PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cuaca adalah perilaku yang terjadi pada atmosfer (yang berhubungan
dengan Suhu, Tekanan Udara, Angin, Awan, Kelembaban udara, Radiasi,
Jarak Pandang/Visibility, dsb) dan berdampak langsung pada aktifitas
manusia. Pada suatu wilayah, cuaca bisa berubah dalam hitungan menit, jam,
hari, dan musim. Jenis-jenis cuaca meliputi hujan, panas, salju, angin, dan
badai. Sedangkan pola cuaca dalam jangka panjang dan dalam rentang
wilayah yang cukup besar biasa di sebut dengan iklim. (Kodoatie, 2010).
Cuaca buruk sangat ditakuti di dunia pelayaran karena akibatnya yang
bisa menimbulkan berbagai kecelakaan di tengah laut seperti kapal karam
atau terdampar yang akhirnya akan menimbulkan banyak korban jiwa.
Meningkatnya frekuensi kejadian kecelakaan transportasi laut di Indonesia
akhir-akhir ini semakin lama semakin memprihatinkan. Beberapa kejadian
kecelakaan yang dialami transportasi laut, baik tenggelamnya kapal maupun
tabrakan antar kapal. Bila dilihat dari faktor penyebab terjadinya kecelakaan
karena disebabkan kesalahan manusia (human error) 41%, alam (force
majeur) 38% dan akibat struktur kapal (hull structure) 21%. (Neutrino, 2013)
Indonesia adalah negara maritim karena sebagian wilayahnya
merupakan perairan. Transportasi laut menjadi alternatif untuk perjalanan
antar pulau. Terdapat sebuah lembaga negara yang berada di bawah
Departemen Perhubungan yang bertugas untuk menangani masalah
pengawasan transportasi laut (kapal) dan ketertiban dalam hal kebandaran
yang dinamakan Syahbandar. Syahbandar berada di bawah pengawasan
Badan Administrasi Pelayaran. Syahbandar memberikan pengawasan kapal
salah
satunya
adalah
metode
Takagi-Sugeno, metode
ini
a. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Endah Sari, Dr. Edi Sukirman, S.Si.,
MM, yang berjudul Prediksi Cuaca Berbasis Logika Fuzzy Untuk
Rekomendasi Penerbangan Di Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah pada
tahun 2011, dengan menggunakan metode Takagi-Sugeno. Berdasarkan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa model prediksi cuaca Logika fuzzy
menggunakan metode
Dari
uraian
latar
belakang
diatas
maka
dapat
dirumuskan
dalam
Bagi Masyarakat
1. Memberikan sebuah model alternatif prediksi cuaca, sehingga bisa
membantu prakrirawan cuaca dan juga para pelayar terutama
nelayan di Pulau Baai dalam memperkirakan prediksi cuaca untuk
pelayaran.
2. Dengan adanya aplikasi ini, masyarakat bisa menghemat waktu,
tenaga, dan biaya karena lebih
Pendahuluan
Berisi pembahasan masalah umum yang meliputi latar
belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah,
Landasan Teori
Metode Penelitian
Berisikan mengenai metode-metode yang digunakan dalam
penelitian, seperti teknik pengumpulan data, metode
pengembangan sistem, metode pengujian dan jadwal
penelitian.
BAB IV
BAB V
hasil
perancangan
sistem
dan
implementasinya.
BAB VI
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Aplikasi
Menurut Jogiyanto (2004:4) aplikasi merupakan program yang
berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jadi aplikasi
secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang ditransformasikan
ke komputer dengan membuat sistem atau program agar data diolah.
Sedangkan menurut Daryanto (2004:347), aplikasi adalah software
atau perangkat lunak yang dibuat untuk menyelesaikan masalah-masalah
khusus.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah
sebuah perangkat lunak yang berisi perintah untuk menyelesaikan masalah
dan pengolahan data secara optimal dan berdaya guna
2.2
Kecepatan Angin
Angin adalah massa udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat
lain. Tiupan angin terjadi jika di suatu daerah terdapat perbedaan tekanan
udara, yaitu tekanan udara maksimum dan minumum. Angin bergerak
dari daerah bertekanan udara maksimum ke minimum,alat ukur adalah
Anenometer.
4)
Kelembaban udara
Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam udara. Uap air yang
ada dalam udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air
tanah, atau air yang berasal dari penguapan tumbuh-tumbuhan,alat ukur
adalah Higrometer.
