berkurang, merah. Pada kelopak terlihat vesikel dan infiltrate pada kornea.
Pengobatan dengan acyclovir dan pada usia lanjut dapat diberi steroid
Keratokonjungtivitis Epidemi
Ini disebabkan karena reaksi alergi terhadap adenovirus tipe 8, 19, atau 37. Penyakit ini
timbul sebagai epidemic, bersifat bilateral. Keluhan umum adalah demam, gangguan saluran
napas, penglihatan menurun, seperti benda asing, berair, kadang nyeri
Gejala klinis terdapat edema kelopak dan folikel konjungtiva, pseudomembran pada
konjungtiva tarsal yang membentuk jaringan parut, kelenjar preaurikel membesar.
Pengobatan pada fase akut diberi kompres dingin, air mata buatan. Bila terdapat
kekeruhan kornea dan visus turun diberi steroid tetes mata 3 kali sehari
Keratitis Filamentosa
Keratitis yang disertai adanya filament mukoid dan deskuamasi sel epitel pada
permukaan kornea. Penyebabnya tidak diketahui. Kelainan ini dapat ditemukan pada gejala
sindrom mata kering (dry eye syndrome), diabetes mellitus, pasca bedah katarak, dan keracunan
kornea oleh obat tertentu. Gejalanya berupa rasa kelilipan, sakit, silau, blefarospasme, epifora.
Pengobatan dengan larutan hipertonik NaCl 5 %, air mata hipertonik. Mengangkat
filament dan bila mungkin memasang lensa kontak lembek
Keratitis Alergi
- Keratokonjungtivitis flikten
Terdapat benjolan yang merupakan penimbunan sel limfoid. Keluhan berupa lakrimasi,
fotofobia, sakit. Pada mata terdapat flikten kornea berupa benjolan berbatas tegas warna
putih keabuan, dengan atau tanpa neovaskularisasi menuju arah benjolan tersebut.
Pengobatan dapat diberikan steroid
Keratitis fasikularis
Keratitis dengan pembentukan pita pembuluh darah yang menjalar dari limbus kearah
Keratitis Lagoftalmos
Keratitis ini terjadi karena kelopak mata tidak menutup sempurna sehingga terjadi
kekeringan kornea dan infeksi. Lagoftalmos terjadi karena tarikan jaringan parut pada tepi
kelopak, eksoftalmos, paralise saraf fasial, atoni orbicularis oculi dan proptosis karena tiroid.
Lagoftalmis parsial terjadi sewaktu tidur didapat pada pasien hysteria, lelah.
Pengobatannya dengan membatasi kausa dan air mata buatan. Untuk mencegah infeksi
sekunder diberi salep mata.
Keratitis Neuroparalitik
Keratitis Neuroparalitik merupakan keratitis akibat kelainan saraf trigeminus, sehingga
terdapat kekeruhan kornea yang tidak sensitive disertai kekeringan kornea.
Gejalanya berupa visus menurun, silau, dan tidak nyeri. Terlihat mata jarang berkedip,
injeksi siliar, permukaan kornea keruh, infiltrate dan vesikel pada kornea.
Pengobatan:
-
Keratokonjungtivitis Sika
Ini merupakan suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva. Ini terjadi
pada penyakit yang menyebabkan:
Pasien akan mengeluh mata gatal, berpasir, silau, penglihatan kabur. Pada mata
didapatkan sekresi mucus berlebih, sukar menggerakkan kelopak mata, mata kering karena erosi
kornea. Dapat dilakukan pemeriksaan tes schirmer, rose Bengal, tear film break up time.
Pengobatan:
Keratitis Sklerotikan
Kekeruhan berbentuk segitiga pada kornea yang menyertai radang sclera. Perkembangan
kekeruhan ini terjadi akibat proses yang berulang-ulang yang selalu memberikan sisa-sisa baru
sehingga defek makin luas bahkan mengenai seluruh kornea
Tanda dan gejalanya berupa kekeruhan kornea terlokalisasi, berbatas tegas unilateral.
Kadang mengenai seluruh limbus, kornea terlihat putih
Pengobatan dengan steroid dan fenilbutazon