Anda di halaman 1dari 28

John Lennon

Dalam perjalanan solo karirnya, John Lennon adalah seorang maestro


musik pencipta sebuah lagu populer berjudul, Imagine. Pria ini mempunyai
banyak prestasi dalam sejarah bermusiknya. Banyak penghargaan dari
kalangan aktivis gerakan sosial, pemerintah bahkan PBB
yang menobatkannya sebagai musisi dengan pengaruh besarpada publik.
Tak heran jika fans Lennon hingga kini masih tersebar di saentarodunia.
Meskipun John Lennon adalah generasi musisi tahun 60-an, di
sisi lain seni musiknya telah memberi segudang inspirasi bagi pemusik era
kontemporer.

Masa Kecil John Lennon

Pria bernama lengkap John Winston Lennon ini lahir pada 9 Oktober 1940
di Liverpool, Inggris. Ia lahir pada malam saat Jerman membombardir kota
London dan kota-kota lainnya era Perang Dunia II. Untuk mengabadikan
kejadian itu, Julia (Ibu John Lennon) menambahkan nama
tengah Winston pada John Lennon. Nama tengah ini sengaja diberikan
ibunya mengingat Winston Churchill merupakan sosok yang dikaguminya
saat itu menjabat pula sebagai Perdana Menteri Inggris. John
Lennonlahir dari pasangan Alfred Lennon dan Julia Stanley. Ayah Lennon
adalah seorang pelaut yang sering berpergian dan jarang kembali ke
Liverpool, bahkan pada saat John Lennon lahir Alfred tak mendampingi
ibunya.
Tahun 1946, Alfred kembali ke Liverpool dan membawa Lennon serta Julia
berlibur ke Blackpool. Namun, liburan tersebut tak seindah yang
dibayangkanLennon kecil. Saatitu, ia dihadapkan pada dua pilihan yang
cukup sulit: memilih untuk mengikuti ayahnya atau tinggal bersama ibunya.
Dengan kata lain, orang tua John Lennon
memutuskanuntuk bercerai pada saat itu. Dengan berat hati dan tetesan
air mata, pada akhirnyaLennon memilih untuk ikut bersama ibunya.
John kemudian diasuh oleh Mimi Smith (kakak tertua dari ibunya) dan
suaminya (George Martin). George Martin adalah orang pertama yang
mengajarkanLennonbermain musik. Martin mengajarkan alat musik banjo
dan piano pada Lennon kecil, sedang kemampuannya dalam bermain gitar

didapatnya secara otodidak. Masa muda Lennon dihabiskan bersama


keluarga George Martin dan Mimi Smith.
Di tengah keseharian Lennon bermain gitar, Mimi Smith berkata, John
sayang, bermain gitar memang menyenangkan, tetapi kamu tak bisa hidup
dan menghasilkan uang hanya dengan bermain gitar. Perkataan tersebut
seakan menjadi cambukbaginya, John Lennon bertekad membuktikan
bahwa ucapan bibinya tidaklah benar. Selang beberapa hari kemudian, ia
membujuk ibunya untuk membelikan sebuah gitar. Julia pun membelikan
sebuah gitar bekas. Meskipun bekas, John Lennon sangat senang
dengangitar pemberian ibunya tersebut. Sejak saat itu, ia semakin rajin
memainkan gitar pemberian ibunya.
Saat menginjak usia remaja, John Lennon dihadapkan pada kecelakaan
yang menimpa ibunya di dekat rumah Mimi Smith. Julia tertabak oleh
sebuah mobil. Saat itu juga, ibunya menghembuskan nafas terakhir. Saat
itu, John Lennon berusia 17 tahun. Peristiwa tersebut lantas membuat
Lennon kian membenci pemerintah maupun aparat pemerintah
dikarenakan kecelakaan yang menewaskan ibunya.
Kecelakaantersebutdisebabkan oleh kecerobohan seorang
polisi yang mengendarai mobilnyadalam keadaan mabuk. Sungguh
ironis, polisi yang menjadi tersangka dalam kecelakaantersebut terbebas
dari segala tuntutan hukum.
Awal Terbentuknya The Beatles
Tahun 1957 adalah saat John Lennon memulai karirnya. Pada waktu itu,
iamengenyam pendidikan di Liverpool College of Art, di situ pula lah ia
untuk pertama kalinyamembentuk sebuah band bernama Black
Jack. Dalam band itu, ia bertemu dengan Ringgo Star, sang
penabuh drum. Berselang kemudian, nama Black Jackberubah
menjadi The Quarrymen oleh karena sebagian besar anggota band
tersebut bersekolah di Quarry Bank Grammar School.
Pada tanggal 6 Juli 1957, The Quarrymen tampil pada sebuah acara
gereja diWooltondi mana untuk pertama kalinya John Lennon bertemu
dengan Paul McCartney. McCartney merasa kagum dengan penampilan
John Lennon hingga pada akhirnya ia menghampiri John Lennon di
belakang panggung untuk menyatakan rasa kagumnya dan menyatakan
ingin bergabung dengan John dalam sebuah band. Dengan modal keahlian
bermain musik yang pas-pasan, ia sempat diragukan Lennon. Di lain sisi,
John juga mempertimbangkan kemauan kuat yang dimiliki McCartney,
yang pada akhirnya John bisa menerima pria bernama lengkap Paul
McCartney sebagai bagian dari band-nya.

Beberapa hari kemudian, McCartney memperkenalkan George Harrison


kepada John Lennonsetahun lebih muda dari McCartney. Harrison lahir
di Wavertree, Liverpool,Inggris pada 24 Februari 1943. Harisson yang jago
dalam bermain gitar, pada akhirnya ikut bergabung dengan John Lennon.
Pada awalnya, personil band The Quarrymenbanyak mengalami
perubahan. Hingga pada akhirnya menyisakan John Lennon, Ringgo Star,
Paul McCartney dan George Harrison.
Dalam perjalanannya, setelah The Quarrymen beberapa kali berganti
nama. Pada tahun 1959, nama band pun berubah menjadi The Beatles di
Liverpool. Ide ini muncul dari John Lennon dan Allan Williams
yang sekaligus menjadi manajer The Beatlesuntukpertama kalinya. Nama
The Beatles sebenarnya tidak memiliki makna yang spesifik,
melainkan ditemukan dari hasil permainan kata-kata nama serangga
(beetleatau kumbang) digabung dengan beat (gaya music yang dimainkan)
sehingga pada akhirnya diputuskan menggunakan nama The Beatles.