2.3
Logika Fuzzy
Menurut Asus Naba, logika fuzzy adalah: Sebuah metodologi
berhitung dengan
variabel
kata-kata
(linguistic
variable)
sebagai
fuzzy memang tidak sepresisi bilangan, namun kata-kata jauh lebih dekat
dengan intuisi manusia (Naba, Agus, 200).
Mengenai logika fuzzy pada dasarnya tidak semua keputusan
dijelaskan dengan 0 atau 1, namun ada kondisi diantara keduanya, daerah
diantara keduanya inilah yang disebut dengan fuzzy atau tersamar. Secara
umum ada beberapa konsep sistem logika fuzzy, sebagai berikut dibawah
ini:
1) Himpunan tegas yang merupakan nilai keanggotaan suatu sistem dalam
suatu himpunan tertentu.
2) Himpunan fuzzy yang merupakan suatu himpunan yang digunakan untuk
mengatasi kekakuan dari himpunan tegas.
3) Fungsi keanggotaanyang memiliki interval 0 sampai 1
4) Variabel linguistic yang merupakan suatu variabel yang memiliki nilai
berupa kata-kata yang dinyatakan dalam bahasa alamiah dan bukan
angka.
5) Operasi dasar himpunan fuzzy merupakan operasi untuk menggabungkan
dan atau memodifikasi himpunan fuzzy,
6) Aturan(rule) if-then fuzzy merupakan suatu pernyataan if-then, dimana
beberapa kata-kata dalam pernyataan tersebut ditentukan oleh fungsi
keanggotaan.
Dalam proses pemanfaatan logika fuzzy, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan salah satunya adalah cara mengolah input menjadi output
melalui sistem inferensi fuzzy. Metode inferensi fuzzy atau cara merumuskan
10
pemetaan, dari masukan yang diberikan kepada sebuah keluaran. Proses ini
melibatkan fungsi keanggotaan, operasi logika, serta aturan IF-THEN. Hasil
dari proses ini akan menghasilkan sebuah sistem yang disebut dengan
FIS (Fuzzy Inferensi System). Dalam logika Fuzzy terdapat 3 metode yang
sering digunakan yaitu :
1) Metode Tsukamoto
2) Metode Mamdani
3) Metode Takagi-Sugeno
2.3.1
fuzzy
dapat
membangun
dan
mengaplikasikan
11
Himpunan Fuzzy
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem
fuzzy, yaitu:
a. Variabel fuzzy
Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam
suatu sistem fuzzy. Contoh: umur, temperatur, permintaan, dsb.
b. Himpunan fuzzy
Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu
kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.
Contoh:
1. Variabel temperatur, terbagi menjadi 5 himpunan fuzzy, yaitu:
DINGIN, SEJUK, NORMAL, HANGAT, dan PANAS. (Gambar
2.1)
DINGIN
SEJUK
NORMAL HANGAT
PANAS
[x]
15
20
25
30
35
40
Temperatur (oC))
12
suatu
himpunan
fuzzy.
Seperti
halnya
semesta
Fungsi
Implikasi,
Komposisi
dan
Penegasan
himpunan,
langkah
selanjutnya
adalah
mengkombinasikan
13
bahwa:
1. Untuk fungsi keanggotaan tekanan udara, himpunan lemah diberi bobot
1, kuat diberi bobot 2, dan sangat kuat diberi bobot 3.
2. Untuk fungsi keanggotaan suhu udara:himpunan kecil diberi bobot
1,besar diberi bobot 2, dan sangat besar diberi bobot 3.
3. Untuk fungsi keanggotaan kelembaban udara: himpunan sedikit diberi
bobot 1, sedang diberi bobot 2, dan banyak diberi bobot 3
4. Untuk fungsi keanggotaan kecepatan angin: himpunan kecil diberi
2.3.3
mengambil
nilai
maksimum
aturan,
kemudian
berisi
suatu
himpunan
fuzzy
yang
merefleksikan
14
2.3.4
Defuzzifikasi
Defuzzifikasi merupakan sebuah bilangan tunggal,yaitu harga
15
Aturan IF-THEN
Dari data penjelasan parameter-paramater fungsi keanggotan
16
metode
Mamdani,
dan
metode
lain: metode
Takagi-Sugeno.
