Anda di halaman 1dari 26

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama : By. F
Jenis Kelamin: Perempuan
Usia : 1 tahun 6 bulan
Tanggal Masuk : 24 April 201

Anamnesa
Keluhan Utama :
Mata kiri menonjol sejak 6 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Mata kiri menonjol sejak 6 bulan yang lalu.
Awalnya pasien demam, setelah itu mata kiri mulai
terlihat menonjol dan semakin lama semakin membesar.
Pasien pernah berobat ke RSUP M Djamil 4 bulan yang
lalu dan disarankan untuk radioterapi tapi orang tua
pasien menolak
Pasien sudah dibiopsi tanggal 27 april 2015 dengan hasil
pilocytic astrocytoma, WHO grade I

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien tidak pernah menderita
penyakit seperti ini sebelumnya
Pasien tidak pernah operasi mata
sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit seperti ini

Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : Baik
Tekanan darah :
Frekuensi Nadi : 100x/menit
Frekuensi Nafas : 20x/menit
Suhu : 37.2 C

Status Generalisata :
Kulit: dalam batas normal
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal

STATUS OFTALMIKUS

OD

OS

Visus

Following objek (+)

Following objek (-)

Palpebra

Edem (-)

Edem (-)

Konjungtiva

Hiperemis (-)

Injeksi konjungtiva (+)

Kornea

Bening

Bening

COA

Cukup dalam

Cukup dalam

Iris

Cokelat

Cokelat

Pupil

Bulat, reflek +/-

Bulat, reflek -/+

Lensa

Bening

Bening

TIO

N (8)

N (8)

Funduskopi

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Sklera

Warna Putih

Warna putih

Posisi bulbus okuli

Ortho

Proksio

Gerakan bulbus okuli

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Diagnosis Kerja :
Potrusio bulbi os ec suspek tumor
retrobulbar
Anjuran Pemeriksaan :
Biopsi
CT-Scan

Follow up 28 April 2915


S/ Mata kiri menonjol
O/
STATUS OFTALMIKUS

OD

OS

Visus

Following objek (+)

Following objek (-)

Palpebra

Edem (-),drain (+), darah (-),

Edem (-), drain (+),

pus (-)

darah(-), pus (-)

Hiperemis (-)

Injeksi konjungtiva (+),

Konjungtiva

kemosis (+)
Kornea

Bening

Agak keruh

COA

Cukup dalam

Cukup dalam

Iris

Cokelat

Cokelat

Pupil

Bulat

Bulat

Lensa

Bening

Bening

TIO

N (8)

N (8)

Funduskopi

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Sklera

Warna Putih

Warna putih

Posisi bulbus okuli

Ortho

Proksio

Gerakan bulbus okuli

Sulit dinilai

Sulit dinilai

A/ potrusio bulbi os post orbitotomi H


I
P/
Inj ceftriaxon 2x300 mg IV
Paracetamol 3x120 mg
Kloramfenikol salep mata

Follow up 29 April 2015


S/
Mata kiri menonjol
O/
STATUS OFTALMIKUS

OD

OS

Visus

Following objek (+)

Following objek (-)

Palpebra

Edem (-),drain (+), darah (-), pus

Edem (+), drain (+), darah(-),

(-),hematom (-)

pus (-), hematom (+)

Konjungtiva

Hiperemis (-)

kemosis (+)

Kornea

Bening

Agak keruh

COA

Cukup dalam

Cukup dalam

Iris

Cokelat

Cokelat

Pupil

Bulat

Bulat

Lensa

Bening

Bening

TIO

N (8)

Funduskopi

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Sklera

Warna Putih

Warna putih

Posisi bulbus okuli

Ortho

Proksio

Gerakan bulbus okuli

Sulit dinilai

Sulit dinilai

Hasil biopsi pilocytic astrocytoma , WHO grade


I
A/ potrusio bulbi os post orbitotomi os H II
Suspek neurofibromatosis
P/
Inj ceftriaxon 2x300 mg IV
Paracetamol 3x120 mg
Kloramfenikol salep mata 3x1 OS
Cendo Lyteers 6x5 tetes OS
Awasi suhu

