Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL PENELITIAN

3G7

(SUMBER DANA PROGRAM INSENTIF RISET KNRT TAHUN 2010)

KAJIAN TEKNIK REKLAMASI DAN JENIS TANAMAN

REVEGETASJ TERHADAP SIFA T FJSIK, KJMJA, DAN BIOLOGt

TANAH PADA LAHAN EKS-TAMBANG BATUBARA

Oleh:

Burhanuddin Adman, S.Hut

Wawan Gunawan, S.Hut, M.Si

Septina Asih Widuri, S.Si

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN SAMBOJA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

KEM ENTERIAN KEHUTANAN

SAMBOJA, 2010

...

_:M BAR PENGESAHAN


(SUMBER DANA PROGRAM INSENTIF RISET KNRT TAHUN 2010)

KAJIAN TEKNIK REKLAMASI DAN JENIS TANAMAN

REVEGETASJ TERHADAP SIFAT FISIK. KIMIA. DAN BIOLOGI

TANAH PAD A LAHAN EKS-TAMBANG BATUBARA

Samboja.
D isetul~ !

d?,n disahkan oleh :


~Ia Balai.

November 201 0

Peneliti Utamal
Koordinator.

Ir. Tjuk Sas~di J M.Sc


NIP 196 11026 198'903 1 001

..

RINGKASAN

Kegiatan reh abilitasi lahan dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan


yang ditimbulkan oleh sistem penambangan secara terbuka yang umumnya
dilakukan pada tlambang batubara. Teknik rekJamasi yang dilakukan oleh
beberapa perusanaan tambang sangat bervariasi , demikian juga dengan
pemilihan jenis tanaman yang digunakan untuk revegetasi. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis sifat fisik, kimia, dan biologi tanah pad a areal
rehabilitasi lahan bekas tambang batubara berdasarkan pemilihan jenis dan teknV<
revegetasinya. Pooelitian dilaksanakan mulai pad a bulan Februari sid November
2010 . Penelitian dilaksanakan di areal rehabilitasi lahan bekas tambang pada
beberapa perusahaan tambang batubara yaitu PT. Kaltim Prima Coal (KPC) dan
PT. Tanito Harum (TH) di Kalimantan Timur serta PT. Arutmin Indonesia (AI) di
Kalimantan Selatan. Pengamatan sifat fisik dan kimia tanah dilakukan dengan
mengambil sampell tanah sebanyak 2 kg dari kedalaman 0-20 cm pad a masing
masing klasifikaSii lokasi,
kemudian dianalisa di Laboratorium Tanah.
Pengamatan sifat biologi dilakukan dengan mengamati secara langsung jenis
tanaman yang tumbuh secara alami di bawah tanaman rehabilitasi , serta
kehadiran cacing tanah .
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan reklamasi hingga umur tanaman
5-6 tahun belum rnenunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap kualitas sifat
kimia tanah . Hal ini terlihat pada misalnya kandungan Nitrogen dan C-Organik
dalam tanah yang masih tergolong rendah. Tingkat kemasaman tanah pada
ketiga lokasi penefitian termasuk kategori sangat masam sampai masam Tingkat
kemasaman tanah berkaitan erat dengan kelarutan AI dan Fe yang dapat
menghambat pertumbuhan tanaman. Berdasarkan hasil analisis, nilai kelarutan AI
dan Fe di ketiga lokasi tergolong sedang hingga sangat tinggi. Untuk
meningkatkan pertlumbuhan tanaman diperlukan kondisi kemasaman tanah yang
mendekati netra\. Hasil analisis tanah juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan
yang nyata antara tingkat kemasaman pada tanah sebelum direvegetasi dengan
tanah yang sudah direvegetasi hingga umur 5 tahun. Tingkat kemasaman tanah
untuk lokasi dengan jenis tanaman sengon, akasia maupun tanaman campuran
juga tidak menunjtJkkan perbedaan berarti. Ini menunjukkan bahwa pemilihan
jenis tanaman tidak berpengaruh terhadap perubahan tingkat kemasaman tanah.
Kandungan phosp or umumnya tergolong sangat rendah . Rendahnya jumlah
phospor tersedia disebabkan oleh tingkat kemasaman tanah yang tinggi. Nilai KTK
pada lokasi revegetasi sengon dan akasia lebih tinggi dibanding pada lokasi
dengan revegetasi jenis campuran. Secara umum, nilai KTK di seluruh lokasi
pengambilan sampel tergolong rendah hingga sedang .
Secara umum, jenis
tanaman tidak memberikan banyak pengaruh terhadap peningkatan kualitas tanah
dalam jangka waldu 5 tahun. Peningkatan kualitas tanah dapat terlihat setelah
jangka waktu yang lebih lama. Hal ini terlihat pada PT TH dengan tanaman
sengon berumur 19 tahun memperlihatkan kualitas tanah yang hampir mirip
dengan tanah sebelum ditambang.
Hasil peneBitian juga menunjukkan semakin lama waktu penanaman
terdapat kecenderungan jumlah jenis tumbuhan yang tumbuh secara a/ami
semakin bertambah. Jenis-jenis yang tumbuh umumnya merupakan jenis-jenis
yang umum terdapa.t pada hutan sekunder. Penyebaran bibit tumbuhan tersebut
diduga berasal dari hutan di sekitar areal reklamasi, karena di sekitar areal
tersebut masih terdapat areal hutan yang umumnya merupakan hutan sekunder.
III

Jenis-jenis yang tumbuh secara alami inih, khususnya tipe pohon , dapat
digunakan sebagai tanaman revegetasi untuk mengganti jenis-jenis akasia dan
sengon yang merlUpakan jenis eksotik di Kalimantan . Penggunakan jenis-jenis
lokal diharapkan c!apat mengarahkan suksesi alami hutan ke rona awal sebelum
ditambang Kehooiran cacing tanah (Lumbricus sp.) dapat dijadikan indikator
kesuburan dan pen cemaran tanah (Ansyori, 2004). Pada areal rekJamasi berumur
3 tahun umumnya sudah terdapat cacing tanah. Cacing tanah ditemukan pada
lapisan atas (kedalaman 0-10 em) di lokasi yang sudah direvegetasi.
Kata Kunci : Sifat fisik, kimia dan biologi; rekJamasi; lahan eks-tambang.

IV

"

DAFTAR 151

LEMBAR PENGESAHAN.... .. ... ....... ........ ... ....... .... ..... ... ......... ........ ..... ... ......... ...

ii

RINGKASAN .... ........ ........ .. ......... .... ... ... .. ... ........ ........ ... .. .... ... .. ........... ..... ....... ... .

iii

PRAKATA .... .. ... .. .. ......... .. ........ ... .. .. .... .. ........ ... .... .... ....... ........ ..... .... ..... ..... ..... ...

DAFTAR lSI .... ... ..... .. ... ..... ......... .... .. ..... ........ .... .. .......... .. .. ....... ... .......... .......... ...

vi

BAB I

PENDAHULUAN ............ ... ................ ............................ ........ ........ ..... ..

1.1. Latar Belakang ... ..... ..... ... .... ... ............. ............ ..... ........ .. ........ .. ....

1.2. Perumusan Masalah ........... ..... .......... .. ...... ................... ................

BAB II TINJAUANJPUSTAKA .............. ...... ............. ... ................. ...... .......... ......

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT....... ....... ....... ............. ...... ................... ... ... ... ..

BAB IV METODOLOGI ...................... ...... ....... .. .... ............... ....... .. .... ...... ..........

