Anda di halaman 1dari 45

PANDUAN TUTOR

BLOK I :
KETERAMPILAN
BELAJAR
EDISI KETIGA

2009

F A K U LT A S K E D O K T E R A N U N I V E R S I T A S M A T A R A M

BLOK I :
KETERAMPILAN
BELAJAR

PANDUAN TUTOR
EDISI KETIGA
2009

Koordinator
dr. Dyah Purnaning

Kontributor
dr. Siti Farida S W,
SpM
dr. Emmy Amalia
dr. Yanna Indrayana
dr. Dian Puspita Sari
dr. Ummu Istikharoh
dr. M. Rizki,
MPd.Ked
dr. Dewi Suryani

FAKULTAS KEDOKTERAN UNRAM


Jalan Pendidikan 37 Mataram
NTB 83125
Telp/fax (0370) 640874
Email :
pspd_unram@yahoo.com

KATA PENGANTAR

Puji

syukur

kehadirat

Allah

sehingga

buku

panduan

blok

(Keterampilan Belajar) Fakultas Kedokteran Universitas Mataram telah


selesai.
Fakultas

Kedokteran

Universitas

Mataram

telah

menggunakan

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang bertujuan mencetak dokter-dokter


yang lebih kompeten dan mempunyai pengetahuan yang terintegrasi
sehingga mampu menjawab tantangan di masa yang akan datang.
Kurikulum Berbasis Kompetensi menitikberatkan pada pembelajaran mandiri
oleh mahasiswa sendiri (student centered learning) yang diharapkan
mampu lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa
terhadap ilmu ilmu kedokteran yang mereka pelajari dan mampu
meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar secara terus menerus
(long life learning).
Blok I mempunyai 5 skenario yang akan dipelajari oleh mahasiswa
pada proses tutorial. Skenario yang telah disusun bertujuan memacu diskusi
mahasiswa secara aktif dan dinamis serta memacu mahasiswa mencari
sumber belajar secara mandiri.
Demikian buku panduan ini disusun dengan harapan semoga dapat
dipergunakan semaksimal mungkin sebagai panduan tutor dan mahasiswa
serta bahan diskusi untuk mencapai tujuan belajar (learning objectives)
yang telah ditetapkan. Terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu terbitnya buku panduan ini, masukan dan kritikan sangat
diharapkan untuk penyempurnaan buku panduan ini.
Mataram, Agustus 2009

Penyusun,

Tim Blok I

PENDAHULUAN
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar........................................................................................... 3
Daftar
isi........................................................................................................ 4
Pendahuluan...........................................................................................
.... 5
Pemetaan
Kegiatan................................................................................... 7
Tata

tertib

blok............................................................................................12
Sistem
Evaluasi............................................................................................13
Skenario.................................................................................................
......14
Jadwal
Blok..................................................................................................11

PENDAHULUAN
DAFTAR ISI

I. GAMBARAN UMUM BLOK


Blok

memberikan

atau

Blok

pengetahuan

Keterampilan
dan

Belajar

keterampilan

merupakan
dasar

bagi

blok

yang

mahasiswa

kedokteran sebelum melanjutkan ke blok-blok berikutnya. Penekanan yang


utama dalam blok keterampilan belajar adalah agar mahasiswa mempunyai
pola pikir ( mind set ) sebagai mahasiswa kedokteran, memahami proses
dan metode pembelajaran, dan memanfaatkan segala potensi dirinya untuk
mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. Disamping itu, mahasiswa
juga diharapkan mempunyai pandangan mengenai profesinya kelak dan
segala konsekuensi yang mengikuti profesinya tersebut, antara lain tentang
arti penting etika kedokteran dan belajar sepanjang hayat (life long
learning).
Blok I ini akan berlangsung selama 6 minggu efektif dengan 1 minggu ujian.
Di akhir blok, mahasiswa akan dievaluasi melalui ujian tulis dan ujian lisan
(presentasi essai). Komponen blok I antara lain :
-

Tutorial
dilaksanakan 2 kali seminggu, tiap pertemuan 100 menit. Tiap
kelompok tutorial terdiri atas 10 mahasiswa.

Kuliah
Diadakan 3 - 4 kali perminggu

Kuliah audiovisual
Pada kagiatan ini mahasiswa belajar dari sumber audiovisual, Meliputi
2 judul : Seven Jumps dan 100 tahun Kiprah Dokter Indonesia

PENDAHULUAN
-

Keterampilan Medik
Dilaksanakan 2 kali seminggu, terdiri dari 2 topik : Bantuan Hidup
Dasar (BHD) dan Komunikasi Interpersonal

Praktikum
Terdiri dari Praktikum Komputer dan Pengenalan Mikroskop
II. KOMPETENSI BLOK
Setelah mengikuti kegiatan Blok Keterampilan Belajar ini, mahasiswa

diharapkan dapat menunjukkan kompetensi sesuai Standar Kompetensi


Dokter Indonesia sebagai berikut :
1. Area Komunikasi Efektif

Mampu bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya.

Mampu menggali informasi dan meminta penjelasan pada


pasien bila ada pernyataan yang kurang dimengerti.

Mampu memahami perspektif pasien.

2. Area Keterampilan Klinis

Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta


penting tentang pasien dan keluarganya.

3. Area Pengelolaan Informasi

Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (internet)


dengan baik

Menerapkan

keterampilan

dasar

pengelolaan

informasi

untuk menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi

Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam


merangkum dan menyimpan arsip

Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi

4. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri

Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan dan


kesejahteraan

yang

dapat

mempengaruhi

kemampuan

profesinya.

Memantau

perkembangan

profesi

secara

berkesinambungan

Menyesuaikan

diri

dengan

tekanan

yang

dialami

selama pendidikan kedokteran

Menyadari

peran

hubungan

interpersonal

dalam

lingkungan profesi dan pribadi

Mengelola umpan balik dari hasil kerja sebagai bagian


dari pelatihan dan praktik

Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru

Menanggapi secara kritis literatur kedokteran

Menyadari

kinerja

profesionalitas

diri

dan

mengidentifikasi kebutuhan belajarnya


5. Area

Etika,

Moral,

Medikolegal

dan

Profesionalisme

dan

Keselamatan Pasien

Menunjukkan kepercayaan dan saling menghormati dalam


hubungan dokter dengan pasien simulasi

Menunjukkan

rasa

empati

dengan

pendekatan

yang

menyeluruh

PEMETAAN KEGIATAN

PEMETAAN KEGIATAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
TEMA

Dasar-dasar
PBL (Problem
Based
Learning)

Kemampuan
Berbahasa
Inggris

Kemampuan
berbahasa
Indonesia

Berpikir
Kritis

- Mahasiswa memahami
konsep PBL sebagai metode
pembelajaran dan mampu
mengaplikasikannya dalam
proses pemecahan masalah
- Mahasiswa memahami
langkah-langkah seven
jumps dan mampu
mengaplikasikannya dalam
memecahkan skenario
Mahasiswa mampu
memanfaatkan sumbersumber tulisan berbahas
Inggris (artikel, jurnal
textbook) sebagai salah satu
referensi yang menunjang
pembelajaran
- Mahasiswa mempunyai
kemampuan dalam
memahami tulisan
berbahasa Inggris dan
menangkap esensi tulisan
tersebut
- Mahasiswa mampu
menuangkan kembali tulisan
berbahasa Inggris
berdasarkan pemahamannya
dalam bentuk tulisan
terstruktur
- Mahasiswa mampu menulis
suatu karya ilmiah (essai,
laporan tutorial) dengan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar
-