Follow up 30 April 2015


S/
Mata kiri menonjol
O/
STATUS OFTALMIKUS

OD

OS

Visus

Following objek (+)

Following objek (-)

Palpebra

Edem (-),drain (+), darah (-),

Edem (+), drain (+), darah(-),

pus (-),hematom (-)

pus (-), hematom (+)

Hiperemis (-)

kemosis (+), injeksi

Konjungtiva

konjungtiva (+)
Kornea

Bening

Exposure (+), keruh (+)

COA

Cukup dalam

Cukup dalam

Iris

Cokelat

Membayang coklat

Pupil

Bulat

Bulat, reflek -/+, diameter 4


mm

Lensa

Bening

Bening

Funduskopi

Dalam batas normal

Sulit dinilai

Sklera

Warna Putih

Warna putih

Posisi bulbus okuli

Ortho

Proksio

Gerakan bulbus okuli

Sulit dinilai

Terbatas

A/ - potrusio bulbi os post orbitotomi os H


II
Suspek neurofibomatosis
Suspek selulitis orbita sinistra
P/ - Inj ceftriaxon 2x300 mg IV
Paracetamol 3x120 mg
Kloramfenikol salep mata 3x1 OS
Cendo Lyteers 6x5 tetes OS
Awasi suhu

Follow up 1 Mei 2015


S/
Mata kiri menonjol, demam (-), nyeri (+)
O/ Status oftalmologis sama dengan hari sebelumnya
Hasil biopsi pilocytic astrocytoma , WHO grade I
A/ - potrusio bulbi os ec glicoma n.opticus os post biopsi
H IV
Suspek neurofibomatosis
Suspek selulitis orbita sinistra
P/ Inj ceftriaxon 2x300 mg IV
Paracetamol 3x120 mg
Kloramfenikol salep mata 3x1 OS
Cendo Lyteers 6x5 tetes OS
Awasi suhu

Follow up 2 Mei 2015


S/ Mata kiri menonjol, demam (+)
O/ Suhu 37.4 C
STATUS OFTALMIKUS

OD

OS

Visus

Following objek (+)

Following objek (-)

Palpebra

Edem (-),drain (+), darah (-), pus

Edem (+), drain (+), darah(-),

(-),hematom (-)

pus (-), hematom (+)

Hiperemis (-)

kemosis (+), injeksi konjungtiva

Konjungtiva

(+), injeksi silier (+)


Kornea

Bening

Exposure (+), keruh (+)

COA

Cukup dalam

Cukup dalam

Iris

Cokelat

Membayang coklat

Pupil

Bulat

Bulat, reflek -/+, diameter 4 mm

Lensa

Bening

Bening

Funduskopi

Dalam batas normal

Sulit dinilai

Sklera

Warna Putih

Warna putih

Posisi bulbus okuli

Ortho

Proksio

Gerakan bulbus okuli

Sulit dinilai

Terbatas

Hasil biopsi pilocytic astrocytoma , WHO grade I


A/ - potrusio bulbi os ec glicoma n.opticus os post
biopsi H V
Suspek neurofibomatosis
Suspek selulitis orbita sinistra

P/ Inj ceftriaxon 2x300 mg IV


Paracetamol 3x120 mg
Kloramfenikol salep mata 3x1 OS
Cendo Lyteers 6x5 tetes OS
Awasi suhu

Follow up 3 Mei 2015


S/
Mata kiri menonjol
O/
STATUS OFTALMIKUS

OD

OS

Visus

Following objek (+)

Following objek (-)

Palpebra

Edem (-),drain (+), darah (-),

Edem (+), drain (+),

pus (-),hematom (-)

darah(-), pus (-), hematom

Hiperemis (-)

