Anda di halaman 1dari 8

Nanang Riyadi

Hanya satu tanah air yang dapat disebut Tanah Airku. Ia berkembang dengan usaha, dan usaha
selengkapnya
Jadikan Teman | Kirim Pesan
0inShare

Pengertian Aqidah

OPINI | 24 April 2012 | 05:35

Komentar: 0

Dibaca: 12341

Aqidah dari kata berarti ikatan. Maksudnya ikatan antara manusia sebagai makhluq dengan Allah sebagai khaliq. Aqidah dari
kata berarti janji. Maksudnya perjanjian antara manusia sebagai hamba dengan Allah sebagai tuhannya.
PENJELASAN : :
1. Semakin erat ikatan dan semakin kuat tali pengikat maka semakin kuat iman seseorang.
2. Keterikatan manusia dengan Allah terjadi kapan saja dan di mana saja, dunia - akherat

3. Manusia tidak dapat lepas dari Allah walau telah berusaha melepaskan diri.
4. Ikatan itu tidak terlihat, sifatnya gaib, senantiasa berubah, tergantung keadaan hati,
5. Manusia pernah berjanji dengan Allah untuk :
-. Tidak menyembah selain kepada-Nya ( Allah ).
-. Manusia sanggup memikul amanat sebagai khalifah fil ardhi.
- Melaksanakan kontrak ( janji & ancaman ) dengan balasan surga atau neraka.
- Dan lain-lain.
PERUMPAMAAN
( bermain layang-layang )
Sudahkan anda mengambil pelajaran aqidah dari bermain layang-layang. Perhatikan !.
1. Layangan ( iman seseorang ) :
- Bila keseimbangan iman (layang-layang ) bagus, maka layang-layang akan melaju cepat-lurus.
Orang yang imannya seimbang antara hati nurani / fitrah, akal ( ilmu ) dan nafsunya terkendali, didukung fisik yang
sehat maka dia akan terangkat tinggi derajatnya , amal perbuatannya lurus dan semakin dihempas angin malah semakin menanjak
ke atas serta pandai mengendalikan angin yaitu membentuk sudut semakin kecil.
- Bila kurang seimbang maka iman ( layang-layang ) akan miring ke kiri / ke kanan.
Orang yang imannya setengah-setengah akan mudah tengok kanan, tengok kiri, yang memungkinkan menyangkut
pohoh atau layang-layang lain. Maka musibah datang karena olah rubuh-rubuh gedang mengikuti arus sosial dan terlihat
bingung mencari celah-celah berusaha menghindari hukum dengan cara yang tidak benar. Tetapi Dia masih ada usaha untuk naik
ke atas memperkuat iman dan menghindari terpaan angin / cobaan.
- Bila kesimbangan rusak, iman ( layang-layang ) akan berputar-putar dan jatuh menghunjam tanah
Layang-layang yang seperti itu sangat menjengkelkan yang punya ( Allah ) . Bila tak sabar memperbaiki mungkin sekali
layangan itu dirobek dan dicampakkan . Baru dapat terbang bila diberi ekor ( motivasi keseimbangan ) namun tidak mampu
terbang tinggi .
2. Model layang-layang.
Tidak peduli model apapun layang-layang itu asal seimbang pasti akan terbang dengan baik dan menyenangkan.
Apalagi bila tampak indahnya layang-layang maka akan menjadi perhatian semua orang. Menggambarkan orang besar, kecil
,pendek, kurus dll tidak masalah asal iman seimbang.
2. Ekor layang-layang ( motivasi iman ).
Orang yang imannya kurang atau tidak seimbang harus diberi motivasi, dorongan, pembinaan, seruan dakwah dll agar
dia dapat naik ke derajat yang lebih tinggi. Ekor layang-layang itu seperlunya tidak harus panjang . Ekor sedikit kadang sudah
cukup menjadi penyeimbang. Ekor yang panjang menunjukkan sebenarnya iman nya itu cukup parah.
3 Benang ( kekuatan aqidah ) :

