Mikologi Kedokteran

Dr.D.Y.Riyanto,MSc.
Dept.Mikrobiologi Klinik
FK Unsri/RSMH
Palembang

Learning objectives:
1.Mengenal berbagai jenis jamur didalam alam.
2.Mengetahui jenis jenis spesies jamur (fungi) yang dapat
menimbulkan penyakit pada manusia.
3.Mengenal gejala klinis penyakit mikosis.
4.Mengetahui bagaimana cara pemeriksaan laboratorium
utk penyakit mikosis pada pasien.
5.Dapat mengambil dan mengirimkan ke laboratorium
Mikrobiologi Klinik spesimen pemeriksaan jamur dengan
baik dan benar sesuai jenis penyakitnya.
6.Mengenal obat obatan yang dipakai utk terapi mikosis.
7.Mengetahui cara pencegahan penyakit mikosis.
2

Penggolongan mahluk hidup (Whittaker,1969)

1. Monera : prokaryota (bakteri, aktinomisetes,
algae biru)
2. Protoctista : protozoa & monosel
3. Fungi
4. Plantae
5. Animalia

Super Kingdom : Eukaryotes

Kingdom
: Fungi
Phylum
Class

: Zygomycota
: Zygomycetes & Trichomycetes

Phylum
Subphylum
---Class

:
:
:
:

Form class

: Blastomycetes,Hyphomycetes &Coelomycetes adalah Dikaryomycota (

4
Deuteromycota)

Dikaryomycota
Ascomycotina
Basidiomycotina
Holobasidiomycetes,Phragmobasidiomycetes & Teliomycetes

MIKOLOGI KEDOKTERAN
Mempelajari penyakit yang disebabkan oleh golongan
Jamur /Fungi pada manusia.
Fungi tergolong EUKARYOTE.(bedakan dengan bakteri)
Dari puluhan ribu species Fungi, 100 jenis yang patogenik.
umumnya menimbulkan penyakit kronis, menyerang
berbagai organ tubuh manusia : kulit, kuku, rambut,
subkutan, kutan, paru, usus, otak, vagina dan sistemik.

Cara penularan penyakit mikosis :

1.Geofilik : jamur yang hidup di tanah,secara langsung
dapat menulari manusia.
Contoh: Histoplasma capsulatum
2.Zoofilik : hewan yg terinfeksi menulari manusia.
Contoh: Microsporum canis
3.Antropofilik: dari manusia yg sakit ke manusia lain.
Contoh: Candida albicans
6

Faktor Predisposisi :
Adanya penurunan daya imunitas tubuh.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Usia muda
: Bayi prematur
Usia tua
: Manula
Pengobatan antibiotika jangka panjang
Pemberian sitostatika
Pemberian kortikosteroid
Pasien transplantasi
Pasien AIDS, TBC, dll
Infeksi nosokomial

Indonesia yang beriklim tropis merupakan

lingkungan yang ideal untuk jamur /Fungi.
Misalnya dermatomikosis,yaitu infeksi jamur
pada kulit
(penyebabnya : berbagai jenis jamur)

KINGDOM FUNGI
Phylum

Genus

1. Chytridiomycota

Rhinosporidium

2. Oomycota

Phytium, Saprolegnia

3. Zygomycota

Rhizopus, Mucor, Absidia

4. Ascomycota

Saccharomyces
Arthroderma, Nannizzia
Pseudallescheria,
Ajellomyces, Piedraia

5. Deuteromycota

Candida, Cryptococcus,
Torulopsis, Trichosporon
Aspergillus, Coccidioides,
Epidermophyton, Histoplasma,
Microsporum, Sporothrix,
Trichophyton, Phialophora.

