Masa Kecil John Lennon
Masa Kecil John Lennon
Pria bernama lengkap John Winston Lennon ini lahir pada 9 Oktober 1940
di Liverpool, Inggris. Ia lahir pada malam saat Jerman membombardir kota
London dan kota-kota lainnya era Perang Dunia II. Untuk mengabadikan
kejadian itu, Julia (Ibu John Lennon) menambahkan nama
tengah Winston pada John Lennon. Nama tengah ini sengaja diberikan
ibunya mengingat Winston Churchill merupakan sosok yang dikaguminya
saat itu menjabat pula sebagai Perdana Menteri Inggris. John
Lennonlahir dari pasangan Alfred Lennon dan Julia Stanley. Ayah Lennon
adalah seorang pelaut yang sering berpergian dan jarang kembali ke
Liverpool, bahkan pada saat John Lennon lahir Alfred tak mendampingi
ibunya.
Tahun 1946, Alfred kembali ke Liverpool dan membawa Lennon serta Julia
berlibur ke Blackpool. Namun, liburan tersebut tak seindah yang
dibayangkanLennon kecil. Saatitu, ia dihadapkan pada dua pilihan yang
cukup sulit: memilih untuk mengikuti ayahnya atau tinggal bersama ibunya.
Dengan kata lain, orang tua John Lennon
memutuskanuntuk bercerai pada saat itu. Dengan berat hati dan tetesan
air mata, pada akhirnyaLennon memilih untuk ikut bersama ibunya.
John kemudian diasuh oleh Mimi Smith (kakak tertua dari ibunya) dan
suaminya (George Martin). George Martin adalah orang pertama yang
mengajarkanLennonbermain musik. Martin mengajarkan alat musik banjo
dan piano pada Lennon kecil, sedang kemampuannya dalam bermain gitar
The Beatles. Lantaran awal karirnya yang bermula dari klab-klab malam
Jerman, banyak yang menyangka The Beatles berasal dari Jerman.
Apalagi poster konser yang terpasang pada awal bermain di Inggris
bertuliskanThe Beatles Direct from Hamburg.
Kematian John Lennon
Bulan Desember, sepulang dari wawancara RKO Radio, John Lennon
memutuskan kembali ke apartemen tempatnya menginap. Didampingi
Yoko Ono (istrinya) denganmobil limo yang mereka tunggangi, langsung
bergegas mengantar keduanya. Yoko Ono keluar terlebih dahulu
disusul Lennon yang membawa lilin guna mengusir hawa dingin malam itu.
Ia berjalan menaiki tangga gedung sambil menjaga api lilin supaya tidak
padam. Saat John melewati bawah lengkungan gerbang masuk yang
menghubungkan halaman dalam gedung Dakota, tiba-tiba terdengar suara
memanggil namanya, Tuan Lennon, saat itu waktu menunjukkan pukul
10.50, 8 Desember 1980, John pun menoleh sambil membalikkan
badannya, mencoba melihat seseorang yang berdiri di dalam gelap.
Seorang pria dengan tenang menghampiri John di depan apartemennya.
Pria yang memanggil John telah berdiri lima langkah di depannya dan
mencoba mengarahkan pistol dengan kedua tanggannya.
Sebelum Lennon tahu apa yang akan terjadi menimpa dirinya, pistol
Revolver 38 terlebih dahulumengeluarkan peluru danbersarang di
tubuhnya. Suaratembakan pertama, seakan membuat suasana
sekitar hening untuk sejenak. Lilin yang ada dalam genggaman John pun
terlepas setelah butir peluru menembus tubuhnya. Empat peluru
berikutnya menyusuldisarangkan ke arah John.
Lennon RIP
Dengan satu peluru yang meleset dan empat lainnya yang berhasil
menembus tubuhLennon, saat itu ia tak langsung roboh. Lennon sempat
berjalan terhuyung-huyung sejauh 6 langkah ke arah penjaga pintu Dakota.
Dengan meninggalkan bercak darah di lantai tempat ia melangkah. John
berkata, Saya ditembak (rintih John). John yang tak kuasa menahan
tubuhnya, jatuh bersimpah darah di depan kantor penjaga pintu Dakota.
Penembak yang menjadi tersangka pembunuhan John Lennon bernama
Mark David Chapman yang saat itu berumur 25 tahun, kemudian
membuang pistolnya, dengan cepat penjaga pintu menyepak benda itu
sejauh mungkin. Apakah kamu menyadari apa yang baru saja kamu
lakukan?, tanya penjaga pintu kepada Chapman. Saya baru saja
menembak John Lennon, jawab Chapman dengan tenang.
