SUWARDIANTO
VENTILASI MEKANIK
Pengertian.
Ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk
membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi
untuk mempertahankan oksigenasi.
Indikasi Pemasangan Ventilator
Pasien dengan respiratory failure (gagal napas)
Pasien dengan operasi tekhik hemodilusi.
Post Trepanasi dengan black out.
Respiratory Arrest.
Kriteria Pemasangan
Ventilator
Frekuensi napas lebih dari 35 kali per menit.
Hasil analisa gas darah dengan O2 masker PaO2
kurang
dari 70 mmHg.
PaCO2 lebih dari 60 mmHg
AaDO2 dengan O2 100 % hasilnya lebih dari 350
mmHg.
Vital capasity kurang dari 15 ml / kg BB.
Macam-macam Ventilator
Menurut sifatnya ventilator dibagi tiga type :
1. Volume Cycled Ventilator
Perinsip dasar ventilator ini : cyclusnya
berdasarkan
volume. Mesin berhenti bekerja dan terjadi
ekspirasi bila
telah mencapai volume yang ditentukan.
Keuntungan
volume cycled ventilator adalah perubahan
pada
komplain paru pasien tetap memberikan
volume tidal
yang konsisten.
Sistem Alarm
Ventilator digunakan untuk mendukung hidup.
Sistem alarm perlu untuk mewaspadakan perawat
tentang adanya masalah.
Alarm tekanan rendah pemutusan dari pasien
(ventilator terlepas dari pasien).
Alarm tekanan tinggi peningkatan tekanan,
misalnya pasien batuk, cubing tertekuk, terjadi
fighting.
Alarm volume rendah kebocoran.
Alarm jangan pernah diabaikan tidak dianggap dan
harus dipasang dalam kondisi siap.
Kriteria Penyapihan
Pasien yang mendapat bantuan ventilasi mekanik
dapat dilakukan penyapihan bila memenuhi
kriteria sebagai berikut:
Kapasitas vital 10-15 ml/kg BB
Volume tidal 4-5 ml/kg BB
Kekuatan inspirasi 20 cm H2O atau lebih besar
Frekwensi pernafasan kurang dari 20 kali/menit.
Mode Ventilator
Mekanik
Mode
control (pressure control, volume
control, continuous mode)
Pasien mendapat bantuan pernafasan sepenuhnya,
pasien dibuat tidak sadar (tersedasi) sehingga
pernafasan di kontrol sepenuhnya oleh ventilator.
Tidal volume yang didapat pasien juga sesuai yang
di set pada ventilator.
Mode control klasik, pasien sepenuhnya tidak
mampu bernafas dengan tekanan atau tidal
volume lebih dari yang telah di set pada ventilator.
Mode control terbaru, ventilator bekerja dalam
mode assist-control yang memungkinkan pasien
bernafas dengan tekanan atau volum tidal lebih
dari yang telah di set pada ventilator.
Minute Volume
Jumlah udara yang keluar masuk dalam satu menit,
atau jumlah udara yang diberikan ventilator dalam
satu menit. Nilainya = volume tidal x RR
SETTING VENTILATOR
Setting ventilator berbeda-beda tergantung pasien.
Semua ventilator di disain untuk memonitor sistim
respirasi (paru-paru) pasien. Beberapa alarm dan
parameter dapat disetting untuk mengingatkan
perawat/dokter bahwa pasien tidak cocok dengan
setting atau menunjukkan keadaan berbahaya.
Respiratory Rate (RR)
Frekuensi nafas (RR) jumlah nafas setiap
menitnya.
Setting RR tergantung dari TV, jenis kelainan paru,
dan target PaCO2. Parameter alarm RR di set diatas
dan di bawah nilai RR yang diset. Misalnya jika set
RR 10 kali/menit, maka set alarm sebaiknya diatas
12x/menit dan di bawah 8 x/menit. Sehingga cepat
mendeteksi terjadinya hiperventilasi / hipoventilasi.
Sensitifity/Trigger
Sensitivity menentukan jumlah upaya nafas pasien
yang diperlukan untuk memulai/mentrigger
inspirasi dari ventilator.
MODE VENTILASI
Terminologi untuk mode ventilasi saat ini banyak
yang membingungkan. Misalnya seperti
penggunaan kata-kata yang tidak tepat; control,
cycled atau assist. Namun saat ini banyak
penulis yang mengikuti terminologi yang dibuat
oleh Kapadia. Ia membagi terminologi mode
menjadi 3 dasar:
1. The Trigger - the signal that opens the
inspiratory valve,
allowing air to flow into the patient.
2.The Limit - the factor which limits the rate at
which gas flow into the lungs.
3.Cycling - the signal which stops inspiration AND
eventually opens the expiratory valve.
Start/initiation/trigger
Ada 2 cara:
Control mode : berdasarkan waktu (timetrigger) yg telah diset.
Assisted mode : berdasarkan penurunan airway
pressure (pasien-trigger).
Target/limit
Ada 2 macam:
Volume target : berdasarkan volume yg diset.
Pressure target : berdasarkan pressure yg diset.
Cycled
Ada 3 cara:
Berdasarkan volume yg diset : volume cycled.
Berdasarkan pressure yg diset : time cycled.
Berdasarkan penururnan flow : flow cycled.
MODE OF VENTILASI
CONTROL MODE
1. Volume Control Mode
2. Pressure Control mode
Karakteristik:
- Start/trigger berdasarkan waktu
- Target/limit bisa volume atau pressure
- Cycled bisa volume atau bisa time/pressure (jika
vol/
pressure sudah tercapai seperti yg diset,
inspirasi stop
menjadi ekspirasi)
- Disebut juga time-trigger ventilasi
- Baik volume/pressure level maupun RR dikontrol
oleh
ventilator
Indikasi
- Sering digunakan untuk pasien yg fighting
terhadap
ventilator terutama saat pertama kali memakai
ventilator.
- Pasien tetanus atau kejang yang dapat
menghentikan
hantaran gas ventilator.
- Pasien yang sama sekali tidak ada trigger nafas
(cedera
kepala berat).
- Trauma dada dgn gerakan nafas paradoks.
- Jangan digunakan tanpa sedasi atau pelumpuh
otot.
- Komplikasi:
Pasien total dependen/sangat tergantung pada
ASSISTED MODE
1. Assisted Volume mode
2. Assisted Pressure mode
Karakteristik:
- Start/trigger oleh usaha nafas pasien yaitu
penurunan
tekanan jalan nafas.
- Target/limit oleh volume/time atau pressure.
- Cycled oleh volume atau pressure.
- Disebut juga pasien-trigger ventilation.
- RR lebih dari yg diset, karena setiap usaha nafas
dibantu
oleh ventilator.
- Tidal volume sesuai yg diset.
- Jika nafas bervariasi; kadang pasien-trigger,
kadang time-
Indikasi:
Untuk pasien yang sudah dapat bernafas spontan
(sudah ada trigger).
Kontraindikasi:
- Pasien yang belum ada trigger (belum bernafas
spontan),
atau pasien yang menggunakan obat pelumpuh
otot
(esmeron, norcuron atau pavulon).
- PS/Spontan dapat diback up oleh SIMV, jika
weaning pada
pasien cedera kepala dimana trigger masih
jarang.