6. Basidiomycota

Filobasidiella
Schizophyllum
Coprinus

10

Fungi dibedakan atas dasar morfologinya :

1. Berbentuk sel ragi, contoh : Candida albicans
Sel ragi dengan budding, pseudohyphae
2. Berbentuk hifa
a. Bersepta
b. Tanpa septa
c. Ber konidia
d. Tanpa konidia
3. Dimorfus
- Dialam bebas berbentuk hifa (30OC)
- Dalam tubuh manusia berbentuk sel ragi (37OC)
contoh : Histoplasma capsulatum
11

Candida albicans : jamur berbentuk Sel Ragi

12

Makrokonidia

Mikrokonidia

Hifa ber Septa

13

Imunofluoresens Hifa ber Septa

14

 Mikrokonidia

Konidia aspergillus

15

Cryptococcus neoformans
Bentuk ragi ber kapsul

Yeast dlm sputum

16

Pemeriksaan Laboratorium Penyakit Jamur /Fungi

1. Preparat langsung
a. Bahan pemeriksaan (specimens) berasal dari organ
yang sakit, misalnya : Kerokan kulit, kuku, rambut,
Nanah, jaringan biopsi, dahak, cairan plera, cairan
asites, LCS, dll.
b. Cara kerja : pergunakan pembesaran 10x & 40x
A. KOH 10% + Glycerin
untuk mencari bentuk sel ragi atau bentuk hifa
(Dokter umum harus mampu mengerjakan ini)
B. Imunofluoresens (Calcofluor-KOH)
C. Tinta hitam
bahan pemeriksaan LCS, dicari Cryptococcus.
17

2. Pembiakan
Biasanya pada media agar yg ditambahkan antibiotika,
inkubasi pada suhu kamar,selama: 1-2 minggu / >
contoh media : Agar Sabouraud, agar Sabouraud dextrose,
Agar darah, PDA, Agar mycosel, Agar cornmeal, dll.
Identifikasi koloni berdasarkan :
A. Reaksi Biokimiawi untuk gol. Sel ragi
B. Bentuk Conidia untuk bentuk hifa (MOLD)
3. Serologi (pada infeksi jamur sistemik)
A. Imunodifusi Gel
B. Tes Fiksasi Komplemen
C. Tes Aglutinasi Latex
D. Tes Elisa
18

Cryptococcus neoformans

Malassezia furfur
19

Koloni jamur berbentuk Hifa

20

Imunodifusi gel : garis presipitat

21

4. DNA PROBE (Pelacak DNA)

Tiap spesies memiliki karakteristik DNA & RNA yang
bersifat spesifik.
Teknik Hibridisasi
Labelling dengan zat radioaktif : 125 Iodine,3H
atau Chemiluminescens.
Pembacaan pada Geiger Counter dihitung CPM
(Count Per Minute)
5. Tes Kulit
Dasar : DTH (delayed type hypersensitivity)
contoh : Histoplasmin untuk H. capsulatum
Coccidioidin untuk C. immitis
(Prinsip kerja sama dengan tes tuberkulin)
6. Histopatologi
22

Sediaan Histopatologi (PA)

23

Penyakit Fungi pada manusia

1. Infeksi kulit superfisial
1.1 Otomycosis (otitis externa) - Telinga luar
disebabkan oleh Aspergillus, Mucor & Penicillium
1.2 Pityriasis versicolor
- Seluruh tubuh
disebabkan oleh Malassezia furfur
1.3 Black Piedra
- Rambut
Piedraia hortai
1.4 White Piedra
- Janggut, ketiak, pubis
Trichosporon beigelii
1.5 Tinea Nigra
- Telapak tangan
Exophiala werneckii
24

 Pytiriasis versicolor

Tinea nigra

25

2. Infeksi kulit, kuku & rambut.

disebabkan oleh jamur / fungi
Gol. Microsporum, Epidermophyton & Trichophyton
juga Candida.
2.1. Tinea capitis
disebabkan oleh Microsporum audouinii, M.canis,
& M.gypseum (tersering)
2.2. Tinea corporis misalnya T. circinata
2.3. Tinea barbae
(Trichophyton mentagrophytes & T. verrucosum)
2.4. Tinea cruris - inguinal, perineum & perianal
Epidermophyton floccosum (Eropah)
T. mentagrophytes, T. rubrum & E. floccosum (USA)
26

