-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk
(Penyediaan Pangan Nasional), PLTA sebesar 110 MW(Listrik Sistem Jawa Bali),
Pengendalian Banjir seluas 14.000 Ha (Pengaturan debit banjir), Suplai Air Baku 3.500
liter/detik (Air Baku di Pantura), Pariwisata kawasan waduk (Income bagi masyarakat
sekitarnya), Budidaya Perikanan tangkapan (Income bagi masyarakat sekitarnya).
Demikian halnya dengan pembangunan jalan tol Cisumdawu bertujuan untuk memberikan
manfaat bagi masyarakat yaitu mengurangi tingkat kemacetan di Kabupaten Sumedang,
mengurangi beban jalan Cadas Pangeran serta meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas
barang dan jasa di Kabupaten Sumedang khususnya dan umumnya di Jawa Barat.
Pembangunan
tidak
selalu
berdampak
positif
bagi
masyarakat,
meski
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Pengembangan Ekonomi.
1.2.
Identisifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa
1.3.
Jatigede dan Jalan Tol Cisumdawu dalam Pengembangan Ekonomi, adalah menyusun
model kemitraan OTD dalam membangun ekonominya;
Adapun tujuan pelaksanaan pekerjaanPenyusunan Model Kemitraan Waduk
Jatigede dan Jalan Tol Dalam Pembangunan Ekonomi,adalah :
1. Tersedianyamodel kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol Cisumdawu dalam
pembangunan ekonomi masyarakat OTD khususnya;
2. Tersedianya dokumen Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol Cisumdawu
dalam Pengembangan Ekonomi yang aplikatifdi Kabupaten Sumedang;
1.4.
Waduk Jatigede dan Jalan Tol Dalam Pembangunan Ekonomi, yaitu Dokumen Model
Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol Dalam Pembangunan Ekonomiyang dapat
diaplikasikan agar dapat meningkatkan perekonomian OTD Waduk Jatigede dan Jalan Tol
Cisumdawu.
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
1.5.
Landasan Hukum
Landasan hukum pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Indeks Gini Kabupaten
Sumedang,adalah :
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
2. Undang- undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025;
3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
menengah Nasional Tahun 2010-2014;
4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025;
5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013;
6. Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun
2014-2018;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumedang;
10. Peraturan Bupati Kabupaten Sumedang Nomor 4 Tahun 2013 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumedang;
11. Keputusan Kepala Bappeda Kabupaten Sumedang selaku Pengguna Anggaran
Nomor 800/Kep.235/Bapp/2013 Tahun 2013 tentang Penunjukan Unsur Pejabat
Pembuat Komitmen di Lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2013.
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
1.6.
Kerangka Pikir
A. Kerangka Pikir
Dalam era globalisasi saat ini, ekonomi makin berorientasi pada pasar, peluang
dari keterbukaan dan persaingan pasar yang semakin tiggi belum tentu dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan ekonominya lemah seperti halnya
pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asia pada tahun 2015. Kondisi ini harus diantisipasi
sehingga proses kesenjangan tidak semakin melebar, karena kesempatan yang muncul
dari ekonomi terbuka hanya dapat dimanfaatkan oleh wilayah, sektor dan golongan
ekonomi yang lebih maju. Perhatian dan keberpihakan harus diberikan kepada
pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis potensi lokal.
Kawasan Jatigede memiliki potensi ekonomi yang cukup besar apalagi setelah
pembangunan Waduk Jatigede dirampungkan dan mulai difungsikan.Potensi tersebut
harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Sumedang, khususnya orang terkena dampak
(OTD) Waduk Jatigede.Potensi ekonomi di kawasan Waduk Jatigede yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk peningkatan ekonomi adalah potensi pariwisata dan
budidaya perikanan.
Namun potensi ekonomi tersebut tidak serta merta dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat OTD khususnya kerena mereka sebelumnya bermata pencaharian petani
pada umumnya dan harus beralih ke sektor perikanan misalnya sehingga memerlukan
pembinaan dan pelatihan teknis terkait dengan bidang budidaya perikanan agar
perekonomian mereka dapat bangkit kembali dan tidak tersaingi oleh masyarakat dari luar
Kabupaten Sumedang yang tidak mungkin dihindari kedatangannya.