KULIAH

JENIS KEGIATAN
DISKUSI
FILM
PRAK
(tutorial) (audi
TIKU
ovisu
M
al)

TU
GAS

Mahasiswa mampu
memahami konsep berfikir
dan membaca kritis dan
mengaplikasikannya dalam
keseluruhan aspek
pembelajaran dalam PBL

- Mahasiswa mampu
mengkritisi bacaan dan suatu
argumentasi berdasarkan
kerangka pemahamannya
menuangkan ide-ide kritis
dalam bentuk argumentasi,
essai terstruktur dan
kerangka konsep
(mindmapping)
- Mahasiswa mampu menulis
secara terstruktur dengan
rangkaian yang sistematis
untuk mendukung
pembelajaran dalam PBL
Penelusuran
Informasi

Sejarah
Kedokteran
Indonesia

Etika
Kedokteran

Teknik
Presentasi

Mahasiswa mempunyai
pengetahuan dalam
mengakses berbagai sumber
informasi dan menggunakan
sumber-sumber informasi
tersebut dalam proses
pembelajarannya dalam PBL
Mahasiswa mampu
mendemonstrasikan
kemampuannya dalam
menggunakan sumber
informasi yang berbedabeda
Mahasiswa bersikap
terbuka dalam menerima
metode baru memperoleh
informasi
Mahasiswa mendapatkan
gambaran mengenai profesi
dokter dan idealisme profesi
kedokteran sehingga
mampu mempersiapkan diri
sejak dini untuk
mewujudkan harapannya
dalam dunia kedokteran
Mahasiswa mendapatkan
pemahaman mengenai
sejarah perkembengan
profesi dokter di Indonesia
Mahasiswa mengetahui
paradigma dokter Indonesia
masa depan
Mahasiswa mampu
memahami dasar dan arti
penting etika kedoktera
Mahasiswa mempunyai
kemampuan teknik
presentasi dengan
terstruktur dengan
menggunakan berbagai
media

Manajemen
Waktu

Manajemen
Stress

Analisis
SWOT

Belajar
Sepanjang
Hayat

Keterampila
n
Penggunaan
Komputer
Keterampila
n Medik
Bantuan
Hidup Dasar

Keterampila
n Medik
Komunikasi
Interpersona
l

Mahasiswa mampu
mengoptimalkan dan
mengorganisir waktunya
sebaik mungkin sesuai
dengan kebutuhannya
sebagai strategi untuk
memperoleh hasil belajar
yang maksimal
Mahasiswa mampu
membuat jadwal belajar
mingguan dan
mengaplikasikannya dengan
baik
Mahasiswa dapat menggali
dan mengenali stressor yang
ada pada diri mereka
Mahasiswa dapat mengetahui
cara mengatasi
masalah/stressor dalam diri
Mahasiswa mempunyai
kemampuan untuk
memanfaatkan/mengembang
kan kelebihan dirinya
Mahasiswa mampu
mengenal/menggali
kelebihan dan kelemahan diri
sendiri
Mahasiswa mampu
menerima serta membuat
pola perencanaan di dalam
mengatasi/meminimalkan
kekurangan/kelemahan
dirinya
Mahasiswa bisa
menerima/menilai kelebihan
dan kelemahan orang lain
sebagai suatu hal yang positif
Mahasiswa mempunyai
kemampuan memahami
pentingnya mengikuti
perkembangan ilmu
kedokteran terbaru
Pemanfaatan komputer
dalam menunjang
pembelajaran

Memberikan dasar-dasar teori,


latihan terstruktur dan latihan
mandiri mengenai :
- BHD Anak dan Dewasa
- Penanganan obstruksi jalan
nafas
- Memberikan dasar teori,
latihan terstruktur dan latihan
mandiri mengenai teknik
komunikasi interpersonal

10

Keterampila
n
Penggunaan
Mikroskop

TATA TERTIB BLOK


Memberikan dasar teori
penggunaan mikroskop
Mampu mengaplikasikan
keterampilan penggunaan
mikroskop dalam
menunjang proses
pembelajaran

11

1.

Mahasiswa wajib mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di


fakultas dan laboratorium penyelenggara kegiatan blok (praktikum dan
keterampilan medik)

2.

Mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu pada semua kegiatan blok


(kuliah, tutorial, keterampilan medik, dan praktikum), kecuali dengan
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

3.

Mahasiswa

diwajibkan

mengikuti

semua

kegiatan

blok

(kuliah,

tutorial, keterampilan medik, dan praktikum), kecuali dengan alasan


yang dapat dipertanggungjawabkan, antara lain :
a. Sakit (dengan menunjukkan surat keteranganmgam sakit dari
dokter)
b. Terkena musibah/ keluarga dekat meninggal
c. Mendapat tugas dari Fakultas atau Universitas
4.

Mahasiswa yang tidak mengikuti diskusi (tutorial, keterampilan


medik, dan praktikum)diwajibkan untuk meminta penugasan kepada
dosen pengampu. Penilaian tidak akan diberikan bila tugas tidak
dikerjakan.

5.

Sanksi pelanggaran tata tertib


a.

Teguran

b.

Penugasan

c.

Tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan blok

d.

Tidak diperbolehkan mengikuti ujian

12

SISTEM

EVALUASI
Selama 6 minggu mahasiswa akan dinilai melalui :

Proses tutorial 10%

Proses : 5%

Laporan tutorial : 5%(20%)

Penugasan : 5%

Tugas bahasa Inggris

Tugas Analisis SWOT

Tugas presentasi kelompokEssai, resume tutorial, poster (40%)

Ujian : 65%

Oral Examination (presentasi essai) 25%

Ujian tulis 40%

keterampilan Medik : 15%

BHD

Komunikasi interpersonal

Praktikum : 5%
o

Histologi : , Keterampilan Penggunaan Mikroskop

Praktikum Komputer, Oral Examination (40%)

Prasyarat mengikuti ujian akhir (ujian tulis dan ujian lisan essai) :

Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti 100% kegiatan pendidikan,


kecuali bagi mahasiswa dengan alas an yang tersebut dalam tata
tertib

Telah menyelesaikan semua bentuk penugasan sesuai dengan batas


waktu yang disepakati

Telah

mengumpulkan

essai

sesuai

dengan

batas

waktu

yang

disepakati
Bagi mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan diatas maka tidak
diperkenankan mengikuti ujian dan dapat mengulang pada tahun berikutnya

13

SKENARIO

Skenario I TUJUH LOMPATAN


Chatty, adalah seorang mahasiswi baru Fakultas Kedokteran sebuah
perguruan tinggi di Mataram. Chatty

memulai hari-hari pertamanya

sebagai mahasiswi kedokteran dengan penuh semangat. Ada beberapa hal


baru yang ditemuinya selama di kampus, salah satunya adalah kegiatan
belajar PBL dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pada sesi tutorial, Chatty
dipilih oleh teman-teman sekelompoknya untuk berperan sebagai scribe.
Chatty sangat menyukai metode seven jumps yang digunakan dalam
tutorial tersebut.

Langkah ketiga adalah langkah favoritnya meskipun

langkah itu menuntut kejeliannya sebagai scribe.