Atas laporan penjaga pintu melalui telepon, beberapa menit kemudian
polisi berdatangan. Chapman memang tak melarikan diri. Justru saat itu ia
membaca novel klasik karangan J.D Silinger berjudul The Catcther In The
Rye yang dibawanya. Hanya dalam hitungan menit, Chapman yang masih
berada di lokasi kejadian ditangkap polisi. Dalam kondisi sekarat, John
Lennon diangkat menggunakan mobil patroli polisi. Rumah sakit
berada lima belas blok dari lokasi penembakan. Yoko Ono bersama
Anthony Palma (polisi yang datang di tempat kejadian) segera membuntuti
mobil yang digunakan untuk mengantar Lennon menuju rumah sakit.
Setibanya di Rumah Sakit Roosevelt, John Lennon ditangani oleh satu tim
dokter yang terdiri dari tujuh orang yang berusaha keras menyelamatkan
John. Peralatan canggih yang dimiliki RS Rosevelt serta kerja keras tim
dokter yang diketuai Dr. Stephen tak membuahkan hasil, Lennon pun
menghembuskan nafas terakhirnya. Tak lama kemudian,tim dokter yang
menanganinya mengumumkan kematian John Lennon pada publik. Salah
satu musisi jenius yang pernah dimiliki dunia telah tiada
Kembalinya Personel The Beatles
Setelah meninggalnya John Lennon padan 8 Desember 1980, seakan
menjadi magnet bagi personil The Beatles untuk kembali. Mereka kembali
untuk mengerjakan proyek John yang tertunda. Di lain sisi, ini adalah cara
mereka untuk menghargai rekan lamanya (John Lennon). Bagi mereka,
Lennon merupakan sosok seorang pemimpin yang layak dihargai. Menurut
McCartney, John Lennon adalah orang yang dipandang pantas duduk
sebagai pemimpin The Beatles mengingat dirinya sebagai pendiri band
tersebut. Dengan kelebihan yang dimiliki Lennon, tak heran ia dapat
menyedot perhatian khalayak. McCartney pernah menyatakan, Kami
semua memandang John. Ia lebih tua dan lebih memenuhi syarat sebagai
pemimpin. Dia lebih cekatan, cerdas dan unggul dalam segala hal.
Jika ada satu orang yang bermimpi, maka tetaplah mimpi. Tapi jika ada
dua orang memiliki mimpi yang sama, itulah realitas. Yaitu mimpi tentang
Love Peace No War, Ucap John Lennon saat menentang kebijakan
Amerika Serikat tentang perang Vietnam. Secara serius, ia telah mengajak
para penggemarnya dan khalayak pada umumnya
untukmencintai perdamaian dunia. Lennon membayangkan, kehidupan
yang sempurna adalah kehidupan yangpenuh perdamaian; tak
ada saling bunuh, tak ada kemiskinan, semuanya serba damai
dan bahagia.
Tak tanggung-tanggung, dua tahun terakhirnya bersama The Beatles di
Inggris, Lennonmengikuti serangkaian protes publik menentang kebijakan
perang Vietnam yang dilakukan oleh Amerika. Pada tahun
1965, sebagai salah satu bentuk protesnyakepada pemerintahan Inggris
yang juga terlibat dalam pertempuran, Lennonmengembalikan medali
penghargaan MBE (Member of British Empire) yang pernah diberikan Ratu
Elizabeth pada tanggal 26 Oktober 1965 di Istana Buckingham, London.
Hal ini ia lakukan juga sebagai salah satu bentuk ketidakpuasan John atas
keikutsertaan Inggris dalam perang di Nigeria.
Bersamaan dengan itu, John Lennon memutuskan untuk meninggalkan
Inggris dan menetap di Amerika. Bagi Lennon, Amerika adalah salah satu
tempat yang sesuai dengan dirinya dalam mengekspresikan karyakaryanya. Di lain sisi, ia telah menjadi motor gerakan penentang kebijakan
perang Vietnam oleh AS. Ia memandang Amerika sebagai pusat
perkembangan musik dunia sekaligus tempat yang
tepatbagikehidupannya. Di sana, Lennon berupaya menciptakan budaya
WAR IS OVER!