Dengan demikian makan pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah harus
memberikan perhatian terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat OTD tersebut dan
bersinergi dengan pihak Swasta dalam membantu permodalannya dan juga dengan
Perguruan Tinggi untuk transfer teknologi yang diperlukan. Maka perlu disusun suatu
pola kemitraan yang dapat membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat OTD Waduk
Jatigede.
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
KERANGKA PIKIR
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol
dalam Pengembangan Ekonomi
BAB II
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
2.1.
Orientasi Wilayah
Sebelah Utara
Sebelah Selatan :
Kabupaten Garut
Sebelah Timur
KabupatenMajalengka
KabupatenIndramayu
Sebelah Barat
KabupatenBandung,
Kabupaten
2.2.
Ruang Lingkup
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Tanjungsari,
Pamulihan,
Rancakalong,
Sumedang
Selatan,
2. Melakukan kajian model kemitraan antara pemerintah, swasta dan perguruan tinggi
dalam peningktan ekonomi masyarakat yang terkena dampak (OTD).
3. Hasil dari penyusunan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol
dalam Pembangunan Ekonomi merupakan suatu pedoman ataupun acuan kedepan
bagi pihak yang terkait di Kabupaten Sumedang.
2.3.
A. Persiapan
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Untuk efisiensi waktu dan efektifitas kegiatan, perlu persiapan yang matang dan
pengenalan kondisi awal lapangan sehingga memudahkan dan menyesuaikan dengan
rencana kerja yang akan dilaksanakan serta kegiatan pengumpulan data dasar
perencanaan sebagai data penunjang, adalah sebagai berikut :
1. Persiapan administrasi;
2. Persiapan personil;
3. Persiapan peralatan;
2.4.
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Jatigede dan Jalan Tol dalam Pembangunan Ekonomi yang dapat dijadikan salah satu
acuan bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk meningkatkan perekonomian para
OTD agar dapat meningkat kesejahteraannya.
2.5.
Penanggungjawab
10
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3.1.
3.2.
b.
Tenaga Ahli
1.
Satu orang Ketua Tim Ahli Ekonomi Bisnis dan Pemasaran, dengan
Pendidikan minimal Sarjana Strata 2 (S2) Managemen dengan pengalaman kerja
minimal 1 - 4 tahun;
11
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
2.
3.
4.
5.
Satu orang Tenaga Ahli Hukum, dengan Pendidikan minimal Sarjana Strata
1 (S1) Hukum dengan pengalaman kerja minimal 1-4 tahun.
c. Tenaga Pendukung
2. Satu orang Tenaga Pendukung (drafter) Hukum, dengan pendidikan minimal Sarjana
Strata 1 (S1) Hukumdengan pengalaman kerja minimal 1 tahun.
3.3.
12
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Anggaran
biaya
pelaksanaan
pekerjaan
Penyusunan
Penyusunan
Model
Rp
365.000.000,- (Tiga Ratus Enam Puluh Lima Juta Rupiah), yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2014
pada kegiatanPenyusunan Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol
dalam Pembangunan Ekonomi.
1. Terminj Kesatu :
Sebesar 25% (dua puluh lima persen) termasuk pajak, yang dibayarkan setelah
menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa laporan pendahuluan beserta
kelengkapannya.
2. Terminj Kedua :
Sebesar 45% (empat puluh lima persen) termasuk pajak, yang dibayarkan setelah
menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa laporan antara beserta
kelengkapannya.
3. Terminj Ketiga :
13
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Sebesar 30% (tiga puluh persen) termasuk pajak, yang dibayarkan setelah
menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan berupa laporan akhir beserta
kelengkapannya.
Setiap
pembayaran
pekerjaan
dinyatakan
didalam
berita
acara
yang
3.4.
1.
2. Penetapan model kemitraan usaha para OTD dengan Pemerintah, Swasta Dan
Perguruan Tinggi;
1. Laporan Pendahuluan :
14
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Substansi materi dan teknis laporan pendahuluan meliputi antara lain ; pendahuluan
(latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, keluaran, ruang lingkup,
fungsi dan manfaat serta landasan hukum), kajian teori dan kebijakan, gambaran
umum, pendekatan dan metodologi serta rencana dan organisasi pelaksana.