Benang yang kuat akan mampu menahan terpaan angin. Tidak mudah putus. Orang yang imannya kuat akan mampu
menerima ujian / cobaan yang besar. Dan bahkan menjadi mendorong untuk menaikkan derajat imannya. Tidak boleh terlupakan
tali pengikat ( tali goci ) pun harus tepat dan kuat. Dan jangan sampai tali putus karena terpaan/ cobaan hidup yang silih berganti.
4. Angin ( ujian / cobaan ) :
Layang-layang tak akan terbang bila tak ada angin. Iman tak akan meningkat bila tak ada cobaan. Ujian tak pernah
berhenti. Baik dari diri sendiri, orang lain maupun dari Allah.
5. Pemain ( Kita )
Bemain layang-layang perlu berlatih. Berlatih mengendalikan karakter / gerak layang-layang, mempelajari kekuatan
dan arah angin, melihat keadaan kanan-kiri layang-layang. Perlu bantuan orang lain atau tidak. Tapi ingan jangan melakukan
penggelasan benang karena iini akan membhayakan orang lain.
Kontrak batiniyah ( Aqidah ) saya umpamakan sebagai kontrak kerja / proyek. Di dalam kontrak terdapat Garis-garis
besar ketentuan / bestek yang pasal-pasalnya sudah jelas dan harus difahami oleh fihak pemborong. Bila garapan tidak sesuai
dengan kontrak maka hasil akan ditolak bahkan uang muka harus kembali atau diperkarakan.
Dalam kontrak bathiniyah dengan Allah ada 6.236 ayat, 114 surat, 30 juz. Yaitu al-Quran. Dan penjelasan pasal demi
pasal ( ayat-ayat itu ) terdapat dalam hadits yang jumlahnya tidak kurang dari 10.000. Bila manusia telah sanggup memikul
JANJI dan AMANAT, maka wajib baginya mempelajari, memahami dan melaksanakan isi perjanjian yang tertulis dalam alQuran dan as-Sunnah dengan sebaik-baiknya.
Pelaksanaan / pengamalan aqidah diluar ketentuan di dalam surat perjanjian akan ditolak karena tidak sesuai dengan
bestek / konstruksi aqidah yang kokoh tak tertandingi. Bahkan mungkin akan dituntut balik sehingga pemborong dan seluruh
crew harus dihukum dalam neraka.
Sekarang kita perlu melihat diri sendiri dengan standart iman yang diambil dari ibrah layang-layang. Insya Allah akan
menemukan pelajaran yang sangat berharga bagi AQIDAH kita.

Nanang Riyadi
Hanya satu tanah air yang dapat disebut Tanah Airku. Ia berkembang dengan usaha, dan usaha
selengkapnya
Jadikan Teman | Kirim Pesan
0inShare

Pengertian Aqidah

OPINI | 24 April 2012 | 05:35

Komentar: 0

Dibaca: 12341

Aqidah dari kata berarti ikatan. Maksudnya ikatan antara manusia sebagai makhluq dengan Allah sebagai khaliq. Aqidah dari
kata berarti janji. Maksudnya perjanjian antara manusia sebagai hamba dengan Allah sebagai tuhannya.
PENJELASAN : :
1. Semakin erat ikatan dan semakin kuat tali pengikat maka semakin kuat iman seseorang.
2. Keterikatan manusia dengan Allah terjadi kapan saja dan di mana saja, dunia - akherat
3. Manusia tidak dapat lepas dari Allah walau telah berusaha melepaskan diri.
4. Ikatan itu tidak terlihat, sifatnya gaib, senantiasa berubah, tergantung keadaan hati,
5. Manusia pernah berjanji dengan Allah untuk :
-. Tidak menyembah selain kepada-Nya ( Allah ).
-. Manusia sanggup memikul amanat sebagai khalifah fil ardhi.
- Melaksanakan kontrak ( janji & ancaman ) dengan balasan surga atau neraka.
- Dan lain-lain.
PERUMPAMAAN
( bermain layang-layang )
Sudahkan anda mengambil pelajaran aqidah dari bermain layang-layang. Perhatikan !.
1. Layangan ( iman seseorang ) :
- Bila keseimbangan iman (layang-layang ) bagus, maka layang-layang akan melaju cepat-lurus.