Tanggal 8 Desember tak lain menjadi hari kenangan bagi para penggemar
The Beatles. Itu adalah hari kematian John Lennon dalam insiden
penembakannya diDakota. Sebagai penghormatan atas kematian Lennon,
pada tahun 2002 Liverpool mengubah nama bandaranya menjadi Liverpool
John Lennon Airport dan menggunakansemboyan, Above us only sky
yang dipetik dari lagu Imagine karyaLennon.
Album Imagine tahun 1971 menjadi tema lagu gerakan
antiperang bagikalangan aktivis perdamaian dunia. Melalui
lagu Imagine, John Lennon secara lantangmenyuarakan pada warga dunia
untuk hidup dalam kedamaian-tanpa perang, tidak ada yang membunuh,
tidak ada yang mati terbunuh, dan tidak ada kemiskinan. Selain
itu, Lennon juga memimpikan seluruh umat
manusia hidup secara damai lagi bahagia.
The Beatles yang populer di era 60-an seakan menjadi cermin bagi
generasi sekarang. Sampai saat ini, banyak album
The Beatles yang ajeg diburu oleh para penikmat musik dunia
Imagine
By John Lennon
Imagine theres no heaven, it easy if you try,
No hell below us, above us only sky,
Imagine all the people, living for today
Imagine theres no country, it isnt hard to do,
Nothing to kill or die for, and no religion too,
Imagine
John Lennon
Epifon Kasino
Gibson J-160E
Mellotron
Martin D-28
Fender Bass VI
terkenal adalah Imagine, lagu yang kemudian menjadi salh satu himne perdamaian
dunia.
Lennon juga menunjukkan sifatnya yang pemberontak dan selera humornya yang
sinis dalam film-film seperti A Hard Day's Night (1964), dalam buku yang
ditulisnya seperti In His Own Write, konferensi pers dan wawancara. Ia
menggunakan kepopulerannya untuk kegiatannya sebagai aktivis perdamaian,
seniman dan penulis.
Lennon dua kali menikah, yaitu dengan Cynthia Powell pada tahun 1962 dan
seniman Jepang, Yoko Ono pada tahun 1969. Ia memiliki dua orang anak, Julian
Lennon (lahir tahun 1963) dan Sean Taro Ono Lennon (lahir tahun 1975). Ia
meninggal di New York pada usia 40 tahun, ditembak oleh Mark Chapman,
penggemarnya yang gila.
Daftar isi
1 1940-1957
2 1957-1960 : The Quarrymen dan The Silver Beetles
3 1960-1970
4 1970-1980
5 Kehidupan Pribadi
6 May Pang
o
7 Kematian
8 Pranala luar
1940-1957[sunting]
John Winston Lennon lahir pada tanggal 9 Oktober 1940 di Liverpool, dari
pasangan Julia Stanley dan Alfred Lennon. Alfred seorang pelaut yang sering
berpergian dan jarang kembali ke Liverpool. Bahkan ia tidak hadir pada saat John
kecil lahir. Konon, pada malam Lennon lahir, sedang terjadi serangan Jerman atas
Inggris pada Perang Dunia II. Didorong oleh kejadian ini, dan juga kekaguman
Julia pada Winston Churchill, bayi itu pun diberi nama tengah Winston, dari nama
Perdana Menteri Inggris yang tenar itu.
Lennon kecil hidup dalam pengasuhan ibunya. Julia kemudian bertemu dengan
John Dykins, dan kemudian ia dan Lennon pindah tinggal bersama pria itu di
sebuah apartemen kecil. Perilaku ini menjadi gunjingan orang di Liverpool, karena
Julia masih berstatus sebagai istri Alfred Lennon. Kakak tertua Julia, Mimi Smith,
akhirnya memaksa untuk memboyong John kecil tinggal bersamanya. Pada tahun
1946, Alfred kembali ke Liverpool dan membawa Lennon untuk liburan bersama
ke Blackpool. Julia dan John mengetahui hal ini, lalu mengikuti mereka. Di
Blackpool, Lennon dihadapkan pada 2 pilihan untuk mengikuti ayahnya atau
ibunya. Lennon sempat dua kali memilih untuk mengikuti ayahnya, namun ketika
ibunya berbalik dan akan pergi, ia pun menangis dan menghampiri ibunya.
