ONTOLOGI SAINS
Ontologi adalah salah satu bagian penting dalam filsafat yang membahas atau
mempermasalahkan hakikat-hakikat semua yang ada baik abstrak maupun riil.
Ontologi di sini membahas semua yang ada secara universal, berusaha mencari inti
yang dimuat setiap kenyataan meliputi semua realitas dalam segala bentuknya.
1) Sain Kealaman
Astronomi;
Fisika: mekanika, bunyi, cahaya dan optik, fisika nuklir;
Kimia: kimia organik, kimia teknik;
Ilmu Bumi: paleontologi, ekologi, geofisika, geokimia, mineralogi, geografi;
Ilmu Hayati: biofisika, botani, zoologi;
2) Sain Sosial
Sosiologi: sosiologi komunikasi, sosiologi politik, sosiologi pendidikan
Antropologi: antropologi budaya, antropologi ekonomi, entropologi politik.
Psikologi: psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi abnormal;
Ekonomi: ekonomi makro, ekonomi lingkungan, ekonomi pedesaan;
Politik: politik dalam negeri, politik hukum, politik internasional
3) Humaniora
Seni: seni abstrak, seni grafika, seni pahat, seni tari;
Hukum: hukum pidana, hukum tata usaha negara, hukum adat (mungkin dapat
dimasukkan ke sain sosial);
Filsafat: logika, ethika, estetika;
Bahasa, Sastra;
Agama: Islam, Kristen, Confusius;
Sejarah: sejarah Indonesia, sejarah dunia (mungkin dapat dimasukkan ke sain sosial).
EPISTIMOLOGI SAINS
Pengalaman manusia sudah berkembang sejak lama. Yang dapat dicatat dengan baik
ialah sejak tahun 600-an SM. Yang mula-mula timbul agaknya ialah pengetahuan
filsafat dan hampir bersamaan dengan itu berkembang pula pengetahuan sain dan
pengetahuan mistik.
1. Objek pengetahuan sains
Objek-objek yang dapat diteliti oleh sain banyak sekali: alam, tetumbuhan, hewan,
dan manusia, serta kejadian-kejadian di sekitar alam, tetumbuhan, hewan dan manusia
itu; semuanya dapat diteliti oleh sain. Dari penelitian itulah muncul teori-teori sain.
Teori-teori itu berkelompok atau dikelompokkan dalam masing-masing cabang sain.
2.
Cara memperoleh pengetahuan sains
Pengetahuan sains didapat dengan menerapkan paham humanisme, rasionalisme,
empirisme, dan positivisme.Humanisme ialah paham filsafat yang mengajarkan
bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan alam. Humanisme telah muncul pada
zaman Yunani Lama (Yunani Kuno).Rasionalisme ialah paham yang mengatakan
bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan
akal, temuannya diukur dengan akal pula.Empirisisme ialah paham filsafat yang
mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan ada bukti
empiris.Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti
empirisme, yang terukur.
AKSIOLOGI SAINS
Aksiologi adalah cara untuk menerapkan pengetahuan yang didapat. Menurut
Wibisono (dalam Surajiyo, 2009:152) aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur
kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian, serta
penerapan ilmu. Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu
pengetahuan itu sendiri. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat,
dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu
tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkanya dan tentunya dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya dan dijalan yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak
sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan dijalan yang
tidak benar. Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu
tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan
dengan nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam
usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan
menimbulkan bencana.
Alat eksplanasi
Menurut T. Jacob (Manusia, Ilmu dan Teknologi, 1993: 7-8) sain merupakan suatu
sistem eksplanasi yang paling dapat diandalkan dibandingkan dengan sistem
lainnya dalam memahami masa lampau, sekarang, serta mengubah masa depan.
Alat prediksi
Ketika membuat eksplanasi, biasanya para ilmuwan telah mengetahui faktor yang
menyebabkan timbulnya suatu gejala. Dari faktor tersebut para ilmuwan dapat
membuat sebuah ramalan atau prediksi.
Alat pengontrol
Eksplanasi merupakan bahan untuk membuat ramalan atau prediksi dan alat
pengontrol. Perbedaan antara prediksi dengan alat pengontrol adalah prediksi
lebih cenderung bersifat pasif, karena ketika timbul gejala tertentu, maka kita
dapat membuat prediksi, misalnya akan terjadi keadaan atau kondisi tertentu pula.
Sedangkan alat pengontrol lebih bersifat aktif terhadap sesuatu keadaan,
contohnya kita membuat tindakan efektif yang mampu meminimalisir dampak
yang ditimbulkan dari adanya suatu gejala tersebut.
2
a) Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan
aplikasi hukum alam pada situasi spesifik
b) Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat
terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni
mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas
c) Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara
terkendali, konseptual dan procedural
d) Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan
alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan
e) Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan
pembuktian berdasarkan suatu hipotesis
f) Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan
memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh
memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak
boleh bersifat emotif.