Awal Terbentuknya The Beatles

Tahun 1960, Allan Williams untuk pertama kalinyamemperoleh


kontrak bagi The Beatles untuk tampil di sebuah klab di Hamburg, Jerman.
Agustus 1960 di Hamburg, The Beatles tampil setiap malam di beberapa
klab-klab malam yang terlihat kotor. Mereka juga tinggal di penginapan
kecil dekat klab-klab malam. Debut awal karir mereka di Jerman terbilang
cukup sukses. Hal ini terlihat dari penuhnya pengunjung klub-klub
malam di setiap penampilan mereka. Dengan beberapa alasan, kemudian
mereka kembali ke Liverpool untuk melanjutkan karir musiknya.
Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club. The Beatles
menjadi sangat terkenal di Liverpool karena klab ini. Pada setiap show, The
Beatles ramai dikunjungi penonton. Kerap kali, sebelum show dimulai
banyak orang yang rela mengantri panjang demi melihat penampilan musik

The Beatles. Lantaran awal karirnya yang bermula dari klab-klab malam
Jerman, banyak yang menyangka The Beatles berasal dari Jerman.
Apalagi poster konser yang terpasang pada awal bermain di Inggris
bertuliskanThe Beatles Direct from Hamburg.
Kematian John Lennon
Bulan Desember, sepulang dari wawancara RKO Radio, John Lennon
memutuskan kembali ke apartemen tempatnya menginap. Didampingi
Yoko Ono (istrinya) denganmobil limo yang mereka tunggangi, langsung
bergegas mengantar keduanya. Yoko Ono keluar terlebih dahulu
disusul Lennon yang membawa lilin guna mengusir hawa dingin malam itu.
Ia berjalan menaiki tangga gedung sambil menjaga api lilin supaya tidak
padam. Saat John melewati bawah lengkungan gerbang masuk yang
menghubungkan halaman dalam gedung Dakota, tiba-tiba terdengar suara
memanggil namanya, Tuan Lennon, saat itu waktu menunjukkan pukul
10.50, 8 Desember 1980, John pun menoleh sambil membalikkan
badannya, mencoba melihat seseorang yang berdiri di dalam gelap.
Seorang pria dengan tenang menghampiri John di depan apartemennya.
Pria yang memanggil John telah berdiri lima langkah di depannya dan
mencoba mengarahkan pistol dengan kedua tanggannya.
Sebelum Lennon tahu apa yang akan terjadi menimpa dirinya, pistol
Revolver 38 terlebih dahulumengeluarkan peluru danbersarang di
tubuhnya. Suaratembakan pertama, seakan membuat suasana
sekitar hening untuk sejenak. Lilin yang ada dalam genggaman John pun
terlepas setelah butir peluru menembus tubuhnya. Empat peluru
berikutnya menyusuldisarangkan ke arah John.

Lennon RIP

Dengan satu peluru yang meleset dan empat lainnya yang berhasil
menembus tubuhLennon, saat itu ia tak langsung roboh. Lennon sempat
berjalan terhuyung-huyung sejauh 6 langkah ke arah penjaga pintu Dakota.
Dengan meninggalkan bercak darah di lantai tempat ia melangkah. John

berkata, Saya ditembak (rintih John). John yang tak kuasa menahan
tubuhnya, jatuh bersimpah darah di depan kantor penjaga pintu Dakota.
Penembak yang menjadi tersangka pembunuhan John Lennon bernama
Mark David Chapman yang saat itu berumur 25 tahun, kemudian
membuang pistolnya, dengan cepat penjaga pintu menyepak benda itu
sejauh mungkin. Apakah kamu menyadari apa yang baru saja kamu
lakukan?, tanya penjaga pintu kepada Chapman. Saya baru saja
menembak John Lennon, jawab Chapman dengan tenang.
Atas laporan penjaga pintu melalui telepon, beberapa menit kemudian
polisi berdatangan. Chapman memang tak melarikan diri. Justru saat itu ia
membaca novel klasik karangan J.D Silinger berjudul The Catcther In The
Rye yang dibawanya. Hanya dalam hitungan menit, Chapman yang masih
berada di lokasi kejadian ditangkap polisi. Dalam kondisi sekarat, John
Lennon diangkat menggunakan mobil patroli polisi. Rumah sakit
berada lima belas blok dari lokasi penembakan. Yoko Ono bersama
Anthony Palma (polisi yang datang di tempat kejadian) segera membuntuti
mobil yang digunakan untuk mengantar Lennon menuju rumah sakit.
Setibanya di Rumah Sakit Roosevelt, John Lennon ditangani oleh satu tim
dokter yang terdiri dari tujuh orang yang berusaha keras menyelamatkan
John. Peralatan canggih yang dimiliki RS Rosevelt serta kerja keras tim
dokter yang diketuai Dr. Stephen tak membuahkan hasil, Lennon pun
menghembuskan nafas terakhirnya. Tak lama kemudian,tim dokter yang
menanganinya mengumumkan kematian John Lennon pada publik. Salah
satu musisi jenius yang pernah dimiliki dunia telah tiada
Kembalinya Personel The Beatles
Setelah meninggalnya John Lennon padan 8 Desember 1980, seakan
menjadi magnet bagi personil The Beatles untuk kembali. Mereka kembali
untuk mengerjakan proyek John yang tertunda. Di lain sisi, ini adalah cara
mereka untuk menghargai rekan lamanya (John Lennon). Bagi mereka,
Lennon merupakan sosok seorang pemimpin yang layak dihargai. Menurut
McCartney, John Lennon adalah orang yang dipandang pantas duduk
sebagai pemimpin The Beatles mengingat dirinya sebagai pendiri band
tersebut. Dengan kelebihan yang dimiliki Lennon, tak heran ia dapat
menyedot perhatian khalayak. McCartney pernah menyatakan, Kami
semua memandang John. Ia lebih tua dan lebih memenuhi syarat sebagai
pemimpin. Dia lebih cekatan, cerdas dan unggul dalam segala hal.

The Beatles & Inggris

Sepuluh tahun selang bubarnya The Beatles berdampak pula pada


pupusnya harapan banyak penggemarnya akan rujuknya band asal
Liverpool tersebut. Akan tetapi, rasa kekecewaan para fans pun mungkin
terbayar dengan munculnya album terakhir The Beatles yang bertajuk
nuansa damai, ketenangan yang seakan mengajak pendengarnya untuk
menikmati arti hidup yang penuh makna.
Pada tahun 1994, para personil The Beatles yang tersisa, kembali masuk
studio rekaman untuk merangkap album The Anthology yang belum
terselesaikan oleh John Lennon. Lagu ini adalah karya Lennon yang
sempat diabadikan Yoko Ono dalam rekaman sederhana. Meski tidak
didampingi Lennon, ketiga personil The Beatles yang tersisa berhasil
menyelesaikan single baru berjudul Free as A Bird. Album ini mampu
meraih sukses besar pada tahun 1995-1996. Selang beberapa tahun
kemudian, pada November 2001, George Harisson menyusul John
Lennon. Sebab kematian Harrisson tidak lain adalah penyakit kanker yang
dideritanya.
Secuil Karya Lennon untuk Dunia
Beberapa karya Lennon yang terkenal, salah satunya lagu Imagine, secara
serius telah memberi dampak yang luas di seluruh dunia.
Album Imagine tahun 1971, adalah lagu bagi gerakan pecinta damai
(antiperang) yang membawa misi menciptakan kehidupan
dunia yang aman dan tentram. Album ini telah sukses diproduksi dan laris
di pasaran.