Masa mudanya dihabiskan John bersama keluarga Smith; Mimi dan suaminya,
George. Mimi adalah seorang bibi yang sangat keras dan tegas dalam mendidik
Lennon kecil. Julia masih sering mengunjungi John, dan begitu pula John yang
sering mengunjungi Julia di apartemennya bersama Dykins. Pertemuan-pertemuan
inilah yang mengenalkan John pada banjo dan sedikit piano. Julia pula yang
membelikan Lennon gitarnya yang pertama. Mimi dikenal sangat skeptis terhadap
kegemaran Lennon bermain gitar. "Gitar memang oke, John, tapi kamu tidak bisa
hidup dari itu." Beberapa tahun kemudian, ketika Lennon telah sukses, ia
menghadiahkan Mimi sebuah plakat emas bertuliskan kata-kata tersebut.
Kejadian menyedihkan dialami Lennon ketika ibunya meninggal tertabrak mobil di
dekat rumah Mimi, di depan mata Lennon yang saat itu masih berusia 17 tahun.
Sifat anti pihak penguasa mungkin bermula dari peristiwa ini. Ibunya meninggal
dunia karena kecerobohan seorang polisi mengendara dalam keadaan mabuk,
kendati demikian polisi tersebut lepas dari segala tuntutan. Lennon dikenal sebagai
badut kelas di sekolah. Di kelas ia hanya menggambar kartun guru-gurunya dan
melucu. Rapornya sangat buruk, dan akhirnya ia masuk ke Liverpool College of
Art. Di sinilah ia bertemu dengan Cynthia Powell, yang kemudian menjadi istrinya
yang pertama. Di college, ia tetap tidak serius dan akhirnya keluar sebelum
menyelesaikan pendidikannya.
Quarrymen. McCartney sangat kagum akan penampilan band tersebut, dan lalu
menghampiri Quarrymen di belakang panggung, ditemani temannya Ivan Vaughan
yang juga teman Lennon.
Tak lama kemudian, McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan
McCartney menjadi sangat dekat, dan sering terlihat bersama. Keduanya terlibat
dalam rasa 'senasib' karena keduanya kehilangan ibu mereka pada masa mudanya.
McCartney juga kehilangan ibunya karena kanker, saat usianya 15 tahun. Lennon
dan McCartney mulai menulis lagu bersama maupun sendiri-sendiri. Salah satu
lagu yang dihasilkan pada masa-masa ini adalah 'Hello Little Girl' yang kemudian
menjadi hits oleh The Fourmost pada tahun 60an.
Kemudian, McCartney memperkenalkan temannya, George Harrison, yang setahun
lebih muda daripadanya kepada Lennon. Harrison yang piawai bermain gitar pun
berkeinginan bergabung dengan Quarrymen. Lennon, yang pada awalnya
keberatan karena Harrison dinilai terlalu muda, akhirnya pun setuju setelah dibujuk
McCartney. Bergabungnya Harrison disusul oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon
di Sekolah Seni, yang menjadi basis. Sutcliffe sebenarnya tidak dapat bermain bas,
namun Lennon bersikeras untuk mengajaknya ikut dengan Quarrymen.
Quarrymen pertama kali merekam suara mereka dalam lagu "That'll be the Day",
lagu Buddy Holly, dan "In Spite of All The Danger", sebuah instrumental karangan
McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum dirilis
sebelumnya, kemudian dirilis secara resmi pada tahun 1994, lewat album
Anthology.
1960-1970[sunting]
Quarrymen dalam perjalanannya beberapa kali mengganti nama, dan personelpersonelnya datang dan pergi. Band itu kemudian bernama 'The Beatles', nama
yang konon ditemukan oleh Lennon. Allan Williams menjadi manajer mereka, dan
pada tahun 1960 ia berhasil memperoleh kontrak dengan sebuah klab di Hamburg.
Band ini pun kemudian pergi ke Hamburg, beranggotakan John Lennon, Paul
McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan Pete Best. Best adalah drummer
mereka saat itu. Di Hamburg, The Beatles tampil setiap malam di klab malam yang
kotor, dan tinggal bagai pengamen di penginapan kecil di dekatnya. Namun
kemudian mereka dideportasi dari Hamburg, karena George Harrison masih di
bawah umur untuk bekerja di sana.
Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club. Di klab inilah The
Beatles menjadi sangat terkenal di Liverpool, setiap show mereka selalu ramai dan
panjang antriannya. Namun tak lama kemudian, di paruh akhir tahun 1961, The
Beatles kembali ke Hamburg dan merekam 'My Bonnie' bersama Tony Sheridan.