Orang yang imannya seimbang antara hati nurani / fitrah, akal ( ilmu ) dan nafsunya terkendali, didukung fisik yang
sehat maka dia akan terangkat tinggi derajatnya , amal perbuatannya lurus dan semakin dihempas angin malah semakin menanjak
ke atas serta pandai mengendalikan angin yaitu membentuk sudut semakin kecil.
- Bila kurang seimbang maka iman ( layang-layang ) akan miring ke kiri / ke kanan.
Orang yang imannya setengah-setengah akan mudah tengok kanan, tengok kiri, yang memungkinkan menyangkut
pohoh atau layang-layang lain. Maka musibah datang karena olah rubuh-rubuh gedang mengikuti arus sosial dan terlihat
bingung mencari celah-celah berusaha menghindari hukum dengan cara yang tidak benar. Tetapi Dia masih ada usaha untuk naik
ke atas memperkuat iman dan menghindari terpaan angin / cobaan.
- Bila kesimbangan rusak, iman ( layang-layang ) akan berputar-putar dan jatuh menghunjam tanah
Layang-layang yang seperti itu sangat menjengkelkan yang punya ( Allah ) . Bila tak sabar memperbaiki mungkin sekali
layangan itu dirobek dan dicampakkan . Baru dapat terbang bila diberi ekor ( motivasi keseimbangan ) namun tidak mampu
terbang tinggi .
2. Model layang-layang.
Tidak peduli model apapun layang-layang itu asal seimbang pasti akan terbang dengan baik dan menyenangkan.
Apalagi bila tampak indahnya layang-layang maka akan menjadi perhatian semua orang. Menggambarkan orang besar, kecil
,pendek, kurus dll tidak masalah asal iman seimbang.
2. Ekor layang-layang ( motivasi iman ).
Orang yang imannya kurang atau tidak seimbang harus diberi motivasi, dorongan, pembinaan, seruan dakwah dll agar
dia dapat naik ke derajat yang lebih tinggi. Ekor layang-layang itu seperlunya tidak harus panjang . Ekor sedikit kadang sudah
cukup menjadi penyeimbang. Ekor yang panjang menunjukkan sebenarnya iman nya itu cukup parah.
3 Benang ( kekuatan aqidah ) :
Benang yang kuat akan mampu menahan terpaan angin. Tidak mudah putus. Orang yang imannya kuat akan mampu
menerima ujian / cobaan yang besar. Dan bahkan menjadi mendorong untuk menaikkan derajat imannya. Tidak boleh terlupakan
tali pengikat ( tali goci ) pun harus tepat dan kuat. Dan jangan sampai tali putus karena terpaan/ cobaan hidup yang silih berganti.
4. Angin ( ujian / cobaan ) :
Layang-layang tak akan terbang bila tak ada angin. Iman tak akan meningkat bila tak ada cobaan. Ujian tak pernah
berhenti. Baik dari diri sendiri, orang lain maupun dari Allah.
5. Pemain ( Kita )
Bemain layang-layang perlu berlatih. Berlatih mengendalikan karakter / gerak layang-layang, mempelajari kekuatan
dan arah angin, melihat keadaan kanan-kiri layang-layang. Perlu bantuan orang lain atau tidak. Tapi ingan jangan melakukan
penggelasan benang karena iini akan membhayakan orang lain.
Kontrak batiniyah ( Aqidah ) saya umpamakan sebagai kontrak kerja / proyek. Di dalam kontrak terdapat Garis-garis
besar ketentuan / bestek yang pasal-pasalnya sudah jelas dan harus difahami oleh fihak pemborong. Bila garapan tidak sesuai
dengan kontrak maka hasil akan ditolak bahkan uang muka harus kembali atau diperkarakan.
Dalam kontrak bathiniyah dengan Allah ada 6.236 ayat, 114 surat, 30 juz. Yaitu al-Quran. Dan penjelasan pasal demi
pasal ( ayat-ayat itu ) terdapat dalam hadits yang jumlahnya tidak kurang dari 10.000. Bila manusia telah sanggup memikul
JANJI dan AMANAT, maka wajib baginya mempelajari, memahami dan melaksanakan isi perjanjian yang tertulis dalam alQuran dan as-Sunnah dengan sebaik-baiknya.