John Lennon Era Keemasan

Jika ada satu orang yang bermimpi, maka tetaplah mimpi. Tapi jika ada
dua orang memiliki mimpi yang sama, itulah realitas. Yaitu mimpi tentang
Love Peace No War, Ucap John Lennon saat menentang kebijakan
Amerika Serikat tentang perang Vietnam. Secara serius, ia telah mengajak
para penggemarnya dan khalayak pada umumnya
untukmencintai perdamaian dunia. Lennon membayangkan, kehidupan
yang sempurna adalah kehidupan yangpenuh perdamaian; tak
ada saling bunuh, tak ada kemiskinan, semuanya serba damai
dan bahagia.
Tak tanggung-tanggung, dua tahun terakhirnya bersama The Beatles di
Inggris, Lennonmengikuti serangkaian protes publik menentang kebijakan
perang Vietnam yang dilakukan oleh Amerika. Pada tahun
1965, sebagai salah satu bentuk protesnyakepada pemerintahan Inggris
yang juga terlibat dalam pertempuran, Lennonmengembalikan medali
penghargaan MBE (Member of British Empire) yang pernah diberikan Ratu
Elizabeth pada tanggal 26 Oktober 1965 di Istana Buckingham, London.
Hal ini ia lakukan juga sebagai salah satu bentuk ketidakpuasan John atas
keikutsertaan Inggris dalam perang di Nigeria.
Bersamaan dengan itu, John Lennon memutuskan untuk meninggalkan
Inggris dan menetap di Amerika. Bagi Lennon, Amerika adalah salah satu
tempat yang sesuai dengan dirinya dalam mengekspresikan karyakaryanya. Di lain sisi, ia telah menjadi motor gerakan penentang kebijakan
perang Vietnam oleh AS. Ia memandang Amerika sebagai pusat
perkembangan musik dunia sekaligus tempat yang
tepatbagikehidupannya. Di sana, Lennon berupaya menciptakan budaya

perdamaian yangujung-ujungnya ber-efek pada dunia. Pada tahun 1972,


John merilis album Sometime in New York City yang kental akan nuansa
politik. Lagu-lagu dalam album ini berisikan pemberontakan di penjara oleh
karena diskriminasi rasial, peran Inggris terhadap Irlandia Utara, dan juga
permasalahan pribadi di Amerika dalam proses mendapatkan Green Card.
Dalam proses mendapatkan Green Card di Amerika, John Lennon dan
Yoko Ono terbentur dengan upaya deportasi pihak-pihak yang tak
menginginkan dirinya berada di Amerika. Salah satu orang
yang menolaknya adalah Richard Nixon, presiden AS kala itu. Alasan
mendasar Nixon tak menginginkan Lennon tinggal di Amerika tidak laindan
tidak bukan disebabkan oleh sikap radikal Lennon dan teman-teman aktivis
perdamaiannya berikut berbagai organisasi yang kerap menentang
beberapa kebijakan pemerintah Amerika Serikatsemisal Pink Panther.
Richard Nixon memasukkan John Winston Lennon ke
dalam blacklist negaranya. Dilain sisi, hal ini juga disebabkan terlalu
vocalnya Lennon dalam mengkampanyekan gerakan damai-antiperang di
Amerika Serikat. Akan tetapi, Lennon tak gentar berhadapan dengan siapa
pun. Ia terus melanjutkan perjuangan dan melakukan hal yang diyakininya
bahwa, kehidupan lebih menyenangkan bila berdampingan secara damai.
Pemerintah dan departemen dalam negeri seakan mencari cara untuk
mendeportasi John Lennon dan Yoko Ono dari Amerika Serikat.
Namun, Lennon tetap yakin bahwa, ia tak sendirian melainkan banyak
massa yang mendukungnya meski dirinya terancam bakal dideportasi
Nixon. Hingga pada 9 agustus 1974, Richard Nixon turun dari jabatannya
sebagai presiden dan digantikan oleh Gerald Ford. Pergantian
kepalanegara tersebut berdampak pada John Lennon dan Yoko Ono dalam
memperolehGreen Card. Beberapa tahun kemudian, mereka mengurus
proses kepindahannya di Amerika, dan pada tahun 1976 Lennon dan
Ono dinyatakan sah menjadi warga Amerika.
Lebih jauh, sebagai bentuk simpatinya terhadap perdamaian dunia, melalui
solokarirnya, Lennon melanjutkan
aktivitas perdamainnya melalui banyak karya musik. Tahun 1969 di
Toronto, dengan Plastic Ono Band, Ia berhasil merekam tiga singlelagu
yang mempunyai makna anti-perang antara lain; Give Peace a Chance,
Cold Turkey, danInstant Karma.
Makna Ekplisit Imagine

WAR IS OVER!

Tanggal 8 Desember tak lain menjadi hari kenangan bagi para penggemar
The Beatles. Itu adalah hari kematian John Lennon dalam insiden
penembakannya diDakota. Sebagai penghormatan atas kematian Lennon,
pada tahun 2002 Liverpool mengubah nama bandaranya menjadi Liverpool
John Lennon Airport dan menggunakansemboyan, Above us only sky
yang dipetik dari lagu Imagine karyaLennon.
Album Imagine tahun 1971 menjadi tema lagu gerakan
antiperang bagikalangan aktivis perdamaian dunia. Melalui
lagu Imagine, John Lennon secara lantangmenyuarakan pada warga dunia
untuk hidup dalam kedamaian-tanpa perang, tidak ada yang membunuh,
tidak ada yang mati terbunuh, dan tidak ada kemiskinan. Selain
itu, Lennon juga memimpikan seluruh umat
manusia hidup secara damai lagi bahagia.
The Beatles yang populer di era 60-an seakan menjadi cermin bagi
generasi sekarang. Sampai saat ini, banyak album
The Beatles yang ajeg diburu oleh para penikmat musik dunia
Imagine
By John Lennon
Imagine theres no heaven, it easy if you try,
No hell below us, above us only sky,
Imagine all the people, living for today
Imagine theres no country, it isnt hard to do,
Nothing to kill or die for, and no religion too,

Imagine all the people, living life in peace


You you may say Im a dreamer, but Im not the only one,
I hope someday youll join us, and the world will live as one
Imagine no possesion, I wonder if you can,
No need for greed or hunger, a brotherhood of man,
Imagine all the people, sharing all the world

Imagine

John Lennon

John Lennon pada tahun 1969


Latar belakang
Nama lahir John Winston Lennon
9 Oktober 1940
Lahir
Liverpool, Inggris, Kerajaan
Bersatu
Meninggal 8 Desember 1980 (umur 40)
New York City, New

York, Amerika Serikat


Genre
Rock, pop, eksperimental
Musisi, penulislagu-penyanyi,
Pekerjaan produser rekaman, artis, penulis,
aktor, aktivis
Vokal, gitar, keyboard, harmonika,
Instrumen
gitar bass
Tahun
19571975, 1980
aktif
Parlofon, Kapitol, Apel,
Label
Geffen, Polidor
The Quarrymen, The
Artis
Beatles, Plastic Ono Band, The
terkait
Dirty Mac, Yoko Ono, David
Bowie, Elton John
Situs web www.johnlennon.com
Instrumen khusus
Rickenbacker 325

Epifon Kasino

Gibson J-160E

Mellotron
Martin D-28

Fender Bass VI

Les Paul Junior

Tanda Tangan John Lennon


John Winston Ono Lennon (lahir di Liverpool, Inggris, 9
Oktober 1940 meninggal di New York City, Amerika Serikat, 8
Desember 1980 pada umur 40 tahun) paling dikenal sebagai penyanyi, pencipta
lagu, instrumentalis, penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia
sebagai pemimpin dari The Beatles. Lennon dan Paul McCartney membentuk
partnership pencipta lagu yang paling sukses dan berhasil hingga saat ini. Lennon
dengan sinismenya dan McCartney dengan optimismenya melengkapi satu sama
lain dengan sangat baik. Setelah bubarnya The Beatles pada tahun 1970, ia juga
sukses dengan karier solonya. Salah satu hitsnya yang hingga kini masih sangat

terkenal adalah Imagine, lagu yang kemudian menjadi salh satu himne perdamaian
dunia.
Lennon juga menunjukkan sifatnya yang pemberontak dan selera humornya yang
sinis dalam film-film seperti A Hard Day's Night (1964), dalam buku yang
ditulisnya seperti In His Own Write, konferensi pers dan wawancara. Ia
menggunakan kepopulerannya untuk kegiatannya sebagai aktivis perdamaian,
seniman dan penulis.
Lennon dua kali menikah, yaitu dengan Cynthia Powell pada tahun 1962 dan
seniman Jepang, Yoko Ono pada tahun 1969. Ia memiliki dua orang anak, Julian
Lennon (lahir tahun 1963) dan Sean Taro Ono Lennon (lahir tahun 1975). Ia
meninggal di New York pada usia 40 tahun, ditembak oleh Mark Chapman,
penggemarnya yang gila.