Stuart Sutcliffe memilih untuk tetap di Hamburg bersama pacarnya, Astrid
Kircherr, ketika The Beatles akan pulang ke Liverpool. Maka McCartney
kesepakatan awal The Beatles, yaitu untuk tidak membawa istri dan pacar pada
proses rekaman, dengan membawa Yoko Ono dalam proses pembuatan
album White Album pada tahun 1968. Lennon juga orang yang pertama
menyatakan ingin keluar dari The Beatles.
Setelah band ini bubar pada tahun 1970, perseteruan antara Lennon dan McCartney
terus berlanjut. Salah satunya adalah Lennon kesal karena McCartney
mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The Beatles. Lennon, Harrison dan
Starr juga melawan McCartney di pengadilan dalam membubarkan band ini.
1970-1980[sunting]
Saat ia masih bergabung dengan The Beatles, Lennon (bersama Yoko Ono,
istrinya) merekam tiga album eksperimental, Unfinished Music No. 1 : Two
Virgins, Unfinished Music No. 2 : Life with the Lions, danWedding Album. Album
solo pertamanya, di luar ketiga proyek tersebut adalah Live Peace di Toronto 1969,
dengan Plastic Ono Band. Ia juga merekam tiga singel, anthem anti-perang "Give
Peace a Chance", "Cold Turkey", dan "Instant Karma". Setelah bubarnya The
Beatles di 1970, Lennon meluncurkan album John Lennon/Plastic Ono Band. Lagu
"God" menuliskan orang-orang dan hal-hal yang tidak dipercayai Lennon berakhir dengan "Beatles".
Album Imagine menyusul pada tahun 1971, dan lagu dengan judul yang sama
menjadi anthem bagi gerakan anti-agama dan anti-perang. Videonya direkam serba
putih (pakaian putih, piano putih,ruangan p[utih). Ia menulis "How Do You
Sleep?" sebagai serangan pada McCartney, dan menampilkan George Harrison
pada gitar. Namun kemudian Lennon mengklaim lagu tersebut adalah tentang
dirinya sendiri.
Sometime in New York City (1972) lantang dan secara eksplisit berbau politik,
dengan lagu mengenai pemberontakan di penjara, diskriminasi rasial, peran Inggris
terhadap Irlandia Utara, dan permasalahannya sendiri dalam memperoleh Green
Card di Amerika Serikat. Lennon telah tertarik pada politik sayap kiri sejak akhir
tahun 1960.
Pada tanggal 30 Agustus 1972, Lennon dan band pendukungnya, Elephant's
Memory, tampil dalam dua konser di Madison Square Garden di New York. Ini
adalah penampilan konser penuh Lennon yang terakhir.
Lennon dan Ono sempat berpisah untuk beberapa minggu. Lennon pindah ke
California, dan memulai periode yang disebutnya sebagai 'lost weekend' (walaupun
sebenarnya ini berlangsung sekitar 18 minggu). Lennon meirlis Mind Games pada
tahun 1973, yang dikreditkan pada "The Plastic U.F. Ono Band". Ini juga album
solo pertama yang diproduksi Lennon tanpa input dari Yoko. Lennon menulis "I'm
the Greatest" untuk album Ringo Starr, 'Ringo', dan merekam versinya sendiri dari
lagu itu (yang terdapat pada album 'John Lennon Anthology'). Perilaku Lnenon
pada masa ini sangat buruk, dengan banyak malam dihabiskan di tempat pemabuk.
Lagu-lagu dalam periode ini (terdapat pada Mind Games dan Walls and
Bridges memuat nada meminta maaf yang sepertinya ditujukan pada Ono. Dari
saran Ono, Lennon mengambil May Pang sebagai asisten dan kekasihnya pada
masa ini.
Lennon tampil sebagai tamu kejutan pada konser Elton John di Madison Square
Garden di mana mereka menampilkan "Lucy in the Sky with Diamonds",
"Whatever Gets You Thru The Night", dan "I Saw Her Standing There" bersama.
Ini adalah penampilan konser terakhirnya di depan audiens rock. Kebetulan, Yoko
Ono hadir pada konser itu, dan setelah pertemuan di belakang panggung, keduanya
kembali bersama. Setelah penampilan itu, Lennon pergi ke Florida dan
menandatangani pembubaran The Beatles secara hukum. Kemudian Lennon
kembali tinggal bersama Yoko Ono, dan Ono hamil dengan putra pertama mereka.