Pada
menggunakan
fungsi
keanggotaan
Singleton
yaitu
fungsi
17
atas himpunan B1 dan B2. Sedangkan var-3 juga terbagi atas 2 himpunan
yaitu C1dan C2.Ada 2 aturan yang digunakan yaitu:
[R1] IF (x is A1) and (y is B2) THEN (z is c1)
[R2] IF (x is A2) and (y is B1) THEN (z is C2).
2.5 Tinjauan Matlab
Menurut Teguh Widiarsono (2005:1) Matlab merupakan suatu
bahasa pemograman yang bisa membantu memecahkan berbagai masalah
matematis yang kerap kita temui dalam bidang teknis.
Sedang menurut Muhammad Iqbal (2009:2) Matlab adalah sebuah
bahasa dengan (high-performance) kinerja tinggi untuk komputasi masalah
teknik. Matlab mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman
dalam suatu model yang sangat mudah untuk pakai dimana masalahmasalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi matematika yang
familiar.
Matlab merupakan akronim dari kata Matrix Laboratory. Versi
pertama Matlab ditulis pada tahun 1970. Saat itu, Matlab digunakan untuk
pelatihan dalam teori matrik, aljabar linier dan analisis numerik.Fungsifungsi Matlab ini digunakan untuk menyelesaikan masalah bagian khusus,
yang disebut toolboxes. Toolboxes dapat digunakan untuk bidang
pengolahan sinyal, sistem pengaturan, fuzzy logic, numeral network,
optimasi, pengolahan citra, dan simulasi yang lain.
Matlab adalah bahasa pemrograman level tinggi yang dikhususkan
untuk komputasi teknis. Bahasa ini mengintegrasikan kemampuan
komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam sebuah lingkungan yang
tunggal dan mudah digunakan. Matlab memberikan sistem interaktif yang
18
berfungsi
untuk
menampilkan
seluruh
19
tingkat
puncak.
Rekayasa
informasi
mencakup
juga
diintensifkan
dan
difokuskan,
21
Pengujian Sistem
2.7.1
22
23
24
25
masing masing yaitu - Uji verifikasi manual = 76% (44 data tepat dari
58 data). - Uji verifikasi sistem = 74% (43 data tepat dari 58 data).
d. Analisis Sistem Inference Fuzzy Takagi-Sugeno dalam menentukan harga
penjualan tanah untuk pembangunan minimarket, Rizkysari Meimaharani,
Jurnal Simetris, Vol 5 No 1 April 2014 Issn: 2252-4983, Fakultas Teknik,
Program Studi Teknik Informatika Universitas Muria Kudus.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa teknik
kendali fuzzy mampu menghasilkan respon seperti yang diharapkan
yaitu mampu menilai jarak jauh dekat yang menentukan harga dalam
penjualan tanah untuk pembangunan minimarket.
BAB III
26
METODOLOGI PENELITIAN
27
1. Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan dengan cara mempelajari teori-teori serta
literature-literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini.
2. Studi Analisis
Melakukan analisis terhadap masalah yang dikaji dalam penelitian
ini, mendefinisikan batasan-batasan dalam masalah tersebut serta mencari
cara atau solusi untuk menyelesaikannya.
3.4 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan penelitian media pembelajaran dibuat dengan
The Waterfall Model. Metode perancangan software berdasarkan teori model
waterfall menurut Sommerville (2011) adalah tahapan utama yang langsung
mencerminkan dasar pembangunan kegiatan, berikut ini diagram permodelan
waterfall :
28
29
Takagi-Sugeno yang telah dibuat dengan melibatkan data yang didapat Dari
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pulau Baai,
Bengkulu.
Setelah didapat hasil akhir, dilakukan proses uji akurasi yaitu
dilakukan proses pencocokan hasil akhir aplikasi logika fuzzy dengan data
yang terdapat sebenarnya yang didapat dari BMKG Pulau Baai. Hasil uji
akurasi didapat dalam bentuk presentase.
Bulan / tahun
N
o
Kegiatan
Studi Kepustakaan
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Perbaikan Proposal
Pengumpulan Data
Pembuatan Koding
Implementasi dan
Pengujian Unit
Apr
Mei
2015
2015
Juni
Juli
2015
2015
Agust
2015
Sept
201
5
30
10 Analisis Hasil
11 Sidang Hasil
31