4.1. Waktu dan Tempat.. ........ ............ .. ..... ... .......... ........ .. ...... .... ..........

4.2. Alat dan Bahan.......... ....... ....... ....... .......... .... ........ .. ..... .. ....... ..... ....

4.3. Metode Kerja..... ........ ..... ... ..... .. ................. ..... ...... .... .............. .......

4.4. Analisils Data ...... .... ... .. ....... ... ...... ...... ........ ............... .. .. .... ...... ...... .

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.... . .. ....... ................. ....... ........ ..... .. .. ...........

5.1. Hasil... .. .... .............. .... ..... .. ....... ............... ....... .. .... .. ... .. ... ........ ... ... ...

5.2. Pembahasan ... ........ ... ...... ......... .. ......... ........... ... ........ .. .. ......... .. .....

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.... ............ ....... .... .. ............ .... ...... ... ............

DAFTAR PUSTAKA .. ........... .. ... .......... ....... .............. .......... .. ....... .. .. ...... ..... .. .....

VI

BABI.

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakarlQ


Teknik penambangan batubara yang umum dilakukan di Kalimantan adalah
teknik penambangan terbuka (open pit mining) dengan metoda gali-isi kembali

(back filling methods) (Darmawan dan Irawan, 2009; Subandrio, dkk, 2009) .
Penggunaan teknilk ini mengakibatkan terjadinya pembukaan areal bervegetasi
dan mempunyai kecenderungan untuk bertambah seiring dengan bertambah
luasnya areal tambang.
Penggunaan teknik ini juga menyebabkan terjadinya lahan kritis karena
hilangnya vegetasi penutup tanah, adanya tekanan berat dari pukulan air hujan,
erosi, sentuhan langsung cahaya matahari dan terjadinya pemadatan tanah akibat
aktifitas alat berat: (Mukhrawie dan Mulyadi, 1995 da/am Iriansyah dan Susilo,
2009).

Untuk menanggu1anw dampak yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan

penambangan dengan teknik penambangan terbuka, telah dilakukan kegiatan


reklamasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang untuk memperbaiki kondisi areal
yang terbuka. Undang-undang pertambangan mineral dan batubara mewajibkan
setiap pemegng IUP dan IUPK melakukan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan pertarmangan termasuk kegiatan reklamasi dan pascatambang (UU
No. 4 Tahun 2009).. Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau
menata kegunaan

lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan

usaha

pertambangan umum, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai dengan
peruntukannya (Kepmen ESDM No. 1211.LlOOB/M.PEl1995).

1.2. Perumusan lIIasalah


Tanah sebagai media tumbuh merupakan faktor yang penting bagi
pertumbuhen tenetmen. Tenah menyedieken unsur hara, air den OOere begi

tumbuh kembang t anaman. Kesuburan tanah sebagai media tumbuh ditunjukkan


oleh sifat fisik, kimJa, dan btologi tanah. Adanya kegiatan penambangan batubara
berpengaruh terhadap perubahan sffat fisikokim ia, dan biologi tanah.
Kegiatan rehabilnasi lahan bekas tambang batubara dilakukan dengan
menanam jenis-jenis adaptif yang cepat h.rnbuh. Pada beberapa perusahaan
tambang

terda pat c-l6beiapa mekanisme yang berbeda

dalam

melakukan

-ehabilitasi

!ahan

penanaman juga

bek.as tambangnya

.Jenis yang

digunak.an

serta tek.nik.

berbeda antara perusahaan tambang yang satu dengan

oerusahaan tambang yang lainnya.

Penaaunaan
ienis vana
tentunva
vv
.
J...., berbeda
.
.
oJ

..

akan berpengaruh ierhadap perubahan sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Identifikansi karakteristik. !ahan per!u dilakuk.an untuk mengetahui sejauh mana
_____ ........... "'_1,_:1 ....... _1,1 _____ :
UII ll::l\llIl\ I t::;1\1c:t1 I 1c:t,,1

1-'1::11~c:t1

.... :.&_'" .&:_:1,


ll::lllc:tUc:t1-' 1-'1::1 UUc:t1 Ic:tl I "IICll 11"11\,

,,_ ... 1.-.._ ..... _ _ _ _ .... l,...,_l,.... _ _

1,:.-..: _ _ _ . ,_,._ L-..:_' __ :

1\1I11Ic:t IIIClUI-'UII UIUIU~I

lahan bekas tambang batubara pasca reklamasi.

BAS!t T!NJAUAN

PUSTAKJ~

Tek.nik. penambangan batubara yang umum dilakuk.an di Kalimantan ada!ah


teknik penambangan terbuka (open pit mining) dengan metoda gali-isi kembali
(back filling methods) (Darrnawan dan Irawan, 2009; Subandrio, dkk, 2009).
Dampak yang ditimbulkan dari penambangan

tersebut adalah lapisan penutup

tanah yang sudan tidak ada k.arena topsoi! dan

subsoi! dibalik. dan digusur,

sedangkan bahan induk muncul di permukaan. Proses penggalian pada lahan


bekas tambang batubara mengakibatkan terangkatnya bahan-bahan sulfidik ke
permukaan sehingga menyebabkan teroksidasi, proses oksidasi terhadap mineral
sulfida seperti pirirt, akan melepaskan asam-asam sulfat yang berdampak pada
menurunnya pH tanah secara drastis. Nilai pH tanah yang masam ini akan
mempengaruhi kesetimbangan hara dalam tanah (Rochani & Damayanti, 1997).
Penggusuran tersebut menyebabkan hilangnya bahan organik tanah
m~:mjadi

sehingga tanah

k.ritis. Tanah yang miskin akan bahan organik kurang

mampu dalam mei:3yangga pupuk dan air, karena bahan organik merupakan koloid
tanah yang berfurlgsi dalam pembentukan agregat mikro dan komplek jerapan
koloid (Djajakirana , 2001).
Lahan kr iti s men)paka n lahan yang k.arena tidak sesuai penggunaan dan
t ~ ah

kemampuannya

m enga\ami atau dalam proses kerusakan fisik, kimia dan

biologi yang akhimya membahayakan fungsi


pertanian, pe

-Ian keh idupan sosial ekonomi dari daerah lingkungan

pengaruhnya (KI
dampak yang a i~ r:;. :..
penambangan te
bekas tambang

hidrologis; orologis; produksi

I I n

.......__... Hartono dkk, 2004)

<,= : e-

Untuk. menanggulangi

adanya kegiatan penambangan dengan teknik


egiatan reklamasi dan rehabilitasi lahan
si areal yang terbuka .

..

Undang-un<iang pertambangan mineral dan batubara mewajibkan setiap

_emegng IUP dan IUPK melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan


:ertambangan termasuk kegiatan reklamasi dan pascatambang (Kepmen Hutbun
o. 146/Kpts-1I/1999; UU NO.4 Tahun 2009) . Reklamasi adal ah kegiatan yang
-ertujuan mempeiTbaiki atai) menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai

3kibat kegiatan usaha pertambangan umum, agar dapat berfungsi dan berdaya
Juna sesuai dengan peruntukannya (Kepmen ESDM No. 1211 .Ll0081M. PE/199S:
Kepmen

Hutbun

sumberdaya

No.

alam

146/Kpts-1I/1999).

yang

dipengaruhi

Pada

oleh

prinsipnya

kegiatan

kawasan

pertambangan

atau
harus

dikembalikan ke 'kondisi yang aman dan plOduktif melalui reklamasi dan


rehabilitasi. Kondisi akhir rehabilitasi dapat diarahkan untuk mencapai kondisi
seperti sebelum cl1tambang atau kondisi lain yang telah disepakati (Suprapto,
Rachmanad~ ,

2008;

2009)

Pada bebeJT"apa perusahaan tambang telah dilakukan rekonstruksi lahan


dan manaiemen too soil sebelum reveaetasi dilakukan. Sebelum ditambana too
.