Keywords : PBL, kurikulum berbasis kompetensi, tutorial, metode seven
jumps, scribe.
Learning objective :
1. Mahasiswa mampu memahami Kurikulum Berbasis Kompetensi
2. Mahasiswa mampu memahami konsep dan cara belajar dalam PBL
3. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjabarkan langkah-langkah
seven jumps dalam tutorial
4. Mahasiswa mampu menjabarkan tugas masing-masing peran yang
terdapat dalam suatu tutorial
5. Mahasiswa mampu menjabarkan keterampilan apa saja yang diperlukan
untuk menunjang kerja individu dan kerja sama kelompok dalam proses
pemecahan skenario
Daftar Pustaka
Harsono, (2005), Pengantar Problem Based Learning, Yogyakarta : Medika
Wood FD (2003). ABC of learning and teaching in medicine : Problem based
learning. BMJ. 326 :328-30

14

Division of Educational Development & Research, Teacher & Educational


Development University of New Mexico School of Medicine (2002) Faculty
and student guide to problem based learning tutorials in phase I curriculum .
New Mexico : University of New Mexico School of Medicine
McGaghie, W.C., Sajid, A.W., Miller, G.E., Telder, T.V. (1978). Competency
based curriculum development in medical education: an introduction.
Geneva: United Nations
Panduan Tutor
Diharapkan dari tutorial ini, mahasiswa akan mampu menjelaskan tentang
konsep kurikulum berbasis kompetensi dan Problem Based-Learning,
tahapan dalam proses diskusi tutorial (Seven Jumps), perangkat diskusi
tutorial (ketua, scribe, sekretaris, anggota dan tutor) serta perannya
masing-masing.
Pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan muncul:
1. Kurikulum berbasis kompetensi :
1. Apa yang dimaksud dengan KBK?
2. Mengapa pendidikan kedokteran menggunaan KBK?
2. Problem Based-learning
1. Apa yang dimaksud dengan PBL?
2. Bagaimana cara belajar mahasiswa dalam sistem PBL?
3. Apa saja perbedaan sistem PBL dan Konvensional?
3. Apa saja tahap-tahap/ langkah dalam diskusi tutorial? (atau apa saja
komponen Seven Jump?)
4. Apa peran scribe dalam tutorial ?
5. Apa saja peran yang ada dalam tutorial (selain scribe) dan apa tugas
masing-masing? Kemampuan apa yang harus dimiliki oleh masingmasing peran?
6. Mengapa langkah ketiga dikatakan memerlukan kejelian seorang Scribe?
Jawaban :
1. KBK
1. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum yang
disusun berdasar fungsi atau kompetensi yang diperlukan untuk
praktek kedokteran pada setting tertentu.
Kompetensi meliputi spektrum pengetahuan yang luas, attitude
dan
pola
perilaku
yang
dapat
diobservasi.
Ketiganya
memampukan
profesional
kesehatan
untuk
memberikan
pelayanan profesional spesifik.
Penentuan apa yang menjadi kompetensi medis sangat
tergantung dari kondisi sosial politik dan ekonomi setempat,
kebutuhan kesehatan, ketersediaan sumberdaya dan struktur
sistem kesehatan lokal.
2. KBK dalam pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan
profesional kesehatan yang dapat mempraktekkan ilmu
kedokteran pada tingkat penguasaan tertentu yang sejalan
dengan kondisi lokal untuk menjawab kebutuhan lokal.

15

2. PBL
1. Suatu metode pembelajaran di mana mahasiswa sejak awal
dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diikuti oleh proses
pencarian informasi yang bersifat student centered.
2. Cara belajar mahasiswa dalam PBL, mahasiswa diharapkan
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Adult learning : mandiri dan self directing, pengalaman belajar
luas dan kaya sumber belajar, mengintegrasikan pembelajaran
dengan tuntutan hidup sehari-hari, tertarik pada problem
centered approach, memiliki motivasi internal
2. Self directed learning ; Metode pengorganisasian pengajaran
dan pembelajaran di mana tugas-tugas belajar dikontrol
sepenuhnya oleh mahasiswa.
3. Perbedaan sistem konvensional dan PBL :
Konvensional
Staf pengajar berperan sebagai expert /
ototritas formal
Pengajar bekerja dalam situasi terisolasi
Pengajar
mengorganisasikan
content
dalam Satuan Acara Pengajaran berdasar
konteks disiplin
Pengajar hanya bekerja individual dalam
disiplinnya
Mahasiswa sebagai penerima informasi
yang pasif
Mahasiswa bekerja dalam situasi terisolasi
Mahasiswa
menyerap,
menyalin,
mengingat dan mengulang informasi untuk
tugas khusus, misalnya ujian
Belajar adalah kegiatan individualistik dan
kompetitif
Mahasiswa mencari jawaban yang benar
agar mencapai hal yang bagus dalam ujian

Kinerja diukur berdasar content specific


task

PBL
Staf pengajar berperan sebagai Fasilitator,
pemandu, co learner, konsultan profesional
Bekerja sama dengan anggota tim dari luar
departemennya
Sekelompok
pengajar
merancang
pembelajaran berdasar masalah yg bersifat ill
structured
Struktur fakultas bersifat suportif dan
fleksibel.
Mahasiswa dengan dorongan dari pengajar
mengambil inisiatif untuk belajar
Mahasiswa berinteraksi dengan fakultas
untuk memperoleh umpan balik tentang
kinerja guna perbaikan
Mahasiswa belajar secara aktif dan mandiri
berdasar masalah yang telah diberikan tanpa
mengingat ada ujian atau tidak
Mahasiswa belajar dalam situasi kolaboratif
dan supportif
Fakultas tidak menyarankan mahasiswa untuk
mencari satu jawaban yang benar, tetapi
membantu mahasiswa belajar merangkai
pertanyaan,
menyusun
masalah,
mengeksplorasi alternatif dan membuat
keputusan yang efektif
Mahasiswa mengidentifikasi, menganalisis,
dan
memecahkan
masalah
berdasar
pengetahuan sebelumnya dan bukan hanya
berdasar recall

3. Tahap-tahap dalam tutorial


1.
Clarifying unfamiliar terms : mahasiswa mengidentifikasi
istilah yang belum dipahami maknanya, mencari artinya di kamus
bahasa.

16

2.

