2.1. Tujuan
Tujuan penataan ruang wilayah Propinsi Kalimantan Barat untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan, memacu pertumbuhan,
mewujudkan pemerataan, dan meningkatkan stabilitas dalam kondisi alam yang
lestari ditetapkan sebagai berikut:
a. Meningkatkan keseimbangan perkembangan antarkawasan melalui pemanfaatan ruang secara optimal (efisien dan efektif), serasi, selaras, seimbang,
serta menjamin pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan dalam
rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mempercepat pertumbuhan
kawasan tertinggal, dan meningkatkan daya dukung lingkungan.
b. Pemanfaatan sumber daya yang optimal dengan:
tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
pengaturan lokasi pemanfaatan lahan yang menghasilkan sinergi
keterkaitan
sektor
antar
daerah
otonom
dalam
wilayah
propinsi
Kalimantan Barat.
penetapan kebijaksanaan pokok pengelolaan kawasan budidaya.
c. Mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup melalui:
peningkatan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim, keanekaragaman
hayati, tumbuhan, satwa, serta nilai sejarah dan budaya.
konservasi dan pemanfaatan secara berkelanjutan keanekaragaman
hayati, ekosistem, dan keunikan alam.
penetapan kebijaksanaan pokok pengelolaan kawasan lindung.
d. Meningkatkan kemampuan memelihara pertahanan keamanan yang dinamis
dan memperkuat integrasi nasional.
14
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
pokok
wilayah
untuk
mendorong
perwujudan
tujuan
orientasi ekspor.
15
2.1
HANOI
PETA
PUSAT KEGIATAN NASIONAL
VIENTIANE
RANGOON
Ke te rang an :
Batas Negara
MANILA
BANGKOK
Batas Propinsi
Ibukota Negara
PHNOM
PENH
S
C
Banda Aceh
I N
Ibukota Propinsi
PAC I FI C
O C E A N
H
Kinabalu
BANDAR SERI
BEGAWAN
P. Natuna
Medan
KUALA
LUMPUR
Kuching
Pakanbaru
Manado
Batam
Samarinda
Pontianak
Padang
Palu
Palangkaraya
Jambi
Balikpapan
Jaya Pura
Palembang
Bengkulu
Banjarmas in
Bandar Lampung
Kendari
Ambon
J a v a
Se a
Ujungpandang
JAKARTA
N
O
Bandung
Semarang
Surabaya
Yogyakarta
L a u t
F l o r e s
Mataram
Denpas ar
Kupang
Skala 1 : 2.000.000
Km
40
80
120
WILAYAH PROPINSI
KALIMANTAN BARAT
160
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
b.
c.
17
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
yang
sifat
pemasarannya
kompetitif,
khususnya
untuk
18
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
Perlunya
peningkatan
spesialisasi
wilayah
dalam
produksi
untuk
19
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
pantai yang relatif subur, ketersediaan sarana dan prasarana produksi yang
lebih memadai. Sementara daerah pedalaman mempunyai kendala yang
cukup serius akan sarana dan prasarana pendukung serta ketersedian
sumberdaya manusia, baik kuantitas maupun kualitas.
g. Kabupaten Ketapang yang terletak di bagian selatan propinsi karena tidak
terhubungkan oleh sistem transportasi darat, cenderung lepas dari pengaruh
Kota Pontianak sebagai pusat pengembangan wilayah propinsi.
h. Kejenuhan daerah pantai menyebabkan investor khususnya di bidang
perkebunan mulai mengarahkan kegiatan usahanya ke daerah pedalaman,
dalam intensitas yang cukup tinggi.
i.
j.
untuk
orde
terendah,
pembangunan
jalan
juga
perlu
20
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
transitional
areas;
wilayah
yang
cenderung
cepat
Kota
Ambaya
(Sungai
Ambawang
dan
Sungai
Raya).
Rasau
Jaya,
Sungai
Raya,
dan
Sungai
Ambawang.
(down
ward
transitional
areas)
sebagai
akibat
semakin
21
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
b. Berdasarkan
pendekatan
pola
pengembangan
wilayah
di
atas
dan
22
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
jaringan
jalan
arteri
primer
yaitu
jalan
yang
(internasional
dan
interregional
serta
jalan
di
sepanjang
perbatasan Negara).
2. Pengembangan jaringan jalan kolektor primer :
a. Singkawang Bengkayang;
b. Sambas Ledo;
c. Sidas Simpang Tiga;
d. Tayan Sosok;
e. Nanga Pinoh Kotabaru Nanga Sokan Sandai;
f. Sekadau Rawak Ng. Taman Ng Mahap Balai Kerkuak;
g. Siduk Teluk Melano Teluk Batang;
h. Ketapang Pelang Pesaguan Sei Gantang Kendawangan;
i. Pontianak Sei Durian Rasau Jaya.
3. Pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan ibukota-ibukota
kecamatan di kawasan perbatasan yakni Liku, Kaliau, Jagoi Babang,
Entikong, Balai Karangan, Noyan, Senaning, Nanga Merakai, Puring
Kencana,
Nanga
Kantuk,
Badau,
Lanjak,
Benua
Martinus,
dan
Putussibau.
4. Pengembangan enam Gerbang Darat internasional yakni di Temajuk,
Aruk, Jagoi Babang, Entikong, Jasa, dan Nanga Badau.
5. Pengembangan tiga Gerbang Darat interregional yakni di Nanga Melaban
Ella (Kecamatan Menukung) dan di Kudangan dengan Propinsi Kalteng,
serta di Bungan (Kedamin) dengan Propinsi Kaltim.
6. Pengembangan lima gerbang udara yaitu Supadio (Pontianak), Rahadi
Usman (Ketapang), Pangsuma (Putussibau), Susilo (Sintang), dan di
Paloh (Kab. Sambas).
7. Pengembangan delapan gerbang laut yaitu Pontianak, Pulau Temajo,
Sintete, Ketapang, Sambas, Paloh/Sekura, Telok Air, dan Kendawangan.
23
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
24
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
25
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
melakukan
penelitian
pendahuluan
dengan
tetap
26
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
a. Kawasan
budidaya
dikembangkan
secara
terpadu
dengan
upaya
pariwisata
potensial
yang
telah
ditunjang
dengan
kehutanan
dilakukan
melalui
pendekatan
pemanfaatan
sumberdaya hutan dalam tiga sisi manfaat secara berimbang, meliputi aspek
ekonomi, sosial, dan ekologi dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi,
keseimbangan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan.
f. Pengembangan pembangunan hutan tanaman pada kawasan hutan produksi
yang tidak berhutan atau merupakan lahan kritis.
g. Pengembangan kegiatan perkebunan dan agroindustri sesuai dengan potensi
wilayah
dan
prospek
pemasaran,
melalui
intensifikasi,
ekstensifikasi,
peremajaan, rehabilitasi, dan optimalisasi lahan bagi lahan lahan yang telah
diarahkan.
h. Rehabilitasi kawasan pertambakan dan optimalisasi pengembangannya
secara terpadu dengan pemantapan pengelolaan kawasan.
i. Optimalisasi dalam pemanfaatan dan pengelolaan lahan pertanian tanaman
padi, palawija, hortikultura dalam rangka menunjang swasembada pangan
daerah.
j. Mempertahankan keberadaan penggunaan lahan sawah beririgasi teknis.
27
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
pusat-pusat
pengembangan
permukiman
struktur
tata
yang
ruang,
telah
rencana
ada,
strategi
dasar
pengembangan
sistem
kawasan pusat desa yang berperan sebagai PKL yang belum memenuhi
kriteria perkotaan.
28
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
1. Pengembangan kawasan
terpadu
dengan
kegiatan
pengisian
penduduk
melalui
pelabuhan
di
Pulau
Temajo
sebagai
pelabuhan
29
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
pengembangan
lintas
batas
propinsi
disertai
dengan
Batang Teluk
30
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
2.3.7 Strategi
pemantapan
kawasan
lindung,
dan
pengembangan
*** Keterangan :
Pada Pasal 37 Kepres No. 32/1990 disebutkan bahwa:
1)
Di dalam kawasan lindung dilarang melakukan kegiatan budi daya, kecuali yang
tidak mengganggu fungsi lindung.
31
--------------------------------------------------------------------------------- Bab 2 : Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
2)
Di dalam kawasan suaka alam dan kawasan cagar budaya dilarang melakukan
kegiatan budi daya apapun, kecuali kegiatan yang berkaitan dengan fungsinya
dan tidak mengubah bentang alam, kondisi penggunaan lahan, serta ekosistem
alami yang ada.
3)
Kegiatan budi daya yang sudah ada di kawasan lindung yang mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan hidup dikenakan ketentuan-ketentuan yang berlaku
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (sebagai pengganti PP No.
29/86 tentang AMDAL; terlebih dahulu diganti dengan PP No. 51/93 tentang
AMDAL).
4)
2)
3)
Pengelolaan kegiatan budi daya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilakukan
dengan tetap memelihara fungsi lindung kawasan yang bersangkutan.
4)
32