Pelaksanaan / pengamalan aqidah diluar ketentuan di dalam surat perjanjian akan ditolak karena tidak sesuai dengan
bestek / konstruksi aqidah yang kokoh tak tertandingi. Bahkan mungkin akan dituntut balik sehingga pemborong dan seluruh
crew harus dihukum dalam neraka.
Sekarang kita perlu melihat diri sendiri dengan standart iman yang diambil dari ibrah layang-layang. Insya Allah akan
menemukan pelajaran yang sangat berharga bagi AQIDAH kita.

Nanang Riyadi
Hanya satu tanah air yang dapat disebut Tanah Airku. Ia berkembang dengan usaha, dan usaha
selengkapnya
Jadikan Teman | Kirim Pesan
0inShare

Pengertian Aqidah

OPINI | 24 April 2012 | 05:35

Komentar: 0

Dibaca: 12341

Aqidah dari kata berarti ikatan. Maksudnya ikatan antara manusia sebagai makhluq dengan Allah sebagai khaliq. Aqidah dari
kata berarti janji. Maksudnya perjanjian antara manusia sebagai hamba dengan Allah sebagai tuhannya.

PENJELASAN : :
1. Semakin erat ikatan dan semakin kuat tali pengikat maka semakin kuat iman seseorang.
2. Keterikatan manusia dengan Allah terjadi kapan saja dan di mana saja, dunia - akherat
3. Manusia tidak dapat lepas dari Allah walau telah berusaha melepaskan diri.
4. Ikatan itu tidak terlihat, sifatnya gaib, senantiasa berubah, tergantung keadaan hati,
5. Manusia pernah berjanji dengan Allah untuk :
-. Tidak menyembah selain kepada-Nya ( Allah ).
-. Manusia sanggup memikul amanat sebagai khalifah fil ardhi.
- Melaksanakan kontrak ( janji & ancaman ) dengan balasan surga atau neraka.
- Dan lain-lain.
PERUMPAMAAN
( bermain layang-layang )
Sudahkan anda mengambil pelajaran aqidah dari bermain layang-layang. Perhatikan !.
1. Layangan ( iman seseorang ) :
- Bila keseimbangan iman (layang-layang ) bagus, maka layang-layang akan melaju cepat-lurus.
Orang yang imannya seimbang antara hati nurani / fitrah, akal ( ilmu ) dan nafsunya terkendali, didukung fisik yang
sehat maka dia akan terangkat tinggi derajatnya , amal perbuatannya lurus dan semakin dihempas angin malah semakin menanjak
ke atas serta pandai mengendalikan angin yaitu membentuk sudut semakin kecil.
- Bila kurang seimbang maka iman ( layang-layang ) akan miring ke kiri / ke kanan.
Orang yang imannya setengah-setengah akan mudah tengok kanan, tengok kiri, yang memungkinkan menyangkut
pohoh atau layang-layang lain. Maka musibah datang karena olah rubuh-rubuh gedang mengikuti arus sosial dan terlihat
bingung mencari celah-celah berusaha menghindari hukum dengan cara yang tidak benar. Tetapi Dia masih ada usaha untuk naik
ke atas memperkuat iman dan menghindari terpaan angin / cobaan.
- Bila kesimbangan rusak, iman ( layang-layang ) akan berputar-putar dan jatuh menghunjam tanah
Layang-layang yang seperti itu sangat menjengkelkan yang punya ( Allah ) . Bila tak sabar memperbaiki mungkin sekali
layangan itu dirobek dan dicampakkan . Baru dapat terbang bila diberi ekor ( motivasi keseimbangan ) namun tidak mampu
terbang tinggi .
2. Model layang-layang.
Tidak peduli model apapun layang-layang itu asal seimbang pasti akan terbang dengan baik dan menyenangkan.
Apalagi bila tampak indahnya layang-layang maka akan menjadi perhatian semua orang. Menggambarkan orang besar, kecil
,pendek, kurus dll tidak masalah asal iman seimbang.
2. Ekor layang-layang ( motivasi iman ).