Daftar isi

1 1940-1957
2 1957-1960 : The Quarrymen dan The Silver Beetles

3 1960-1970

4 1970-1980

5 Kehidupan Pribadi

5.1 Cynthia dan Julian Lennon

5.2 Yoko Ono

6 May Pang
o

6.1 Ayah Rumah Tangga

6.2 Hubungan dengan ayahnya

7 Kematian

8 Pranala luar

1940-1957[sunting]
John Winston Lennon lahir pada tanggal 9 Oktober 1940 di Liverpool, dari
pasangan Julia Stanley dan Alfred Lennon. Alfred seorang pelaut yang sering
berpergian dan jarang kembali ke Liverpool. Bahkan ia tidak hadir pada saat John
kecil lahir. Konon, pada malam Lennon lahir, sedang terjadi serangan Jerman atas
Inggris pada Perang Dunia II. Didorong oleh kejadian ini, dan juga kekaguman

Julia pada Winston Churchill, bayi itu pun diberi nama tengah Winston, dari nama
Perdana Menteri Inggris yang tenar itu.
Lennon kecil hidup dalam pengasuhan ibunya. Julia kemudian bertemu dengan
John Dykins, dan kemudian ia dan Lennon pindah tinggal bersama pria itu di
sebuah apartemen kecil. Perilaku ini menjadi gunjingan orang di Liverpool, karena
Julia masih berstatus sebagai istri Alfred Lennon. Kakak tertua Julia, Mimi Smith,
akhirnya memaksa untuk memboyong John kecil tinggal bersamanya. Pada tahun
1946, Alfred kembali ke Liverpool dan membawa Lennon untuk liburan bersama
ke Blackpool. Julia dan John mengetahui hal ini, lalu mengikuti mereka. Di
Blackpool, Lennon dihadapkan pada 2 pilihan untuk mengikuti ayahnya atau
ibunya. Lennon sempat dua kali memilih untuk mengikuti ayahnya, namun ketika
ibunya berbalik dan akan pergi, ia pun menangis dan menghampiri ibunya.
Masa mudanya dihabiskan John bersama keluarga Smith; Mimi dan suaminya,
George. Mimi adalah seorang bibi yang sangat keras dan tegas dalam mendidik
Lennon kecil. Julia masih sering mengunjungi John, dan begitu pula John yang
sering mengunjungi Julia di apartemennya bersama Dykins. Pertemuan-pertemuan
inilah yang mengenalkan John pada banjo dan sedikit piano. Julia pula yang
membelikan Lennon gitarnya yang pertama. Mimi dikenal sangat skeptis terhadap
kegemaran Lennon bermain gitar. "Gitar memang oke, John, tapi kamu tidak bisa
hidup dari itu." Beberapa tahun kemudian, ketika Lennon telah sukses, ia
menghadiahkan Mimi sebuah plakat emas bertuliskan kata-kata tersebut.
Kejadian menyedihkan dialami Lennon ketika ibunya meninggal tertabrak mobil di
dekat rumah Mimi, di depan mata Lennon yang saat itu masih berusia 17 tahun.
Sifat anti pihak penguasa mungkin bermula dari peristiwa ini. Ibunya meninggal
dunia karena kecerobohan seorang polisi mengendara dalam keadaan mabuk,
kendati demikian polisi tersebut lepas dari segala tuntutan. Lennon dikenal sebagai
badut kelas di sekolah. Di kelas ia hanya menggambar kartun guru-gurunya dan
melucu. Rapornya sangat buruk, dan akhirnya ia masuk ke Liverpool College of
Art. Di sinilah ia bertemu dengan Cynthia Powell, yang kemudian menjadi istrinya
yang pertama. Di college, ia tetap tidak serius dan akhirnya keluar sebelum
menyelesaikan pendidikannya.

1957-1960 : The Quarrymen dan The Silver


Beetles[sunting]
John Lennon memulai The Quarrymen pada tahun 1957. Quarrymen adalah sebuah
band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga, yang saat itu
sedang tren di Liverpool) yang beranggotakan Lennon dan teman-temannya di
Quarry Bank Grammar School. Di tanggal 6 Juli 1957, Quarrymen tampil pada
sebuah acara gereja di Gereja St. John, Woolton. Di acara inilah Lennon pertama
kali bertemu dengan Paul McCartney, yang saat itu menonton penampilan

Quarrymen. McCartney sangat kagum akan penampilan band tersebut, dan lalu
menghampiri Quarrymen di belakang panggung, ditemani temannya Ivan Vaughan
yang juga teman Lennon.
Tak lama kemudian, McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan
McCartney menjadi sangat dekat, dan sering terlihat bersama. Keduanya terlibat
dalam rasa 'senasib' karena keduanya kehilangan ibu mereka pada masa mudanya.
McCartney juga kehilangan ibunya karena kanker, saat usianya 15 tahun. Lennon
dan McCartney mulai menulis lagu bersama maupun sendiri-sendiri. Salah satu
lagu yang dihasilkan pada masa-masa ini adalah 'Hello Little Girl' yang kemudian
menjadi hits oleh The Fourmost pada tahun 60an.
Kemudian, McCartney memperkenalkan temannya, George Harrison, yang setahun
lebih muda daripadanya kepada Lennon. Harrison yang piawai bermain gitar pun
berkeinginan bergabung dengan Quarrymen. Lennon, yang pada awalnya
keberatan karena Harrison dinilai terlalu muda, akhirnya pun setuju setelah dibujuk
McCartney. Bergabungnya Harrison disusul oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon
di Sekolah Seni, yang menjadi basis. Sutcliffe sebenarnya tidak dapat bermain bas,
namun Lennon bersikeras untuk mengajaknya ikut dengan Quarrymen.
Quarrymen pertama kali merekam suara mereka dalam lagu "That'll be the Day",
lagu Buddy Holly, dan "In Spite of All The Danger", sebuah instrumental karangan
McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum dirilis
sebelumnya, kemudian dirilis secara resmi pada tahun 1994, lewat album
Anthology.