.. .

. . .. J

..

..

. .

'

';'"

-.

- .

~.

. ..

_.

. -

.-

.;;"

- . I

soil dikupas sampai pada zona perakaran tanaman dan dipindahkan ke lokasi
penimbunan semootara (soil stockpile) atau segera digunakan untuk pelapisan
"- _ _ _ ......

,....J:

-' _ _ ... _ ......

leU Idl I UI Udtl d! I

";_1- .. ___ l-_'- .. _ _ _ : __ .. ___ j,_I_ ........... :_.a. ...... ,, __ :.... :_____ _
m~ IUUlldl1 UdlLldl I ;:)I;:)d ydlly l t l d l l UldlUI I\tllllill Iydl II IYd.

C'_"_I_ ......

0tltlC:\1 I

kegiatan penambangan selesai , top soil dihamparkan kembali secara merata


hingga ketebalan maksimum 10 em atau dapat juga dilakukan secara lokal (per
lubang) (DarmaW8.fl dan !rawan , 2009; Subandrio dkk, 2009; Rachmanadi , 2009)

Setelah kegiatan reklamasi, kemudian dilakukan revegetasi.


revegetasi lahan bekas tam bang bermacam-macam.

Metode

Ginoga dan Masripatin

(2009) menyebutkan beberapa metode revegetasi lahan yaitu restorasi, reboisasi ,


agroforestri dan hydro seeding

Restorasi men)paka n upaya untuk memperbaiki

atau memulihkan suatu ekosistem rusak atau menga1ami gangguan sehingga


dapat

pulih atau mencapa i suatu ekosistem yang mendekati kondisi aslinya

(Rahmawaty, 2002.

=>e'TO'N

and Davy. 2002)

ASH

TuilJRn nRn
-

l,....:_I __ :

--J . - - - - .

'- ___ L....

--

c~-~:.:.~

~ UAN

DA

ANFAAT

~uF-k=: f:j

RliSis srfat fisik., kimia , dan

___ L..._'... . . _.. . _ . . . _.. . ....J ____,,_"""

__ 1<4 _

UIVIVYI ldl Idl I fJd U :3

pemilihan jenis d

Cl IIY
..",.

- --:-=:..~ -

. ::::.

..-~ . S~5

Udl UU dl d

Ut:;I Ud;:)dl I\dl I

'11juga mencakup inventarisasi

"

'.erhadap keanekaragaman vegetasi tumbuhan bawah dan makroorganisme dalam


:anah. Pengkajian sitat fisik, kimia dan biologi tanah ini mencakup perbandingan

sifat tanah sebelum dilakukan rehabilrtasi dan setelah dilakukan rehabilitasi.

BAB IV, METODOLOGI

4,1, Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Februari sId November 2010.


Penelitian dilaksanakan di areal rehabilitasi lahan bekas tambang pada beberapa
perusahaan tambarlg batubara yaitu PT. Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT. Tanito
Harum (TH) di Kalimantan Timur serta PT. Arutmin Indonesia (AI) di Kalimantan
Selatan.

Analisa sampel tanah dilakukan di laboratorium Tanah Universitas

Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, dan Laboratorium Tanah, Tanamen

dan Air Balai Peneijtian Pertanian Lahan Rawa; Banjarbaru; Kalimantan Se!atan.
4,2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah kantong plastik, cangkul, parang, penggaris,


alat tulis dan kamera. Bahan yang digunakan adalah sampel tanah dari lokasi
areal rehabilitasi lahan bekas tambang batubara.

4.3. Metode Kerja


1. Pelaksanaan kiegiatan penelitian dilakukan dengan melakukan studi awal
terhadap teknik revegetasi yang dilakukan oleh perusahaan yang telah
melakukan

rehabilitasi

lahan

bekas

tambang.

Setelah

itu

dilakukan

pengambilan sampel tanah berdasarkan jenis dan tahun penanaman. Agar


sampel yang diambil seragam, tahun penanaman yang diambil mulai dari
tahun 2005 sId 2010.

.2, Pengamatan sil at fisik dan kimia tanah dilakukan dengan mengambil sampel
tanah sebanyak 2 kg dari kedalaman 0-20 em pada masing-masing klasifikasi
lokasi. Tanah kemudian disimpan dalam kantong plastik dan dianalisa di
laboratorium Tanah .

Analisa sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah,

sedangkan analisa srrat kimia tanah meliputi pH, C-Organik, N-Total, P dan K

Potensial, P terrsedia, Kation dapat tukar (K, Na, Ca, Mg), Kemasaman dapat
tukar (AI dan Hp, KTK, Fe dan S04 , serta pirit.

3. Pengamatan sitat biologi dilakukan dengan mengamati secara langsung jenis


tanaman yang tumbuh secara alami di bawah tanaman rehabilitasi , serta
kehadiran cacirng tanah.
4.4. Analisis Data
Data yang dliperoleh dianalisis secara deskriptif menggunakan tabel. Data
dibandingkan berdasarkan lokasi pengambilan data, jenis tanaman revegetasi dan
tahun penanaman.
Kriteria pen uqaian sifat kimia tanah didasarkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah (Staf Pusat Penelitian Tanah, 1983
dalam Hardjowigeno, 1995)
Sifat Tanah
C -Organik (%)
Nitrogen (%)

CIN
P20 S Rei (mgl100g)
P20S Bray-1 (ppm)
P20 S Olsen (ppm)
K20 HCl 25% (mg,71 OOg)
KTK (meIlOOg)
Susunan Kation :
K (meIlOOg)
Na (me/ 100g)
Mg (meIlOOg)
Ca (me/1 OOg)
Kejenuhan Basa (%
Aluminium (%)

pH H 2 0

Sangat
Rendall
< 1,00

Rendah

Sedang

1,00-2,00

2,01-3,00

3,01-5,00

Sangat
tinggi
> 5,00

< 0, 10

0, 10-0,20

0,21-0,50

0,51-0,75

> 0,75

<5
< 10
< 10
< 10
< 10
<5

5 10
10 20
10- 15
10 - 25
10 - 20
5 - 16

11 21 16
26 21 17

< 0,1
< 0,1
< 0,4
< 0,2
< 20
< 10
Sangat
masam
< 4,5

0,1-0,2
0,1-0,3
0,4-1 ,0
2 - 5
20 - 35
10- 20

0,3-0,5
0,4-0,7
1, 1-2 ,0

...... - --

lna:salll

4,5-5,5

15
40
25
45
40
24

Tinggi

16
41
26
46
41
25

- 25
- 60
- 35
- 60
- 60
- 40

0,6-1,0
0,8-1,0
2,1-8 ,0
.,..
r
11 - 20
0
1V
36 - 50
51 - 70
21 - 30
31 - 60
Agak
Agak
,...T ... ...._. _ 1
l-,elral
alkalis
masam
5,6- 6,5 6,6-7,5 7,6-8,5
-

> 25

> 60
> 35
> 60
> 60
> 40
> 1,0
> 1,0
> 8,0
> 20
> 70
> 60
4'I __ I! _
f\.1I~a II:S

> 8,5

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Pelaksanaan Reklamasi oleh PT. Kaltim Prima Coal, PT. Tanito Harum
dan PT. Arutmin Indonesia
Secara umum kegiatan reklamasi pada lahan bekas tambang batubara di
ketiga peiUsahaan dilakukan dengan back filling metllode, yaitu tanal! overburden
sisa penambangan diisi pada lubang-Iubang bekas tambang sebelumnya hingga i
mencapai ketinggian yang telah ditentukan. Persiapan lahan reklamasi diawali
dengan pengaturan bentuk lahan, yaitu menata daerah timbunan membentuk
lereng dan memadatkan bagian tertentu agar permukaan lahan menjadi stabil

serta pembuatan saluran drainase untuk mengatur aliran air dan mengurangi
erosi.
Selanjutnya permukaan timbunan dilapisi dengan topsoil dengan ketebalan
r\

r=

v,;;

""
I

_
III.