Pada tahun 1975, Lennon meluncurkan album Rock 'n' Roll, yang berisi versi
kover dari lagu-lagu artis lain. Album ini tidak diterima dengan baik oleh banyak
kritikus, namun memuat sebuah lagu yang banyak dipuji, "Stand By Me". David
Bowie memperoleh posisi nomor satu di tangga lagu Amerika Serikatnya yang
pertama (pada tahun 1975) dengan lagu "Fame", yang juga ditulis oleh Lennon
(yang juga mengisi vokal dan gitar) dan Carlos Alomar.
Lennon tampil pada penampilan musikal publiknya yang terakhir di ATV, 18 April
1975, menampilkan "Imagine" dan "Slippin' and Slidin" dari LP Rock 'n' Roll. Dan
pada 9 Oktober 1975 - ulang tahun Lennon yang ke-35 - putranya Sean Taro Ono
Lennon lahir, dan Lennon pun berhenti dari bisnis musik untuk merawatnya.
Masa istirahat Lennon berakhir pada tahun 1980, tahun di mana ia menulis banyak
lagu saat liburan ke Bermuda, dan mulai berpikir untuk merekam album baru.
Lennon dan Ono pun akhirnya memproduksi album Double Fantasy, album konsep
yang fokus pada hubungan mereka. Nama album ini diinspirasikan dari spesies
yang dilihat Lennon di Bermuda Botanical Gardens; ia menyukai nama itu dan
berpikir bahwa itu adalah deskripsi yang sempurna bagi pernikahannya dengan
Ono.
Pasangan Lennon memulai kembali wawancara-wawancara dan perekaman video
untuk mempromosikan album itu. Walaupun Lennon berkata pada wawancara
bahwa ia tidak pernah menyentuh gitar selama 5 tahun, beberapa lagu seperti "I'm
Losing You" dan "Watching the Wheels" dikerjakan di rumahnya. "(Just Like)
Starting Over" pun mendaki tangga lagu, dan Lennon mulai berpikir tentang tur
keliling dunia.
Menjelang akhir hidupnya, Lennon menunjukkan ketidaksenangannya akan
autobiografi George Harrison, I Me Mine. Menurut Ono, ia juga tidak senang
karena lagu-lagu McCartney seperti "Yesterday", "Hey Jude", dan "Let It Be" lebih
banyak dinyanyikan artis lain daripada lagu yang diciptakannya.
Lennon ditembak mati Mark David Chapman di depan apartemennya di New York,
pada tanggal 8 Desember 1980.
Kehidupan Pribadi[sunting]
Pada salah satu wawancara terakhirnya, di bulan September 1980, tiga bulan
sebelum wafatnya, Lennon berkata bahwa ia selalu 'macho' dan tidak pernah
mempertanyakan sikap chauvinisnya terhadap wanita hingga ia bertemu Ono.
Lennon selalu jauh dengan putra pertamanya, Julian, namun sangat dekat dengan
putra keduanya, Sean, dan menyebutnya 'kebanggaanku'. Pada saat-saat terakhir
hidupnya, ia mengambil peran sebagai 'houseband' atau 'ayah rumah tangga' dan
berkata bahwa ia lebih berperan sebagai istri dan ibu dalam hubungan mereka.
Cynthia dan Julian Lennon[sunting]
Cynthia Powell bertemu Lennon di Liverpool Art College pada tahun 1957.
Setelah mendengar komentar Lennon yang lebih menyukai gadis yang
berpenampilan seperti Brigitte Bardot, Powell mengubah warna rambutnya
menjadi pirang. Hubungan mereka berawal dari pesta college sebelum liburan
musim panas ketika Lennon mengajak Cynthia pergi ke pub bersamanya. Saat itu,
Cynthia telah bertunangan dengan laki-laki lain, fakta yang membuat ia menolak
ketika Lennon mengajaknya berdansa. Lennon menjawab, "Aku tidak memintamu
untuk menikahiku, kan?" Walaupun Lennon mengabaikan Cynthia selama sisa
waktu pesta itu, Lennon mengajaknya bicara saat Cyn akan pulang, meraih
tangannya dan membawanya ke ruangan yang disewa Stuart Sutcliffe, di mana
mereka berhubungan seks.
Kecemburuan Lennon seringkali berakibat munculnya sikap agresif dan kejamnya
terhadap Cynthia, seperti ketika Lennon memukulkan kepala Cyn ke dinding
setelah melihat Cynthia berdansa dengan Stuart Sutcliffe. Cynthia putus dengan
Lennon selama tiga bulan, namun hubungan mereka tersambung kembali setelah
Lennon meminta maaf. Cyntiha mengunjungi Lennon di Hamburg selama dua
minggu pada tahun 1960, namun pada tahun 1961 Lennon meninggalkannya di
rumah dan pergi liburan ke Paris dengan McCartney.