(+)
kemosis (+), injeksi

Konjungtiva

konjungtiva (+), injeksi


silier (+)
Kornea

Bening

Exposure (+), keruh (+)

COA

Cukup dalam

Cukup dalam

Iris

Cokelat

Membayang coklat

Pupil

Bulat

Bulat, reflek -/+, diameter


4 mm

Lensa

Bening

Bening

Funduskopi

Dalam batas normal

Sulit dinilai

Sklera

Warna Putih

Warna putih

Posisi bulbus okuli

Ortho

Proksio

Gerakan bulbus okuli

Sulit dinilai

Terbatas ke semua arah

A/ - potrusio bulbi os ec glicoma


n.opticus os post biopsi H VI
Suspek neurofibomatosis tipe I
P/ Inj ceftriaxon 2x300 mg IV
Paracetamol 3x120 mg
Kloramfenikol salep mata 3x1 OS
Cendo Lyteers 6x5 tetes OS
Awasi suhu

Follow up 4 Mei 2015


S/
Mata kiri menonjol, demam (-)
O/ Status oftalmologis sama dengan hari sebelumnya
Hasil biopsi pilocytic astrocytoma , WHO grade I

A/ potrusio bulbi os ec glicoma n.opticus os post


biopsi H VII
Suspek neurofibomatosis tipe I
P/ Terapi dilanjutkan

Follow up 5 Mei 2015


S/
Mata kiri menonjol
O/
STATUS OFTALMIKUS

OD

OS

Visus

Following objek (+)

Following objek (-)

Palpebra

Edem (-),drain (+), darah (-), pus

Edem (+), drain (+), darah(-),

(-),hematom (-)

pus (-), hematom (+)

Hiperemis (-)

kemosis (+), injeksi

Konjungtiva

konjungtiva (+), injeksi silier


(+)
Kornea

Bening

Exposure (+), keruh (+)

COA

Cukup dalam

Cukup dalam

Iris

Cokelat

Membayang coklat

Pupil

Bulat

Bulat, reflek -/+, diameter 4


mm

Lensa

Bening

Bening

Funduskopi

Dalam batas normal

Sulit dinilai

Sklera

Warna Putih

Warna putih

Posisi bulbus okuli

Ortho

Proksio

Gerakan bulbus okuli

Sulit dinilai

Terbatas ke semua arah

A/ potrusio bulbi os ec glioma


n.optikus sinistra
P/ - amoxicilin 3x125 mg
Paracetamol 3x120 mg
Cendo Lyteers 6x5 tetes OS
Awasi suhu

BAB IV
DISKUSI
Telah dilaporkan kasus seorang pasien perempuan berumur 1 tahun 6
bulan yang dirawat di bangsal mata RSUP. Dr. M. Djamil Padang sejak
tanggal 24 April 2015 dengan diagnosis kerja potrusio bulbi os ec
glioma n.optikus sinistra.
Dasar diagnosis pada pasien ini ditegakkan dari anamnesis,
pemeriksaan fisik mata dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis
didapatkan bahwa mata kiri pasien menonjol kurang lebih 6 bulan yang
lalu. Dari pemeriksaan fisik mata kiri didapatkan visus tidak mengikuti
objek, pada palpebra didapatkan edema (+), hematom (+), pus (-),
pada konjungtiva injeksi konjungtiva (+), injeksi silier (+), kornea
terdapat keratopati exposure (+) dan gerakan bola mata terbatas. Dari
pemeriksaan CT-Scan didapatkan penebalan N.opticus bilateral
terutama kiri dengan potrusio bulbi dan dari pemeriksaan biopsi yaitu
pilocytic astrositoma , WHO grade I. Penatalaksanaan pada pasien ini
adalah dengan pemberian antibiotik untuk infeksi akibat terpaparnya
kornea dan paracetamol untuk demam yang dialami pasien.

Anda mungkin juga menyukai