, ____ : 1 :_ : ...J : ____ I_L... ....1 __: __ ...J _ _ _ _ _


_ _ _ _ ;I ___ ..J:_; _ _ _ _ _ _ L...._I ..
I UfJ;:;rulf 1111 UlfJt:1 UIt:11 Udll I.A:IUdlIYdll LUj.J;:iUII ydllY UI:='II I IfJdl I ;:;t:Ut:IUIII
~

kegiatan penambangan dilakukan. Topsoil sebaiknya segera digunakan untuk


rehabilitasi karen a penyimpanan topsoil dapat menurunkan kualitas tanah , tetapi
seringkali topsoil Iharus disimpan terlebih dahulu karena lahan reklamasi yang
belum siap. Oleh sebab itu, terdapat prosedur yang diterapkan perusahaan
tambang dalam penyimpanan topsail untuk mengurangi hilangnya struktur tanah,
kandungan organik, aktivitas biologi, dan bank benih (Spesifikasi Rehabilitasi,
2000). Prosedur yang dilakukan PT KPC antara lain menyimpan topsoil di tempat
yang mempunyai permukaan yang kokoh dan drainase yang baik. Simpanan
topsoil untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun tidak lebih tinggi dari 2 meter. PT AI
juga menyimpan topsoil dalam gundukan dengan tinggi maksimal 3 meter dan
ditanami tanaman penutup tanah .
Setelah

penghamparan

topsoil,

kemudian

dilakukan

revegetasi.

Revegetasi umumlnya segera dilakukan untuk meningkatkan penutupan tanah


untuk mengendalikan erosi dan pada akhirnya mengembalikan bahan organik dan
kesuburan tanah (Koch dan Bradshaw dalam Setyawan et all, 2008).
PT TH meiakukan revegetasi dengan penanaman jenis cepat tumbuh,

oemeliharaan oemuoukan.
r

1-

_ . . . _ .- . - _ .. - - - "

' )

_ _- 1-

- --

~-- '"

dan oenvulaman
_. _ . . .

1-

' "J

- .. _. - . --- . _.

Sedanokan oada PT KPC dan


-

- - - -. ' '';;' - - - ' ' '

1-

- . -

- .

--

- - -"

PT AI sebelum penanaman jenis cepat tumbuh, terlebih dahulu dilakukan


penyebaran tanaman penutup (cover crop) .

Jenis tanaman penutup yang

digunakan di PT KPC dan PT AI antaia lain Pueraria javanica , Sesbania


6

'"

grandiflora, dan Caliandra. Penyebaran benih tanaman penutup dilakukan secara

manual maupun hydroseeding.


Jenis-jenis yang ditanam umumnya jenis perintis lokal dan yang adaptif
dengan kondisi lahan bekas tambang. Selain itu juga dipilih jenis tanaman buah
buahan atau tanaman bernilai ekonomis lainnya. Penanaman jenis perintis
dilakukan pada awal tahun pananaman, satalah 2-3 tahun dilakukan pananaman
tanaman sisipan menggunakan jenis-jenis lokal dan tanaman buah. Setelati
terbentuk

kanopi .

dapat

disisipkan

jenis

tanaman

dipterokarpa.

Lokasi

pangambilan sampel tanah di PT KPC adalah lokasi yang ditanam dangan janis
lokal, non lokal dan buah-buahan, sedangkan lokasi di PT AI dan PT TH adalah
lokasi monokultur.
Kagiatan

yang dilakukan satelah penanaman adalah pemaliharaan,

pemupukan dan penyulaman. Kegiatan tersebut hanya dilakukan setiap 3 bulan


sekali pada tahun pertama setelah penanaman . Sedangkan pada tahun kedua
dilakukan sesuai kebutuhan.

5.2. Hasil Pengamatan Sifat Fisik dan Kimia Tanah


Hasil ana lisa sampel tanah dari ketiga perusahaan tambang disajikan pada
Tabel 2, 3 dan 4.
Tabel2. Hasil Analisa tanah asal PT KPC.
Jenis Tanaman Utama dan Tahun Tanam
-.:.t:

Parameter

gc
o

pH
Cation
Exchange
(Nh40-Ac)
pH.?

~
c

If)ro

o
o

COro

o
o

a...

r-
o
o
N

a...

3.84

4.39

4.14

4.50

0.35

1.19

0.62

0.78

Mg....

0.38

1.28

1.60

1.28

Na+

O~08

0,11

0,10

0.10

H70

K+
KTK

All<
H+
N.Total
Organic
Matter
C.Org.
Rasio C/N
Available
P205
( Bray 1)
K20
Basa
Saturated
AI
FeS2
Pyrite
Silt
Particle
Size
Clay
Analysis % Total Sand
Texture

on eq.l

1IOO iJ 0.17
6.82
4.75
1.08
'% 0.11
'% 0.17
7.0
WIll 0.39
~

326.40

%
%
%

14.41
69.69
0.91

0.31
4.39
1.13
0.37
0.24
1.51
6.2
1.27
158.40
65.86
25.80
2.39
3.00
38.00

ro
0

.:.t:

-..c:::.

l::;.D

mro

o
o

7.30

ro

..c

..c:::.

o.D
oE

o.D
oE

1f)J

..c

1- J

o .D
OE

..c:::.

..c

collE

mJ

--1

--1

g
N

o.D
o E

N(J)
--1

4.17

4.05

3.94

5.03

4.05 . 4.25

4.17

0.4.4

0.39

0.15

1.70

0.74

0.76

0.62

0.37

0.64

0.55

0.19

2.14

1.51

1.33

1.42

0.56

0.08

0,02

0,10

0,08

0,04

0.06

0,05

0,10

C
o

(J)

N(J)
--1

(J)

--1

(J)

0.32 0.13 0.26


0.15 0.37
6.77 3.53 4.77
7.00 4.88
5.33 0.00
2.67 0.83 1.67
1.17 0.58
1.50 0.42 0.75
0.06 0.06
0.10 0.09 0.10
1.81
1.40 1.17 1.04
0.51
29.3
14.7
8.3
13.0 10.6
0.39
1.33 0.66 1.20 0.39
67 .20 137.47 113.66 72.96 43.87
8.35 88.05 38.50 64.57 49.33
75.20 0.00 39.36 23.62 34.95
1.1 9 1.19 0.35
1.19 1.28

1.!Xl '13.8) 9.90

22.40

11.80

38.60 29.50 35.10 ~. 4() 43.40 I 32.40


52.50
35.70 59.00 44.00 63.20 16:3.40 SU D 46] 0 45.20
Clay
CL set. SC sa.. SC I SCl
SC

N~

'%

CD

:::':::--1

a...

0.28 0.12 0.16 0. 19


6.11 3.46 4.24 4.91
2.42 0.67 2.25 2.83
1.08 0.50 0.67 0.92
0.14 0.09 0.08 0.07
1.67 1.22 0.91 0.65
11.9 13.6 11.2 9.7
0.79 0.52 0.1 9 0.52
140.54 76.32 , 98.50 95.33
42.68 66.23 31 . 1~ 23.64
39.58 ( 1929 53.12 [ 57.70
1.28 I 1.37 1.19 026
17.40

a...

a...

:::.::: a...

ea....

w
o
o

ro

29 .30 26.30 15.80

3.85

0.25
5.11
2.83
1.00
0.06
0.65
10.6
0.05
76.80
24.92
55.49 1
1.28 I
8.10

33.30 15.20 37.30 37.70


37.40 58.50 46.90 54.20 I
CL
SL
SC
SC I

...

(J)

Tabel3. Hasil Analisa tanah asal PT. Tanito Harum.


Jenis Tanaman Utama dan TahunTanam
0)

r5.83
3.98
1.13
0.09
0.21
5.99
0.00
0.58
0.18
2.58
14.3
12.99
137.65
90.26
0.00
1.28
28.10
7.10
n"
O'l .OV

CUo
~N

4.26
0.46
0.45
0.08
0.12
14.45
11.83
1.50
0.09
0.51
5.7
1.13
38.11
7.72
81.90
1.09
20.40
5.00

5.05
1.97
2.61
0.16
0.42
5.82
0.50
0.17
0.16
1.01
6.3
3.15
198.41
88.54
8.60
0.44
27.90
52.20

F. ,.."

AI r\ ('\/"\

I'I.OU

I :I .:lU

'10. 'IV

A" Art.

",... f\r'I

SL

SL

Clay

Clay

Clay

0...

Cation
Exchange
(Nh40-Ac)
pH.7

Organic
Matter
Rasio
Available
( Bray 1)
Saturated
Pyrite
Particle
Size
Analysis

Ca++
Mg++
Na+
K+
KTK
AI3-+
H'
N.Total
C.Org.

I))) eql

1f.OO gr

%
%

CIN
P20S
KzO
8asa
AI
FeS2
Silt
Clay
T_" _ I

r _ _

.~~

E~

H2O

IPJPm

/ppm
%
%
%

%
%
..J

0/

IUlal vallU

70

<D<O

.l g, -g g
~lij~N
Cf) r '1i5

Parameter

pH

- e

cu

,..~

Texture

"'0
CUo
~N

.~ 0

.~ ~

CUo
~S

. ~ r-

"'~
CUo
~N

CUo
~N

~N

4.97
1.52
1.63
0.11
0.48
10.74
5.17
1.83
0.18
2.71
15.0
2.61

3.59
1.59
1.95
0.10
0.46
13.44
7.67
1.67
0.11
1.47
13.2
0.86
202.26 138.72
34 .83 30.56
48.10 57 .04
0.07
2.30
16.30
9.60
47 .00 56.80

4.40
0.20
0.45
0.08
0.19
6.76
4.92
0.92
0.07
0.24
3.3
0.05
72.19
13.71

4.43
0.40
0.93
0.11
0.33
10.43
7.50
1.17
0.06
0.53

8.2
0.46
104.83
16.93
71 .89
1.19
19.80
55.30
"A ,,,,

LO .:lU

72.73
0.54
8.10
42.30

at:;

affi
cO)
<D

co

<DN

Cf)

Cf)

4.48
1.82
2.16
0.09
0.25
5.74
0.58
0.83
0.23
2.44
10.7
8.61
116.74
75.32
10.16
2.76
16.60
40.80

4.22
1.22
1.24
0.88
0.27
9.44
4.58
1.25
0.13
1.29
9.6
1.94
124.99
38.23
48 .53
1.28
4.50
26.60

'I:I .OU

'IL .OU

r"1'1

ron ("'I n

L'I.:lU

Clay

SC

Clay

SCL

Ion ,..."

.. "

OO.:lU

Tabel4. Hasil Analisa tanah asal PT. Arutmin Indonesia.


.~ -.:t

Parameter

e
Or-

01.{)

. ~ <0

<DN

~N

3.96

4.26

4.82

4.75

4.78

0.59
0.056
23.996
1.309
27.02

0.08
0.056
11.511
0.883
14.58
1.33
1.67
0.17
0.31
2.8
0.4
7.5
92 .36
77.88
0.05
29.72
27.44
42.84

0.39
0.064
10.022
0.873
17.28
1
0.39
0.29
0.08
3.7
0.6
12.5
7.49
28.17
Tu
11 .51
43.18
55.31

0.9
0.098
23.223
3.764
31 .48
2.37
2.96
0.51
0.12
3.3
0.3
18.5
74.09
80.81
0.05
15.59
38.57
45.84

0.44
0.07
27.089
11.995
20.52
2.43
3.72
0.21
0.07
2.2
0.7
17.5
17.19
48.42
0.23
18.37
32.96
48.67

~8

~N

pH H2O
C org
%
N total
P total (mg/100 gr P20S)
P-8ray 1 (ppm Pz05)
K total (mg/100 gr K20)
Cadd
Mgdd
Kdd
Cmol(+)/kg
Nadd
Aldd
Hdd
KTK
Fedd
ppm
S04
Pint (%)
% pasir
Tekstur
% debu
% liat

,.<:lI,.....,"=!I

~""M T -:'I hlln T .., ,,~,.....,


1011(;UI1011 VlOlllC uc;J;11 rOllUl1 10110111

lo ", it" T -:'l """,.....,,,,n I


\10111,;)

2.06
2.56
0.19
0.06
4.2
0.2
12.5
34.4
79.6
0.12
10.68
31.32
58

~8

Cf)

~8

0<0

. ~ r-

<DN

~N

~8
Cf)

~8

~8

co

~ ~8

<DN

~<DN
Cf)

4.45

4.37

Cf)

cu e

0.29
0.34
0.056
0.042
18.699
18.699
0.882
0.866
20.44
17.59
1.98
1.83
0.92
2.1
0.14
0.16
0.08
0.05
3
25
0.8
0.4
7.5
7.5
25.72
19.85
57.12
55.34
Tu
0.5
9.74
33.17
36.45
20.23
29.97 ~. 38 '--

cu e

.~O)

.-

~N

~<DN
Cf)

~8

00

~ ~o

4.3

4.3i

0.88
0.042
17.238
0.861
19.54
3.54
2.56
0.14
0.08
1.7
0.1
5
37.47
158.18
0.15
24.79
53.66
21 .6

0.39
0.07
17.238
0.88
18.12
1.3
0.42
0.13
0.05
4.9
1.3
5
48.17
37.35
Tu
15.34
25.95
52.71

Tu : tidak terukur dengan alai yang digunakan

...

Sampel tanah Hasil anal isis di atas menunjukkan pelaksanaan reklamasi

hingga umUi tanaman 5-6 tahun belum menunjukkan peningkatan yang signifikan
terhadap kualitas sifat kimia tanah.