Orang yang imannya kurang atau tidak seimbang harus diberi motivasi, dorongan, pembinaan, seruan dakwah dll agar
dia dapat naik ke derajat yang lebih tinggi. Ekor layang-layang itu seperlunya tidak harus panjang . Ekor sedikit kadang sudah
cukup menjadi penyeimbang. Ekor yang panjang menunjukkan sebenarnya iman nya itu cukup parah.
3 Benang ( kekuatan aqidah ) :
Benang yang kuat akan mampu menahan terpaan angin. Tidak mudah putus. Orang yang imannya kuat akan mampu
menerima ujian / cobaan yang besar. Dan bahkan menjadi mendorong untuk menaikkan derajat imannya. Tidak boleh terlupakan
tali pengikat ( tali goci ) pun harus tepat dan kuat. Dan jangan sampai tali putus karena terpaan/ cobaan hidup yang silih berganti.
4. Angin ( ujian / cobaan ) :
Layang-layang tak akan terbang bila tak ada angin. Iman tak akan meningkat bila tak ada cobaan. Ujian tak pernah
berhenti. Baik dari diri sendiri, orang lain maupun dari Allah.
5. Pemain ( Kita )
Bemain layang-layang perlu berlatih. Berlatih mengendalikan karakter / gerak layang-layang, mempelajari kekuatan
dan arah angin, melihat keadaan kanan-kiri layang-layang. Perlu bantuan orang lain atau tidak. Tapi ingan jangan melakukan
penggelasan benang karena iini akan membhayakan orang lain.
Kontrak batiniyah ( Aqidah ) saya umpamakan sebagai kontrak kerja / proyek. Di dalam kontrak terdapat Garis-garis
besar ketentuan / bestek yang pasal-pasalnya sudah jelas dan harus difahami oleh fihak pemborong. Bila garapan tidak sesuai
dengan kontrak maka hasil akan ditolak bahkan uang muka harus kembali atau diperkarakan.
Dalam kontrak bathiniyah dengan Allah ada 6.236 ayat, 114 surat, 30 juz. Yaitu al-Quran. Dan penjelasan pasal demi
pasal ( ayat-ayat itu ) terdapat dalam hadits yang jumlahnya tidak kurang dari 10.000. Bila manusia telah sanggup memikul
JANJI dan AMANAT, maka wajib baginya mempelajari, memahami dan melaksanakan isi perjanjian yang tertulis dalam alQuran dan as-Sunnah dengan sebaik-baiknya.
Pelaksanaan / pengamalan aqidah diluar ketentuan di dalam surat perjanjian akan ditolak karena tidak sesuai dengan
bestek / konstruksi aqidah yang kokoh tak tertandingi. Bahkan mungkin akan dituntut balik sehingga pemborong dan seluruh
crew harus dihukum dalam neraka.
Sekarang kita perlu melihat diri sendiri dengan standart iman yang diambil dari ibrah layang-layang. Insya Allah akan
menemukan pelajaran yang sangat berharga bagi AQIDAH kita.

Anda mungkin juga menyukai