Pada pertengahan tahun 1962, Cynthia menyadari bahwa ia hamil. Lennon
melamarnya, namun ketika ia memberitahu bibinya Mimi Smith, ia berteriak pada
Lennon untuk tidak melakukannya. Lennon dan Cynthia menikah pada tanggal 23
Agustus 1962 di Mount Pleasant Register Office di Liverpool. Mimi tidak
menghadiri upacara itu.
Pada tanggal 8 April 1963, John Charles Julian Lennon lahir di Sefton General
Hospital. John tidak melihat Julian hingga seminggu setelah ia lahir, karena
komitmen yang dibuatnya dengan The Beatles. Kelahiran putra John dan
pernikahannya dengan Cynthia dirahasiakan dari publik, karena pemikiran Brian
Epstein bahwa keberadaan mereka dapat mengganggu imej John di depan fansfans Beatles.
Menurut Cynthia, pada wawancara tahun 1995, ada masalah-masalah dalam
pernikahan mereka karena tekanan akibat ketenaran The Beatles dan tur yang terus
menerus, serta Lennon yang semakin sering menggunakan obat-obatan. Pernikahan
mereka ada di ujung tanduk ketika Cynthia kembali dari liburan di Yunani dengan
teman-temannya, dan melihat John dan Yoko ada di tempat tidur bersama. John
tidak menyangsikan hal itu, namun ketika Cynthia meninggalkan tempat itu, John
menelponnya dan berkata "Aku tidak mengerti kenapa kamu pergi". Akhir
pernikahan mereka adalah ketika John menolak pergi untuk liburan keluarga, dan
kemudian tampil di koran-koran, mempublikasikan hubungannya dnegan Yoko.
Hubungan Lennon dengan Julian sangat jauh. Julian malahan lebih merasa dekat
dengan McCartney dibanding dengan ayahnya sendiri. Lennon muda kemudian
berkata, "Aku tidak pernah ingin tahu kenyataan tentang bagaimana ayahku
bersamaku. Beberapa omongan buruk dikatakannya tentang aku.. seperti ketika ia
bilang aku keluar dari botol whiskey di malam Minggu. Hal-hal tentang itu.
Menurutmu, di manakah cinta pada kata-kata itu? Paul dan aku cukup sering pergi
bersama... lebih sering daripada ayahku. Kami punya persahabatan yang baik, dan
sepertinya ada lebih banyak fotoku dan Paul bermain bersama pada masa itu
daripada fotoku dan ayahku."
Ketika Lennon pindah ke New York pada tahun 1971, Julian tidak melihatnya
hingga 1973. Dengan didorong May Pang, akhirnya Julian pergi mengunjungi John
dan May di Los Angeles. Sejak saat itu, Julian mulai bertemu ayahnya secara rutin,
dan bermain drum pada "Ya Ya" dari album Lennon, Walls and Bridges. Lennon
juga membelikan Julian sebuah gitar pada ulang tahunnya yang ke 11 pada tahun
1974 dan mendorong minatnya di musik.
Lennon pernah berkata, "Sean adalah anak yang direncanakan, dan hal itu
membuat banyak perbedaan. Cintaku pada Julian sebagai seorang anak tidak
kurang daripada Sean. Ia tetap putraku, tak peduli apakah ia keluar dari botol
whiskey atau karena saat itu tidak ada pil. Ia ada di sini, ia milikku, dan ia selalu
begitu."
Kedua putra Lennon memiliki karier bermusik setelah wafatnya.
Yoko Ono[sunting]
Pada tanggal 9 November 1966, setelah tur The Beatles yang terakhir, dan setelah
Lennon menyelesaikan perekaman film How I Won the War, Lennon mengunjungi
pameran seni Yoko Ono di Indica Gallery, di Masons's Yard, London. Lennon
memulai hubungannya dengan Ono di bulan Mei 1968 setelah kembali dari India.
Cynthia mengajukan cerai beberapa bulan kemudian, didasarkan pada
perselingkuhan Lennon dengan Ono. Lennon dan Ono menjadi tak terpisahkan,
bahkan saat sesi-sesi rekaman The Beatles.