Hal ini terlihat pada misalnya kandungan

Nitrogen dan C-Organik dalam tanah yang masih tergolong rendah. Nitrogen dan
C-organik merupakan sumber hara tanaman sekaligus berperan dalam perbaikan
sifat fisik tanah. Ketersediaan bahan organik berhubungan dengan

ketersedia~n
r

serasah di bawah tegakan. Bahan organik banyak ditemukan pada lapisan atas
dibanding pad a lapisan bawah (Iebih dari 10 cm). Sesuai dengan pengamatan di
PT KPC, bahan organik semakin bertambah sebanding dengan umur revegetasi.

Semakin tua umur revegetasi, semakin banyak produksi seiasah sehingga bahan
organik semakin banyak. Namun demikian, ketersedian bahan organik juga terkait
dengan laju

deko~osisi.

untuk meningkatkan ketersediaan bahan organik, dapat

dipilih jenis tanaman yang memiliki laju dekomposisi serasah yang tinggi.
Tingket

keme~emen

teneh pede ketige

loke~i

penelitien

terme~uk

ketegori

sangat masam sam,Oai masam (Hardjowigeno; 1995) Pada umumnya; batuan di


ban yak tambang secara alami mengandung sulfida yang dapat beroksidasi dan
menimbulkan asam ketika bertemu oksigen dan air. Produksi asam dalam
... :..-1.-.. . ___ h_' __ L-..- .......... 1.. .....&_ .....& _ _ _ ... .....J:I, __ .....&_I;I, __ ...J _ _ _ _ _ ,_1,_:1, _ _ _ :I:h _ _ _ _ _ a .... , , _

lIlllUUI Idll UdlUdl1 LJlCI ;:'UIlIUd UdfJdl UII\CIIUdlll\dl I UCI I~dll lC1\11I1\ fJClllllllldl1 fJCIIUlUfJ.

Prinsip penutupan tersebut antara lain menutup lapisan batuan yang berpotensi
menimbulkan asam (PAF) dengan lapisan batuan yang tidak berpotensi
menimbulkan asam (NAF). Di atas lapisan batuan NAF tersebut kemudian
dihamparkan subs-oil yaitu lapisan tanah yang mengandung sedikit bahan organik
setelah itu dihamparkan topsoil.
Tingkat kemasaman tanah berkaitan erat dengan kelarutan AI dan Fe yang
dapat menghambat pertumbuhan tanaman (Sanchez, 1976). Berdasarkan hasil
analisis, nilai kelarutan AI dan Fe di ketiga lokasi terg%ng sedang hingga sangat
tinggi. Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman diperlukan kondisi kemasaman
tanah yang mendelkati netral. Hasil analisis tanah juga menunjukkan tidak terdapat
perbedaan

yang

nyata

antara tingkat

kemasaman

pada

tanah

sebelum

,.J; .._,, ___ ,,"_,..; .....1 _ _ _ _ _ " _ _ _ h ., ___ ,... .. .....J_h ....J: .._., ___ ,,_ .... ; 10-.,: ____ ...- .... c:. '_h .. _
"'; __ 1,_"
UII CVC~Cld;:'1 UCI I~dli I ldl Idl I Ydl I~ ;:'UUdl I UII CVC~Cld;:'1 I III I~~d UIIIUI :..J ldl lUI I. I II 1~l\dl

kemasaman tanah untuk lokasi dengan jenis tanaman sengon, akasia maupun
tanaman campuran juga tidak menunjukkan perbedaan berarti. Ini menunjukkan

bahwa pemilihan ienis tanaman tidak berpengaruh terhadap perubahan tingkat


kemasaman tanah..

Kandunaan
iOhosoor Dada PT' KPC
. PT- -AI.
mauoun PT- TH teraolona sanaat
- .- " '._ ' -" ";"- " ' " ' - - - - '- - ' '- - -- ' - ' '
- _.
- ' "
-- , " ' _' 1- - " "
'

'

--'~

'-

"

";;"

-- ' -- ":;"-'-

rendah. Rendahnya jumlah phospor tersedia disebabkan oleh tingkat kemasaman


tanah yang tinggL Menurut Adisoemarto (1994), unsur P dapat terikat dengan
unsur Ai dan Fe pada tanah yang masam.
r

Salah satu parameter untuk mengukur tingkat kesuburan tanah adalah nilcii
kapasitas tukar kation (KTK). Nilai KTK sangat tergantung pada kandungan liat,
macam mineral serta bahan organik (Adisoemarto, 1994). Berdasarkan hasil
analisis tanah, nilai KTK pada lokasi revegetasi sengon dan akasia lebih tinggi

dibandina oada lokasi denaan reveaetasi ienis camouran . Secara umum . nilai KTK
.. .

- "

- --"

' '';'

, " .....

" . --- - --

-- - "

";;" - " "

~-

- - -- .

J -"' -

--"

' 1-

."

- .

- .

. . . _ ._ . )

. . . ..

di seluruh lokasi pengambilan sampel tergolong rendah hingga sedang.


Secara umum, jenis tanaman tidak memberikan banyak pengaruh terhadap
I" _I : Jl.-_ 4 _ _ _ L...
...J_I _ _
: _ _ _ 1,_ .A ._',,,.. t= "'_L.... .._
n __ :__ I,_4 _ _ I" . _1:,, __

_ _ _ : _ _ 1"_,,,_..-

fJ~1

IIllyt\dldll

t\Udlllc:;

ldlldll

Udldlll Jdllyt\d Wdt\lU

;)

ldllUl1.

r~1

III Iyt\dldl I

t\Udllld:;

tanah dapat terlihat setelah jangka waktu yang lebih lama. Hal ini terlihat pada PT
TH dengan tanaman sengon berumur 19 tahun memperlihatkan kualitas tanah
yang hampir mirip dengan tanah sebelum ditambang.
Secara umurm, tekstur tanah di tokasi pengambilan sampe/ tergolong liat
hingga liat berpaSilL Keragaman tekstur tanah ini dapat disebabkan oleh sifat
bahan asal yang dilgunakan untuk rehabilitasi lahan.
5.3. Hasil Pengam atan Sifat Biologi Tanah
Hasil pengamatan terhadap keanekaragaman hayati pada areal reklamasi
di ketiga perusahaan tambang disajikan pada Tabel4 , 5 dan 6.

Tabel 5. HasH Perngamatan vegetasi alami di PT KPC .


No 1 Lokasi
IPanel8
Harapan

Tahurm
Revegebsi

2005

Jenis tanaman
Gmelina sp
Johor
Trema romenrosa

Jenis Tumbuhan bawah

r" ~

Fauna

pcmoe a sp
Q rar,4

p.'=-G.
:1: -

efCT1Se~

Sacr::t:a-:::- ~
&~ - ~-~.;. :

6..;.:- _2

Pelikan
Junction

2006

Kondisi

Lumbricus sp
Tanah batuan, sedikit
Macrotermus sp (Rayap) charcoal
semut
Ketebalan topSOil 5
cm

Piper aduncum
fscleria sp
'fv/efasroma sp
lang-alang
antana camara

<::

Johor
Macaranga

...

No.

Tahurm
Jenis Tumbuhan bawah
Jenis tanaman
ReveQetesi
)Centrosema pubescens
Ficussp
Bendi/i
2007
Macaranga gigantea pomoeasp
(KO)
Macaranga tanarius fScleria sp
Isolanumsp
amtoro
~elastoma sp
2008
Johar
Belut
~eleria sp
Pulai
~Iang-alang
Maearanga
k:;. pubeseens
f(emiri
Ipanieum
\/itex pinnata
'Piper aduneum
Ficus sp
Belut Inpit 2009
~cfena sp
Kedaung
~rachiaria sp
Maearanga sp
Eugenia sp
~Iang-alang
pubescens
2010
Pit J
-

Fauna

Lokasi

Kondisi

Lumbricus sp
Pheretima sp
Semut
belalang

Cover crop menutup


tanah
Sedikit berbatu
Ketebalan topsoil 2
em
Tertutup alang-alang
dan eovererop,
Ketebalan topsoil 2
em,

semut

semut

Lahan terbuk",
topsoil oelum :
terbentuk

Batuan, tanpa topsoil,


lanah bagian alas:
gembur, semakin ke
bawah serna kin liat

Ie.