1960-1970[sunting]
Quarrymen dalam perjalanannya beberapa kali mengganti nama, dan personelpersonelnya datang dan pergi. Band itu kemudian bernama 'The Beatles', nama
yang konon ditemukan oleh Lennon. Allan Williams menjadi manajer mereka, dan
pada tahun 1960 ia berhasil memperoleh kontrak dengan sebuah klab di Hamburg.
Band ini pun kemudian pergi ke Hamburg, beranggotakan John Lennon, Paul
McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan Pete Best. Best adalah drummer
mereka saat itu. Di Hamburg, The Beatles tampil setiap malam di klab malam yang
kotor, dan tinggal bagai pengamen di penginapan kecil di dekatnya. Namun
kemudian mereka dideportasi dari Hamburg, karena George Harrison masih di
bawah umur untuk bekerja di sana.
Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club. Di klab inilah The
Beatles menjadi sangat terkenal di Liverpool, setiap show mereka selalu ramai dan
panjang antriannya. Namun tak lama kemudian, di paruh akhir tahun 1961, The
Beatles kembali ke Hamburg dan merekam 'My Bonnie' bersama Tony Sheridan.
Stuart Sutcliffe memilih untuk tetap di Hamburg bersama pacarnya, Astrid
Kircherr, ketika The Beatles akan pulang ke Liverpool. Maka McCartney

mengambil alih bass. Beberapa bulan kemudian, Sutcliffe wafat di Hamburg


karena gangguan otak.
The Beatles kembali tampil secara rutin di Cavern Club. Di klab ini, pada bulan
November 1961, untuk pertama kalinya Brian Epstein menyaksikan penampilan
band ini. Epstein adalah pemilik toko musik NEMS di Liverpool, yang mengenal
The Beatles karena seorang pelanggannya menanyakan rekaman 'My Bonnie' yang
direkam band ini bersama Tony Sheridan. Epstein terpesona melihat penampilan
The Beatles, dan kemudian menjadi manajer band ini. Epstein menawarkan tape
demo The Beatles ke studio-studio rekaman, dan berulang kali ditolak, seperti di
Decca Records.
Akhirnya The Beatles diterima di Parlophone Records, label yang ada di bawah
pengawasan EMI, dengan produsernya George Martin. Syarat yang diberikan
Martin adalah mengganti drummer mereka, Best, yang dianggap kurang
berkompeten. Best kemudian diganti oleh Ringo Starr (nama aslinya Richard
Starkey), drummer asal Liverpool yang sebelumnay bergabung dengan Rory Storm
& the Hurricanes. The Beatles meluncurkan singel 'Love Me Do' yang langsung
mencapai nomor 17 di tangga lagu Inggris. Singel mereka yang kedua, 'Please
Please Me', menjadi singel pertama mereka yang mencapai peringkat teratas di
tangga lagu.
Kesuksesan ini terus berlanjut. Nyaris semua singel mereka mencapai peringkat
teratas di tangga lagu Inggris, namun 'I Wanna Hold Your Hand' pada tahun 1964
adalah singel pertama yang berhasil menembus industri musik Amerika Serikat,
sekaligus mengawali apa yang disebut sebagai 'British Invasion'. Sejak saat inilah
musik The Beatles tersebar ke seluruh dunia, meraih sukses di mana-mana,
terkenal di setiap penjuru. Konser mereka selalu dipadati fans yang sangat fanatik,
yang mengejar-ngejar band ini ke mana pun mereka pergi. Teriakan fans membuat
The Beatles bahkan tidak dapat mendengarkan suara mereka sendiri di atas
panggung.
Pada tahun 1966, akhirnya The Beatles memutuskan untuk berhenti mengadakan
konser. Selain karena begitu ributnya penonton sehingga musik mereka menjadi
tidak terdengar jelas, musik The Beatles juga telah menjadi amat berkembang
sehingga tidak dapat dimainkan secara langsung dengan teknologi pertunjukan live
pada masa itu. Keputusan ini ditanggapi secara luas di dunia, yang menyangsikan
kelanjutan band ini. Namun The Beatles menjawabnya dengan album Sgt. Pepper's
Lonely Hearts Club Band pada tahun 1967, yang hingga kini masih diakui banyak
kalangan sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa.
Setelah kematian Epstein pada tahun 1967, Lennon adalah orang yang tidak senang
akan tindakan McCartney yang mengambil alih kepemimpinan band itu. Ia
membenci proyek-proyek yang dipimpin McCartney, seperti film Magical Mystery
Tour dan Let It Be. Lennon juga menjadi orang yang pertama kali melanggar

kesepakatan awal The Beatles, yaitu untuk tidak membawa istri dan pacar pada
proses rekaman, dengan membawa Yoko Ono dalam proses pembuatan
album White Album pada tahun 1968. Lennon juga orang yang pertama
menyatakan ingin keluar dari The Beatles.
Setelah band ini bubar pada tahun 1970, perseteruan antara Lennon dan McCartney
terus berlanjut. Salah satunya adalah Lennon kesal karena McCartney
mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The Beatles. Lennon, Harrison dan
Starr juga melawan McCartney di pengadilan dalam membubarkan band ini.

1970-1980[sunting]
Saat ia masih bergabung dengan The Beatles, Lennon (bersama Yoko Ono,
istrinya) merekam tiga album eksperimental, Unfinished Music No. 1 : Two
Virgins, Unfinished Music No. 2 : Life with the Lions, danWedding Album. Album
solo pertamanya, di luar ketiga proyek tersebut adalah Live Peace di Toronto 1969,
dengan Plastic Ono Band. Ia juga merekam tiga singel, anthem anti-perang "Give
Peace a Chance", "Cold Turkey", dan "Instant Karma". Setelah bubarnya The
Beatles di 1970, Lennon meluncurkan album John Lennon/Plastic Ono Band. Lagu
"God" menuliskan orang-orang dan hal-hal yang tidak dipercayai Lennon berakhir dengan "Beatles".
Album Imagine menyusul pada tahun 1971, dan lagu dengan judul yang sama
menjadi anthem bagi gerakan anti-agama dan anti-perang. Videonya direkam serba
putih (pakaian putih, piano putih,ruangan p[utih). Ia menulis "How Do You
Sleep?" sebagai serangan pada McCartney, dan menampilkan George Harrison
pada gitar. Namun kemudian Lennon mengklaim lagu tersebut adalah tentang
dirinya sendiri.
Sometime in New York City (1972) lantang dan secara eksplisit berbau politik,
dengan lagu mengenai pemberontakan di penjara, diskriminasi rasial, peran Inggris
terhadap Irlandia Utara, dan permasalahannya sendiri dalam memperoleh Green
Card di Amerika Serikat. Lennon telah tertarik pada politik sayap kiri sejak akhir
tahun 1960.
Pada tanggal 30 Agustus 1972, Lennon dan band pendukungnya, Elephant's
Memory, tampil dalam dua konser di Madison Square Garden di New York. Ini
adalah penampilan konser penuh Lennon yang terakhir.
Lennon dan Ono sempat berpisah untuk beberapa minggu. Lennon pindah ke
California, dan memulai periode yang disebutnya sebagai 'lost weekend' (walaupun
sebenarnya ini berlangsung sekitar 18 minggu). Lennon meirlis Mind Games pada
tahun 1973, yang dikreditkan pada "The Plastic U.F. Ono Band". Ini juga album
solo pertama yang diproduksi Lennon tanpa input dari Yoko. Lennon menulis "I'm
the Greatest" untuk album Ringo Starr, 'Ringo', dan merekam versinya sendiri dari