Defining problems : mahasiswa mendiskusikan dan


menetapkan masalah yang akan didiskusikan, sekretaris mencatat
daftar masalah yang telah disetujui kelompok.
3.
Brainstorming : curah pendapat dengan menggunakan
prior knowledge, kemudian mengidentifikasi area yang belum jelas
atau belum lengkap, sekretaris kelompok mencatat hasil diskusi.
4.
Analyse the problem and offering tentative explanation :
mahasiswa membuat review terhadap hasil langkah 2 dan 3,
kemudian
membuat
penjelasan
sementara,
sekretaris
mengorganisasikan penjelasan tadi, bila perlu membuat
restrukturisasi.
5.
Formulating LO : kelompok menentukan tujuan
belajar,mencapai consensus tujuan belajar mereka, tutor
memastikan bahwa tujuan belajar telah tercapai, bersifat
komprehensif dan tepat
6.
Privat study : Mahasiswa bekerja secara independent
untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan tujuan
belajar
7.
Reporting : Mahasiswa melaporkan dan mendiskusikan
hasil temuan informasi masing-masing, tutor memperhatikan
diskusi dan hasil temuan mahasiswa dan dapat membuat
penilaian terhadap kinerja kelompok
4. Peran dalam Tutorial
Peranan scribe :
Mencatat poin-poin yang didiskusikan oleh kelompok
Membantu kelompok menyusun hasil pemikiran mereka
Berpartisipasi dalam diskusi
Mencatat sumber belajar yang digunakan
Peranan ketua :
Memimpin kelompok selama proses diskusi
Mendorong setiap anggota untuk berpartisipasi
Mempertahankan dinamika kelompok
Menjaga agar waktu diskusi dimanfaatkan sebaik-baiknya
Mengawasi agar kelompok mengerjakan tugas yang telah
diberikan
Mengawasi kerja scribe dan memastikan scribe mencatat dengan
akurat
Peranan anggota :
Mengikuti setiap tahapan dalam proses diskusi
Berpartisipasi dalam diskusi
Mendengarkan dan memberi respek terhadap kontribusi anggota
kelompok lainnya
Mengajukan pertanyaan
Mencari jawaban seluruh tujuan belajar
Berbagi informasi dengan anggota lainnya
Peranan tutor :
Mendorong agar seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam
diskusi
Bersama ketua, mengawasi dinamika kelompok dan menjaga
waktu
Mengawasi apakah scribe mencatat dengan akurat
17

5.

Mencegah diskusi menyimpang dari hal-hal yang seharusnya


dibahas
Memastikan kelompok mencapai tujuan belajar yang diharapkan
Menilai performa kelompok
Pengendali proses :
Tutor berperan sebagai penjaga waktu, mengatasi bila ada konflik
antar mahasiswa, dan mendorong terbentuknya situasi yang
nyaman.
Pengamat perilaku kelompok :
Tutor mendorong agar terjadi interaksi antar anggota kelompok,
mendorong mahasiswa mengembangkan kualitas mereka,
menghayati kemampuan dan kelemahan, serta mendorong
mahasiswa menjadi agen perubahan. Tutor juga bertindak sebagai
role model
Pemecah masalah : Tutor mendorong mahasiswa agar diskusi lebih
hidup, memeriksa kembali hasil diskusi, mengajukan pertanyaan,
komentar atau saran serta merangsang mahasiswa untuk
mengembangkan
hipotesis.
Mendorong
mahasiswa
untuk
membahas kembali penjelasan yang ada, menganalisis,
melakukan sintesis dan evaluasi, serta membantu mahasiswa
mengidentifikasi sumber belajar.
Mengapa langkah ketiga dikatakan memerlukan kejelian seorang
scribe?
Karena pada langkah ketiga (brainstorming), scribe harus
mampu menangkap dan memilah berbagai konsep yang
disampaikan oleh anggota, mencari hubungan antar konsep,
kemudian mengelompokkannya dan menyusun sehingga
konsep tadi membentuk suatu alur yang logis dan mudah
dipahami.

18

SKENARIO II

Skenario II BERBURU INFORMASI ILMIAH


Sebagai mahasiswa baru FK, Chatty berusaha belajar dengan giat. Kali ini
Chatty mendapatkan tugas dari kampus untuk membuat sebuah esai
tentang

obesitas. Chatty merasa sudah menyelesaikan esainya dengan

baik karena banyak mendapat sumber informasi dari internet. Menurut


dokter Edy, dosen pembimbingnya, terdapat bagian-bagian yang harus
diperbaiki, antara lain format esai, tata bahasa, cara pengutipan, dan
penulisan daftar pustaka. Dokter Edy juga mengatakan bahwa sumber
pustaka esai Chatty masih banyak merujuk pada artikel popular bukan
artikel ilmiah dan menyarankan untuk mencari sumber informasi lain.
Keywords : esai, sumber informasi, format esai, cara pengutipan, penulisan
daftar pustaka, artikel ilmiah.
Learning Objective :
1. Mahasiswa mampu mengetahui format karya ilmiah
2. Mahasiswa mengetahui dan mampu menggunakan tata bahasa yang
benar dalam karya ilmiah
3. Mahasiswa mampu mengutip sumber pustaka dengan benar dan
menghindari plagiarisme
4. Mahasiswa mampu menjabarkan kekuatan dan kelemahan dari sumbersumber informasi
5. Mahasiswa mampu memilih sumber-sumber informasi ilmiah yang tepat
yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran
6. Mahasiswa mengetahui dan mampu menulis daftar pustaka yang benar
(terutama penulisan dengan metode Harvard dan Vancouver)
Daftar Pustaka :
Ribes, R., Ros, P R.; 2006. Medical English, Springer, Boston, pp 67-87

19

Peat, J.; Elliot,E; Barr, L;Keena,V; (2002) Scientific Writing: Easy When You
Know How, BMJ Books, London, pp 48-120
Barnet, S.; Bellanca, P.; Stubbs, M.;(2005), A Short Guide To College Writing,
Pearson Education Inc, New York, pp 301- 51
Sastroasmoro, S.; (2006). Beberapa Catatan tentang Plagiarisme, Majalah
Kedokteran Indonesia vol:56, pp1-6
Panduan Tutor

20

SKENARIO III
Skenario III MANAJEMEN STRESS
Sudah 5 bulan Chatty menjalani kehidupan barunya sebagai seorang
mahasiswi Fakultas Kedokteran. Awalnya Chatty tidak merasakan kesulitan.
Namun saat ini setelah beban belajarnya semakin berat, Chatty mulai sulit
membagi waktu antara belajar, mengerjakan berbagai macam tugas, dan
bergaul. Pada blok sebelumnya, prestasi belajar Chatty sangat jauh
tertinggal dengan teman-temannya, padahal ia merasa sudah belajar
dengan maksimal. Rasa rindu kepada orangtuanya yang tinggal di pulau lain
semakin mengganggu konsentrasi belajarnya. Chatty merasa bersalah dan
sedih telah mengecewakan orangtuanya.
Dua bulan ini, Chatty sering mengeluh pusing dan nafsu makan
berkurang.

Saat

memeriksakan

diri

ke

Poliklinik

mahasiswa,

dokter

mengatakan Chatty mengalami gangguan psikosomatis akibat dari stress.


Dokter kemudian memberikan saran tentang cara-cara mengatasinya.
Keywords : stress, gangguan konsentrasi belajar, gangguan psikosomatis.
Learning objective :
1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi stress dan stressor, level stress
2. Mahasiswa mampu mengetahui tahapan dan gejala tiap tahapan stress
3. Mahasiswa mampu mendefinisikan macam-macam stresor terutama
yang berhubungan dengan mahasiswa kedokteran
4. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh stress (positif dan negatif)
terutama yang berpengaruh kepada kemampuan belajarnya
5. Mahasiswa mampu mengetahui cara mengatasi stress dengan koping
stress yang matur
Daftar Pustaka
Kaplan, Saddock
Maramis, W.F.; (1995). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University
Press, Surabaya, hal 59-89
Pinel

