory workload. Berdasarkan latar belakang tersebut saya
tertarik untuk mengambil judul tesis Analisa Tardive Dyskenesia, Motor Activity Assesment
Scale (MAAS) dan Sedation Scale terhadap Cardiac-Respiratory Workload pada Pasien Kritis
Post Pemberian Analgesik di Intalasi Perawatan Intensif (IPI) RS. Baptis Kediri.

3. Identifikasi Masalah
Efek samping analgesik
1. Sedasi
2. Confusion
3. Respiratory depression
4. Itching
5. Nausea/vomiting
6. Constipation
7. Ileus
(Carlson, 2007)

Pasien Kritis
Analisa
a. Tardive Dyskenesia
b. Motor Activity Scale (MAAS)
c. Sedation scale
(Carlson, 2007)

Cardiac and
Respiratry Workload
1. Heart rate
2. Breath rate
3. Respiration rate
(Carlson, 2007)

4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan Bagamana Analisa Tardive Dyskenesia,
Motor Activity Assesment Scale (MAAS) dan Sedation Scale terhadap Cardiac-Respiratory
Workload pada Pasien Kritis Post Pemberian Analgesik di Intalasi Perawatan Intensif (IPI)
RS. Baptis Kediri?.
5. Tujuan
1) Menganalisis Analisa Tardive Dyskenesia pada Pasien Kritis Post Pemberian
Analgesik di Intalasi Perawatan Intensif (IPI) RS. Baptis Kediri.
2) Menganalisis Analisa Motor Activity Assesment Scale (MAAS) pada Pasien Kritis
Post Pemberian Analgesik di Intalasi Perawatan Intensif (IPI) RS. Baptis Kediri
3) Menganalisis Analisa Sedation Scale pada Pasien Kritis Post Pemberian Analgesik di
Intalasi Perawatan Intensif (IPI) RS. Baptis Kediri.
4) Menganalisis Tardive Dyskenesia, Motor Activity Assesment Scale (MAAS) dan
Sedation Scale terhadap Cardiac-Respiratory Workload pada Pasien Kritis Post
Pemberian Analgesik di Intalasi Perawatan Intensif (IPI) RS. Baptis Kediri.
6. Metodologi Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka desain penelitian yang digunakan adalah
deskriptif analitik kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh pasien di Instalasi
Keperawatan Intensif (IPI) RS. Baptis Kediri. Sampel penelitian adalah pasien kritis di
Instalasi Perawatan Intensif (IPI) RS. Baptis Kediri. Teknik sampling menggunakan
proposive sampling. Variabel Independen adalah Tardive Dyskenesia, Motor Activity
Assesment (MAAS) dan Sedation Scale. Variabel dependen penelitian adalah CardiacRespiratory Workload. Data Tardive Dyskenesia dikumpulkan menggunakan instrument
berupa kuesioner, Motor Activity Assesment (MAAS) menggunakan instrumen Score
MAAS, data Sedation Scale menggunakan instrumen American Assosiation of CriticalCare Nursing Sedation Scale for Critically III Patients. Uji statistik menggunakan uji
regresi linear dengan nilai signifikansi <0,05.
7. Luaran Penelitian
1) Hasil Penelitian dapat dikirim untuk dipublikasikan pada Jurnal Nasional ataupun
Internasional.
2) Hasil penelitian ini dapat dikirim untuk dipublikasikan menjadi buku saku atau bahan
ajar dalam rumpun keilmuan keperawatan atau kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai