DISUSUN OLEH
Brian Pasa Nababan
PEMBIMBING
Dr. Leopold S, SpA
Latar Belakang
Asma merupakan penyakit respiratorik
kronis yang paling sering dijumpai
pada anak
Prevalensi asma meningkat dari waktu
ke waktu baik di negara maju maupun
negara sedang berkembang
diharapkan dapat membawa perbaikan
dalam penatalaksanaan asma
2
DEFINISI
Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi
kronik saluran nafas dengan banyak sel yang
berperan, khususnya sel eosinofil dan limfosit T
Definisi yang dikeluarkan oleh Unit Kerja
Koordinasi (UKK) Respirologi IDAI pada tahun
2004 menyebutkan bahwa asma adalah mengi
berulang dan atau batuk persisten dengan
karateristik sebagai berikut; timbul secara
episodik, cenderung pada malam/dini hari
(noktural) musiman, setelah aktifitas fisik serta
terdapat riwayat asma atau atopi lain pada
pasien dan/ atau keluarganya
3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Gejala Asma diantaranya adalah batuk, sesak
dengan bunyi mengi, sukar bernapas dan rasa
berat di dada, lendir atau dahak berlebihan,
sukar keluar dan sering batuk kecil atau
berdehem. Batuk biasanya berpanjangan di
waktu malam hari atau cuaca sejuk,
pernafasan berbunyi (wheezing), sesak napas,
merasakan dada sempit. Asma pada anak
tidak harus sesak atau mengi. Batuk malam
hari yang lama dan berulang pada anak harus
dicurigai adanya asma pada anak
8
10
KLASIFIKASI
11
12
13
Diagnosis
Anamnesis yang baik cukup untuk
menegakan diagnosis.
Ditambah dengan pemeriksaan fisik
dan,
Pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
18
Pemeriksaan penunjang
Uji faal paru, efektif untuk anak usia
>6tahun
Foto rontgen thoraks
Eosinofil sputum
Penilaian status alergi
Diagnosis banding
Benda asing yang menekan trakea
Laringomalasia
Bronkitis
Pengobatan
1. Medikamentosa :
Pelega (reliver)
Bronkodilator :
beta 2 agonis selektif
(salbutamol
oral
dosis
0,1-0,15
mg/kgBB/kali setiap 6jam, terbutalin
oral 0,05-0,1 mg/kgBB/kali setiap 6jam).
Aminofilin, dosis 16-20 mg/kgBB/hari.
Antikolinergik
Pengontrol
Antiinflamasi :prednison, prednisolon atau
triaminisolon dengan dosis 1-2 mg/kgBB/hari
diberikan 2-3 kali/hari selama 3-5 hari.
Non medikamentosa :
1.Identifikasi
dan
pengendalian
pencetus
2.Kontrol secara teratur
3.Pola hidup sehat
faktor
23
24
Komplikasi
Emfisema
Atelektasis
Bronkietasis
Gagal napas
kematian
Prognosis
Mortalitas akibat asma jumlahnya
kecil
Angka kematian cenderung
meningkat di pinggiran kota dengan
fasilitas kesehatan terbatas
26
27