21

Dari skenario ini diharapkan mahasiswa mampu memahami stress dan


stressor, dan tahapan stress dan gejalanya, pengaruh stress terutama yang
mempengaruhi proses belajarnya, dan koping stress yang matur
Pertanyaan yang diharapkan muncul :
1. Apakah yang dimaksud dengan stress dan stressor?
2. Hal

apa

saja

yang

dapat

menimbulkan

stress

(terutama

pada

mahasiswa)?
3. Apakah gangguan psikosomatis itu?
4. Mengapa timbul rasa cemas dan bersalah pada Chatty?
5. Mengapa timbul keluhan pusing dan nafsu makan berkurang pada
Chatty?
6. Bagaimana cara mengatasi stress?
Jawaban :
1. Stress adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang bila
tidak diatasi dengan baik akan mengakibatkan ganggguan baik badan
ataupun jiwa
2. Stress dapat timbul antara lain dari sumber stress psikologik (seperti
yang terdapat dalam skenario)
Frustrasi
Konflik
Tekanan
Krisis
3. Gangguan psikosomatis merupakan salah satu gangguan akibat stress
yang berakibat pada gangguan fisik (somatisasi)
4. Gejala Chatty cemas dan merasa bersalah
5. Gejala Chatty pusing dan nafsu makan berkurang
6. Pengaruh stress dapat berakibat
7. Mekanisme pertahanan terhadap stress/ defend mechanism adalah
mekanisme pertahanan diri agar seseorang dapat bneradaptasi dengan
suatu stressor. Cara mengatasi stress antara tiap orang berbeda,
dikarenakan daya tahan seseorang terhadap stress juga berbeda-beda,
tergantung umur, jenis kelamin, kepribadian, intelegensi, emosi, sattus

22

sosial atau pekerjaan individu tersebut. Stress yang terjadi secara fisik
menyebabkan penyesuaian fisik dan psikis, demikian juga stress psikis
seperti yang ada di skenario, selain menyebabkan penyesuaian psikis
dan fisik juga. Dalam suatu waktu bisa saja fisik lebih menonjol atau
sebaliknya.
Secara garis besar, secara psikis manusia akan melakukan dua bentuk
penyesuaian yaitu berorientasi kepada tugas dan mekanisme
pembelaan ego.
-

Cara berorientasi kepada tugas : bertujuan utama menghadapi tuntutan


secara sadar, ralistik, obyektif, dan rasional. Hal ini ilakukan bila
seseorang merasa mampu menghadapi stress. Cara ini mempunyai
kemungkinan yang lebih besar dalam pemenuhan kebutuhan
dibandingkan dengan mekanisme pembelaan ego.
Cara-cara yang dapat dilakukan :
a. menghadapi masalah secara frontal
b. menarik diri/ tidak mau tau tentang
masalah
c. kompromi
Langkah-langkah yang dilakukan (5 langkah) :

Mekanisme pembelaan ego : mekanisme ini penting karena dapat


memperlunak kegagalan, menghilangkan kecemasan, mengurangi
perasaan menyakitkan, mempertahankan perayaan leyak, dan harga diri.
Mekanisme ini biasantya tidak realistik, anatara lain :
a. Fantasi
b. Penyangkalan
c. Rasionalisasi
d. Identifikasi
e. Introyeksi
f.

Represi

g. Regresi
h. Proyeksi
i.

Penyusunan reaksi

j.

Kompensasi

k. Displacement

23

l.

Pelepasan (undoing)/ penebusan

m. Penyekatan emosionalSimpatisme
n. Pemeranan
-

24

KUMPULAN
SKENARIO
SKENARIO
IV
Skenario IV ETIKA SEORANG DOKTER
Chatty sekarang sedang menjalani kepaniteraan klinik. Dia menulis status
facebooknya tentang pasien yang ditanganinya di RS.
tadi di RS aku meriksa pasien dan juga tetanggaku, Kak Jeko, dia tuh
tetanggaku sendiri, ga disangka, ternyata dia HIV positif!!!!!!!!, kasian
deh....
Chytta, temannya, memberi komentar di statusnya bahwa tindakan
Chatty tidak sesuai dengan kode etik kedokteran dan Sumpah dokter.
Esoknya mereka bertemu dan Chytta mengingatkan kembali kepada
Chatty tentang isi Kode Etik Kedokteran Indonesia serta arti penting Kode
etik kedokteran dan yang menjadi aturan dalam menjalankan profesi dokter.
Panduan tutor
Keywords : kode etik kedokteran, sumpah dokter, profesi dokter
Learning objective :
1. Mahasiswa mengetahui bagaimana awal adanya Kode Etik Kedokteran
dan Sumpah Dokter serta perkembangannya dari masa ke masa
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami garis besar isi Kode Etik
Kedokteran Indonesia
3. Mahasiswa mampu memahami penerapan secara garis besar Kode Etik
Kedokteran dalam kehidupan profesi dokter (Sesuai penjelasan KODEKI)
Pertanyaan minimal yang diharapkan muncul:
1. Bagaimana asal usul disusunnya KODEKI?
2. Bagaimana garis besar isi dari KODEKI?
3. Mengapa KODEKI dijadikan aturan dalam profesi dokter?
4. Bagaimana asal usul Sumpah Dokter?
5. Apa isi dari Sumpah Dokter?
6. Bagaimana penerapan KODEKI dan Sumpah Dokter dalam profesi
dokter?
7. Kode etik yang manakah yang dilanggar oleh Chatty?

25

Jawaban pertanyaan minimal:


1. Asal usul munculnya KODEKI :
Sejak permulaan sejarah mengenai umat manusia, sudah
dikenal hubungan kepercayaan antara dua insan yaitu sang pengobat
dan penderita. Sejak perintisannya, profesi dokter telah membuktikan
sebagai profesi yang luhur dan mulia dan ditunjukkan oleh 6 sifat
dasar (fundamental) yang harus ditunjukkan oleh setiap dokter, yaitu
1)Sifat

Ketuhanan,

2)

Kemurnian

niat,

3)

Keluhuran

budi,

4)

Kerendahan hati, 5) Kesungguhan kerja, dan 6) Integritas ilmiah dan


sosial.
Kode Etik profesi kedokteran bermula sedikitnya kira-kira 2000
SM. Diawali dengan Kode Etik oleh Hamurabi yang menyusun
bermacam-macam peraturan, moral dan tanggung jawab para dokter.
Terdapat pula petunjuk mengenai hubungan antar dokter dan pasien.
Kemudian Inhotep dari Mesir, Hippocrates dari Yunani, Galenus dari
Roma, meletakkan sendi-sendi permulaan untuk terbinanya suatu
tradisi kedokteran yang mulia. Beserta semua tokoh dan organisasi
kedokteran yang tampil ke forum internasional, kemudian mereka
bermaksud mendasarkan tradisi dan disiplin kedokteran tersebut atau
suatu etik profesional. Etik ini sendiri memuat prinsip-prinsip, yaitu :
beneficence, non maleficence, autonomy dan justice.
Dalam mengamalkan profesinya, agar dalam hubungan setiap
dokter dengan manusia dapat tetap terjaga maka disusun Kode etik
Kedokteran Indonesia (KODEKI) yang merupakan kesepakatan dokter
Indonesia bagi pedoman pelaksanaan profesi. Atau dengan kata lain
KODEKI

merupakan

pedoman

bagi

dokter

Indonesia

dalam

melaksanakan praktek kedokteran. KODEKI didasarkan pada asasasas hidup bermasyarakat, yaitu Pancasila serta dan UUD 1945
sebagai landasan struktural.
2. Garis besar isi dari KODEKI:
KODEKI merupakan pedoman etik bagi dokter dalam menjalankan
praktik kedokteran, yang terdiri dari 17 pasal dan dikelompokkan
menjadi:

26

a. Kewajiban umum
-

Seorang dokter dalam menjalankan profesinya harus


mengamalkan sumpah dokter dan sesuai dengan
standar profesi tertinggi.

Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang


bertentangan dengan etik

Memperhatikan kepentingan masyarakat dan dapat


bekerjasama dengan para pejabat di bidang lain

b. Kewajiban dokter terhadap pasien


-

Menjelaskan kewajiban dokter untuk menggunakan


segala ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk
kepentingan pasien termasuk dalam kondisi
kedaruratan

Kewajiban dokter menjaga kerahasiaan pasien

c. Kewajiban dokter terhadap teman sejawat


-

Dokter memperlakukan teman sejawat dengan baik


dan bekerjasama sesuai dengan prosedur yang etis

d. Kewajiban dokter terhadap diri sendiri


-

Dokter wajib memelihara kesehatannya sendiri dan


senantiasa mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran

Keharusan mengamalkan Kode Etik disebutkan dalam lafal Sumpah


Dokter yang didasarkan pada PP No. 26 tahun 1960.
3. Dalam mengamalkan profesinya, setiap dokter akan berhubungan
dengan manusia yang sedang mengharapkan pertolongan dalam
suatu

hubungan

kesehatan

terapeutik.

Agar

dalam

hubungan

tersebut keenam sifat dasar seorang dokter di atas dapat tetap


terjaga

dan

sebagai

wujud

kesungguhan

dan

keluhuran

ilmu

kedokteran maka disusun KODEKI yang merupakan kesepakatan


dokter Indonesia bagi pedoman pelaksanaan profesi.
4. Asal usul Sumpah Dokter:
Muktamar Ikatan Dokter Sedunia (WMA) di Geneva pada bulan
September 1948 mengeluarkan suatu pernyataan yang dimuat

27

dengan

asas

Hippocrates.

Etik

Kedokteran

yang

bersumber

pada

sumpah

Pernyataan ini kemudian diamandir di Sidney bulan

Agustus 1968. Pernyataan tersebut diterjemahkan ke dalam Bahasa


Indonesia dengan ditambah dengan beberapa asas baru yang
ditegakkan atas dasar pengalaman tentang kejahatan Nazi jerman
dalam Perang Dunia II dan dikukuhkan oleh Peraturan Pemerintah
tahun 1960. Pernyataan ini kemudian sempurnakan pada Mukernas
Etik Kedokteran II di Jakarta tahun 1981 dan diterima sebagai lafal
Sumpah

Dokter

Indonesia.

Lafal

ini

disempurnakan

lagi

pada

Rakernas MKEK dan Majelis Pertimbangan dan Pembelaan Anggota


(MP2A) 1993.
5. Garis besar isi Sumpah Dokter:
Isi Sumpah Dokter Indonesia:
1. Saya

akan

membaktikan

hidup

saya

guna

kepentingan

perikemanusiaan
2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat
dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai
dokter
3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi
luhur profesi kedokteran
4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena
keprofesian saya
5. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan dokter saya untuk
sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun
diancam
6. Saya akan menghormati setiap hidup insane mulai dari saat
pembuahan
7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan
memperhatikan kepentingan masyarakat
8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak
terpengaruh

oleh

pertimbangan

keagamaan,

kebangsaan,

kesukuan, gender, politik, kedudukan social dan jenis penyakit


dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien

28

9. Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan


pernyataan terima kasih yang selayaknya
10.Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara
sekandung
11.Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran
Indonesia
12.Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan
mempertaruhkan kehormatan diri saya.
6. Penerapan KODEKI dan Sumpah Dokter dalam profesi dokter:
Sesuai dengan Penjelasan KODEKI Pasal demi pasal dan Pedoman
Pelaksanaan KODEKI.
Mind Mapping:

29

Pembelajaran yang mendukung skenario:


Kuliah Etika Kedokteran (Prof. Mulyanto)
Kuliah Audiovisual 100 tahun Kiprah Dokter Indonesia
Referensi:
Samil, RS. 2001. Etika Kedokteran Indonesia. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Daldiyono, 2007. Pasien Pintar dan Dokter Bijak. Jakarta: Bhuana Ilmu
Populer. pp 175-97
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia (MKEK). 2002. Kode Etik
Kedokteran Indonesia dan Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran
Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta.
Moeloek F A. 2005. Etika Kedokteran Indonesia: Banyak yang harus kita
benahi. Majalah Kedokteran Indonesia. Jakarta.

30

SKENARIO V
Skenario V BELAJAR SEPANJANG HAYAT
Chatty saat ini sudah menjadi seorang dokter umum di Puskesmas
terpencil di suatu kabupaten di NTB. Chatty merasa sangat kesulitan dalam
memperoleh informasi kedokteran terbaru. Dua hari yang lalu, Chatty
bertemu dengan Chytta, sahabat lamanya yang bekerja di Puskesmas yang
tidak jauh dengan tempat kerja Chatty. Chytta aktif mengikuti seminar dan
pelatihan pendidikan kedokteran berkelanjutan yang diselenggarakan oleh
institusi kesehatan setempat. Chytta ingin selalu mengikuti perkembangan
ilmu kedokteran

terbaru

sesuai

dengan Standar

Kompetensi Dokter

Indonesia. Mendengar cerita dan informasi dari Chytta, Chatty merasa


tertinggal sangat jauh. Chatty kemudian menyadari, bahwa bekerja di
daerah terpencil bukan merupakan suatu penghambat untuk mengikuti
perkembangan ilmu dan menambah keterampilan kedokterannya.
Keywords : Standar Kompetensi Dokter Indonesia, pendidikan kedokteran
berkelanjutan.
Learning Objective
1. Mahasiswa

mampu

memahami

dan

menjelaskan

tentang

pentingnya konsep belajar sepanjang hayat bagi seorang dokter


2. Mahasiwa mampu mengkonstruksi diri untuk mengikuti kemajuan
ilmu pengetahuan yang baru
3. Mahasiswa mampu memahami pentingnya berperan aktif dalam
pembelajaran berkelanjutan
4. Mahasiswa
menerapkan

mampu
dan

memahami

memantau

pentingnya

perkembangan

merencanakan,
profesi

secara

bersinambung saat dia telah menjadi dokter


5. Mahasiswa mampu memahami makna dan tujuan SKDI untuk
dokter umum
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tingkat penguasaan pengetahuan
dan kemampuan keterampilan klinis dalam SKDI

Daftar Pustaka
31

Konsil Kedokteran Indonesia.; 2006. Standar Kompetensi Dokter Indonesia


edisi pertama, Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia
Wright, J.; Hill, P.;2003.
Livingstone, pp 73-88

Clinical

Governance,

Edinburgh:

Churchill

Panduan Tutor :
Pertanyaan yang diharapkan muncul adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan SKDI ?
2. Mengapa diperlukan standar kompetensi untuk dokter ?
3. Apakah yang termasuk di dalam kompetensi dokter Indonesia ?
4. Apakah yang dimaksud dengan program pendidikan kedokteran
berkelanjutan ?
5. Apa bentuk pelaksanaan dari P2KB ?
6. Mengapa seorang dokter harus menerapkan belajar sepanjang
hayat ?
Penjelasan dari pertanyaan di atas adalah
1. Pengertian Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002 kompetensi adalah
seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas di bidang pekerjaan
tertentu. Elemen elemen kompetensi terdiri dari :
i. Landasan kepribadian
ii. Penguasan ilmu dan keterampilan
iii. Kemampuan berkarya
iv. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat
keahlian

berdasarkan

ilmu

dan

ketrampilan

yang

dikuasai
v. Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai
dengan keahlian dalam berkarya