lagu itu (yang terdapat pada album 'John Lennon Anthology'). Perilaku Lnenon
pada masa ini sangat buruk, dengan banyak malam dihabiskan di tempat pemabuk.
Lagu-lagu dalam periode ini (terdapat pada Mind Games dan Walls and
Bridges memuat nada meminta maaf yang sepertinya ditujukan pada Ono. Dari
saran Ono, Lennon mengambil May Pang sebagai asisten dan kekasihnya pada
masa ini.
Lennon tampil sebagai tamu kejutan pada konser Elton John di Madison Square
Garden di mana mereka menampilkan "Lucy in the Sky with Diamonds",
"Whatever Gets You Thru The Night", dan "I Saw Her Standing There" bersama.
Ini adalah penampilan konser terakhirnya di depan audiens rock. Kebetulan, Yoko
Ono hadir pada konser itu, dan setelah pertemuan di belakang panggung, keduanya
kembali bersama. Setelah penampilan itu, Lennon pergi ke Florida dan
menandatangani pembubaran The Beatles secara hukum. Kemudian Lennon
kembali tinggal bersama Yoko Ono, dan Ono hamil dengan putra pertama mereka.
Pada tahun 1975, Lennon meluncurkan album Rock 'n' Roll, yang berisi versi
kover dari lagu-lagu artis lain. Album ini tidak diterima dengan baik oleh banyak
kritikus, namun memuat sebuah lagu yang banyak dipuji, "Stand By Me". David
Bowie memperoleh posisi nomor satu di tangga lagu Amerika Serikatnya yang
pertama (pada tahun 1975) dengan lagu "Fame", yang juga ditulis oleh Lennon
(yang juga mengisi vokal dan gitar) dan Carlos Alomar.
Lennon tampil pada penampilan musikal publiknya yang terakhir di ATV, 18 April
1975, menampilkan "Imagine" dan "Slippin' and Slidin" dari LP Rock 'n' Roll. Dan
pada 9 Oktober 1975 - ulang tahun Lennon yang ke-35 - putranya Sean Taro Ono
Lennon lahir, dan Lennon pun berhenti dari bisnis musik untuk merawatnya.
Masa istirahat Lennon berakhir pada tahun 1980, tahun di mana ia menulis banyak
lagu saat liburan ke Bermuda, dan mulai berpikir untuk merekam album baru.
Lennon dan Ono pun akhirnya memproduksi album Double Fantasy, album konsep
yang fokus pada hubungan mereka. Nama album ini diinspirasikan dari spesies
yang dilihat Lennon di Bermuda Botanical Gardens; ia menyukai nama itu dan
berpikir bahwa itu adalah deskripsi yang sempurna bagi pernikahannya dengan
Ono.
Pasangan Lennon memulai kembali wawancara-wawancara dan perekaman video
untuk mempromosikan album itu. Walaupun Lennon berkata pada wawancara
bahwa ia tidak pernah menyentuh gitar selama 5 tahun, beberapa lagu seperti "I'm
Losing You" dan "Watching the Wheels" dikerjakan di rumahnya. "(Just Like)
Starting Over" pun mendaki tangga lagu, dan Lennon mulai berpikir tentang tur
keliling dunia.
Menjelang akhir hidupnya, Lennon menunjukkan ketidaksenangannya akan
autobiografi George Harrison, I Me Mine. Menurut Ono, ia juga tidak senang

karena lagu-lagu McCartney seperti "Yesterday", "Hey Jude", dan "Let It Be" lebih
banyak dinyanyikan artis lain daripada lagu yang diciptakannya.
Lennon ditembak mati Mark David Chapman di depan apartemennya di New York,
pada tanggal 8 Desember 1980.

Kehidupan Pribadi[sunting]
Pada salah satu wawancara terakhirnya, di bulan September 1980, tiga bulan
sebelum wafatnya, Lennon berkata bahwa ia selalu 'macho' dan tidak pernah
mempertanyakan sikap chauvinisnya terhadap wanita hingga ia bertemu Ono.
Lennon selalu jauh dengan putra pertamanya, Julian, namun sangat dekat dengan
putra keduanya, Sean, dan menyebutnya 'kebanggaanku'. Pada saat-saat terakhir
hidupnya, ia mengambil peran sebagai 'houseband' atau 'ayah rumah tangga' dan
berkata bahwa ia lebih berperan sebagai istri dan ibu dalam hubungan mereka.
Cynthia dan Julian Lennon[sunting]
Cynthia Powell bertemu Lennon di Liverpool Art College pada tahun 1957.
Setelah mendengar komentar Lennon yang lebih menyukai gadis yang
berpenampilan seperti Brigitte Bardot, Powell mengubah warna rambutnya
menjadi pirang. Hubungan mereka berawal dari pesta college sebelum liburan
musim panas ketika Lennon mengajak Cynthia pergi ke pub bersamanya. Saat itu,
Cynthia telah bertunangan dengan laki-laki lain, fakta yang membuat ia menolak
ketika Lennon mengajaknya berdansa. Lennon menjawab, "Aku tidak memintamu
untuk menikahiku, kan?" Walaupun Lennon mengabaikan Cynthia selama sisa
waktu pesta itu, Lennon mengajaknya bicara saat Cyn akan pulang, meraih
tangannya dan membawanya ke ruangan yang disewa Stuart Sutcliffe, di mana
mereka berhubungan seks.
Kecemburuan Lennon seringkali berakibat munculnya sikap agresif dan kejamnya
terhadap Cynthia, seperti ketika Lennon memukulkan kepala Cyn ke dinding
setelah melihat Cynthia berdansa dengan Stuart Sutcliffe. Cynthia putus dengan
Lennon selama tiga bulan, namun hubungan mereka tersambung kembali setelah
Lennon meminta maaf. Cyntiha mengunjungi Lennon di Hamburg selama dua
minggu pada tahun 1960, namun pada tahun 1961 Lennon meninggalkannya di
rumah dan pergi liburan ke Paris dengan McCartney.
Pada pertengahan tahun 1962, Cynthia menyadari bahwa ia hamil. Lennon
melamarnya, namun ketika ia memberitahu bibinya Mimi Smith, ia berteriak pada
Lennon untuk tidak melakukannya. Lennon dan Cynthia menikah pada tanggal 23
Agustus 1962 di Mount Pleasant Register Office di Liverpool. Mimi tidak
menghadiri upacara itu.