Tabel6. Hasil PelT1lgamatan vegetasi alami di PT. Tanito Harum.


T"h.... n TQnQm

.c

ci

Iii

III

III

.><

f
=III

-'
III

E
III
u..

'"

III

;z

g>

8l
C)
C

iii

<=
Q)

!2

(/)

1
2
3
4
5
6

)(

Mahlang

Euphorbiaeeae

Pohon

DHleniaeeae
SimRJIUr
Bun!1lla kuning
Lakl:.wserkap
tunQlgul
SelirmgsinglBelidangl Cyperaeeae
Krlsam
Melastomataeeae
Sent!tiudu

18

Ac~ci~

19

mangium
Gmelinasp.

9
10
11

12
13
14
15

16

20
21
22
23

24
25

Ak.......

A4imG>s:=....

Gmelina
Lamttoro
Bun!lliai

Commonlena
nudiflora
Clidemia hirta Harendong bulu
Lito
Rull1\Pu!
Gleiehenia
ResGlHnipaku andam
microphylla

Melastomataeeae
Poaeeae

III

iii

t-'=

Pohon

,...,

I/JE!2
Q)

Pohon

17

.><

Verbenaeeae

Scleria
sumatrensls
Me/astoma
malabathricum
Solanum sp. Teramg pipit
Solanaceae
JabC!Dn
Importlttl
POtlCOtlO
A1a"S-alerng
eylindriea
Meffemia
Belaa:an
umbel/ate
Chromolaena PutiltTianikirinyuh
odorata
Mimosa
Putrii malu
pudiea
Asplenium sp. Kac:takc!(palru sarang
burumg
Pteridaceae
Nephrolepis
Pakiis larat
bisserata
Arenga pinata Arei'll

'"

(/)iii
.!!1 ~

Laban

Brooe!ia
Vitex
pubeseens
Vahl.
Maearanga
sp.
Dillenia sp.

2>0
Q; N

!"!
Ql

0)

~ I ~ I 15

~
N

RQtJ,rlQmQQjJJ~iQ

g,
<=
Q)

(/)

QI~
~

'"

iii

!2

x
x

TB

TB

TB

Fem

)(

Fern

Palmae

Pohon

)(

Pohon
I-'ohon
TB

x
x
x

TB
TB
TB
Fern

x
x
x

'"

iii

TB

u
N

!2

)(

",0

I~

iii N
.><

TB

~(j)
(/)0

x
x

'"
"iii

!2

TB
Pohon

c
0)

Pohon
TB
TB

TB

TQ"QmQn

)(

x
x

)(

)(

)(

)(

x
x

x
x

x
x

x
x
x

11

"""

Tahun Tanam ReklamasilJenis Tanaman

ro

.<:

III

0
....J

l.L

Maheng daun besar

Euphorbiaceae

28

Poaceae
Verbenaceae

PisCing hutan

Musaceae

30

31

C
""
Q)

l.()

0
0
N

III
' ;ji
III

"'<!"

58

g>~

Q)

en

'iii

,_
'" .c
Q)

f/l

~ ~

<!f

Pohon
TB

NQrl9an /~awitanJ

rendlenganllentahi
RUl111Put
I ermibeiekan

Lantana
camara
Musa
borneensis
Trema

III

OJ

en

27

29

:?R

z'"

Macaranga
Igigantea

III
OJ

c
Q)

'EIII

III

III

z
26

I"

r-

0
0
N

III
';ji
III

ro

0
0
N

III
';ji
III

C
""

<!

"'"

en

OJ
0
0

Q
OJ
C

JlS
'"III ,illIII Fl

,!ll

"'<!" ""<! ""<!

Q)

0N
III
';ji
III

"'"

<!

)(

x
x

TB

18

"
Xc

Pohon

Ang!]llrung

ctiental/s

32
33
34
35

Ficus sp,
Etlingera
sofaris
Mangifera
indica
Lumbricus sp

BerilTllgin
Peti1tiiltepus

Moraceae
Zingiberaceae

Pohon
TB

Mangga

Anacardiaceae

Pohon

x
x
x

Caciing tanah
Jumlah Jenis

16

14

10

12

11

10 10

Tabel7, Hasil Pengamatan flora dan fauna alami di PT. Arutmin Indonesia.
Tahun Tanam Reklamasi/Jenis Tanaman
e
e

I
Nama Lokal

Nama IImiah

0
N

OJ

No,

ro

'"
Q;
~

3
4

5
6

7
8

Me/astoma
ma/abathricum
/mperata
cylindrica
Sclerfa
sumatrensis
Se/aginefla sp,
Chromo/aena
odorata

TB

/senduduklsengganen
Alang-alang

Merremia
umbellate

olSg

ro

,~ N

,ll1
(/)
ro

ro
'Vi
ro

(/)

..>0::

(I)

..>0::

(/)

ro

..>0::

..>0::

co

0
0
N

e
0

OJ

(I)

(f)

'iii

ro

l"
<>do

OJ

e
(1)00
(f)o

ON
OJ

'iiiN

<Il

<t:

..>0::

CO

roC>

ro

..>0::

(f)

OJ

0
0
N

,ll1
(/)
ro

..>0::

OJ

(1)0
(f)..-

roO

'iiiN

ro

..>0::

<t:

T8

i
I Rumput

T8

. Sellngslng kecllfKrlsan

TB

x
x

x
x

x
x

x
x

I Rane

T8

IKumpay

TB

x
x

x
x

x
x

i Kacangan

TB

' susupanan/putri maiu

TB

Acacia mangium

Akasia

Pohon

Paraserianthes
fa/cataria

Sengon

Pohon

,,-.. ___ 1: ._ _

I '-"' _ _ 1:_ -

_ .. J...

80

,m

10 Mimosa pudica

(f)t.[)

' mahung/putihan/kirinyuh
Terong pipit
T8
Belaran
T8

9
11
12

i Karamuntinglabangan

t.[)

OJ

0
0
N

I
1

ro

x
x

x
x

x
x

x
x

x
x
x

_ _ _ _

13

I.:JffltlIII11:I 1:1{ /.Jurtl1:l

14
15

Anthocepha/us
chinensis
Macaranga sp,

16

Mangifera indica

r"I_L.. __

\.::lITlelllli::l

t"'UIIUII

Kelampayan

Pohon

x
x

,!Mahang

17 Ceiba pentandra
18 Lumbricus sp

Mangga
Kapuk
Cacing tanah

JUIrTllah Jenis

Pohon

Pohon
Pohon

x
x
4

11

x
x
x

12

12

"

Dari ketiga tabel diatas menunjukkan semakin lama waktu penanaman

teidapat kecenden.mgan jumlah jenis tumbuhan yang tumbuh secaia alami


semakin bertambah.