Substansi materi dan teknis laporan antara (fakta dan analisis) meliputi antara lain
;hasil kajian literatur kondisi perekonomian para OTD dan permasalahannya, dan
hasil survey lapangan berikut analisisnya yang meliputi jenis usaha para OTD
sebelum dan setelah terkena dampak pembnagunan Waduk Jatigede dan Jalan Tol.
3. Laporan Akhir :
Substansi materi teknis laporan akhir meliputi antara lain ; model kemitraan usaha
bagi para OTD yang dapat diterapkan untuk meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan OTD.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas hasil pekerjaan dan merupakan salah satu
proses partisipasi para pemangku kepentingan, maka di setiap proses dan hasil
pekerjaan senantiasa dilakukan pembahasan pekerjaan dengan melibatkan OPD terkait
Kabupaten Sumedang. Adapun tahapan pembahasannya adalah sebagai berikut :
3.5.
15
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
1.
Laporan Pendahuluan
2.
Laporan Antara
3.
Laporan Akhir
Tabel 3.1.
2.
4.
Jenis Laporan
Laporan Pendahuluan
a. Buku Laporan Pendahuluan
b. CD Laporan Pendahuluan
c. Handout Laporan Pendahuluan
Jumlah
5 buku
5 buah
40 Eksemplar
Laporan Antara
a. Buku Laporan Antara
b. CD Laporan Antara
c. Handout Laporan Antara
Laporan Akhir
a. Buku Laporan Akhir
b. CD Laporan Akhir
c. Handout Laporan Akhir
5 buku
5 buah
40 Eksemplar
25 buku
25 buah
40 Eksemplar
16
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
1. Pengetikan 1,5 spasi dengan kertas HVS 80 gram ukuran A4 atau F4 (portrait/land
scape).
2. Jilid buku hard/soft cover, warna putih dengan tulisan hitam atau sesuai kebutuhan.
3.6.
1.
2.
3.
Laporan Akhir : disusun paling lama 150 (seratus lima puluh) hari
kalender.
17
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
Tabel 3.2.
Jadwal Pekerjaan
No
.
1.
Uraian
Juli
Agst.
Sep.
Okt.
Nop.
Laporan Pendahuluan
a. Penyusunan laporan
pendahuluan
b. Pembahasan laporan
pendahuluan
Laporan Antara
Laporan Akhir
3.7.
Persyaratanpekerjaan
Penyusunan
Penyusunan
Model
Kemitraan
Waduk
18
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
swasta,
Perguruan
Tinggi,
tenaga
ahli
dan
para
pemangku
kepentinganlainnya.
19
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
2. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dapat meminta bantuan tim teknis untuk
memperoleh petunjuk dan pengarahan agar mencapai hasil yang optimal. Tim teknis
dapat pula diminta bantuan untuk memberikan data dan fasilitas lainnya guna
mendukung kelancaran kerja sejauh tidak membutuhkan biaya.
5. Dalam hal lain Konsultan berpikiran perlu ada perubahan aspek apapun harus
dibicarakan dan dibahas bersama dan disetujui secara tertulis oleh Direksi, yang
disetujui oleh Pemimpin Pelaksana Kegiatan (Pemberi Pekerjaan).
6. Semua produk yang dihasilkan konsultan baik berupa buku (hardcopy) maupun CD
(softcopy) merupakan hak milik Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam hal ini
Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Sumedang;
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
20
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
BAB IV
4.1.
A. Hak
3. Meminta hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) dari Pelaksana Pekerjaan.
B. Kewajiban
1. Membayar pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan dalam Surat
Perjanjian Kerja (SPK) kepada Pelaksana Pekerjaan.
21
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
4.2.
A. Hak
1. Menerima pembayaran pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan dalam
Surat Perjanjian Kerja (SPK) dari Pemberi Pekerjaan.
B. Kewajiban
22
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
4. Memberikan
keterangan-keterangan
yang
diperlukan
untuk
23
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
pemeriksaan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB V
PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat, segala sesuatu yang belum
diatur didalam KAK ini akan ditentukan kemudian.
Sumedang,
Maret 2014
24
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi
25
Penyusunan Model Kemitraan Waduk Jatigede dan Jalan Tol dalam Pengembangan Ekonomi