27

2.5. Tinea pedis = Athletes Foot

paling sering dijumpai !!
T. mentagrophytes, T. rubrum & E. floccosum
2.6. a.Tinea unguium
T. mentagrophytes, T. rubrum & E. floccosum
2.6. b. Onychomycosis o.k. Candida, Scopulariopsis
3.Dermatophytids
o.k. alergi infeksi jamur ditempat lain.

28

29

3. Infeksi subkutan
3.1. Mycetoma = Maduromycosis = Madura Foot
Nocardia, Actinomadura, Streptomyces (utama)
Pseudallescheria boydii, Acremonium, Exophiala
jeanselmii, Madurella mycetomatis.
3.2. Chromoblastomycosis
Fonsecaea sp, Cladosporium, Phialophora.
3.3. Sporotrichosis
- Sporothrix schenkii
3.4. Rhinosporidiosis - Rhinosporidium seeberi
Tumor polipoid pada hidung, mata, mulut, larynx
di India terutama, juga Amerika latin (Chili).

30

 Actinomycosis

Chromoblastomycosis

31

sporotrichosis

32

Sporotrichosis

33

Sporothrix schenckii 34

Sporothrix schenkii

pada media Agar Sabouraud

35

4. Infeksi sistemik
True Pathogenik Fungi
Melalui paru
- Sistemik (seluruh tubuh)
Histoplasmosis
- Histoplasma capsulatum
Blastomycosis
- Blastomyces dermatitidis
Paracoccidioidomycosis - Paracoccidioides brasiliensis
Coccidioidomycosis
- Coccidioides immitis
Sifat umum : Dimorfik (Difasik)
Penularan Geophilic
Fatal tanpa terapi sempurna

36

Blastomycosis

Coccidioidomycosis

Histoplasmosis
37

Histoplasma capsulatum

Hifa & conidia

38

Histoplasma capsulatum

39

5. Infeksi Oportunistik
Penyebab : Normal Flora (Endogen)
Lingkungan alam (Exogen)
Terjangkit akibat imunitas menurun
1. Penyakit tertentu : DM, TBC, Kanker dll
2. Lesi lokal : Iradiasi, Avitaminosis, Ulkus peptikum.
3. Lingkungan : Th.Antibiotika, Asam Folat, Hormon.
4. Teknik Invasif : Kateter, Operasi, IVFD,dll

40

Infeksi Oportunistik
Penyebab

Lokasi

Penyakit

1. Aspergillus sp

Paru-paru

Aspergilloma
(Fungus Ball)

2. Mucor sp
Rhizopus sp
Absidia sp

Paru-paru

Pneumonitis

3.Cryptococcus
neoformans

Meningen

Meningitis

4. Actinomycetes Jaringan

Mycetoma

5. Nocardia

Abses

Jaringan

41

Aspergiloma (cavitas pasca tuberculosis ditumbuhi aspergilus)

42

Terapi Antimikosis
1.
2.
3.
4.

Gentian Violet 1% : Topikal

Nystatin : Topikal (mulut s/d colon)
Amphotericin B : Intra venous (parenteral)
Imidazole : Topikal & oral
Contoh : Miconazole, Ketoconazole

5. 5-Fluorocytosine : I.V

43

Anti Dermatofit
A. Topikal
1. Golongan Azol
2. Siklopiroksolamin
3. Alilamin
4. Amorolfin
B. Oral
1. Griseofulvin
2. Azol
3. Alilamin
Obat klasik : - Salep Whitfield
- Salep sulfur
- Asam undesilinat

- Tolnaftat
- Kliokuinol
- Haloprogin

44

Terima kasih

45