32

Standar

Kompetensi

dokter

merupakan

satu

kesatuan

dengan

Standar Pendidikan Profesi Dokter. SKDI adalah standar output atau


keluaran dari program studi dokter.
2. Manfaat Standar kompetensi dokter
a. Bagi Institusi Pendidikan kedokteran
Kerangka acuan utama bagi institusi dalam mengembangkan
kurikulum sehingga diharapkan dokter yang dihasilkan memiliki
kesetaraan dalam hal penguasaan kompetensi
b. Bagi Dinkes dan Depkes
Pengembangan

sumber

daya

manusia

dengan

menyelenggarakan pembekalan atau pelatihan sesuai dengan


kompetensi yang perlu ditingkatkan dan kebutuhan spesifik di
tempat kerja.
c. Bagi Mahasiswa
Digunakan oleh mahasiswa untuk mengarahkan proses belajar
karena mahasiswa mengetahui sejak awal kompetensi yang
harus dikuasai di akhir pendidikan.
3. Standar kompetensi terdiri dari 7 area kompetensi yang merupakan
gambaran tugas, peran dan fubgsi seorang dokter dalam Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
strata pertama. Setiap area kompetensi dijabarkan menjadi beberapa
komponen

kompetensi

yang

diperinci

lebih

lanjut

menjadi

kemampuan.
Secara Skematis :
Area kompetensi

Komponen Inti

Komponen

Kompetensi
Ket :

dijabarkan dalam

33

Hasil Pembelajaran atau Kemampuan yng diharapkan di akhir


pendidikan terangkum dalam :
1. Lampiran 1 Daftar Masalah
Masalah yang akan dihadapi dokter di UKM dan UKP strata
pertama dan dokter harus mampu menangani masalah tersebut.
2. Lampiran 2 Daftar Penyakit
Berisikan daftar penyakit yang dipilih menurut beban penyakit
yang timbul, setiap penyakit yang dipilih ditetapkan tingkat
kemampuan yang diharapkan akan dicapai di akhir pendidikan
dokter. Tujuannya untuk memudahkan institusi pendidikan untuk
menentukan kedalaman dan keluasan dari kurikulum.
3. Lampiran 3 Daftar Ketrampilan Klinis
Berisikan ketrampilan klinis yang perlu dikuasai oleh dokter di UKM
dan UKP strata pertama di Indonesia. Pada setiap ketrampilan
telah ditentukan tingkat kemampuan yang diharapkan.
4. Program pendidikan kedokteran berkelanjutan adalah
Kegiatan

yang

berkesinambungan

dilakukan
yang

secara

terus

merupakan

bagian

menerus
dari

dan

kehidupan

profesional dokter. Motivasi yang bersifat pribadi antara lain untuk


mengembangkan ilmu dan kompotensi profesional serta peningkatan
jenjang karir. Hambatan yang dihadapi berupa masalah waktu,
kesempatan, fasilitas dan akses.
5. Pelaksanan pendidikan dokter berkelanjutan berbentuk kegiatan tatap
muka seperti ceramah, seminar, kursus singkat. Pemberian materi
dengan simulasi berupa demonstrasi klinik, konperensi, studi jurnal
dan diskusi kelompok. Kegiatan diatas dilaksanakan secara teratur
dan diatur oleh IDI.
6. Belajar sepanjang hayat

34

Salah satu kompotensi yang harus dikuasai oleh dokter adalah area
mawas diri dan pengembangan diri.
Lulusan dokter mampu
1. Menerapkan mawas diri
i. Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan
dengan praktik kedokterannya dan berkonsultasi bila
diperlukan
ii. Menyadari

peran

hubungan

interpersonal

dalam

lingkungan profesi dan pribadi


iii. Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya
atas kritik yang membangun dari pasien, sejawat,
instruktur dan penyelia
2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
a. Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru
b. Berperan aktif dalam program P2KB dan pengalaman
belajar lainnya
c. Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran
berbasis bukti (Evidence-Based Medicine)
d. Menyadari

kinerja

profesionalitas

diri

dan

mengidentifikasi kebutuhan belajarnya


3. Mengembangkan pengetahuan baru
Mengidentifikasi kesenjangan dari ilmu pengetahuan
yang sudah ada dan mengembangkannya menjadi
pertanyaan penelitian yang tepat

35

Mapping

Lulusan dokter

SKDI
P2KB
Aplikasi ilmu dan praktek
kedokteran di masyarakat

36

37

Minggu I
Jam ke1
08.0008.50
2
085009.40
3
09.4010.30
4
10.3011.20
5
11.2012.10
6
12.1013.00
7
13.0013.50

Senin
31 Agt 2009

Selasa
1 Sep 2009

Rabu
2 Sep 2009

Kamis
3 Sep 2009

Jumat
4 Sep 2009

Sabtu
5 Sep 2009

08.00 09.40
Kuliah
Pengantar Blok
Tim Blok

08.00 09.40
Kuliah
Pengantar
Tramed
Tim Tramed
dr. Herpan S. H

08.00 09.40
Kuliah
Berpikir Kritis I
(belajar efektif,
overview
berpikir kritis)
dr. Siti Farida, SpM

08.00 09.40
Kuliah Seven
Jumps
dr. Ilsa Hunaifi

08.00 09.40
Kuliah Pakar
Tramed
Komunikasi
interpersonal
dr. Bobby MS, MPH

08.00 09.40
Kuliah
MKU Agama
Tim MKU Agama

Mandiri

Mandiri

Mandiri

10.30-12.10
Tutorial
Skenario 1 :
TUJUH
LOMPATAN

10.30-12.10
Kuliah Bahasa
Indonesia
(penulisan karya
ilmiah I)

10.30-12.10
Kuliah Pakar
Tramed
BHD
Dr. Sp. An

Mandiri

10.00 10.50
Audiovisual
Seven Jumps

10.30 12.10
Tutorial
Skenario 1 :
TUJUH
LOMPATAN

Mandiri

10.30-12.10
Kuliah
MKU Pancasila
Tim MKU Pancasila
Mandiri
Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Minggu II

38

Jam ke1
08.0008.50
2
085009.40
3
09.4010.30
4
10.3011.20
5
11.2012.10

Senin
7 Sep 2009

Selasa
8 Sep 2009

Rabu
9 Sep 2009

Kamis
10 Sep 2009

Jumat
11 Sep 2009

Sabtu
12 Sep 2009

08.00 09.40
Tramed
Pretest dan
Demo

08.00 09.40
Kuliah
Penelusuran
Informasi
dr. Bobby MS, MPH

08.00 - 09.40
Kuliah
Bahasa
Indonesia
Penulisan karya
Ilmiah II

08.00 09.40
Kelas Besar
Bahasa Inggris I
Drs. I Made Sujana, MA

PLENO
SKENARIO 2

08.00 09.40
Kuliah
MKU Agama
Tim MKU Agama

Mandiri

09.40 10.30
Penugasan Esai
Akhir
(Tim Blok)