Jenis-jenis yang tumbuh umumnya merupakan jenis-jenis

yang umum terdapat pada hutan sekunder. Penyebaran bibit tumbuhan tersebut
diduga berasal dari hutan di sekitar areal reklamasi, karena di sekitar areal
tersebut masih terdapat areal hutan yang umumnya merupakan hutan sekunder.
(

Jenis-jenis yang tumbuh secara alami inih, khususnya tipe pohon, dapat
digunakan sebaga1 tanaman revegetasi untuk mengganti jenis-jenis akasia dan
sengon yang merlUlpakan jenis eksotik di Kalimantan.

Penggunakan jenis-jenis

I~I,~I
....I:h~~~~I,~~
...Il_~~. ~~~_~~~hl,~~
~ . I,~~~:
~I~~: h . ~~
I,~
~~~~
~ ~I
~~h~I .. ~
IUl\dl Uilidl df..ll\dll Udf..ldl 1III::IIydi dlll\dli ;:'UI\;:'I::;:'I dldlill IIUldl1 1\1:: I Ulld dVVdl ;:'I::UI::IUIII

ditambang.
Kehadiran

,cacing

tanah

(Lumbricus

sp.)

dapat

dijadikan

indikator

kesuburan dan pencemaran tanah (Ansyori, 2004). Pada areal reklamasi berumur
3 tahun umumnya sudah terdapat caeing tanah. Caeing tanah ditemukan pada

lapisan atas (keda Jaman 0-10 em) di lokasi yang sudah direvegetasL .Adanya
cacing tanah menandakan bahwa iklim mikro di tempat tersebut sudah mengalami
perbaikan. Perbaiikan iklim mikro antara lain disebabkan oleh pertumbuhan
tanaman revegetasi dan kehadiran jenis-jenis alami. Dekomposisi serasah
tanaman revegetasi dan tumbuhan yang menginvasi akan menopang kelembaban
relatif udara dan kelembaban tanah dan siklus unsur hara. Sehingga perbaikan
iklim mikro diduga berperan terhadap peningkatan aktivitas dan keragaman fauna

tanah. Kehadiran cacing tanah ini diharapkan dapat membantu perbaikan kualitas
sifat kimia tanah.

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN


Tanah di lokasi reklamasi memiliki tingkat kemasaman yang tinggi dan
kandungan karbon, nitrogen, phospor, dan KTK yang rendah. Peningkatan
kualitas tanah bekas tam bang batubara meningkat sejalan dengan pertambahan
umur revegetasi. Keragaman dan aktivitas fauna tanah semakin meningkat
sebanding jumlah Ibahan organik dan umur revegetasi.
Mengingat kondisi tanah yang masam dan rendahnya kandungan bahan

organik.; diperlukan pengayaan ba.han organik untuk memperbaiki kualitas tanah,


Diperlukan peneliHan lebih lanjut untuk melihat perubahan sifat fisik, kimia, dan
13

...

biologi tanah bekas tambang batubara pada interval umur revegetasi yang lebih
panjang untuk menrgetahui sejauh mana upaya revegetasi yang diterapkan telah
berhasil mengembalikan kualitas tanah bekas tambang .

BAB VII. DAFTAR PUSTAKA

Adisoemarto, S. 2004. dasar-Dasar Ilmu Tanah. Edisi ke-6. Terjemahan dari


Fundamental of Soil Science. Erlangga. Jakarta.
Ansyori. 2004. Patensi Cacing Tanah Sebagai Alternatif Bioindikator Pertanian
Berkelanjutan. Makalah pribadi Pengantar Falsafah Sains. IPB. Bogor.
Darmawan, A, dan M. A Jrawan. 2009. Reklamasi Lahan Bekas Tambang
Prosiding Workshop IPTEK
Batubara PT Berau Coal , Kaltim.
D" .... ""la......... + ....
w,
,+........
11./1,,1 .... 1, ,i
D"h .... hili+ ....... 1
I ah........
0,,1/""5
T ......... h ........ ,...
.- vi Iyvl I l l all aI I
I IUlOI I
IlIlvlOIUI
I ' v i 10UI no;:,
L
I 01 I
UVr>.O
I
Batubara. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. Samarinda.
OIIIUOII~

Djajakirana, G. 2001. Kerusakan Tanah Sebagai Dampak Pembangunan


Pertanian. Jurusan Tanah , Fakultas Pertanian , Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Ginoga, K. dan N. Masripatin. 2009. Potensi Perdagangan Karbon pada Lahan
Bekas Tambang. Prosiding Workshop IPTEK Penyelamatan Hutan Melalui
Rehabilitas5 Lahan Bekas Tambang Batubara. Balai Besar Penelitian
Dipterokarpa. Samarinda
Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Edisi Revisi. Penerbit Akademika . Pressindo .
Jakarta. Hal. 126.
Hartono, S., Sukresno, S. A Cahyono, E. Priyanto dan Gunarti. 2004.
Pengembangan Teknik
Rehabilitasi Lahan
Pantai Berpasir Untuk
Men ingkatkan
Kesejahteraan Masyarakat.
Prosiding
Ekspose
BP2TPDAS-IBB Surakarta. Kebumen, 3 Agustus 2004. BP2TPDAS-IBB .
Surakarta.
Iriansyah, M . Dan A. Susilo. 2009. Kesesuaian Jenis Rehabilitasi Lahan Bekas

Tambang Batubara di PT. Kitadin, embalut, Kabupaten Kutai Kartanegara ,


Kaltim. Prosiding Workshop IPTEK Penyelamatan Hutan Melaiul
Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang Batubara. Balai Besar Penelitian
Dipterokarpa. Samarinda.
Kepmen

ESDM

No.

tentang

1211.Ll008/M .PE/1995

Pencegah an

de

Penanggullangan Kerusakan dan Pencemaran Ling kungan.


Kepmen Hutbun N omor. 146/Kpts-1I/2004 tentang Pedoman RekJar as l
Tambang dalam Kawasan Hutan.

ae ~ as

Perrow, M. R. and A . J. Davy. 2002 . Handbook of Ecologi cal Restoratjon. Vc;..;- e


Principles of Restoration . Cambridge University Press . Cambridge.
Rachmanadi , D. 2009. Upaya Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batubara di
Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Bersama Hasil-hasil Penelitian 3
UPT Litbarng Dephut Kalimantan. Badan Peneltian dan Pengembangan
Kehutanan. Samarinda.
14

Rachmawaty. 20Qf2 . Restorasi Lahan Bekas Tambang Berdasarkan Kaidah


Ekologi.
Fakultas
Pertanian,
Universitas
Sumatera
Utara.
Diakses
http://library .usu.ac.id/download/fp/hutan-rahmawatyS.pdf.
tanggal16 Februari 2010.
Rochani , S. dan R.. Damayanti. 1997. Acid Main Drainage: General overview and
strategis to control impacts. Indonesian Mining J. 3 (2): 36 - 42 .
Sanchez, P.A, 1976. Properties and Management of Soils in Tropics. John Wiley
and Sons. inc. New York.
Subandrio, A. , Suk~rman dan R. T. Tambunan. (2009) . PeJaksanaan RekJama"s i

di PT Adam Indonesia. Prosiding Workshop IPTEK Penyelamatan Hutan


Melalui Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang Batubara. Balai Besar
Penelitian Dipterokarpa. Samarinda.
Suprapto, S. J. 2008. Tinjauan Reklamasi Lahan Bekas Tambang dan Aspek
Konservasi Bahan Galian. http://W.NW.dim.esdm .go.id/index.php?option=
com content&view=article&id= 609&ltemid=S28. Diakses tanggal 16
Februari 2010.
UU NO. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

..,

Anda mungkin juga menyukai