Pada tanggal 8 April 1963, John Charles Julian Lennon lahir di Sefton General
Hospital. John tidak melihat Julian hingga seminggu setelah ia lahir, karena
komitmen yang dibuatnya dengan The Beatles. Kelahiran putra John dan
pernikahannya dengan Cynthia dirahasiakan dari publik, karena pemikiran Brian
Epstein bahwa keberadaan mereka dapat mengganggu imej John di depan fansfans Beatles.
Menurut Cynthia, pada wawancara tahun 1995, ada masalah-masalah dalam
pernikahan mereka karena tekanan akibat ketenaran The Beatles dan tur yang terus
menerus, serta Lennon yang semakin sering menggunakan obat-obatan. Pernikahan
mereka ada di ujung tanduk ketika Cynthia kembali dari liburan di Yunani dengan
teman-temannya, dan melihat John dan Yoko ada di tempat tidur bersama. John
tidak menyangsikan hal itu, namun ketika Cynthia meninggalkan tempat itu, John
menelponnya dan berkata "Aku tidak mengerti kenapa kamu pergi". Akhir
pernikahan mereka adalah ketika John menolak pergi untuk liburan keluarga, dan
kemudian tampil di koran-koran, mempublikasikan hubungannya dnegan Yoko.
Hubungan Lennon dengan Julian sangat jauh. Julian malahan lebih merasa dekat
dengan McCartney dibanding dengan ayahnya sendiri. Lennon muda kemudian
berkata, "Aku tidak pernah ingin tahu kenyataan tentang bagaimana ayahku
bersamaku. Beberapa omongan buruk dikatakannya tentang aku.. seperti ketika ia
bilang aku keluar dari botol whiskey di malam Minggu. Hal-hal tentang itu.
Menurutmu, di manakah cinta pada kata-kata itu? Paul dan aku cukup sering pergi
bersama... lebih sering daripada ayahku. Kami punya persahabatan yang baik, dan
sepertinya ada lebih banyak fotoku dan Paul bermain bersama pada masa itu
daripada fotoku dan ayahku."
Ketika Lennon pindah ke New York pada tahun 1971, Julian tidak melihatnya
hingga 1973. Dengan didorong May Pang, akhirnya Julian pergi mengunjungi John
dan May di Los Angeles. Sejak saat itu, Julian mulai bertemu ayahnya secara rutin,
dan bermain drum pada "Ya Ya" dari album Lennon, Walls and Bridges. Lennon
juga membelikan Julian sebuah gitar pada ulang tahunnya yang ke 11 pada tahun
1974 dan mendorong minatnya di musik.
Lennon pernah berkata, "Sean adalah anak yang direncanakan, dan hal itu
membuat banyak perbedaan. Cintaku pada Julian sebagai seorang anak tidak
kurang daripada Sean. Ia tetap putraku, tak peduli apakah ia keluar dari botol
whiskey atau karena saat itu tidak ada pil. Ia ada di sini, ia milikku, dan ia selalu
begitu."
Kedua putra Lennon memiliki karier bermusik setelah wafatnya.
Yoko Ono[sunting]

Pada tanggal 9 November 1966, setelah tur The Beatles yang terakhir, dan setelah
Lennon menyelesaikan perekaman film How I Won the War, Lennon mengunjungi
pameran seni Yoko Ono di Indica Gallery, di Masons's Yard, London. Lennon
memulai hubungannya dengan Ono di bulan Mei 1968 setelah kembali dari India.
Cynthia mengajukan cerai beberapa bulan kemudian, didasarkan pada
perselingkuhan Lennon dengan Ono. Lennon dan Ono menjadi tak terpisahkan,
bahkan saat sesi-sesi rekaman The Beatles.
Media massa bersikap kurang baik pada Ono - menulis artikel-artikel yang
memojokkan dia, dengan beberapa nada rasis - dan menyebut dia 'jelek'. Lennon
yang marah, berkata bahwa tidak ada John dan Yoko, namun mereka adalah satu
orang; 'JohnandYoko'. Kehadiran Ono tiap hari di studio membuat suasana intern
The Beatles pada masa perekaman album White Album pada tahun 1968 semakin
memanas.
Pada akhir tahun 1968, Lennon dan Ono tampil dengan nama 'Dirty mac' pada Roll
and Roll Circusnya Rolling Stones. Selama dua tahun terakhir Lennon di The
Beatles, ia menghabiskan sebagian besar waktunya bersama Ono, mengikuti
portes-protes publik menentang Perang Vietnam. Lennon mengirim kembali
medali MBEnya, yang diberikan Ratu Elizabeth pada tahun 1965, sebagai bentuk
protes atas keikutsertaan Inggris pada perang di Nigeria, serta dukungan negara
tersebut pada Perang Vietnam.
Pada tanggal 20 Maret 1969, Lennon dan Ono menikah di Gibraltar, dan
menghabiskan bulan madu mereka di Amsterdam pada acara yang dinamakan
'"Bed-In" for peace'. Di belakang tempat tidur mereka terdapat poster-poster yang
bertuliskan "Hair Peace. Bed Peace." Mereka menggelar aksi itu kmebali di
Montreal, di mana keduanya, bersama musisi-musisi lainnya, merekam "Give
Peace a Chance", lagu yang kemudian menjadi salah satu anthem pergerakan untuk
perdamaian. Beberapa saat setelah pernikahannya, Lennon mengubah namanya
menjadi John Winston Ono Lennon. Ia juga menulis lagu "[The Ballad of John and
Yoko]", yang menceritakan tentang pernikahan mereka. Lagu itu direkam bersama
McCartney.

May Pang[sunting]
Pada tahun 1973, Yoko mendekati May Pang, asisten pribadi mereka, meminta
Pang untuk "bersama dengan John, membantunya, dan memastikan ia
mendapatkan apa yang ia inginkan". Yoko kemudian mengusir Lennon keluar dari
rumah. Lennon dan Pang pindah ke Los Angeles - periode yang sering disebut
sebagai "the lost weekend", walau masa ini berlangsung hingga awal tahun 1975.
Selama masa ini, Pang mendorong Lennon untuk menghabiskan waktu lebih
banyak dengan putranya, Julian Lennon. Pang juga menjalin persahabatan yang
baik dengan Cynthia Lennon.

Setelah tiba di Hollywood, Lennon bergabung kembali bersama produser Phil


Spector dan mulai menggarap LP Rock 'n' Roll. Pada masa ini, Lennon juga sering
mabuk-mabukan dan pesta drugs bersama teman-temannya, di antaranya Harry
Nilsson, Keith Moon, Ringo Starr, Alice Cooper, Micky Dolenz dan teman-teman
mereka yang lain.
Lennon kembali ke pelukan Yoko Ono pada awal tahun 1975.
Ayah Rumah Tangga[sunting]
Pada tanggal 9 Oktober 1975 - ulang tahun John Lennon yang ketiga puluh lima Yoko Ono melahirkan putra mereka Sean Ono Lennon setelah tiga kali keguguran.
Menyesal akan hubungan buruk yang dimilikinya dengan putra pertamanya Julian,
Lennon memutuskan untuk pensiun dari musik sehingga ia dapat mendedikasikan
dirinya pada kehidupan keluarga.
Pada tahun 1976, status imigrasi U.S. Lennon akhirnya selesai, setelah lama
berkutat dengan pemerintahan Richard Nixon yang juga melibatkan investigasi
FBI - penyadapan telepon dan agen-agen yang seirng mengikuti Lennon.
Ketika Jimmy Carter menjadi Presiden di tanggal 20 Januari 1977, Lennon dan
Ono diundang menghadiri pesta penobatan, menandai akhir dari perseteruan antara
pemerintahan Amerika Serikat dengan Lennon. Setelah itu, Lennon jarang terlihat
di publik hingga 3,5 tahun kemudian, saat ia 'kembali' pada tahun 1980.
Hubungan dengan ayahnya[sunting]
Saat Beatlemania terjadi di seluruh dunia, John tidak pernah melihat atau
mendengar berita dari ayahnya, Freddie Lennon, sejakia berusia 5 tahun. Ketika
Freddie menyadari bahwa putranya adalah John Lennon yang terkenal,
anggota The Beatles, ia akhirnya menemui John di sela-sela syuting film. John
tidak menerima kunjungan ini dengan baik dan menyuruh Freddie pergi. Kemudian
John menjadi lebih hangat dan mereka bertemu beberapa kali selama tahun-tahun
berikutnya, hingga tahun 1969 ketika John menyuruh Freddie untuk keluar dari
rumahnya. John tidak berbicara dengan ayahnya lagi sejak tahun 1976, ketika ia
mendengar bahwa Freddie sekarat. John menelepon Freddie di ranjangnya, dan
mereka berbaikan kembali.