Mandiri

Mandiri

10.30 11.20
Tutorial
Skenario 2 :
BERBURU
INFORMASI
ILMIAH

10.30 11.20
Kuliah
Pengantar
Mikroskop
Tim Histologi
dr. Rika Hastuti

6
12.1013.00
7
13.0013.50
13.5014.30

Mandiri

10.30 11.20
Tramed
Pretest dan
Demo

Mandiri

10.30 11.20
Tutorial
Skenario 2 :
BERBURU
INFORMASI
ILMIAH

10.00 11.40
Kuliah
Teknik
Presentasi dan
Diskusi
dr. Yanna
Indrayana

Mandiri

10.30 11.20
Kuliah
MKU Pancasila
Tim MKU Pancasila

Mandiri
Mandiri

Mandiri

13.00 14.30
Praktikum
Komputer I (A)

13.00 14.30
Praktikum
Komputer I (B)

13.00 14.30
Praktikum
Komputer I (C)

Mandiri

Minggu III

39

Jam ke1
08.0008.50
2
085009.40
3
09.4010.30
4
10.3011.20
5
11.2012.10

Senin
14 Sep 2009

Selasa
15 Sep 2009

08.00 09.40
Tramed
Latihan
Terstruktur I

08.00 09.40
Kuliah
Manajemen Stress
Dr. Sp KJ

Mandiri

Mandiri

10.30 11.20
Tutorial
Skenario 3:
Manajemen
Stress

10.30 11.20
Kuliah
Berpikir Kritis II
(membaca kritis)
dr. Siti Farida S.W,
SpM

6
12.1013.00
7
13.0013.50
13.50
14.30

Mandiri

Rabu
16 Sep 2009
08.00 09.40
Kuliah
Berpikir Kritis III
(menulis kritis)
dr. Siti Farida S.W,
SpM

Kamis
17 Sep 2009

Jumat
18 Sep 2009

Sabtu
19 Sep 2009

LIBUR IDUL FITRI

LIBUR IDUL FITRI

Mandiri

Mandiri

10.30 11.20
Tramed
Latihan
Terstruktur I

10.30 11.20
Tutorial
Skenario 3:
Manajemen
Stress

Mandiri

Mandiri

Mandiri

13.00 14.30
Praktikum
Komputer II (A) /
Praktikum
Mikroskop I (B)

13.00 14.30
Praktikum
Komputer II (B) /
Praktikum
Mikroskop I (C)

13.00 14.30
Praktikum
Komputer II (C) /
Praktikum
Mikroskop I (A)

40

Jam ke-

Senin
21 Sep 2009

Selasa
22 Sep 2009

Rabu
23 Sep 2009

1
08.0008.50
2
085009.40
3
09.4010.30
4
10.3011.20

LIBUR IDUL FITRI

LIBUR IDUL FITRI

LIBUR IDUL FITRI

Minggu IV
Sabtu
26 Sep 2009

Kamis
24 Sep 2009

Jumat
25 Sep 2009

Mandiri

Kuliah
Manajemen
Waktu
dr. Dian Puspita
Sari

08.00 09.40
Kuliah
MKU Agama
Tim MKU Agama

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

10.30-12.10
Kuliah
MKU Pancasila

41

5
11.2012.10

Tim MKU Pancasila

6
12.1013.00

Mandiri

7
13.0013.50

Mandiri

8
13.5014.30

Minggu V
Sabtu
3 Oktober 2009

Senin
28 Sep 2009

Selasa
29 Sep 2009

Rabu
30 Sep 2009

Kamis
1 Oktober 2009

Jumat
2 Oktober 2009

08.00 09.40
Tramed
Latihan Terstruktur
II

08.00 09.40
Kuliah
Analisis SWOT
dr. Emmy Amalia

08.00-09.40
Kuliah
Etika
Kedokteran
Prof. Mulyanto

08.00 09.40
Diskusi
Tugas Analisis
SWOT
dr. Emmy Amalia

08.00-09.40
Kuliah
Mindmapping
dan Notetaking
dr. Dyah Purnaning

08.00 09.40
Kuliah
MKU Agama
Tim MKU Agama

3
09.4010.30

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

4
10.3011.20

10.30-12.10
Tutorial Skenario 4
:

10.30-12.10
Kelas Besar
Bahasa Inggris II

10.30-12.10
Tramed
Latihan

10.30-12.10
Tutorial Skenario
4:

Mandiri

10.30-12.10
Kuliah
MKU Pancasila

Jam ke1
08.0008.50
2
085009.40

42

5
11.2012.10

Etika Seorang
Dokter

Dr. Siti Farida


S.W, Sp.M

Terstruktur II

Etika Seorang
Dokter

6
12.1013.00

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

13.00-selesai
Praktikum
Komputer III (A)

13.00-selesai
Praktikum
Komputer III (B)

13.00-selesai
Praktikum
Komputer III (C)

7
13.0013.50
1
08.0008.50

Jam ke-

Senin
5 Oktober 2009

Selasa
6 Oktober 2009

Rabu
7 Oktober 2009

Kamis
8 Oktober 2009

1
08.0008.50

08.00 09.40
Tramed
Latihan mandiri

08.00 10.40
Latihan
Presentasi
(Tugas Kelompok)
dr. Yanna
Indrayana

08.00 10.40
Latihan
Presentasi
(Tugas Kelompok)
Dr. Emmy Amalia

08.00 10.40
Kuliah
SKDI
(dr dari IDI)
Dr. Stephanus
Gunawan

2
085009.40

Tim MKU Pancasila

Mandiri

Jumat
9 Oktober 2009
Ujian
Komputer

Minggu VI
Sabtu
10 Oktober
2009
08.00 09.40
Kuliah
MKU Agama
Tim MKU Agama

43

3
09.4010.30
4
10.3011.20
5
11.2012.10
6
12.1013.00
7
13.0013.50
8
13.5014.30

Jam
ke1
08.00
2
09.00

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

10.30-12.10
Tutorial Skenario
5:
Belajar
Sepanjang Hayat

MAndiri

Mandiri

10.30-12.10
Audiovisual
100 Tahun
Kiprah Dokter
Indonesia
dr. Umu Istikharoh

10.30-12.10
Tramed
Latihan mandiri

10.30-12.10
Tutorial Skenario
5:
Belajar
Sepanjang Hayat

Mandiri

Mandiri

Mandiri

10.30-12.10
Kuliah
MKU Pancasila
Tim MKU
Pancasila

Mandiri
Mandiri
Praktikum
Mikroskop II (A)

Senin
12 Oktober 2009
08.00 selesai
Ujian Tramed

Praktikum
Mikroskop II (B)

Selasa
13 Oktober 2009
08.00 selesai
Ujian Esai

Praktikum
Mikroskop II (C)

Rabu
14 Oktober 2009
08.00 selesai
Ujian Esai

Ujian Praktikum
Mikroskop

Kamis
13 Oktober 2009
08.00 selesai
Ujian remedial
Tramed

Jumat
14 Oktober 2009
08.00-selesai
Ujian Tulis Blok I

Minggu VII
Sabtu
15 Oktober 2009
08.00 selesai
Ujian
MKU Agama
Tim MKU Agama

44

3
10.00

10.00 selesai
Ujian
MKU Pancasila
Tim MKU Pancasila

4
11.00
5
12.00
Mandiri
6
13.00

Mandiri
Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

7
14.00

45

Anda mungkin juga menyukai