Media massa bersikap kurang baik pada Ono - menulis artikel-artikel yang
memojokkan dia, dengan beberapa nada rasis - dan menyebut dia 'jelek'. Lennon
yang marah, berkata bahwa tidak ada John dan Yoko, namun mereka adalah satu
orang; 'JohnandYoko'. Kehadiran Ono tiap hari di studio membuat suasana intern
The Beatles pada masa perekaman album White Album pada tahun 1968 semakin
memanas.
Pada akhir tahun 1968, Lennon dan Ono tampil dengan nama 'Dirty mac' pada Roll
and Roll Circusnya Rolling Stones. Selama dua tahun terakhir Lennon di The
Beatles, ia menghabiskan sebagian besar waktunya bersama Ono, mengikuti
portes-protes publik menentang Perang Vietnam. Lennon mengirim kembali
medali MBEnya, yang diberikan Ratu Elizabeth pada tahun 1965, sebagai bentuk
protes atas keikutsertaan Inggris pada perang di Nigeria, serta dukungan negara
tersebut pada Perang Vietnam.
Pada tanggal 20 Maret 1969, Lennon dan Ono menikah di Gibraltar, dan
menghabiskan bulan madu mereka di Amsterdam pada acara yang dinamakan
'"Bed-In" for peace'. Di belakang tempat tidur mereka terdapat poster-poster yang
bertuliskan "Hair Peace. Bed Peace." Mereka menggelar aksi itu kmebali di
Montreal, di mana keduanya, bersama musisi-musisi lainnya, merekam "Give
Peace a Chance", lagu yang kemudian menjadi salah satu anthem pergerakan untuk
perdamaian. Beberapa saat setelah pernikahannya, Lennon mengubah namanya
menjadi John Winston Ono Lennon. Ia juga menulis lagu "[The Ballad of John and
Yoko]", yang menceritakan tentang pernikahan mereka. Lagu itu direkam bersama
McCartney.
May Pang[sunting]
Pada tahun 1973, Yoko mendekati May Pang, asisten pribadi mereka, meminta
Pang untuk "bersama dengan John, membantunya, dan memastikan ia
mendapatkan apa yang ia inginkan". Yoko kemudian mengusir Lennon keluar dari
rumah. Lennon dan Pang pindah ke Los Angeles - periode yang sering disebut
sebagai "the lost weekend", walau masa ini berlangsung hingga awal tahun 1975.
Selama masa ini, Pang mendorong Lennon untuk menghabiskan waktu lebih
banyak dengan putranya, Julian Lennon. Pang juga menjalin persahabatan yang
baik dengan Cynthia Lennon.
Kematian[sunting]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kematian John Lennon
Pada 8 Desember 1980, ia meninggal dunia setelah ditembak empat kali oleh Mark
David Chapman.
Pranala luar[sunting]
"Power to the People: The Lost John Lennon Interview" by Tariq Ali and
Robin Blackburn
John Lennon
Album studio
BersamaYoko
Ono
Imagine
Mind Games
Wedding Album
Album
konser
Kompilasi
Album
sountrack
Box set
Buku
Film
Double Fantasy
Shaved Fish
Menlove Ave.
Wonsaponatime
Acoustic
Lennon
Keluarga
No. 5 (1968)
Honeymoon (1969)
Freedom (1970)
Fly (1970)
Legs (1970)
Apotheosis (1970)
Erection (1971)
Imagine (1972)
Two of Us (2000)
Chapter 27 (2007)
Tokoh
Media
Artikel
terkait
The Beatles
LennonMcCartney
George Harrison
May Pang
Harry Nilsson
John Sinclair
Rosaura Lopez
Frederic Seaman
Pussy Cats
Lennon (musical)
Artikel
Diskografi
Buku
Kategori
Assassination
Bagism
The Immigrant
Songwriting Contest
The Beatles
John Lennon Paul McCartney George Harrison Ringo Starr
Stuart Sutcliffe Pete Best
Manajemen Brian Epstein Allen Klein Apple Records
Produksi
"Mother" / "Why"
1970- 1972
an
1973
1974
19601969
an
1970
1971
1975
1977
1980- 1980
an
1981
1982
1984
1985
latar belakang john bikin lagu imagine karena pada saat itu masih terjadi perang di Vietnam 19651975..
intinya lagu ini tentang perdamaian, mengajak untuk hidup damai tanpa melihat perbedaan sebagai
suatu alasan buat perang, membunuh dan memusnahkan orang laen...