Kematian[sunting]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kematian John Lennon
Pada 8 Desember 1980, ia meninggal dunia setelah ditembak empat kali oleh Mark
David Chapman.

Pranala luar[sunting]

Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan:


John Lennon
Situs web resmi John Lennon, courtesy of Yoko Ono and EMI/Capitol
Records
Official "Definitive Lennon" Website

BBC Lennon Site

(Inggris) John Lennon pada Internet Movie Database.

The Liverpool Lennons website

John Lennon lyrics

Ref. to deed poll name change.

"Man of the Decade" interview transcript

"Power to the People: The Lost John Lennon Interview" by Tariq Ali and
Robin Blackburn

"Two of Us" The VH1 film about the Lennon-McCartney reunion

Radio Dial Scan of the night Lennon died

John Lennon

Album studio

BersamaYoko
Ono

John Lennon/Plastic Ono Band

Imagine

Mind Games

Walls and Bridges

Rock 'n' Roll

Unfinished Music No.1: Two Virgins

Unfinished Music No.2: Life with the Lions

Wedding Album

Some Time in New York City

Album
konser

Kompilasi

Album
sountrack

Box set

Buku

Film

Double Fantasy

Milk and Honey

Live Peace in Toronto 1969 (bersama Yoko Ono)

Live in New York City

Live Jam (bersama Yoko Ono)

Shaved Fish

The John Lennon Collection

Menlove Ave.

Lennon Legend: The Very Best of John Lennon

Wonsaponatime

Instant Karma: All-Time Greatest Hits

Acoustic

Peace, Love & Truth

Working Class Hero: The Definitive Lennon

Power to the People: The Hits

Imagine: John Lennon

The U.S. vs. John Lennon

Lennon

John Lennon Anthology

Gimme Some Truth

John Lennon Signature Box

In His Own Write

A Spaniard in the Works

Skywriting by Word of Mouth

How I Won the War (1967)

Two Virgins (1968)

Keluarga

No. 5 (1968)

Honeymoon (1969)

Freedom (1970)

Fly (1970)

Legs (1970)

Apotheosis (1970)

Erection (1971)

Imagine (1972)

Dynamite Chicken (1972)

Oh! Calcutta! (1972)

John and Yoko: A Love Story (1985)

Imagine: John Lennon (1988)

Two of Us (2000)

In His Life: The John Lennon Story (2000)

The U.S. vs. John Lennon (2006)

The Killing of John Lennon (2006)

Chapter 27 (2007)

I Met the Walrus (2007)

Nowhere Boy (2009)

Lennon Naked (2010)

Alfred Lennon (ayah)

Julia Lennon (ibu)

Mimi Smith (bibi)

George Smith (paman)

Julia Baird (saudari tiri)

Jacqueline Dykins (saudari tiri)

Cynthia Lennon (istri pertama)

Julian Lennon (anak ke-1)

Yoko Ono (istri kedua)

Sean Lennon (anak ke-2)

Tokoh

Media
Artikel
terkait

The Beatles

LennonMcCartney

George Harrison

The Dirty Mac

May Pang

Harry Nilsson

John Sinclair

Rosaura Lopez

Frederic Seaman

Plastic Ono Band

Mark David Chapman

The Lost Lennon Tapes

Come Together: A Night for John Lennon's


Words and Music (concert)

Roots: John Lennon Sings The Great Rock &


Roll Hits

Pussy Cats

Working Class Hero: A Tribute to John


Lennon

Instant Karma: The Amnesty International


Campaign to Save Darfur

The 30th Annual John Lennon Tribute: Live


from the Beacon Theatre, NYC

A Toot and a Snore in '74

S.I.R. John Winston Ono Lennon

Lennon (musical)

Lennon Legend: The Very Best of John


Lennon (DVD)

Artikel

Diskografi

Buku

Kategori

The Rolling Stones Rock and Roll Circus

"That's My Life (My Love And My Home)"

Assassination

251 Menlove Avenue

Bagism

Liverpool John Lennon Airport

More popular than Jesus

John Lennon Museum

The Immigrant

Empty Garden (Hey Hey Johnny)

Songwriting Contest

The Beatles
John Lennon Paul McCartney George Harrison Ringo Starr
Stuart Sutcliffe Pete Best
Manajemen Brian Epstein Allen Klein Apple Records
Produksi

George Martin Geoff Emerick Norman Smith Abbey Road Studios

Please Please Me (1963) With the Beatles (1963) A Hard Day's


Night (1964) Beatles for Sale (1964) Help! (1965) Rubber
Album
Soul (1965) Revolver (1966) Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club
studio resmi
Band (1967) Magical Mystery Tour (1967) The Beatles (1968) Yellow
Submarine (1969) Abbey Road (1969) Let It Be (1970)
Film

A Hard Day's Night (1964) Help! (1965) Magical Mystery


Tour (1967) Yellow Submarine (1968) Let it Be (1970)

Artikel yang Sejarah Diskografi Bootleg Pengaruh Beatlemania Beatlesque Beatle


berhubungan kelima Paul Is Dead British Invasion Yoko Ono 1960-an Apple Corps

Diskografi singel John Lennon

"Give Peace a Chance" / "Remember Love"

"Cold Turkey" / "Don't Worry Kyoko (Mummy's Only Looking for a


Hand in the Snow)"

"Instant Karma!" / "Who Has Seen the Wind?"

"Mother" / "Why"

"Power to the People" / "Open Your Box" (BR)

"Power to the People" / "Touch Me" (AS)

"Imagine" / "It's So Hard" (AS)

"Happy Xmas (War Is Over)" / "Listen, the Snow Is


Falling"

1970- 1972
an

"Woman Is the Nigger of the World" / "Sisters O


Sisters"

1973

"Mind Games" / "Meat City"

1974

"Whatever Gets You thru the Night" / "Beef Jerky"

"#9 Dream" / "What You Got"

"Stand by Me" / "Move Over Ms. L" (BR)

"Imagine" / "Working Class Hero" (BR)

"Stand by Me" / "Woman Is the Nigger of the World"


(AS)

"(Just Like) Starting Over" / "Kiss Kiss Kiss"

"Woman" / "Beautiful Boys"

19601969
an

1970

1971

1975

1977
1980- 1980
an
1981

1982

1984

1985

"Watching the Wheels" / "Yes, I'm Your Angel" (AS)

"Watching the Wheels" / "Beautiful Boy (Darling Boy)"


(BR)

"Love" / "Give Me Some Truth"

"Nobody Told Me" / "O' Sanity"

"Borrowed Time" / "Your Hands"

"I'm Stepping Out" / "Sleepless Night"

"Every Man Has a Woman Who Loves Him" / "It's


Alright"

"Jealous Guy" / "Going Down on Love"

latar belakang john bikin lagu imagine karena pada saat itu masih terjadi perang di Vietnam 19651975..
intinya lagu ini tentang perdamaian, mengajak untuk hidup damai tanpa melihat perbedaan sebagai
suatu alasan buat perang, membunuh dan memusnahkan orang laen...

Anda mungkin juga menyukai